3. memiliki kesesuaian lahan untuk pengembangan kawasan hortikultura dan memperhatikan aspek penetapan kawasan hortikultura sesuai ketentuan
peraturan perundangan. Kawasan pertanian pangan irigasi teknis, tersebar di Kabupaten
Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten
Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten
Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota
Tasikmalaya, dan Kota Banjar.
c. Kawasan Perkebunan
Pengembangan kawasan perkebunan diarahkan untuk: 1.
meningkatkan pembangunan lintas sektor dan subsektor, serta kegiatan ekonomi sekitarnya
2. meningkatkan pendapatan daerah
3. meningkatkan kesempatan kerja masyarakat setempat
4. mendorong terciptanya keterkaitan sektor hulu dan hilir perkebunan yang
dapat menstimulasi pengembangan ekonomi wilayah 5.
meningkatkan nilai ekspor 6.
mendukung keberlanjutan ekosistem di wilayah sekitarnya, terutama yang berfungsi lindung.
Kawasan perkebunan, ditetapkan dengan ketentuan: 1.
memiliki kesesuaian lahan untuk dikembangkan sebagai kawasan perkebunan
2. memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan perkebunan
Kawasan perkebunan, tersebar di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung Barat, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang,
Indramayu, Subang, dan Purwakarta.
d. Kawasan Perikanan
Pengembangan kawasan perikanan, meliputi: a.
pengembangan kawasan budidaya air tawar; b.
pengembangan kawasan budidaya air payau;
IV-38
c. pengembangan kawasan budidaya air laut; dan
d. pengembangan kawasan industri pengolahan
perikanan. Pengembangan kawasan perikanan, dilaksanakan untuk:
a. meningkatkan produksi ikan; b. meningkatkan konsumsi ikan;
c. meningkatkan ekspor hasil pertanian; d. meningkatkan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja;
e. meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan dan udang; dan f. meningkatkan pengelolaan dan pelestarian sumberdaya perikanan.
Kawasan Perikanan, tersebar di Kabupaten Bekasi, Subang, Karawang, Indramayu, Cirebon, Kuningan, Majalengka, Bogor, Sukabumi,
Cianjur, Purwakarta, Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Bandung, Bogor, dan Sukabumi
e. Kawasan Pertambangan
Pengembangan kawasan pertambangan di perdesaan dilakukan dengan menjaga kualitas lingkungan seingga kemantapan sektor
pertambangan yang sudah tercapai terus terjaga dan ditingkatkan sehingga pada tahapan ini adalah masa pemeliharaan pasokan pertambangan,
mantapnya desa mandiri pertambangan, mantapnya kemampuan masyarakat dalam pembangunan sektor pertambangan.
Pengembangan kawasan pertambangan secara kewilayahan dalam bentuk Wilayah Pertambangan yang terdiri dari Wilayah Pencadangan Negara WPN,
Wilayah Usaha Pertambangan WUP maupun Wilayah Pertambangan Rakyat WPR, diarahkan untuk:
1. Meningkatkan pendapatan daerah dan perekonomian wilayah 2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan
3. Mendorong peningkatan nilai tambah barang tambang untuk ekspor 4. Mendorong upaya pengendalian pemanfaatan kawasan pertambangan secara
lestari, baik untuk pertambangan skala besar maupun skala kecil 5. Meningkatkan penerapan penambangan yang memenuhi persyaratan
keselamatan dan kesehatan kerja 6. Meningkatkan penanggulangan kerusakan lahan di wilayah kerja pertambangan
IV-39
7. Mendukung keberlanjutan ekosistem di wilayah sekitar kawasan 8. Mengembangkan alih teknologi penambangan bagi masyarakat sekitar kawasan
Kriteria kawasan pertambangan yang dimaksud adalah kawasan yang :
1. Memiliki sumberdaya dan potensi pertambangan yang berwujud
padat, cair atau gas berdasarkan data geologi, setelah dikoreksi oleh ruang yang tidak diperbolehkan, dan masih layak untuk dieksploitasi secara ekonomis
2. Merupakan wilayah yang dapat dimanfaatkan untuk pemusatan
kegiatan pertambangan secara berkelanjutan dan bukan merupakan daerah rawan bencana dengan kerentanan bencana tinggi
3. Merupakan bagian proses upaya mengubah kekuatan ekonomi
potensial menjadi ekonomi riil 4.
Tidak mengganggu fungsi kelestarian lingkungan hidup dan masyarakat sekitarnya
5. Tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan Penetapan kawasan pertambangan dilaksanakan :
1. Secara transparan, partisipatif dan bertanggungjawab;
2. Secara terpadu dengan memperhatikan pendapat dari instansi
pemerintah terkait dan masyarakat, dengan mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya, serta berwawasan lingkungan
3. memperhatikan aspirasi kabupatenkota
f. Kawasan Industri