Kebutuhan Tenaga Ahli Kebutuhan Pelatihan

Tabel 7. Sarana penunjang dan spesifikasi No. Jenis Bangunan Luas m 2 Jumlah unit Non produksi : 1. Kantor 6 1 2. Pengolahan Limbah 6 1 3. Ruang Karyawan 6 1 Sub Total 18 3 Lain – lain : 4. Parkir dan Lahan Terbuka 12 1 5. Toilet 4 1 Sub Total 16 2 Total 34 5 Sumber : Data diolah 2013

4.4. Rencana Manajemen dan Organisasi

Rencana manajemen dan organisasi meliputi kebutuhan tenaga ahli, kebutuhan pelatihan, struktur organisasi, dan tata kelola SOP. Adapun pembahasan lebih rinci dapat dilihat pada uraian berikut :

4.4.1 Kebutuhan Tenaga Ahli

Analisa kebutuhan tenaga kerja merupakan salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek. Di dalam proses produksi dibutuhkan tenaga kerja manusia sebagai operator mesin, pengawas proses produksi, dan beberapa kegiatan produksi yang membutuhkan campur tangan manusia secara langsung. Selain dalam lingkup proses produksi, tenaga kerja dibutuhkan dalam pelaksanaan aktivitas di luar produksi, seperti kegiatan administrasi, kegiatan pemasaran, kegiatan distribusi dan transportasi, serta kegiatan lainnya. Tenaga kerja yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan dan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan. Penentuan jumlah tenaga kerja diperhitungkan dalam mengidentifikasi kegiatan, sifat dan beban kerja sehingga dapat ditentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Adapun dimulai dari tahun ketiga perusahaan memiliki rencana untuk menambah jumlah tenaga ahli sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang peningkatan kapasitas produksi. Rincian penetapan kebutuhan tenaga ahli disajikan pada Tabel 8 berikut : Tabel 8. Penentuan tenaga ahli yang dibutuhkan No Kegiatan Sifat Jumlah 1 Produksi : Pembentukan Rutin harian 4 Penghalusan Rutin harian 5 Pengecetan Rutin harian 3 Finishing Rutin harian 4 2. Kebersihan Rutin harian 2 3. Supir Rutin Harian 2 Total 20 Sumber: Data diolah 2013

4.4.2 Kebutuhan Pelatihan

Setiap pekerjaan membutuhkan SDM yang berkompeten. Di industri furnitur khususnya, para pekerja dituntut untuk memliki kompetensi yang dapat bekerja dengan sangat baik. Oleh sebab itu diperlukan adanya pelatihan untuk mendukung rencana tersebut kepada setiap karyawan baru ataupun terhadap produk jenis baru. Pelatihan dibutuhkan agar produk yang dihasilkan dapat berkualitas dan tidak mengecewakan konsumen. Pelatihan dilakukan langsung oleh pemilik perusahaan dan oleh pekerja senior yang telah terampil. Masa waktu pelatihan dilakukan selama beberapa hari dalam seminggu, dan dilakukan masa percobaan kepada para karyawan baru. Pelatihan yang dilakukan adalah yang berkaitan langsung pada tahap proses produksi, seperti pada proses pembentukan, penghalusan, pengecetan, dan finishing.

4.4.3 Struktur Organisasi