Hubungan media dan pers dengan citra lembaga adalah sebagai alat pendukung atau media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi dan
publisitas berbagai kegiatan dan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dan pihak publik Ruslan, 2008 dalam Hastin, 2010. Media
kerap sekali dapat menggiring pandangan masyarakat tentang citra suatu lembaga. Media massa dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap citra suatu
lembaga. Dampak positif yang dapat ditimbulkan oleh media terhadap citra perusahaan seperti membantu mempromosikan dan meningkatkan pemasaran
suatu produk dan jasa, menjalin komunikasi yang berkesinambungan, meningkatkan kepercayaan publik dan meningkatkan citra baik perusahaan.
Namun, tidak dapat dipungkiri media juga dapat memberikan citra yang kurang baik terhadap suatu lembaga. Media yang terlalu besar memberikan informasi
yang masih simpang siur juga dapat membawa dampak kurang baik terhadap suatu lembaga. Siaran berita menciptakan suatu citra di mata para khalayak
mengenai organisasi atau lembaga yang terlibat.
2.2 Kerangka Pemikiran
Besarnya kebutuhan masyarakat terhadap informasi menyebabkan meningkatnya pemanfaatan media massa sebagai media informasi. Salah satu
jenis media massa yang paling digemari masyarakat adalah televisi. Televisi menyampaikan informasi dengan cara audio visual sehingga digemari dan mudah
dipahami oleh masyarakat. Masyarakat menilai media televisi merupakan sarana mereka untuk dapat mengakses informasi yang terjadi di belahan dunia manapun.
Maraknya pemberitaan televisi yang memberitakan bahwa terdapat bakteri E. sakazakii
pada susu formula dan makanan bayi menurut penelitian IPB memunculkan kekhawatiran yang luar biasa pada masyarakat, khususnya rumah
tangga yang mengkonsumsi susu formula dan makanan bayi untuk anaknya. Reaksi masyarakat atas peristiwa kontaminasi produk susu formula oleh bakteri E.
sakazakii dapat dimaknai sebagai kepedulian masyarakat terhadap mutu dan
keamanan produk pangan. Produk pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai produk yang memenuhi kreteria
mutu yaitu Aman, Sehat, Utuh dan Halal ASUH
2
. Keresahan yang timbul akibat isu bakteri E.sakazakii juga merupakan akibat informasi yang diberikan belum
juga menjawab kekhawatiran masyarakat. Keefektivan suatu siaran televisi ditentukan berdasarkan diterima atau
tidaknya program tersebut oleh masyarakat. Pendapat atau opini dari khalayak sangat penting untuk mengevaluasi suatu siaran TV agar siaran selanjutnya lebih
baik. Untuk melihat sejauh mana persepsi masyarakat terhadap berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam isu ini dapat dilihat oleh faktor internal dan
faktor eksternal dan keterdedahan masyarakat terhadap berita TV. Faktor internal dalam penelitian ini dapat dikatakan sebagai karakteristik
individu. Indikator karakteristik individu yang berhubungan dengan persepsi masyarakat antara lain adalah usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan
motivasi menonton. Sedangkan untuk faktor eksternal dalam penelitian kali ini dapat dikatakan sebagai lingkungan sosial, seperti frekuensi interaksi dan
pasangan interaksi teman, tetangga dan keluarga. Pengukuran keterdedahan pada media masa dapat dilihat dari aspek-aspek yang berkatan dengan penggunaan
media massa. Sejalan dengan pernyataan tersebut, dalam penelitian kali ini keterdedahan dapat diukur melalui frekuensi menonton, lama menonton, waktu
menonton dan program berita yang ditonton. Persepsi merupakan suatu proses memilih, mengorganisir dan
mengintepretasi informasi yang dikumpulkan oleh pengertian seseorang dengan maksud untuk memahami dunia sekitar. Persepsi masyarakat terhadap program
berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula dapat dilihat dari nilai informasi berita serta daya tarik format tayangan berita. Persepsi
masyarakat tentang citra IPB terkait dengan isu bakteri E. sakazakii pada susu formula dalam tayangan berita TV dapat dilihat dari pandangan masyarakat
terhadap IPB, melalui hasil penelitian IPB dan lulusan IPB. Adapun keterkaitan atara peubah tersebut, tersaji dalam Gambar 2 berikut ini.
2
Kompas. 2009. “Konsumen Menangkan Gugatan Susu Formula.” http:kompas.com konsumen-menangkan-gugatan-susu-formula.html [diakses 18 Februari 2011]
Keterangan : : berhubungan
: berhubungan, namun tidak diteliti
Gambar 2. Kerangka pemikiran persepsi ibu rumah tangga terhadap berita televisi mengenai isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula
dan citra IPB
Keterdedahan berita TV
• Frekuensi menonton • Waktu menonton
• Lama menonton • Program berita yang
ditonton
Karakteristik individu • Usia
• Jenis pekerjaan • Tingkat pendidikan
• Motif Menonton
Lingkungan sosial • Frekuensi Interaksi
• Pasangan Interaksi
Persepsi ibu rumah tangga terhadap program berita televisi tentang isu
bakteri E. sakazakii dalam susu formula.
• Nilai informasi berita
• Daya tarik format tayangan berita
Persepsi ibu rumah tangga terhadap citra IPB terkait isu bakteri E.
sakazakii pada berita TV
• Hasil penelitian IPB • Lulusan IPB
2.3 Hipotesis Penelitian