menunjang peningkatan kapasitas produksi. Rincian penetapan kebutuhan tenaga ahli disajikan pada Tabel 8 berikut :
Tabel 8. Penentuan tenaga ahli yang dibutuhkan No
Kegiatan Sifat
Jumlah
1 Produksi : Pembentukan
Rutin harian 4
Penghalusan Rutin harian
5 Pengecetan
Rutin harian 3
Finishing Rutin harian
4 2. Kebersihan
Rutin harian 2
3. Supir Rutin Harian
2
Total 20
Sumber: Data diolah 2013
4.4.2 Kebutuhan Pelatihan
Setiap pekerjaan membutuhkan SDM yang berkompeten. Di industri furnitur khususnya, para pekerja dituntut untuk memliki
kompetensi yang dapat bekerja dengan sangat baik. Oleh sebab itu diperlukan adanya pelatihan untuk mendukung rencana tersebut
kepada setiap karyawan baru ataupun terhadap produk jenis baru. Pelatihan dibutuhkan agar produk yang dihasilkan dapat berkualitas
dan tidak mengecewakan konsumen. Pelatihan dilakukan langsung oleh pemilik perusahaan dan oleh pekerja senior yang telah terampil.
Masa waktu pelatihan dilakukan selama beberapa hari dalam seminggu, dan dilakukan masa percobaan kepada para karyawan baru.
Pelatihan yang dilakukan adalah yang berkaitan langsung pada tahap proses produksi, seperti pada proses pembentukan, penghalusan,
pengecetan, dan finishing.
4.4.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan agar setiap karyawan mengetahui dengan jelas kegiatan dan tugas nya di setiap masing-masing divisi.
Setiap divisi memiliki tugas yang berbeda dengan divisi yang lainnya.
Setiap divisi secara khusus bertanggung jawab atas divisi nya masing- masing. Gambaran struktur organisasi yang terdapat di TCF Furnitur
dapat dilihat pada Gambar 7 berikut :
Gambar 7. Struktur Organisasi
Setelah identifikasi jabatan menghasilkan gambaran yang jelas, kemudian disusun neraca organisasi pengelola operasi. Hal ini
dikarenakan penekanan kepada spesialisasi dan efisiensi, maka struktur
organisasi operasi
pada umumnya
disusun atau
dikelompokkan berdasarkan fungsi dengan beberapa variasi seperti organisasi berdasarkan produk atau area.
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan harus dirinci dan didistribusikan
semuanya kepada orang-orang yang mampu bekerja di bidang tersebut. Untuk ini harus disiapkan mekanisme koordinasi. Pada
perusahaan furnitur
yang akan
didirikan, setiap
pekerjaan didistribusikan kepada pekerja berdasarkan kualifikasi yang dimiliki.
Keseluruhan rangkaian kegiatan operasi akan dijalannkan oleh beberapa bagian sesuai dengan bidang masing-masing. Rencana
struktur organisasi perusahaan yang menunjukkan setiap bagian memiliki peranan dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya
masing-masing.
Pemilik
Pengelolaan bahan baku
Pembentukan Penghalusan
Pengecetan finishing
Divisi Produksi Quality Control
Divisi Pengadaan
Gambar 3. Struktur organisasi
4.4.4 Tata Kelola SOP
TCF Furnitur adalah perusahaan yang menggunakan sistem make to order. Kegiatan awal dari produksi perusahaan yaitu dimulai
dari pemesanan yang dilakukan oleh calon konsumen. Setelah ada pemesanan maka yang dilakukan perusahaan adalah membuat
estimasi harga. Apabila dari kedua pihak TCF dan calon konsumen sudah mencapai kesepakatan harga maka berikutnya dilakukan proses
produksi dan diakhiri dengan distribusi barang ke pihak konsumen. Agar lebih jelas alur SOP dapat dilihat pada Gambar 8 berikut :
TERIMA PESANAN
Mulai
PERMINTAAN DARI
PELANGGAN KONSULTASI
JADWAL DI WORKSHOP
TERIMA PO DARI KONSUMEN
Ya Tidak
DISTRIBUSISIRKULASI
Selesai P
PROSES PRODUKSI QUALITY CONTROL
BUAT ESTIMASI
ANALISA HASIL ESTIMASI DAN
TENTUKAN HARGA JUAL
Gambar 4. Tata kelola SOP
4.5. Rencana Legalitas