Frekuensi Interaksi Lingkungan sosial

Ket: Gambar 9. Persentase motif hiburan dalam menonton tayangan berita E. sakazakii dalam susu formula dan citra IPB di Desa Cimanggu I per Bulan April 2011

4.2.2 Lingkungan sosial

Lingkungan sosial adalah kondisi atau situasi yang menggambarkan suasana di sekitar responden. Karakteristik lingkungan sosial responden diketahui dengan melihat tingkat keseringan responden dalam membicarakan rentang waktu pada saat tiga bulan sebelum penelitian dan pasangan interaksi dalam mebicarakan isu ini. Kategori tingkat keseringan responden dalam membicarakan isu ini dalam berita TV dikategorikan menjadi rendah, sedang dan tinggi, sedangkan pasangan interaksi dalam membicarakan isu ini dikategorikan sebagai teman, tetangga dan keluarga. Distribusi lingkungan sosial responden penelitian secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Lingkungan sosial responden penelitian. Lingkungan sosial Jumlah orang Persesntase Frekuensi Interaksi Rendah 6-11 kali 12 26,09 Sedang 12-13 kali 24 52,17 Tinggi 14-20 kali 10 21,74 Pasangan Interaksi Teman 12 26,09 Tetangga 14 30,43 Keluarga 20 43,48

4.2.2.1 Frekuensi Interaksi

Responden yang dalam rentang waktu tiga bulan sebelum penelitian membicarakan isu tersebut sebanyak 6-11 kali termasuk dalam kategori frekuensi interaksi “rendah”. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebesar 26,09 persen responden tergolong dalam frekuensi interaksi rendah. Responden yang membicarakan hal ini sebanyak 12-13 kali termasuk dalam kategori frekuensi interaksi sedang, dan berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa sebanyak 52,17 persen responden tergolong dalam frekuensi interaksi sedang. Responden yang membicarakan isu ini sebanyak 14-20 termasuk dalam kategori frekuensi interaksi tinggi, dan berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebanyak 21,74 persen responden tegolong dalam frekuensi interaksi tinggi, seperti yang terlihat dalam Gambar 10. Hal yang paling sering dibicarakan oleh responden mengenai berita televisi tentang isu Bakteri E. sakazakii dalam susu formula adalah mengenai bahaya yang disebabkan oleh bakteri E. sakazakii terhadap kesehatan manusia, selain itu karena berita tidak memberikan informasi mengenai merek susu formula yang tercemar, responden akhirnya menduga-duga merek susu yang tercemar dengan teman, tetangga atau keluarga masing-masing. Berita mengenai isu ini memang sangat sering disiarkan oleh televisi, oleh karena itu responden juga sering membicarakan mengenai kebenaran isu ini dan bertanya-tanya kenapa berita ini menjadi sangat besar, responden juga sering membicarakan mengenai tanggung jawab pemerintah mengenai isu ini dengan teman, tetangga atau keluarga masing-masing. Selain membicarakan berita televisi tentang isu bakteri E. sakazakii dalam susu formula, responden juga membicarakan IPB sebagai pihak peneliti. Hal yang paling sering dibicarakan oleh responden tentang IPB sebagai pihak adalah mengenai kebenaran hasil penelitian, banyak responden yang tidak percaya akan kebenaran hasil penelitian ini. Hal ini diikuti dengan adanya responden yang juga membicarakan mengenai kemampuan IPB dalam melakukan penelitian serta tanggung jawabnya terhadap penelitian yang telah dilakukan. Responden meminta IPB mengumumkan merek susu yang tercemar atau setidaknya memberikan konfirmasi tentang isu ini, seperti pernyataan dari salah satu responden berikut. “Saya sih berharap IPB mengumumkan merek susu yang tercemar atau paling tidak kasih tau gitu akhir dari isu ini, apakah sekarang semua susu telah aman dikonsumsi? Sekarang isu ini terus aja diberitain tapi gak ada ujungnya, kita kan jadi was-was” DD, 32 tahun. 26.09 52.17 21.74 Frekuensi Interaksi rendah 6‐11 kali sedang 12‐13 kali tinggi 14‐20 kali 26.09 30.43 43.48 Pasangan Interaksi

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Penggunaan Garam Beriodium di Desa Bangun I Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Tahun 2014.

4 67 98

Sikap Ibu Rumah Tangga Di Daerah Perkotaan Dan Perdesaan Terhadap Kenaikan Harga Beras (Kasus: Kelurahan Sudirejo I Kecamatan Medan Kota Kotamadya Medan dan Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang)

1 51 108

Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Menggunakan Minyak Goreng di Desa Orika Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan Tahun 2004

1 41 84

Perilaku Ibu Rumah Tangga Terhadap Penggunan Air Sungai Siak Sebagai Sumber Air Bersih Di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Tahun 2004

0 44 79

Kontribusi Hutan Rakyat Kemenyan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)

2 53 66

MINAT IBU RUMAH TANGGA MENONTON PROGRAM TALK SHOW DI TV SWASTA(Studi Terhadap Ibu Rumah Tangga di Desa Ngariboyo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan Tentang program Dorce Show di Trans TV)

0 6 1

Analisis gender pada program embangunan pertanian (Kasus Program P4k Dan Slpht di Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 9 89

Persepsi ibu rumah tangga dalam mengkonsumsi daging dan telur ayam pasca isu flu burung (kasus di desa petir, kecamatan Dramaga, kabupaten Bogor)

0 4 57

Hubungan Terpaan Pemberitaan Di Media Online Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga (Studi Korelasi Hubungan Terpaan Berita di Media Online Tentang Bakteri Sakazakii Dalam Susu Formula Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya).

0 1 118

Hubungan Terpaan Pemberitaan Di Media Online Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga (Studi Korelasi Hubungan Terpaan Berita di Media Online Tentang Bakteri Sakazakii Dalam Susu Formula Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Surabaya)

0 0 26