Arah Pengembangan GAMBARAN UMUM WILAYAH

luberan pengaruh perkembangan BMA akan menguatkan fungsi fungsi pelayanan perkotaan dimasa mendatang.

c. Arah Pengembangan

Pengembangan permukiman di Tanjungsari diarahkan pada; 1. Penyebaran kepadatan perumahan yang proporsional dengan mempertimbangkan potensi daya dukung lahan, efisiensi pemanfaatan lahan, serta mendukung kelestarian alam. 2. Pembentuk struktur tata ruang melalui intervensi pemanfaatan ruang perumahan, dan pengembangan jaringan jalan dan penempatan fasilitas umum. 3. Perbaikan lingkungan perumahan lama terutama disekitar pusat-pusat kegiatan komersial maupun fasilitas umum baik di sepanjang kawasan perdagangan 4. maupun yang ada di sekitar pusat kota. 5. Penertiban kawasan perumahan ilegal dan kumuh. 6. Penertiban permukiman yang berada di kawasan rawan bencana kawasan lindung yang mengupayakan pemindahan ke lokasi lain tanpa mengubah pola kehidupan semula. 7. Pembangunan perumahan skala besar untuk memenuhi kebutuhan penduduk pendatang karena peningkatan fungsi kota. 8. Pemberian insentif dan maupun subsidi silang dalam penyediaan perumahan dengan melibatkan pemerintah, masyarakat dan swasta. Untuk lebih jelasnya mengenai rencana pengembangan wilayah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.24 Rencana Pengembangan Wilayah Kecamatan Tanjungsari Zona Desa Luas Ha Land Use Exsisting Fungsi Dominan Arahan Pengembangan Perkotaan Tanjungsari 64,51 Permukiman, perdagangan dan jasa, pusat pemerintahan kecamatan, pasar ternak, pasar tembakau, puskesmas, sawah irigasi, pemakaman umum Permukiman, perdagangan dan jasa, sawah irigasi Pusat WP, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan sawah irigasi teknis, Kawasan permukiman terencana, pengembangan jaringan Kereta Api, IV-96 Zona Desa Luas Ha Land Use Exsisting Fungsi Dominan Arahan Pengembangan Jatisari 81,02 Permukiman, perdagangan dan jasa, pemerintahan desa, pasar tradisional, sub terminal regional Perdagangan dan jasa, permukiman Kawasan pendukung perkotaan, permukiman terencana, perdagangan penunjang skala perkotaan dan lokal, sub terminal regional. Margaluyu 121 Permukiman, perdagangan dan jasa, sawah irigasi, tegalan, pendidikan. Permukiman, sawah irigasi Permukiman terencana penunjang perkotaan, pengembangan pertanian sawah ber irigasi Transisi Semi Perkotaan Cinanjung 343,21 Permukiman, tegalan, sawah irigasi,tegalan, kebun campuran kawasan konservasi, pertambangan galian C, pemakaman umum, pendidikan Permukiman, pertanian tegalan, sawah irigasi dan kebun campuran Permukiman terencana penunjang perkotaan skala besar, pertanian lahan kering dan sawah irigasi teknis, konservasi pada kawasan Gunung Geulis dan Bukit Jarian Transisi Semi Perkotaan Raharja 353,22 Permukiman, tegalan, sawah irigasi, kebun campuran, pemakaman, peternakan sapi perah, pendidikan Tegalan, kebun campuran, permukiman Permukiman terencana skala besar penunjang kawasan perkotaan, pertanian lahan kering dan irigasi Kutamandiri 165,29 Permukiman, sawah irigasi, tegalan, pemakaman Sawah irigasi dan permukiman Permukiman terencana skala terbatas penunjang kawasan perkotaan, dan kawasan pendidikan Margajaya 212,6 Permukiman, peternakan sapi perah, tegalan, sawah irigasi, kebun campuran, pemakaman umum, pendidikan Permukiman dan sawah irigasi dan tegalan Pengembangan kawasan permukiman terencana skala penunjang perkotaan Gunungmanik 225,08 Permukiman, pertanian berupa tegalan kebun campuran dan sawah irigasi, peternakan Permukiman dan lahan pertanian Diarahkan untuk pengembangan kawasan perumahan terencana IV-97 Zona Desa Luas Ha Land Use Exsisting Fungsi Dominan Arahan Pengembangan Gudang 165,5 Perdagangan dan jasa, perkantoran, pendidikan tinggi, permukiman, sawah irigasi tegalan dan kebun campuran Perkantoran, pendidikan dan permukiman Sebagai kawasan perkantoran, dan