luberan pengaruh perkembangan BMA akan menguatkan fungsi fungsi pelayanan perkotaan dimasa mendatang.
c. Arah Pengembangan
Pengembangan permukiman di Tanjungsari diarahkan pada; 1. Penyebaran kepadatan perumahan yang proporsional dengan
mempertimbangkan potensi daya dukung lahan, efisiensi pemanfaatan lahan, serta mendukung kelestarian alam.
2. Pembentuk struktur tata ruang melalui intervensi pemanfaatan ruang perumahan, dan pengembangan jaringan jalan dan penempatan fasilitas
umum. 3. Perbaikan lingkungan perumahan lama terutama disekitar pusat-pusat
kegiatan komersial maupun fasilitas umum baik di sepanjang kawasan perdagangan
4. maupun yang ada di sekitar pusat kota. 5. Penertiban kawasan perumahan ilegal dan kumuh.
6. Penertiban permukiman yang berada di kawasan rawan bencana kawasan lindung yang mengupayakan pemindahan ke lokasi lain tanpa mengubah
pola kehidupan semula. 7. Pembangunan perumahan skala besar untuk memenuhi kebutuhan
penduduk pendatang karena peningkatan fungsi kota. 8. Pemberian insentif dan maupun subsidi silang dalam penyediaan perumahan
dengan melibatkan pemerintah, masyarakat dan swasta. Untuk lebih jelasnya mengenai rencana pengembangan wilayah dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.24 Rencana Pengembangan Wilayah Kecamatan Tanjungsari
Zona Desa
Luas Ha
Land Use Exsisting Fungsi
Dominan Arahan
Pengembangan
Perkotaan Tanjungsari
64,51 Permukiman, perdagangan dan jasa,
pusat pemerintahan kecamatan, pasar
ternak, pasar tembakau, puskesmas,
sawah irigasi, pemakaman umum
Permukiman, perdagangan
dan jasa, sawah irigasi
Pusat WP, kawasan perdagangan dan jasa,
kawasan sawah irigasi teknis, Kawasan
permukiman terencana, pengembangan jaringan
Kereta Api,
IV-96
Zona Desa
Luas Ha
Land Use Exsisting Fungsi
Dominan Arahan
Pengembangan
Jatisari 81,02 Permukiman,
perdagangan dan jasa, pemerintahan desa,
pasar tradisional, sub terminal regional
Perdagangan dan jasa,
permukiman Kawasan pendukung
perkotaan, permukiman terencana, perdagangan
penunjang skala perkotaan dan lokal, sub
terminal regional.
Margaluyu 121 Permukiman,
perdagangan dan jasa, sawah irigasi, tegalan,
pendidikan. Permukiman,
sawah irigasi Permukiman terencana
penunjang perkotaan, pengembangan
pertanian sawah ber irigasi
Transisi Semi
Perkotaan Cinanjung
343,21 Permukiman, tegalan, sawah irigasi,tegalan,
kebun campuran kawasan konservasi,
pertambangan galian C, pemakaman umum,
pendidikan Permukiman,
pertanian tegalan,
sawah irigasi dan kebun
campuran Permukiman terencana
penunjang perkotaan skala besar, pertanian
lahan kering dan sawah irigasi teknis, konservasi
pada kawasan Gunung Geulis dan Bukit Jarian
Transisi Semi
Perkotaan Raharja
353,22 Permukiman, tegalan, sawah irigasi, kebun
campuran, pemakaman,
peternakan sapi perah, pendidikan
Tegalan, kebun campuran,
permukiman Permukiman terencana
skala besar penunjang kawasan perkotaan,
pertanian lahan kering dan irigasi
Kutamandiri 165,29 Permukiman, sawah
irigasi, tegalan, pemakaman
Sawah irigasi dan
permukiman Permukiman terencana
skala terbatas penunjang kawasan
perkotaan, dan kawasan pendidikan
Margajaya 212,6 Permukiman,
peternakan sapi perah, tegalan, sawah irigasi,
kebun campuran, pemakaman umum,
pendidikan Permukiman
dan sawah irigasi dan
tegalan Pengembangan
kawasan permukiman terencana skala
penunjang perkotaan
Gunungmanik 225,08 Permukiman, pertanian
berupa tegalan kebun campuran dan sawah
