41.30 32.61
26.09
Tingkat Pendidikan
rendah tidak bersekolah‐SD
sedang SLTP‐SLTA
tinggi SLTA
Gambar 4, maka persentase tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Ket:
Gambar 4. Persentase tingkat pendidikan responden di Desa Cimanggu I
per Bulan April tahun 2011. Menurut data monografi Desa Cimanggu I, secara keseluruhan tingkat
pendidikan penduduk Desa Cimanggu I terbilang sedang lulusan SMP sampai dengan SMA, namun pada penelitian kali ini didapatkan hasil bahwa rata-rata
tingkat pendidikan pada ibu rumah tangga di Desa Cimanggu I adalah rendah. Tingkat pendidikan akhir pada responden kebanyakan adalah lulusan SD, hal ini
dikarenakan masih tingginya anggapan bahwa perempuan tidak harus bersekolah tinggi-tinggi, karena kewajiban utama perempuan nantinya adalah mengurus
suami dan keluarga. Hal ini dapat dilihat pada salah satu pernyataan responden.
“Yaaah... namanya juga orang kampung neng, ngapain mesti sekolah tinggi-tinggi kalo ujung-ujungnya ke dapur juga, yang
penting bisa baca,itung,udah cukup neng” EN, 40 tahun.
4.2.1.3 Jenis Pekerjaan Responden
Responden dalam penelitian kali ini adalah 46 ibu rumah tangga yang telah menonton program berita TV mengenai isu bakteri E. sakazakii dalam susu
formula, dari 46 responden tersebut terdapat 30 orang atau 65,22 persen responden tidak bekerja. Responden yang tidak bekerja umumnya adalah ibu
rumah tangga. Ibu rumah tangga tersebut biasanya berkegiatan di rumah sambil merawat keluarga dan tidak memiliki penghasilan. Berdasarkan hasil penelitian
responden yang bekerja umumnya bekerja sebagai pedagang, kader, pegawai negeri, pegawai swasta, guru honorer serta paramedis. Terdapat 15,22 persen
responden yang bekerja sebagai pedagang, 8,70 persen responden yang bekerja
65.22 15.22
8.70 10.87
Jenis Pekerjaan
tidak bekerja
pedagang kader
sebagai kader dan 10,87 persen responden bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, paramedis dan guru honorer. Jika digambarkan dalam bentuk pie
chart Gambar 5, maka persentase jenis pekerjaan responden dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Ket:
Gambar 5. Persentase jenis pekerjaan responden di Desa Cimanggu I per
Bulan April 2011.
4.2.1.4 Motif Menonton
Motif menonton adalah hal-hal atau faktor yang menyebabkan seseorang tertarik untuk menonton program berita mengenai isu bakteri E. sakazakii pada
susu formula. Pada penelitian kali ini motif menonton berdasarkan teori uses and gratification
dibedakan menjadi motif informasi, identitas personal, integritas dan interaksi sosial dan hiburan. Untuk memudahkan dalam menganalisis motif
menonton pada responden, maka pada setiap motif-motif menonton tersebut lalu dikategorikan kembali menjadi rendah, sedang dan tinggi,
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ternyata hampir seluruh responden menonton berita ini untuk memenuhi ke-empat motif tersebut.
Meskipun berita sarat akan informasi, namun ternyata responden juga menonton berita tidak hanya untuk memenuhi motif informasi, melainkan juga untuk
memenuhi kebutuhan identitas personal, integritas dan interaksi sosial dan juga hiburan mereka.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat 73,91 persen responden memiliki motif informasi tinggi untuk menonton berita tentang bakteri E. sakazakii dalam
susu formula. Hal ini dikarenakan karena responden memang ingin mengetahui perkembangan informasi terkini mengenai isu ini, dan responden sendiri yang
47.83 52.17
Motif Identitas Personal
rendah tinggi
26.09 73.91
Motif Informasi
rendah tinggi
mencari berita televisi yang menyiarkan informasi tetang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula. Berbeda dengan ke 73,91 persen respoden tersebut, terdapat
26,09 persen responden memiliki motif yang rendah dalam menonton berita ini, hal ini dikarenakan responden memang tidak terlalu suka program berita dan
responden hanya ikut-ikutan menonton apabila ada keluarga, teman, atau keluarganya yang menonton berita tentang isu bakeri E. sakazakii dalam susu
formula. Gambar persentase besarnya motif menonton pada responden dapat dilihat pada Gambar 6.
Ket:
Gambar 6. Persentase pemenuhan motif informasi dalam menonton
tayangan berita E. sakazakii dalam susu formula dan citra IPB di Desa Cimanggu I per Bulan April 2011.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebanyak 52,17 persen responden memiliki motif yang tinggi dalam menonton tayangan berita tentang
bakteri E. sakazakii dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan identitas personalnya dan sebanyak 47,83 persen responden memiliki motif yang rendah
dalam menonton tayangan berita tentang bakteri E. sakazakii dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan identitas personalnya, seperti yang disajikan dalam Gambar
7.
Ket:
Gambar 7. Persentase motif identitas personal dalam menonton tayangan berita E. sakazakii dalam susu formula dan citra IPB di Desa
Cimanggu I per Bulan April 2011.
39.13 60.87
Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
rendah tinggi
Motif ketiga adalah motif integrasi dan interaksi sosial. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebesar 60,87 persen responden memiliki motif integrasi
dan interaksi sosial tinggi dan terdapat 39,13 persen responden memiliki motif integrasi dan interaksi sosial rendah. Responden menilai bahwa selain untuk
mendapatkan informasi dan untuk mendapatkan nilai positif dari narasumber responden juga menonton berita mengenai isu bakteri E. sakazakii dalam susu
formula untuk dapat melanggengkan hubungan dengan orang lain. Salah satu alasan responden menonton berita ini adalah agar menemukan bahan percakapan
dengan orang lain. Besarnya persentase mengenai motif integritas dan interaksi sosial dalam menonton tayangan berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii
dalam susu formula disajikan pada Gambar 8.
Ket:
Gambar 8.
Persentase motif integrasi dan interaksi sosial dalam menonton tayangan berita E. sakazakii dalam susu formula
dan citra IPB di Desa Cimanggu I per Bulan April 2011.
Selain ketiga motif diatas, responden juga menonton tayangan berita ini untuk mengisi waktu senggang mereka dan juga untuk kesenangan. Sebanyak
67,39 persen responden tergolong dalam motif hiburan tinggi dan 32,61 persen responden lainnya tergolong dalam motif hiburan rendah. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 9. Berdasarkan Tabel 9 juga dapat dilihat bahwa mayoritas responden
menonton berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula untuk memenuhi motif informasi mereka. Hal ini dikarenakan responden
menganggap bahwa berita merupakan sumber informasi dibandingkan dengan program televisi lainnya, sehingga mereka menonton berita dengan harapan
berita tersebut dapat memenuhi kebutuhan informasi mereka.
Ket:
Gambar 9. Persentase motif hiburan dalam menonton tayangan berita E.
sakazakii dalam susu formula dan citra IPB di Desa Cimanggu
I per Bulan April 2011
4.2.2 Lingkungan sosial