Fungsi JenisTipe
Kriteria Klasifikasi
Fisik
Lokasi Kode
Komplek Makam
Dayeuh Luhur, terletak di Kab. Sumedang
Candi
Cangkuang, Kampung
Dukuh, Kawasan
Makam Syech Muhidin dan
Gedung Negara Badan Koordinasi
Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah IV, terletak di Kab.
Garut
Batu Tulis Ciaruteun, Kampung
Budaya Sindangbarang,
Kampung Adat Lemah Duhur, dan Gua
Gudawang, terletak di Kab. Bogor
Ciung Wanara Karang Kamulyan,
Situ Lengkong
dan Kampung Kuta, terletak
di Kab. Ciamis;
Pulau Biawak, terletak di Kab. Indramayu;
Kampung Ciptagelar,
terletak di Kab. Sukabumi
Kawasan Makam
Syech Tb. Ahmad Bakri dan Gedung Negara
Badan Koordinasi
Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah II, terletak di Kab.
Purwakarta
Kawasan Situs Candi Jiwa, Makam Syech
Quro dan Komplek Monumen
Rengasdengklok, terletak di Kab.
Karawang
Lain-lain kawasan
cagar budaya dan ilmu pengetahuan
yang tersebar di Kabupaten
Kota
4. Kawasan rawan bencana alam
IV-29
Fungsi JenisTipe
Kriteria Klasifikasi
Fisik
Lokasi Kode
4.1. Kawasan
rawan tanah longsor
Kawasan
berbentuk lereng yang rawan terhadap
perpindahan material pembentuk lereng
berupa
batuan, bahan rombakan,
tanah atau material campuran;
Kawasan yang
diidentifikasi sering dan
berpotensi mengalami kejadian
tanah longsor. Non Hutan
Kab. Bogor, Kab. Sukabumi, Kab. Cianjur,
Kab. Bandung, Kab. Garut, Kab. Purwakarta,
Kab. Sumedang, Kab. Tasikmalaya, Kab. Ciamis,
Kab. Majalengka, Kab. Kuningan, dan Kab.
Cirebon
4.2. Kawasan
gelombang pasang
Kawasan
sekitar pantai yang rawan
terhadap gelombang pasang
dengan kecepatan antara 10 sampai
dengan 100
kilometer per jam yang timbul akibat
angin kencang atau gravitasi bulan atau
matahari;
Kawasan yang
diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi
mengalami bencana gelombang pasang.
No n Hutan Kab. Cirebon, Kab.
Indramayu, Kab. Subang, Kab. Karawang, dan Kab.
Bekasi
4.3 Kawasan
rawan banjir Kawasan
yang diidentifikasi sering dan
berpotensi tinggi
mengalami bencana banjir.
Non Hutan Kab. Ciamis, Kota Banjar,
Kab. Cirebon, Kota
Cirebon, Kab.
Majalengka, Kab.
Indramayu, Kab. Subang, Kab. Bandung, Kab.
Karawang, dan Kab. Bekasi
5. Kawasan lindung geologi
5.1. Kawasan cagar alam geologi dan kawasan kars 1.1 Cagar alam
geologi Non Hutan
Kawasan Geologi
Pasir Pawon dan Gua Pawon Kab. Bandung
Barat
Kawasan Geologi Batu Obsidian Nagreg,
terletak di Kab. Bandung
Kawasan Geologi
IV-30
Fungsi JenisTipe
Kriteria Klasifikasi
Fisik
Lokasi Kode
Ciletuh Kab. Sukabumi
Kawasan Geologi Rancah Kab. Ciamis
Kawasan Geologi
Pasirgintung Kab.
Tasikmalaya 1.2 Kawasan
Kars Pengertian : Kawasan
Kars merupakan
bentang alam yang unik dan langka. Karena
terbentuk dengan
proses yang
berlangsung lama dan hanya dijumpai pada
daerah-daerah tertentu, sudah tentu kawasan
kars menjadi objek eksplorasi
dan eksploitasi manusia.
Non Hutan Kabupaten
Bogor, Kabupaten Sukabumi,
Kabupaten Cianjur,
Kabupaten Karawang, Kabupaten
Bekasi, Kabupaten Purwakarta,
Kabupaten Cirebon,
Kabupaten Bandung
Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya,
dan Kabupaten Ciamis
5.2. Kawasan rawan bencana alam geologi a. Kawasan
rawan letusan
gunung api
Kawasan dengan jarak atau
radius tertentu dari pusat letusan yang
terpengaruh langsung dan tidak
langsung, dengan tingkat kerawanan
yang berbeda;
Kawasan di
sekitar kawah atau kaldera; danatau
Kawasan
berupa lembah yang dapat
menjadi daerah
terlanda awan panas, aliran
lahar, lava, lontaran atau guguran bau
pijar danatau aliran gas beracun.