irigasi, peternakan Permukiman
dan lahan pertanian
Diarahkan untuk pengembangan
kawasan perumahan terencana
IV-97
Zona Desa
Luas Ha
Land Use Exsisting Fungsi
Dominan Arahan
Pengembangan
Gudang 165,5 Perdagangan dan jasa,
perkantoran, pendidikan tinggi,
permukiman, sawah irigasi tegalan dan
kebun campuran Perkantoran,
pendidikan dan permukiman
Sebagai kawasan perkantoran, dan
kawasan pendidikan terpadu
Pedesaan Pasigaran
262,12 Pertanian berupa sawah tadah hujan dan
½ teknis, tegalan, kebun campuran,
permukiman, home industri pengolahan
tembakau, Home industri
pengolahan tembakau,
pertanian sawah tadah
hujan ½ teknis, permukiman
Home industri pengolahan tembakau
non polutan, permukiman pedasaan
yang mempunyai KDB rendah, kawasan
agrobisnis
Kadakajaya 390,3 Tegalan, kebun
campuran berupa Kebun tembakau,
sawah tadah hujan dan ½ teknis, permukiman,
terdapat kawasan lindung yaitu gunung
kadaka Tegalan dan
kebun campuran
Sebagai pusat pelayanan pada zona
pedesaan, pengembangan
permukiman pedesaan yang mempunyai KDB
rendah, kawasan agrobisnis, serta
kawasan konservasi dan lindung
Cijambu 1.178,15 Kawasan konservasi
dan lindung, Gunung Jambu, kerajinan
rakyat, permukiman pedesaan, kebun
campuran dan sawah tadah hujan,
peternakan sapi perah, pemakaman umum
Hutan lindung, permukiman
pedasaan dan kebun
campuran Sebagai kawasan
konservasi dan lindung, kawasan agrobisnis,
industri kerajinan rakyat non polutan,
pengembangan peternakan sapi perah
dan permukiman pedesaan ber KDB
rendah, agrowisata
Sumber : RUTR Kecamatan Tanjungsari 2006-2016
IV-98
IV-99
4.2.2 Aspek Fisik 4.2.2.1 Karakteristik Fisik Kecamatan Tanjungsari
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang yang secara administrasi merupakan bagian dari wilayah Barat Sumendang yang berada di Provinsi Jawa
Barat, dengan letak pada 6°5256 Lintang selatan dan 107°4825 bujur timur. Secara administratif Kecamatan Tanjungsari terbagi kedalam 12 desa, 41
dusun, 135 Rukun Warga RW dan 466 Rukun Tetangga RT, dengan batas- batas wilayah administratif pemerintahannya adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Kecamatan Rancakalong-Kecamata Pamulihan, Kab. Subang
Sebelah Timur
: Kecamatan Pamulihan
Sebelah Selatan : Kecamatan Cimanggung-Kecamatan Jatinangor
Sebelah Barat
: Kecamatan Sukasari-Kecamatan Jatinangor Luas Wilayah Study pada Kecamatan Tanjungsari adalah 2628,7 terdiri dari 12
desa di dalamnya, yaitu: Desa Cinanjung, Desa Raharja, Desa Gunungmanik, Desa Margajaya, Desa Tanjungsari, Desa Jatisari, Desa Kutamandiri, Desa
Margaluyu, Desa Gudang, Desa Pasigaran, Desa Kadakajaya dan Desa Cijambu.
Tabel 4.25 Jumlah Desa dan Luas WilayahKecamatan Tanjungsari Per Desa
Sumber : RUTR Kec.
Tanjungsari 2006-2016
Grafik 4.7
Luas Wilayah
Per Desa
IV-100
No Desa
Kelurahan Luas Ha
Persentase
1 Cinanjung
328 12,47
2 Raharja
367,6 13,98
3 Gunungmanik
245,7 9,35
4 Margajaya
230,5 8,76
5 Tanjungsari
92 3,49
6 Jatisari
81,6 3,10
7 Kutamandiri
186,7 7,10
8 Margaluyu
149,7 5,69
9 Gudang
165,5 6,29
10 Pasigaran
284 10,80
11 Kadakajaya
296,5 11,27
12 Cijambu
200,9 7,64
Jumlah 2628,7
100.00
Di Kecamatan Tanjungsari Tahun 2011
Object 15
Dari tabel dan grafik di atas dapat diidentifikasi bahwa desa yang paling luas adalah Desa Raharja dengan persentase 13,98 atau 367,6 Ha, sedangkan
luas wilayah yang paling sempit adalah Desa Jatisari dengan persentase terhadap Kecamatan tanjungsari sebesar 3,10 atau 81,6 Ha.