kawasan pendidikan terpadu Pedesaan Pasigaran 262,12 Pertanian berupa sawah tadah hujan dan ½ teknis, tegalan, kebun campuran, permukiman, home industri pengolahan tembakau, Home industri pengolahan tembakau, pertanian sawah tadah hujan ½ teknis, permukiman Home industri pengolahan tembakau non polutan, permukiman pedasaan yang mempunyai KDB rendah, kawasan agrobisnis Kadakajaya 390,3 Tegalan, kebun campuran berupa Kebun tembakau, sawah tadah hujan dan ½ teknis, permukiman, terdapat kawasan lindung yaitu gunung kadaka Tegalan dan kebun campuran Sebagai pusat pelayanan pada zona pedesaan, pengembangan permukiman pedesaan yang mempunyai KDB rendah, kawasan agrobisnis, serta kawasan konservasi dan lindung Cijambu 1.178,15 Kawasan konservasi dan lindung, Gunung Jambu, kerajinan rakyat, permukiman pedesaan, kebun campuran dan sawah tadah hujan, peternakan sapi perah, pemakaman umum Hutan lindung, permukiman pedasaan dan kebun campuran Sebagai kawasan konservasi dan lindung, kawasan agrobisnis, industri kerajinan rakyat non polutan, pengembangan peternakan sapi perah dan permukiman pedesaan ber KDB rendah, agrowisata Sumber : RUTR Kecamatan Tanjungsari 2006-2016 IV-98 IV-99 4.2.2 Aspek Fisik 4.2.2.1 Karakteristik Fisik Kecamatan Tanjungsari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang yang secara administrasi merupakan bagian dari wilayah Barat Sumendang yang berada di Provinsi Jawa Barat, dengan letak pada 6°5256 Lintang selatan dan 107°4825 bujur timur. Secara administratif Kecamatan Tanjungsari terbagi kedalam 12 desa, 41 dusun, 135 Rukun Warga RW dan 466 Rukun Tetangga RT, dengan batas- batas wilayah administratif pemerintahannya adalah sebagai berikut :  Sebelah Utara : Kecamatan Rancakalong-Kecamata Pamulihan, Kab. Subang  Sebelah Timur : Kecamatan Pamulihan  Sebelah Selatan : Kecamatan Cimanggung-Kecamatan Jatinangor  Sebelah Barat : Kecamatan Sukasari-Kecamatan Jatinangor Luas Wilayah Study pada Kecamatan Tanjungsari adalah 2628,7 terdiri dari 12 desa di dalamnya, yaitu: Desa Cinanjung, Desa Raharja, Desa Gunungmanik, Desa Margajaya, Desa Tanjungsari, Desa Jatisari, Desa Kutamandiri, Desa Margaluyu, Desa Gudang, Desa Pasigaran, Desa Kadakajaya dan Desa Cijambu. Tabel 4.25 Jumlah Desa dan Luas WilayahKecamatan Tanjungsari Per Desa Sumber : RUTR Kec. Tanjungsari 2006-2016 Grafik 4.7 Luas Wilayah Per Desa IV-100 No Desa Kelurahan Luas Ha Persentase 1 Cinanjung 328 12,47 2 Raharja 367,6 13,98 3 Gunungmanik 245,7 9,35 4 Margajaya 230,5 8,76 5 Tanjungsari 92 3,49 6 Jatisari 81,6 3,10 7 Kutamandiri 186,7 7,10 8 Margaluyu 149,7 5,69 9 Gudang 165,5 6,29 10 Pasigaran 284 10,80 11 Kadakajaya 296,5 11,27 12 Cijambu 200,9 7,64 Jumlah 2628,7 100.00 Di Kecamatan Tanjungsari Tahun 2011 Object 15 Dari tabel dan grafik di atas dapat diidentifikasi bahwa desa yang paling luas adalah Desa Raharja dengan persentase 13,98 atau 367,6 Ha, sedangkan luas wilayah yang paling sempit adalah Desa Jatisari dengan persentase terhadap Kecamatan tanjungsari sebesar 3,10 atau 81,6 Ha. Untuk Desa Cinanjung memiliki proporsi luasan wilayah terhadap Kecamatan Tanjungsari sebesar 12,47 , Desa Gunungmanik seluas 9,35, dan Desa Tanjungsari 3,49 . Untuk Desa Margajaya memiliki persentase distribusi luas wilayah seluas 8,76 atau 230.5 Ha. Desa Kutamandiri memiliki luas wilayah 186,7 Ha dengan besar presentase 7,10 dari luas Kecamatan Tanjungsari. Sedangkan Desa margaluyu memiliki proporsi luasan 5,69, untuk Desa Gudang 6,29 dan Desa Pasigaran memiliki proporsi luasan 10,80, dan untuk Desa Kadakajaya serta Desa Cijambu memiliki proporsi luasan 11,27 dan 7,64 dari Luasan Kecamatan Tanjungsari. 4.2.2.2Topografi Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi , secara lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan , Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan.

