e Lebih dari 0,90
: Hubungan sangat tinggi kuat sekali dan dapat diandalkan Secara lengkap korelasi antara karakteristik individu, lingkungan sosial
dan keterdedahan dengan persepsi terhadap program berita isu bakteri E. sakazakii
dalam susu formula tersaji dalam Tabel 12. Tabel 12. Korelasi peubah dengan persepsi terhadap berita televisi tentang isu
bakteri E. sakazakii
dalam susu formula
Peubah Koef.
Korelasi Persepsi Berita Televisi Isu Bakteri E. sakazakii dalam
Susu Formula Nilai Informasi
Daya Tarik Format Acara Karakteristik Individu
Usia r
s
-0,253 -0,192
Tingkat Pendidikan r
s
0,156 0,215
Jenis Pekerjaan 2,440 3,768
C 0,244 0,275
Motif Menonton Motif Informasi
r
s
0,309 0,258
Motif Identitas Personal r
s
0,119 0,147
Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
r
s
0,332 0,185
Motif Hiburan r
s
0,187 0,051
Lingkungan sosial Frekuensi Interaksi
r
s
0,073 0,000
Pasangan interaksi 6,641
3,956 C 0,355
0,281 Keterdedahan
Frekuensi Menonton r
s
0,167 0,452
Waktu Menonton 12,229 11,036
C 0,458 0,440
Lama Menonton r
s
0,190 0,455
Program Berita 6,621 8,177
C 0,529 0,461
Ket : berhubungan nyata pada p 0,1 r
s:
koefisien rank spearman, C: contingency, : chisquare
4.4.1 Hubungan Karakteristik Individu dengan Persepsi Ibu Rumah Tangga terhadap Program Berita Televisi tentang Isu Bakteri
E. sakazakii dalam Susu Formula.
Hasil penelitian menyatakan bahwa secara keseluruhan, hipotesis pertama
yang berbunyi “terdapat hubungan nyata antara karakteristik individu dengan
persepsi ibu rumah tangga terhadap program berita tentang isu bakteri E. sakazakii
dalam susu formula”, diterima hanya pada hubungan antara usia dengan persepsi terhadap nilai informasi berita, motif informasi dengan nilai informasi
berita serta daya tarik format acara dan motif integrasi dan interaksi sosial terhadap nilai informasi berita tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu
formula.
2
χ
2
χ
2
χ
2
χ
2
χ
Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan bahwa karakteristik individu memiliki hubungan tidak nyata p0,1 dengan persepsi terhadap berita TV isu bakteri E.
sakazakii dalam susu formula secara keseluruhan. Meskipun karakteristik individu
tidak memiliki korelasi yang nyata dengan persepsi berita televisi isu bakteri E. sakazakii
secara keseluruhan, namun dari tabel dapat dilihat bahwa usia, motif menonton informasi dan motif menonton integrasi dan interaksi sosial memiliki
hubungan yang cukup berarti dengan program berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii
dalam susu formula.
4.4.1.1 Hubungan antara Usia dengan Persepsi terhadap Program Berita Televisi tentang Isu Bakteri
E. sakazakii dalam susu formula
Usia pada penelitian kali ini dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu muda 21-28 tahun, dewasa 29-38 tahun, dan tua 39-66 tahun. Analisis
hubungan usia dengan persepsi terhadap program berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii menggunakan uji korelasi rank Spearman. Berdasarkan Tabel
12, dapat dilihat bahwa usia memiliki hubungan nyata rendah dan negatif dengan persepsi terhadap nilai informasi berita isu bakteri E. sakazakii dalam susu
formula adalah 0,089 dengan nilai korelasi sebesar -0,253. Hal ini berarti semakin tua umur responden maka semakin rendah persepsi responden terhadap nilai
informasi berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula, dan semakin muda umur responden maka akan semakin baik persepsi yang dibentuk
responden terhadap nilai informasi berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula.
Umumnya yang memiliki perhatian lebih terhadap isu ini adalah responden yang berusia muda yaitu berusia 21 sampai dengan 28 tahun. Hal ini
terjadi karena umumnya responden dalam usia tersebut memiliki anak yang masih kecil dan mengkonsumsi susu formula, sehingga banyak responden yang berusia
muda memiliki anggapan bahwa berita tentang isu bakteri E. sakazakii sangat bermanfaat, terlebih pada nilai informasinya. Meskipun merek susu yang tercemar
tidak diberitakan di televisi, namun responden dengan usia muda beranggapan bahwa berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula sangat
bermanfaat karena dapat meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan responden terhadap produk pangan yang beredar di pasaran. Hal ini tidak sesuai dengan hasil
penelitian Primianty 2008 yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan nyata antara usia dan persepsi remaja putri terhadap citra perempuan cantik di
iklan kosmetik di televisi.
4.4.1.2 Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Persepsi terhadap Program Berita Televisi tentang Isu Bakteri
E. sakazakii dalam susu formula