Untuk Desa Cinanjung memiliki proporsi luasan wilayah terhadap Kecamatan Tanjungsari sebesar 12,47 , Desa Gunungmanik seluas 9,35, dan Desa
Tanjungsari 3,49 . Untuk Desa Margajaya memiliki persentase distribusi luas wilayah seluas 8,76 atau 230.5 Ha. Desa Kutamandiri memiliki luas wilayah
186,7 Ha dengan besar presentase 7,10 dari luas Kecamatan Tanjungsari. Sedangkan Desa margaluyu memiliki proporsi luasan 5,69, untuk Desa
Gudang 6,29 dan Desa Pasigaran memiliki proporsi luasan 10,80, dan untuk Desa Kadakajaya serta Desa Cijambu memiliki proporsi luasan 11,27 dan
7,64 dari Luasan Kecamatan Tanjungsari.
4.2.2.2Topografi
Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan
bumi , secara lebih luas,
topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi
dan pengaruh manusia terhadap
lingkungan , Topografi umumnya menyuguhkan relief
permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan.
A. Ketinggian
IV-101
Ketinggian tanah merupakan ketinggian suatu lahan yang diukur dari atas permukaan laut. Ukuran ketinggian tanah di Kecamatan Tanjungsari dapat dilihat
yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.26 Ketinggian Desa dari Permukaan Laut dan Keadaan Permukaan Desa
No Desa Kelurahan
Ketingian Desa DPL Keadaan Permukaan Desa
1 Cinanjung
855 Berbukit
2 Raharja
865 Berbukit
3 Gunungmanik
871 Datar
4 Margajaya
850 Datar
5 Tanjungsari
863 Datar
6 Jatisari
878 Datar
7 Kutamandiri
818 Datar
8 Margaluyu
891 Datar
9 Gudang
876 Berbukit
10 Pasigaran
979 Berbukit
11 Kadakajaya
1.094 Berbukit
12 Cijambu
1.193 Berbukit
Sumber: Potensi Desa Kecamatan Tanjungsari Tahun 2010
Grafik 4.8
IV-102
Object 17
Dari tabel dapat disimpulkan ketinggian desa-desa pada kecamatan tanjungsari secaraSecara topografi Kecamatan Tanjungsari sebagian besar merupakan
perbukitan dan pegunungan rendah dengan ketinggian antara 500 – 2000 meter di atas permukaan laut dpal. Sebagian wilayah berada pada ketinggian antara
501 – 1000 meter dpal dengan luas mencapai 25,04 km
2
atau sekitar 72,41 dari seluruh luas Kecamatan Tanjungsari. Desa yang berada pada ketinggian yang
paling besar yaitu Cijambu dengan ketinggian dari permukaan air laut adalah 1.093 dan berada pada ketinggian paling rendah dari permukaan laut datar
adalah desa kutamandiri dengan ketinggian 818 dpl. dengan keadaan permukaan desa berbukuit diantaranya : Cinanjung, Raharja, Gudang,
Pasigaran, Kadakajaya, Cijambu. Kondisi topografi kecamatan tanjungsari yaitu Terdapat dua gunungbukit yang
terletak di Kecamatan Tanjungsari, yaitu Gunung Cijambu dan Gunung Geulis. Dari Gunung Cijambu mengalir dua buah sungai besar yaitu Ci Peles, yang
mengalir ke arah timur bergabung dengan Ci Manuk, dan Ci Sumengka, yang mengalir ke arahbarat bergabung dengan Citarum. Selain itu, Gunung Cijambu
masih satu rangkaian dengan Gunung Manglayang Kecamatan Sukasari. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada peta 4.10 yaitu peta ketingian dapat dilihat
sebagai berikut
IV-103
IV-104
B. KEMIRINGAN
Kemiringan secara umum dapat dibedakan menjadi 3 tiga bagian yaitu landai dataran rendah, berbukit bergelombang, serta perbukitan terjal. Namun
secara spesifik kemiringan lahan dapat digolongkan dalam 7 golongan, antara lain :
a. Datar : kemiringan lahan antara 0-8 b. Bergelombang : kemiringan lahan antara 8-15
c. Berbukit : kemiringan lahan antara 15-25 d. Curam : kemiringan lahan antara 25-40
e. Sangat curam : kemiringan lahan diatas 40 Pada kecamatan tanjungsari secara umum hanya terdapat 4 penggolongan
kemiringan diantaranya datar, gelombang, berbukit dan curam. Penggolongan kemiringan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.27 Kemiringan Per Desa Kecamatan Tanjungsari Tahun 2011
No. Nama
Luas Kemiringan Tanah Ha
Desa Ha
2-8 8-15