A. Ketinggian

IV-101 Ketinggian tanah merupakan ketinggian suatu lahan yang diukur dari atas permukaan laut. Ukuran ketinggian tanah di Kecamatan Tanjungsari dapat dilihat yaitu sebagai berikut: Tabel 4.26 Ketinggian Desa dari Permukaan Laut dan Keadaan Permukaan Desa No Desa Kelurahan Ketingian Desa DPL Keadaan Permukaan Desa 1 Cinanjung 855 Berbukit 2 Raharja 865 Berbukit 3 Gunungmanik 871 Datar 4 Margajaya 850 Datar 5 Tanjungsari 863 Datar 6 Jatisari 878 Datar 7 Kutamandiri 818 Datar 8 Margaluyu 891 Datar 9 Gudang 876 Berbukit 10 Pasigaran 979 Berbukit 11 Kadakajaya 1.094 Berbukit 12 Cijambu 1.193 Berbukit Sumber: Potensi Desa Kecamatan Tanjungsari Tahun 2010 Grafik 4.8 IV-102 Object 17 Dari tabel dapat disimpulkan ketinggian desa-desa pada kecamatan tanjungsari secaraSecara topografi Kecamatan Tanjungsari sebagian besar merupakan perbukitan dan pegunungan rendah dengan ketinggian antara 500 – 2000 meter di atas permukaan laut dpal. Sebagian wilayah berada pada ketinggian antara 501 – 1000 meter dpal dengan luas mencapai 25,04 km 2 atau sekitar 72,41 dari seluruh luas Kecamatan Tanjungsari. Desa yang berada pada ketinggian yang paling besar yaitu Cijambu dengan ketinggian dari permukaan air laut adalah 1.093 dan berada pada ketinggian paling rendah dari permukaan laut datar adalah desa kutamandiri dengan ketinggian 818 dpl. dengan keadaan permukaan desa berbukuit diantaranya : Cinanjung, Raharja, Gudang, Pasigaran, Kadakajaya, Cijambu. Kondisi topografi kecamatan tanjungsari yaitu Terdapat dua gunungbukit yang terletak di Kecamatan Tanjungsari, yaitu Gunung Cijambu dan Gunung Geulis. Dari Gunung Cijambu mengalir dua buah sungai besar yaitu Ci Peles, yang mengalir ke arah timur bergabung dengan Ci Manuk, dan Ci Sumengka, yang mengalir ke arahbarat bergabung dengan Citarum. Selain itu, Gunung Cijambu masih satu rangkaian dengan Gunung Manglayang Kecamatan Sukasari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta 4.10 yaitu peta ketingian dapat dilihat sebagai berikut IV-103 IV-104