Non Hutan
Kawasan Gunung
Salak, terletak di Kabupaten Bogor dan
Sukabumi;
Kawasan Gunung
Gede-Pangrango, terletak di Kab. Bogor,
Cianjur, dan Sukabumi
Kawasan Gunung
Patuha, Kawasan
Gunung Wayang
Windu, dan Kawasan Gunung Talagabodas,
terletak di Kab. Bandung
Kawasan
Gunung Ciremai, terletak di Kab.
Kuningan, Cirebon, dan Majalengka
Kawasan
Gunung Guntur, terletak di
Kabupaten Garut Kawasan
Gunung Tangkuban Parahu,
terletak di Kab.Bandung dan Subang
Kawasan
Gunung Papandayan, terletak di
Kab. Garut dan Bandung
IV-31
Fungsi JenisTipe
Kriteria Klasifikasi
Fisik
Lokasi Kode
Kawasan
Gunung Galunggung, terletak
Kab. Tasikmalaya dan Garut
b. Kawasan rawan
gempa bumi tektonik
Kawasan
yang berpotensi danatau
pernah mengalami gempa bumi dengan
skala VII sampai dengan XII Modified
Mercally Intensity MMI;
Kawasan
yang mempunyai sejarah
kegempaan yang merusak;
Kawasan yang dilalui
oleh patahan aktif daerah
yang mempunyai catatan
kegempaan dengan kekuatan
magnitudo lebih besar dari 5 pada
skala richter;
Kawasan dengan
batuan dasar berupa endapan
lepas seperti
endapan sungai, endapan
pantai dan batuan lapuk;
Kawasan lembah
bertebing curam
yang disusun batuan mudah longsor.
Non Hutan
Tersebar di daerah rawan gempa bumi
Bogor-Puncak-Cianjur, daerah rawan gempa
bumi
Sukabumi- Padalarang-Bandung
Daerah rawan gempa
bumi Purwakarta-
Subang-Majalengka
Daerah rawan gempa bumi
Garut- Tasikmalaya-Ciamis
c. Kawasan rawan
gerakan tanah
Kawasan dengan
kerentanan tinggi untuk terpengaruh gerakan
tanah, terutama jika kegiatan
manusia menimbulkan
gangguan pada lereng di kawasan ini.
Non Hutan Kab. Bogor, Kab. Cianjur,
Kab. Sukabumi, Kab. Purwakarta, Kab. Subang,
Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab.
Sumedang, Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya, Kab.
Ciamis, Kab. Kuningan dan Kab. Majalengka
d. Kawasan yang terletak
di zona
Sempadan
dengan lebar paling sedikit 250 meter dari
Non Hutan
Kawasan yang
berada di sekitar Sesar Cimandiri
IV-32
Fungsi JenisTipe
Kriteria Klasifikasi
Fisik
Lokasi Kode
sesar aktif tepi jalur patahan
aktif;
Kawasan dengan kerentanan
karena terdapat pada zona sesar yang
aktif. Palabuhanratu-
Padalarang
Kawasan yang
berada di sekitar Sesar Lembang Bandung
Barat
Kawasan yang
berada di sekitar Sesar Baribis
Kuningan- Majalengka
e. Kawasan rawan
tsunami Pantai dengan elevasi
rendah danatau
berpotensi atau pernah mengalami tsunami.
Non Hutan Tersebar di Kab. Ciamis,
Kab. Tasikmalaya, Kab. Garut, Kab. Cianjur, dan
Kab. Sukabumi
f. Kawasan rawan abrasi
Pantai yang berpotensi memiliki kerentanan
terjadinya abrasi
danatau pernah
mengalami abrasi. Non Hutan
Kab. Bekasi, Kab. Karawang, Kab. Subang,
Kab. Indramayu, Kab. Cirebon, Kab. Sukabumi,
Kab. Cianjur, Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya dan
Kab. Ciamis
5.3 Kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap air
tanah Meliputi
kriteria kawasan imbuhan air
tanah :
Memiliki jenis fisik batuan tanah
dengan kemampuan meluluskan
air dengan jumlah yang
berarti;
Memiliki lapisan
penutup tanah berupa pasir
sampai lanau;
Memiliki hubungan
hidrogeologis yang menerus dengan
daerah lepasan;
danatau
Memiliki muka air tanah tidak
tertekan yang
letaknya lebih tinggi daripada muka air
tanah yang tertekan. Non hutan
Tersebar di
KabupatenKota
6. Kawasan lindung lainnya