15-25 25-40
40
1 Cinanjung
328 51,90
141,65 6,30
60,18 67,97
2 Raharja
367,6 338,71
15,95 ⁻
12,95 ⁻
3 Gunungmanik
245,7 167,82
77,88 ⁻
⁻ ⁻
4 Margajaya
230,5 146,17
84,32 ⁻
⁻ ⁻
5 Tanjungsari
92 83,85
8,15 ⁻
⁻ ⁻
6 Jatisari
81,6 67,84
13,76 ⁻
⁻ ⁻
7 Kutamandiri
186,7 39,23
147,47 ⁻
⁻ ⁻
8 Margaluyu
149,7 ⁻
149,70 ⁻
⁻ ⁻
9 Gudang
165,5 70,49
95,01 ⁻
⁻ ⁻
10 Pasigaran
284 33,92
127,84 122,24
⁻ ⁻
11 Kadakajaya
296,5 49,26
101,10 83,19
⁻ 62,96
12 Cijambu
200,9 ⁻
28,91 80,02
58,57 33,40
Jumlah 2628,7
1049,18 991,74
291,75 131,70
164,32
Sumber : BPN Kabupaten Sumedang
Grafik 4.9
IV-105
Object 20
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa klasifikasi kemiringan di Kecamatan Tanjungsari memiliki kemiringan yang beragam diantaranya yaitu : datar, landai,
agak curam, curam dan sangat curam. Dengan jarak skor 20 sampai 100. Dimana kemiringan 2-8 datar memiliki luas kemiringan terbesar yaitu
1049,18 Ha meliputi desa cinanjung, raharja, gunungmanik, margajaya, tanjungsari, jatisari, kutamandiri, gudang, pasigaran, kadakajaya. kemiringan 8-
15 landai memiliki luas kemiringan sebesar 991,74 Ha meliputi semua desa yang berada pada kecamatan tanjungsari. Menempati urutan ketiga yaitu
dengan kemiringan 15-25 agak curam dengan luas 291,75 Ha yang tersebar pada desa cinanjung, pasigaran, kadakajaya, cijambu. Untuk kemiringan 25-40
curam memiliki luas kemiringan paling sedikit yaitu 131,70 Ha yang tersebar pada desa cinanjung, raharja, dan cijambu. Sedangkan kemiringan 40
sangat curam memiliki luas kemiringan sebesar 164,2 Ha yang terdapat pada desa cinanjung, kadakajaya, dan cijambu. Secara keseluruhan kemiringan pada
kecamatan tanjungsari dapat dilihat pada peta 4.11 yaitu peta gambaran kemiringan pada kecamatan tanjungsari.
IV-106
IV-107
4.2.2.3 Geologi
A. Batuan
Menurut keadaan Geologi yang berada di Kecamatan Tanjungsari meliputi sebaran dan struktur, terdapat beberapa jenis batuan dan formasi
batuan yaitu diantaranya: 1.
Batuan Gunung Api Quarter yang mana tersebar hampir di seluruh
Kecamatan Tanjungsari dengan luasan 1714, 66 Ha, terdapat di Desa
Margajaya, Cinanjung, Gunungmanik, Raharja, Tanjungsari, Jatisari, Kutamandiri, gudang, Sebagian Margaluyu, dan sebagian desa pasigaran,
dan sebagian desa cijambu serta kadakajaya. 2.
Batuan Gunung Api plio-plistosen dengan luas keseluruhan yaitu911,74 Hatersebar dibeberapa desa diantaranyasebagian desa Kadakajaya,
Cijambu, Margaluyu, Pasigaran. 3.
Batuan Terobosan neogenTersebar sedikit pada desa margajaya dengan
luasyaitu 2,3 Ha.
Untuk lebih jelasnya mengenai sebaran dan luas wilayah menurut
jenis batuan dapat dilihat pada Tabel 4.28 serta Grafik 4.10berikut ini : Tabel 4.28
Jenis Batuan di Kecamatan Tanjungsari Tahun 2010
Jenis Batuan Luas Jenis Batuan
Ha
Batuan Gunungapi Kuarter 1714,66
Batuan Terobosan Neogen 2,3
Batuan Gunungapi Plio – Plistosen 911,74
Jumlah 2628,70
Sumber : BPN Kabupaten sumedangTahun 2010
Grafik 4.10
IV-108
Object 23
sumber : BPN Kabupaten sumedangTahun 2010
Dari Keseluruhan Penjelasan diatas dapat diliat bahwa jenis batuan yang mendominasi pada kecamatan tanjungsari adalah batuan gunung api kuarter
dengan luas 69,43 sedangkan pada batuan terobosan neogen dengan jenis batuan paling sedikit yaitu 1,57 . Untuk gambaran lebih jelasnya dapat dilihat
pada peta 4.12 yaitu peta jenis batuan pada kecamatan tanjungsari
IV-109
IV-110
B. Jenis Tanah
Tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Jenis tanah memegang peranan penting dalam
menentukan sifat dan tingkat kesuburan tanah dalam menunjang kegiatan pertanian di suatu daerah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
tanah yaitu bahan induk, topografi, vegetasi dan waktu yang akan menghasilkan jenis-jenis tanah yang berbedasifatdantingkatkesuburannya.