B. KEMIRINGAN

Kemiringan secara umum dapat dibedakan menjadi 3 tiga bagian yaitu landai dataran rendah, berbukit bergelombang, serta perbukitan terjal. Namun secara spesifik kemiringan lahan dapat digolongkan dalam 7 golongan, antara lain : a. Datar : kemiringan lahan antara 0-8 b. Bergelombang : kemiringan lahan antara 8-15 c. Berbukit : kemiringan lahan antara 15-25 d. Curam : kemiringan lahan antara 25-40 e. Sangat curam : kemiringan lahan diatas 40 Pada kecamatan tanjungsari secara umum hanya terdapat 4 penggolongan kemiringan diantaranya datar, gelombang, berbukit dan curam. Penggolongan kemiringan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.27 Kemiringan Per Desa Kecamatan Tanjungsari Tahun 2011 No. Nama Luas Kemiringan Tanah Ha Desa Ha 2-8 8-15 15-25 25-40 40 1 Cinanjung 328 51,90 141,65 6,30 60,18 67,97 2 Raharja 367,6 338,71 15,95 ⁻ 12,95 ⁻ 3 Gunungmanik 245,7 167,82 77,88 ⁻ ⁻ ⁻ 4 Margajaya 230,5 146,17 84,32 ⁻ ⁻ ⁻ 5 Tanjungsari 92 83,85 8,15 ⁻ ⁻ ⁻ 6 Jatisari 81,6 67,84 13,76 ⁻ ⁻ ⁻ 7 Kutamandiri 186,7 39,23 147,47 ⁻ ⁻ ⁻ 8 Margaluyu 149,7 ⁻ 149,70 ⁻ ⁻ ⁻ 9 Gudang 165,5 70,49 95,01 ⁻ ⁻ ⁻ 10 Pasigaran 284 33,92 127,84 122,24 ⁻ ⁻ 11 Kadakajaya 296,5 49,26 101,10 83,19 ⁻ 62,96 12 Cijambu 200,9 ⁻ 28,91 80,02 58,57 33,40 Jumlah 2628,7 1049,18 991,74 291,75 131,70 164,32 Sumber : BPN Kabupaten Sumedang Grafik 4.9 IV-105 Object 20 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa klasifikasi kemiringan di Kecamatan Tanjungsari memiliki kemiringan yang beragam diantaranya yaitu : datar, landai, agak curam, curam dan sangat curam. Dengan jarak skor 20 sampai 100. Dimana kemiringan 2-8 datar memiliki luas kemiringan terbesar yaitu 1049,18 Ha meliputi desa cinanjung, raharja, gunungmanik, margajaya, tanjungsari, jatisari, kutamandiri, gudang, pasigaran, kadakajaya. kemiringan 8- 15 landai memiliki luas kemiringan sebesar 991,74 Ha meliputi semua desa yang berada pada kecamatan tanjungsari. Menempati urutan ketiga yaitu dengan kemiringan 15-25 agak curam dengan luas 291,75 Ha yang tersebar pada desa cinanjung, pasigaran, kadakajaya, cijambu. Untuk kemiringan 25-40 curam memiliki luas kemiringan paling sedikit yaitu 131,70 Ha yang tersebar pada desa cinanjung, raharja, dan cijambu. Sedangkan kemiringan 40 sangat curam memiliki luas kemiringan sebesar 164,2 Ha yang terdapat pada desa cinanjung, kadakajaya, dan cijambu. Secara keseluruhan kemiringan pada kecamatan tanjungsari dapat dilihat pada peta 4.11 yaitu peta gambaran kemiringan pada kecamatan tanjungsari. IV-106 IV-107

4.2.2.3 Geologi

A. Batuan

Menurut keadaan Geologi yang berada di Kecamatan Tanjungsari meliputi sebaran dan struktur, terdapat beberapa jenis batuan dan formasi batuan yaitu diantaranya: 1. Batuan Gunung Api Quarter yang mana tersebar hampir di seluruh Kecamatan Tanjungsari dengan luasan 1714, 66 Ha, terdapat di Desa Margajaya, Cinanjung, Gunungmanik, Raharja, Tanjungsari, Jatisari, Kutamandiri, gudang, Sebagian Margaluyu, dan sebagian desa pasigaran, dan sebagian desa cijambu serta kadakajaya. 2. Batuan Gunung Api plio-plistosen dengan luas keseluruhan yaitu911,74 Hatersebar dibeberapa desa diantaranyasebagian desa Kadakajaya, Cijambu, Margaluyu, Pasigaran. 3. Batuan Terobosan neogenTersebar sedikit pada desa margajaya dengan luasyaitu 2,3 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai sebaran dan luas wilayah menurut jenis batuan dapat dilihat pada Tabel 4.28 serta Grafik 4.10berikut ini : Tabel 4.28 Jenis Batuan di Kecamatan Tanjungsari Tahun 2010 Jenis Batuan Luas Jenis Batuan Ha Batuan Gunungapi Kuarter 1714,66 Batuan Terobosan Neogen 2,3 Batuan Gunungapi Plio – Plistosen 911,74 Jumlah 2628,70 Sumber : BPN Kabupaten sumedangTahun 2010 Grafik 4.10 IV-108 Object 23 sumber : BPN Kabupaten sumedangTahun 2010 Dari Keseluruhan Penjelasan diatas dapat diliat bahwa jenis batuan yang mendominasi pada kecamatan tanjungsari adalah batuan gunung api kuarter dengan luas 69,43 sedangkan pada batuan terobosan neogen dengan jenis batuan paling sedikit yaitu 1,57 . Untuk gambaran lebih jelasnya dapat dilihat pada peta 4.12 yaitu peta jenis batuan pada kecamatan tanjungsari IV-109 IV-110

B. Jenis Tanah

Tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Jenis tanah memegang peranan penting dalam menentukan sifat dan tingkat kesuburan tanah dalam menunjang kegiatan pertanian di suatu daerah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah yaitu bahan induk, topografi, vegetasi dan waktu yang akan menghasilkan jenis-jenis tanah yang berbedasifatdantingkatkesuburannya. Secara umum terdapat dua jenis tanah pada kecamatan tanjung sari yaitu asosiasi andosol coklat dan regosol coklat serta latosol coklat kemerahan masing-masing tersebar pada beberapa desa dapat dilihat sebagai berikut: Sebaran jenis tanah pada kecamatan tanjungsari: 1. Asosiasi Andosol Coklat tersebar pada seluruh desa yang berada pada kecamatan tanjungsari. 2. Latosol Coklat Kemerahan tersebar pada sebagian desa pasigaran, margaluyu, gudang, tanjungsari dan gunungmanik.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5 yaitu gambaran jenis tanah pada kecamatan tanjungsari dengan luasanya masing-masing. Tabel 4.29 Jenis Tanah dengan Luasannya Masing-masing Pada Kecamatan Tanjungsari No Desa Jenis Tanah Luas 1 Cinanjung Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 328 2 Raharja Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 367,6 3 Gunungmani k Latosol Coklat Kemerahan 82,24 Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 163,46 4 Margajaya Latosol Coklat Kemerahan 94,87 Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 135,63 5 Tanjungsari Latosol Coklat Kemerahan 2,78 Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 89,22 6 Jatisari Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 81,60 7 Kutamandiri Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 186,7 8 Margaluyu Latosol Coklat Kemerahan Asosiasi Andosol Coklat 149,7 IV-111 9 Gudang Latosol Coklat Kemerahan Asosiasi Andosol Coklat 165,5 10 Pasigaran Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 284,0 11 Kadakajaya Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 296,5 12 Cijambu Asosiasi Andosol Coklat dan Regosol Coklat 200,9 Jumlah 2628,7 Berdasarkan penyebarannya jenis tanah di Kecamatan Tanjungsari yang dapat terlihat pada tabel diatas dapat dikatakan bahwa jenis tanah yang banyak terdapat di Kecamatan tanjungsari adalah jenis Asosiasi Andosol Coklat dan dengan luasannya 2133,61Ha yang tersebar di 12 Desa yakni Desa Cinanjung, Desa Raharja, Desa Gunungmanik, Desa Margajaya, Desa Tanjungsari, Desa Jatisari, Desa Kutamandiri, Desa Pasigaran, desa Gudang, Desa Margaluyu Desa Kadakajaya dan Cijambu. Untuk tanah Latosol Coklat Kemerahan tersebar di beberapa desa, yaitu Desa Gunungmanik dan Desa Margajaya, desa Tanjungsari, Desa Mrgaluyu, Desa Gudang dengan luasan masing-masing 82,24 Ha ; 94,87 Ha, ; 2,78 Ha; 82,4 Ha dimana total luas 495,09 Ha. Sebaran luasan jenis tanah Asosiasi Andosol Coklat yaitu tersebar di seluruh desa diantaranya Di Desa cinanjung tersebar jenis tanah ini seluas 328 Ha, Desa raharja seluas 367,6 Ha, Desa Gunungmanik seluas163,46 Ha, Desa Margajaya seluas 135,63 Ha, Desa Tanjungsari seluas 89,22 Ha, Desa Jatisari 81,60 Ha, Desa Kutamandiri186,7 Ha, Desa Margaluyu seluas 83,46 Ha, dan beberapa desa laiinya dapat dilihat pada tabel. Untuk gambaran jenis tanah secara keseluruhan pada kecamatan tanjungsari dapat dilihat pada peta 4.13 yaitu sebagai berikut. IV-112 IV-113

4.2.2.4 Hidrologi

A. Jenis dan Sumber Daya Air

Dalam kajian jenis sumber daya air dapat diketahui bahwa terdapat beberapa jenis mata air pada kecamatan tanjungsari yaitu diantaranya mata air tanah permukaan dalam bentuk sumur gali dan mata air untuk penyediaan air. Untuk sebaran lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.14Peta jenis dan sumber daya air. IV-114 IV-115