Secara umum terdapat dua jenis tanah pada kecamatan tanjung sari yaitu asosiasi andosol coklat dan regosol coklat serta latosol coklat kemerahan
masing-masing tersebar pada beberapa desa dapat dilihat sebagai berikut: Sebaran jenis tanah pada kecamatan tanjungsari:
1. Asosiasi Andosol Coklat tersebar pada seluruh desa yang berada pada kecamatan tanjungsari.
2. Latosol Coklat Kemerahan tersebar pada sebagian desa pasigaran, margaluyu, gudang, tanjungsari dan gunungmanik.Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 4.5 yaitu gambaran jenis tanah pada kecamatan tanjungsari dengan luasanya masing-masing.
Tabel 4.29 Jenis Tanah dengan Luasannya Masing-masing
Pada Kecamatan Tanjungsari No
Desa Jenis Tanah
Luas 1
Cinanjung Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat
328 2
Raharja Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat
367,6 3
Gunungmani k
Latosol Coklat Kemerahan 82,24
Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 163,46
4 Margajaya
Latosol Coklat Kemerahan 94,87
Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 135,63
5 Tanjungsari
Latosol Coklat Kemerahan 2,78
Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 89,22
6 Jatisari
Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 81,60
7 Kutamandiri
Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 186,7
8 Margaluyu
Latosol Coklat Kemerahan Asosiasi Andosol Coklat
149,7
IV-111
9 Gudang
Latosol Coklat Kemerahan Asosiasi Andosol Coklat
165,5 10
Pasigaran Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat
284,0 11
Kadakajaya Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat
296,5 12
Cijambu Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat
200,9
Jumlah 2628,7
Berdasarkan penyebarannya jenis tanah di Kecamatan Tanjungsari yang dapat terlihat pada tabel diatas dapat dikatakan bahwa jenis tanah yang banyak
terdapat di Kecamatan tanjungsari adalah jenis Asosiasi Andosol Coklat dan
dengan luasannya 2133,61Ha yang tersebar di 12 Desa yakni Desa Cinanjung,
Desa Raharja, Desa Gunungmanik, Desa Margajaya, Desa Tanjungsari, Desa Jatisari, Desa Kutamandiri, Desa Pasigaran, desa Gudang, Desa Margaluyu
Desa Kadakajaya dan Cijambu. Untuk tanah Latosol Coklat Kemerahan tersebar di beberapa desa, yaitu
Desa Gunungmanik dan Desa Margajaya, desa Tanjungsari, Desa Mrgaluyu, Desa Gudang dengan luasan masing-masing 82,24 Ha ; 94,87 Ha, ; 2,78 Ha;
82,4 Ha dimana total luas 495,09 Ha. Sebaran luasan jenis tanah Asosiasi Andosol Coklat yaitu tersebar di
seluruh desa diantaranya Di Desa cinanjung tersebar jenis tanah ini seluas 328 Ha, Desa raharja seluas 367,6 Ha, Desa Gunungmanik seluas163,46 Ha, Desa
Margajaya seluas 135,63 Ha, Desa Tanjungsari seluas 89,22 Ha, Desa Jatisari 81,60 Ha, Desa Kutamandiri186,7 Ha, Desa Margaluyu seluas 83,46 Ha, dan
beberapa desa laiinya dapat dilihat pada tabel.
Untuk gambaran jenis tanah secara keseluruhan pada kecamatan tanjungsari dapat dilihat pada peta 4.13 yaitu sebagai berikut.
IV-112
IV-113
4.2.2.4 Hidrologi
A. Jenis dan Sumber Daya Air
Dalam kajian jenis sumber daya air dapat diketahui bahwa terdapat beberapa jenis mata air pada kecamatan tanjungsari yaitu diantaranya mata air tanah
permukaan dalam bentuk sumur gali dan mata air untuk penyediaan air. Untuk
sebaran lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.14Peta jenis dan sumber daya air.