B. Daerah Aliran Sungai

Selain situ dan mata air, Kecamatan Tanjungsari memiliki sumber air yang berasal dari sungai, dimana berfungsi untuk memenuhi sumber air minum, irigasi dll yang biasa disebut Daerah Aliran Sungai. Daerah Aliran Sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Di dalam unit pelaksana teknis daerah UPTD untuk Daerah Aliran Sungai di Kecamatan Tanjungsari memiliki 3 unit daerah aliran sungai yang tersebar di beberapa desa. Untuk lebih jelasnya mengenai informasi Daerah Aliran Sungai DAS di masing – masing desa di Kecamatan tanjungsari yang dilewati DAS tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.30, Grafik 4.11 dan Gambar 4.15 Pata DAS berikut ini : Tabel 4.30 Nama DAS dan SUB DAS Wilayah Sumedang Bagian Utara Tahun 2009 No DAS Sub DAS Kecamatan Debit m3det Maksimal Minimal 1 Cimanuk Cipeles Tanjung Sari, 264,1 66,025 2 Citarum Citarik Tanjungsari 438,6 109,65 3 Cipunagar a Cikandung Tanjungsari 1134,4 283,6 JUMLAH Sumber : Bappeda kabupaten Sumedang tahun 2009 Grafik 4.11 Object 25 IV-116 IV-117

4.2.2.5 Klimatologi

A. Intensitas Curah Hujan

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis.Iklim berkaitan dengan curah hujan, dimana curah hujan menurut intensitasnya terbagi menjadi, curah hujan tinggi, curah hujan sedang, dan curah hujan rendah. Menurut intensitasnya data terbagi menjadi curah hujan dan jumlah hari hujan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.31 Tabel 4.31 Klasifikasi intensitas Curah Hujan Pada Kecamatan Tanjungsari Kecamatan Curah Hujan Curah Hujan MMHari rata- rata Luas Lahan Ha Tanjungsari 2000 - 2500 mm 1,36 – 2,07 - 2500 - 3000 mm 2,07 – 2,77 1.949,58 3000 - 3500 mm 2,77 – 3,48 169,53 3500 - 4000 mm 3,48 96,5 Tabel 4.32 Curah Hujan per Desa PadaKecamatan Tanjungsari Tahun 2011 10 Nama Desa Curah Hujan MMHari Klasifikasi 1 Cinanjung 2,07 – 2,77 Sedang 2 Raharja 2,07 – 2,77 Sedang 3 Gunungmanik 2,07 – 2,77 Sedang 4 Margajaya 2,07 – 2,77 Sedang 5 Tanjungsari 2,07 – 2,77 Sedang 6 Jatisari 2,07 – 2,77 Sedang 7 Kutamandiri 2,07 – 2,77 Sedang 8 Margaluyu 2,07 – 2,77 Sedang 9 Gudang 2,07 – 2,77 Sedang 10 Pasigaran 2,07 – 2,77 Sedang 2,77 – 3,48 Tinggi 11 Kadakajaya 2,07 – 2,77 Sedang 2,77 – 3,48 Tinggi 12 Cijambu 2,77 – 3,48 Tinggi IV-118 10 Nama Desa Curah Hujan MMHari Klasifikasi 3,48 Sangat Tinggi Sumber :BPN Kabupaten Sumedang. Dapat dilihat pada tabel 5.9 diatas bahwa rata-rata curah hujan pada kecamatan tanjungsari adalah curah hujan dengan intensitas 2,07 – 2,77 sedang yang hampir tersebar pada kecamatan tanjungsari kecuali beberapa desa diantaranya yaitu desa Kadakajaya dan Cijambu serta sebagian wilayah desa Pasigaran Yang dalam klasifikasinya memiliki intensitas 2,77 – 3,48 tinggi dan 3,48 sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.16 Peta Curah Hujan pada kecamatan tanjungsari. IV-119 IV-120