IV-114
IV-115
B. Daerah Aliran Sungai
Selain situ dan mata air, Kecamatan Tanjungsari memiliki sumber air yang berasal dari sungai, dimana berfungsi untuk memenuhi sumber
air minum, irigasi dll yang biasa disebut Daerah Aliran Sungai. Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal
dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Di dalam unit pelaksana teknis daerah UPTD untuk Daerah
Aliran Sungai di Kecamatan Tanjungsari memiliki 3 unit daerah aliran sungai yang tersebar di beberapa desa. Untuk lebih jelasnya mengenai
informasi Daerah Aliran Sungai DAS di masing – masing desa di Kecamatan tanjungsari yang dilewati DAS tersebut dapat dilihat pada
Tabel 4.30, Grafik 4.11 dan Gambar 4.15 Pata DAS berikut ini : Tabel 4.30
Nama DAS dan SUB DAS Wilayah Sumedang Bagian Utara
Tahun 2009
No DAS
Sub DAS Kecamatan
Debit m3det Maksimal
Minimal
1 Cimanuk
Cipeles Tanjung Sari,
264,1 66,025
2 Citarum
Citarik Tanjungsari
438,6 109,65
3 Cipunagar
a Cikandung
Tanjungsari 1134,4
283,6 JUMLAH
Sumber : Bappeda kabupaten Sumedang tahun 2009
Grafik 4.11
Object 25
IV-116
IV-117
4.2.2.5 Klimatologi
A. Intensitas Curah Hujan
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak
geografis.Iklim berkaitan dengan curah hujan, dimana curah hujan menurut intensitasnya terbagi menjadi, curah hujan tinggi, curah hujan
sedang, dan curah hujan rendah. Menurut intensitasnya data terbagi menjadi curah hujan dan jumlah hari
hujan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.31 Tabel 4.31
Klasifikasi intensitas Curah Hujan Pada Kecamatan Tanjungsari
Kecamatan Curah Hujan
Curah Hujan MMHari rata-
rata Luas Lahan
Ha
Tanjungsari 2000 - 2500 mm
1,36 – 2,07 -
2500 - 3000 mm 2,07 – 2,77
1.949,58 3000 - 3500 mm
2,77 – 3,48 169,53
3500 - 4000 mm 3,48
96,5
Tabel 4.32 Curah Hujan per Desa PadaKecamatan Tanjungsari Tahun 2011
10 Nama Desa
Curah Hujan MMHari Klasifikasi
1 Cinanjung
2,07 – 2,77 Sedang
2 Raharja
2,07 – 2,77 Sedang
3 Gunungmanik
2,07 – 2,77 Sedang
4 Margajaya
2,07 – 2,77 Sedang
5 Tanjungsari
2,07 – 2,77 Sedang
6 Jatisari
2,07 – 2,77 Sedang
7 Kutamandiri
2,07 – 2,77 Sedang
8 Margaluyu
2,07 – 2,77 Sedang
9 Gudang
2,07 – 2,77 Sedang
10 Pasigaran
2,07 – 2,77 Sedang
2,77 – 3,48 Tinggi
11 Kadakajaya
2,07 – 2,77 Sedang
2,77 – 3,48 Tinggi
12 Cijambu
2,77 – 3,48 Tinggi
IV-118
10 Nama Desa
Curah Hujan MMHari Klasifikasi
3,48 Sangat Tinggi
Sumber :BPN Kabupaten Sumedang.
Dapat dilihat pada tabel 5.9 diatas bahwa rata-rata curah hujan pada kecamatan tanjungsari adalah curah hujan dengan intensitas 2,07 – 2,77 sedang yang
hampir tersebar pada kecamatan tanjungsari kecuali beberapa desa diantaranya yaitu desa Kadakajaya dan Cijambu serta sebagian wilayah desa Pasigaran
Yang dalam klasifikasinya memiliki intensitas 2,77 – 3,48 tinggi dan 3,48
sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.16 Peta Curah Hujan pada kecamatan tanjungsari.
IV-119
IV-120
4.2.2.6 Kebencanaan
Dalam waktu tahun 2011 di Kecamatan Tanjungsari telah terjadi bencana alam yang mengakibatkan kerugian fisik materi tetapi tidak menimbulkan korban
jiwa.Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Kecamatan Tanjungsari adalah Kebakaran. Di Kecamatan Tanjungsari secara lebih rinci beberapa daerahdesa
yang rawan terhadap gangguan bencana alam dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.33 Daerah Rawan Bencana Alam
Rawan Longsor Rawan
Banjir Rawan Kebakaran
Rawan Kebakaran
Hutan
Cijambu, Kadakajaya, Pasigaran, Gudang,
Cikupa, Jaringao, Cipeles Cinanjung
Gudang, Cinanjung,
Margajaya Jatisari, Tanjungsari,
Kutamandiri, Margaluyu Cijambu,
Kadakajaya, Cinanjung
Secara lengkap kejadian bencana alam dan wialayah yang rawan bencana dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.34 Jumlah longsor yang dialami per desa pada kecamatan Tanjungsari
No. Nama Desa
Longsor
1 Gudang
2 2
Tanjungsari 3
Jatisari 4
Margaluyu 3
5 Kutamandiri
6 Margajaya
7 Raharja
8 Cijambu
2
Kegiatan Penanggulangan Bencana alam dan Penanganan pengungsi di Kecamatan Tanjungsari dilaksanakan sebelum Kejadian Bencana preventif
pada saat Represif dan setelah Bencana terjadi Rehabilitatif. Pada saat sebelum kejadian bencana dilaksanakan kegiatan preventif berupa sosialisasi
dan penyuluhan, pada saat kejadian bencana mencoba melakukan pertolongan dan pasca bencana berupaya melakukan memberikan bantuanmenyalurkan
bantuan dari tingkat lebih atas dalam ketiga fase waktu tersebut, selalu melakukan koordinasi dan pelapora baik pada lingkup Krlompok Pelaksana PBP
Kecamatan Tanjungsarimaupun dengan SATLAK PBP Kabupaten Sumedang
IV-121
atau di tingkat lebih atas SATKORLAK PBP Propinsi Jawa Barat dan Badan Koordinasi Nasional PBP.
Organisasi Penanggulangan Bencana dan Penangan Pengungsi di Tingkat Kecamatan, sesuai dengan Peraturan yang ada disebut Kelompok Pelaksana
Penanggulangan dan Penanganan Pengungsi Poklak PBP Kecamatan Tanjungsari yang diketuai secara langsung oleh Camat dan Anggotanya terdiri
dari UPTDUPTB yang ada di wilayah Kecamatan Tanjungsari. Organisasi ini melaksanakan kegiatan pembinaan ke level lebih bawah yaitu satlak-satlak
Perlindungan Masyarakat linmas tingkat desa. Poklak PBP Kecamatan Tanjungsari diatur dalam Keputusan Camat Tanjungsari Nomor
36Kep.14Kec2009 tanggal 6 Agustus 2009 tentang Pembentukan Kelompok Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi POKLAK
PBP Kecamatan Tanjungsari.
Tabel 4.35 Kondisi Gerakan Tanah Per Desa Pada Kecamatan Tanjungsari
Nama Desa Kondisi Gerakan Tanah
Desa Cijambu Menengah
Desa Cinanjung Rendah Menengah
Desa Raharja Rendah
Desa Gunung Manik Rendah
Desa Margajaya Rendah
Desa Tanjung Sari Rendah
Desa Kuta Mandiri Rendah
Desa Gudang Rendah
Desa Margaluyu Rendah
Desa Pasigaran Rendah Menengah
Desa Kadakajaya Rendah Menengah
Desa Cijambu Rendah Menengah
Desa Jatisari Rendah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kondisi gerakan tanah pada kecamatan tanjungsari secara umum rendah namun terdapat beberapa desa diantaranya
yang kondisi gerakan tanahnya pada kondisi menengah diantaranya desa cijambu, kadakajaya, sera sebagian desa pasigaran dan sebagian desa
cinanjung.Untuk gambaran lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.17 PetaGerakan Tanah dan rawan bencana pada kecamatan tanjungsari.
IV-122
IV-123
4.2.3 Aspek Tata Guna Lahan 4.2.3.1 Distribusi dan Proporsi Pengggunaan Lahan
Penggunaan lahan merupakan suatu cara atau metode bagaimana pemanfaatan ruang suatu wilayah yang akan digunakan berdasarkan potensi
dan sumber daya alam yang tersedia. Penggunaan lahan suatu wilayah dibagi menurut fungsi dan jenisnya.
Penggunaan lahan menurut jenisnya dibagi menjadi dua kawasan yaitu kawasan terbangun dan non terbangun. Dikecamatan Tanjungsari kawasan
terbangun terdiri dari permukiman dan gedung. Sedangkan penggunaan lahan non terbangun terdiri dari perkebunan, sawah irigasi, sawah tadah hujan, kebun
campuran, tegalan. Di kecamatan Tanjungsari didominasi oleh Tegalan. Penggunaan lahan tersebut tersebar diseluruh desa dikecamatan
Tanjungsari yang memiliki 12 desa. Dibawah ini adalah data penggunaan lahan kecamatan Tanjungsari.
IV-124
Tabel 4.36 Distribusi Penggunaan lahan di kecamatan Tanjungsari
Tahun 2005 Ha
No. Desa
Penggunaan Lahan Ha Jumlah
Hutan Kebun
Sawah tadah
hujan Sawah
irigasi Tanah
Ladangtegala n
Tanah Berbatu
Permukiman Gedung
Rumput SemakBel
ukar
1. Cinanjung
267,61 44,57
15,32 328
2. Raharja
12,07 8,02
314,93 32,58
367,6 3.