4.2.2.6 Kebencanaan

Dalam waktu tahun 2011 di Kecamatan Tanjungsari telah terjadi bencana alam yang mengakibatkan kerugian fisik materi tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Kecamatan Tanjungsari adalah Kebakaran. Di Kecamatan Tanjungsari secara lebih rinci beberapa daerahdesa yang rawan terhadap gangguan bencana alam dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.33 Daerah Rawan Bencana Alam Rawan Longsor Rawan Banjir Rawan Kebakaran Rawan Kebakaran Hutan Cijambu, Kadakajaya, Pasigaran, Gudang, Cikupa, Jaringao, Cipeles Cinanjung Gudang, Cinanjung, Margajaya Jatisari, Tanjungsari, Kutamandiri, Margaluyu Cijambu, Kadakajaya, Cinanjung Secara lengkap kejadian bencana alam dan wialayah yang rawan bencana dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.34 Jumlah longsor yang dialami per desa pada kecamatan Tanjungsari No. Nama Desa Longsor 1 Gudang 2 2 Tanjungsari 3 Jatisari 4 Margaluyu 3 5 Kutamandiri 6 Margajaya 7 Raharja 8 Cijambu 2 Kegiatan Penanggulangan Bencana alam dan Penanganan pengungsi di Kecamatan Tanjungsari dilaksanakan sebelum Kejadian Bencana preventif pada saat Represif dan setelah Bencana terjadi Rehabilitatif. Pada saat sebelum kejadian bencana dilaksanakan kegiatan preventif berupa sosialisasi dan penyuluhan, pada saat kejadian bencana mencoba melakukan pertolongan dan pasca bencana berupaya melakukan memberikan bantuanmenyalurkan bantuan dari tingkat lebih atas dalam ketiga fase waktu tersebut, selalu melakukan koordinasi dan pelapora baik pada lingkup Krlompok Pelaksana PBP Kecamatan Tanjungsarimaupun dengan SATLAK PBP Kabupaten Sumedang IV-121 atau di tingkat lebih atas SATKORLAK PBP Propinsi Jawa Barat dan Badan Koordinasi Nasional PBP. Organisasi Penanggulangan Bencana dan Penangan Pengungsi di Tingkat Kecamatan, sesuai dengan Peraturan yang ada disebut Kelompok Pelaksana Penanggulangan dan Penanganan Pengungsi Poklak PBP Kecamatan Tanjungsari yang diketuai secara langsung oleh Camat dan Anggotanya terdiri dari UPTDUPTB yang ada di wilayah Kecamatan Tanjungsari. Organisasi ini melaksanakan kegiatan pembinaan ke level lebih bawah yaitu satlak-satlak Perlindungan Masyarakat linmas tingkat desa. Poklak PBP Kecamatan Tanjungsari diatur dalam Keputusan Camat Tanjungsari Nomor 36Kep.14Kec2009 tanggal 6 Agustus 2009 tentang Pembentukan Kelompok Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi POKLAK PBP Kecamatan Tanjungsari. Tabel 4.35 Kondisi Gerakan Tanah Per Desa Pada Kecamatan Tanjungsari Nama Desa Kondisi Gerakan Tanah Desa Cijambu Menengah Desa Cinanjung Rendah Menengah Desa Raharja Rendah Desa Gunung Manik Rendah Desa Margajaya Rendah Desa Tanjung Sari Rendah Desa Kuta Mandiri Rendah Desa Gudang Rendah Desa Margaluyu Rendah Desa Pasigaran Rendah Menengah Desa Kadakajaya Rendah Menengah Desa Cijambu Rendah Menengah Desa Jatisari Rendah Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kondisi gerakan tanah pada kecamatan tanjungsari secara umum rendah namun terdapat beberapa desa diantaranya yang kondisi gerakan tanahnya pada kondisi menengah diantaranya desa cijambu, kadakajaya, sera sebagian desa pasigaran dan sebagian desa cinanjung.Untuk gambaran lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.17 PetaGerakan Tanah dan rawan bencana pada kecamatan tanjungsari. IV-122 IV-123 4.2.3 Aspek Tata Guna Lahan 4.2.3.1 Distribusi dan Proporsi Pengggunaan Lahan Penggunaan lahan merupakan suatu cara atau metode bagaimana pemanfaatan ruang suatu wilayah yang akan digunakan berdasarkan potensi dan sumber daya alam yang tersedia. Penggunaan lahan suatu wilayah dibagi menurut fungsi dan jenisnya. Penggunaan lahan menurut jenisnya dibagi menjadi dua kawasan yaitu kawasan terbangun dan non terbangun. Dikecamatan Tanjungsari kawasan terbangun terdiri dari permukiman dan gedung. Sedangkan penggunaan lahan non terbangun terdiri dari perkebunan, sawah irigasi, sawah tadah hujan, kebun campuran, tegalan. Di kecamatan Tanjungsari didominasi oleh Tegalan. Penggunaan lahan tersebut tersebar diseluruh desa dikecamatan Tanjungsari yang memiliki 12 desa. Dibawah ini adalah data penggunaan lahan kecamatan Tanjungsari. IV-124 Tabel 4.36 Distribusi Penggunaan lahan di kecamatan Tanjungsari Tahun 2005 Ha No. Desa Penggunaan Lahan Ha Jumlah Hutan Kebun Sawah tadah hujan Sawah irigasi Tanah Ladangtegala n Tanah Berbatu Permukiman Gedung Rumput SemakBel ukar 1. Cinanjung 267,61 44,57 15,32 328 2. Raharja 12,07 8,02 314,93 32,58 367,6 3. Gunungmanik 39,57 146,26 59,47 245,7 4. Margajaya 34,47 88,11 38,25 68,65 230,5 5. Tanjungsari 60,04 18,03 14,69 92 6. Jatisari 7,84 31,5 38,12 4,15 81,6 7. Kutamandiri 16,66 28,52 115,08 26,42 186,7 8. Margaluyu 15,29 107,41 17,09 149,7 9. Gudang 70,64 85,97 18,8 165,5 10. Pasigaran 56,98 82,40 82,66 61,94 284 11. Kadakajaya 178,43 36,9 26,08 23,98 31,08 296,5 12. Cijambu 103,76 26,17 24,59 29,72 17,58 200,9 Jumlah 282,19 245,95 495,81 1153,99 430,99 19,47 2628,7 10,73 9,36 18,86 43,90 16,40 0,74 100 Sumber: Bapeda kabupaten Sumedang,2009 IV-125 Object 27 IV-126 IV-127 Tabel 4.37 Distribusi Penggunaan lahan di kecamatan Tanjungsari Tahun 2009 Ha No. Desa Penggunaan Lahan Ha Jumlah Hutan Kebun Sawah tadah hujan Sawah irigasi Tanah Ladangtegalan Tanah Berbatu Permukiman Gedung Rumput SemakBelukar 1. Cinanjung 6,38 15,07 270,45 12,49 23,66 328 2. Raharja 80,87 97,04 40,06 70,21 65,67 367,6 3. Gunungmani k 45,98 127,42 48,56 19,02 245,7 4. Margajaya 23,34 76,03 20,23 47,06 64,32 230,5 5. Tanjungsari 17,21 9,4 11,65 20,4 20,61 8,04 2,47 2,54 92 6. Jatisari 9,4 50,98 17,42 3,56 81,6 7. Kutamandiri 14,58 15,09 122,71 24,5 9,43 186,7 8. Margaluyu 20,56 92,87 34,33 149,7 9. Gudang 50,67 65,67 45,67 165,5 10. Pasigaran 67,9 72,37 75,98 67,46 284 11. Kadakajaya 68,1 81,01 54,83 41,77 48,99 296,5 12. Cijambu 64,69 44,47 36,34 23,05 20,29 11,77 200,9 Jumlah 132,79 401,7 402,51 224,75 819,88 12,49 486,02 96,29 2,47 23,74 2628,7 5,05 15,28 15,31 8,55 31,19 0,48 18,49 3,66 0,09 0,90 100 Sumber: Bapeda Jawa Barat,2009 IV-128 Object 30 Dari data pada tahun 2009 penggunaan lahannya terdiri dari hutan, sawah irigasi, sawah tadah hujan, kebun, gedung, Tanahladang, permukiman, semak belukar. Penggunaan lahan yang dominan yaitu adalah kawasan non terbangun dengan yang mendominasi yaitu tanah ladang tegalan dengan proporsi 30 dari keseluruhan Tanjungsari atau dengan luas 779,82 Ha. IV-129 IV-130

4.2.3.2. Penggunaan Lahan Berdasarkan Jenis dan fungsinya

Penggunaan lahan suatu wilayah terbagi menjadi penggunaan lahan menurut jenis dan fungsinya. Penggunaan lahan berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua kawasan yaitu kawasan terbangun dan non terbangun, dan berdasarkan fungsinya juga terbagi menjadi dua yaitu kawasan budidaya dan kawasan lindung.

A. Penggunaan lahan berdasarkan jenisnya

Peanggunaan lahan berdasarkan jenisnya di kecamatan Tanjungsari yaitu terdiri dari kawasan terbangun dan non terbangun. Di kecamatan Tanjungsari luas pemanfaatan kawasan terbangun yaitu pada tahun 2009 yaitu seluas 297,39 Ha . Dari pengunaan lahan tersebut menunjukkan pemanfaatan ruang yang relatif rendah apabila dibandingkan dengan pemanfaatan ruang non terbangun, di mana dominasi pemanfaatan ruang Hutan dan tegalan yang paling tinggi. Berdasarkan data penggunaan lahan Kecamatan Tanjungsari tahun 2009, luas pemanfaatan ruang sebagai kawasan non terbangun adalah 2330 Ha. Penggunaan lahan kawasan non terbangun meliputi sawah, tegalan atau perkebunan, hutan.

a. Kawasan Terbangun