Gunungmanik 39,57
146,26 59,47
245,7 4.
Margajaya 34,47
88,11 38,25
68,65 230,5
5. Tanjungsari
60,04 18,03
14,69 92
6. Jatisari
7,84 31,5
38,12 4,15
81,6 7.
Kutamandiri 16,66
28,52 115,08
26,42 186,7
8. Margaluyu
15,29 107,41
17,09 149,7
9. Gudang
70,64 85,97
18,8 165,5
10. Pasigaran
56,98 82,40
82,66 61,94
284 11.
Kadakajaya 178,43
36,9 26,08
23,98 31,08
296,5 12.
Cijambu 103,76
26,17 24,59
29,72 17,58
200,9
Jumlah 282,19
245,95 495,81
1153,99 430,99
19,47 2628,7
10,73 9,36
18,86 43,90
16,40 0,74
100
Sumber: Bapeda kabupaten Sumedang,2009
IV-125
Object 27
IV-126
IV-127
Tabel 4.37 Distribusi Penggunaan lahan di kecamatan Tanjungsari
Tahun 2009 Ha
No. Desa
Penggunaan Lahan Ha
Jumlah Hutan
Kebun Sawah
tadah hujan
Sawah irigasi
Tanah Ladangtegalan
Tanah Berbatu
Permukiman Gedung
Rumput SemakBelukar
1. Cinanjung
6,38 15,07
270,45 12,49
23,66 328
2. Raharja
80,87 97,04
40,06 70,21
65,67 367,6
3. Gunungmani
k 45,98
127,42 48,56
19,02 245,7
4. Margajaya
23,34 76,03
20,23 47,06
64,32 230,5
5. Tanjungsari
17,21 9,4
11,65 20,4
20,61 8,04
2,47 2,54
92 6.
Jatisari 9,4
50,98 17,42
3,56 81,6
7. Kutamandiri
14,58 15,09
122,71 24,5
9,43 186,7
8. Margaluyu
20,56 92,87
34,33 149,7
9. Gudang
50,67 65,67
45,67 165,5
10. Pasigaran
67,9 72,37
75,98 67,46
284 11.
Kadakajaya 68,1
81,01 54,83
41,77 48,99
296,5 12.
Cijambu 64,69
44,47 36,34
23,05 20,29
11,77 200,9
Jumlah 132,79
401,7 402,51
224,75 819,88
12,49 486,02
96,29 2,47
23,74 2628,7
5,05 15,28
15,31 8,55
31,19 0,48
18,49 3,66
0,09 0,90
100
Sumber: Bapeda Jawa Barat,2009
IV-128
Object 30
Dari data pada tahun 2009 penggunaan lahannya terdiri dari hutan, sawah irigasi, sawah tadah hujan, kebun, gedung, Tanahladang, permukiman,
semak belukar. Penggunaan lahan yang dominan yaitu adalah kawasan non terbangun dengan yang mendominasi yaitu tanah ladang tegalan dengan
proporsi 30 dari keseluruhan Tanjungsari atau dengan luas 779,82 Ha.
IV-129
IV-130
4.2.3.2. Penggunaan Lahan Berdasarkan Jenis dan fungsinya
Penggunaan lahan suatu wilayah terbagi menjadi penggunaan lahan menurut jenis dan fungsinya. Penggunaan lahan berdasarkan jenisnya dibagi
menjadi dua kawasan yaitu kawasan terbangun dan non terbangun, dan berdasarkan fungsinya juga terbagi menjadi dua yaitu kawasan budidaya dan
kawasan lindung.
A. Penggunaan lahan berdasarkan jenisnya
Peanggunaan lahan berdasarkan jenisnya di kecamatan Tanjungsari yaitu terdiri dari kawasan terbangun dan non terbangun. Di kecamatan Tanjungsari
luas pemanfaatan kawasan terbangun yaitu pada tahun 2009 yaitu seluas 297,39 Ha . Dari pengunaan lahan tersebut menunjukkan pemanfaatan ruang yang
relatif rendah apabila dibandingkan dengan pemanfaatan ruang non terbangun, di mana dominasi pemanfaatan ruang Hutan dan tegalan yang paling tinggi.
Berdasarkan data penggunaan lahan Kecamatan Tanjungsari tahun 2009, luas pemanfaatan ruang sebagai kawasan non terbangun adalah 2330 Ha.
Penggunaan lahan kawasan non terbangun meliputi sawah, tegalan atau perkebunan, hutan.
a. Kawasan Terbangun