Target penjualan di lokasi baru direncanakan meningkat dua kali lipat dari pesanan yang tak dapat terlayani di lokasi lama.
Dikarenakan permintaan yang terus meningkat tanpa adanya usaha yang dilakukan perusahaan, dengan melakukan usaha maka
perusahaan diharapkan dapat meningkatkan target penjualan agar dapat memaksimalkan kapasitas yang dimiliki. Adapun perkiraan
penerimaan di lokasi yang baru 2013-2017 diperoleh dari target penjualan dikalikan dengan harga.
4.6.4 Proyeksi Arus Kas
Aliran kas dihitung dengan mengurangi aliran kas masuk dengan aliran kas keluar setiap tahunnya. Aliran kas masuk terdiri dari
laba bersih dan depresiasi operational cash flow. Aliran kas keluar terdiri dari investasi tetap, modal kerja initial cash flow, dan nilai
sisa investasi. Kas bersih didapatkan dengan mengurangi kas masuk dengan kas keluar setiap tahunnya. Rincian proyeksi arus kas
disajikan pada Lampiran 6. Adapun dalam bentuk tabel dapat dilihat pada Tabel 16 Berikut:
5
Tabel 16. Proyeksi arus kas
TAHUN INFLOW
1 2
3 4
5 Pendapatan Usaha
- 853,600,000
981,200,000 1,117,600,000
1,267,200,000 1,267,200,000
Total Inflow
- 853,600,000
981,200,000 1,117,600,000
1,267,200,000 1,267,200,000
OUTFLOW Biaya Investasi
267,135,000
Biaya Operasional Biaya Variabel
100,000 483,684,000
556,708,000 634,084,000
718,948,000 718,948,000
Biaya Tetap
- 249,102,300
247,902,300 246,702,300
246,702,300 246,702,300
Total Biaya Operasional
100,000 732,786,300
804,610,300 880,786,300
965,650,300 965,650,300
Total Outflow
267,235,000 732,786,300
804,610,300 880,786,300
965,650,300 965,650,300
EBIT
267,235,000 120,813,700
176,589,700 236,813,700
301,549,700 301,549,700
Pajak Penghasilan
32,582,396 49,445,116
66,307,836 84,433,916
84,433,916
EAT
267,235,000 86,985,864
127,144,584 170,505,864
217,115,784 217,115,784
Discount Factor r=14 , n=5
1 0.8772
0.7695 0.675
0.5921 0.5194
Present Value
267,235,000.00 76,303,999.90
97,837,757.39 115,091,458.20 128,554,255.71
112,769,938.21
Accumulated Present Value
190,931,000.10 93,093,242.71
21,998,215.49 150,552,471.20
263,322,409.40 Sumber : Data diolah 2013
4.6.5 Kriteria Evaluasi Finansial
Kriteria evaluasi finansial yang digunakan antara lain adalah Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit Cost
Ratio Net BC, Payback Period PBP, dan analisis sensitivitas.
Tabel 17. Kriteria evaluasi finansial Kriteria Evaluasi
Finansial Hasil Analisis
Standar Kriteria
NPV 263,322,409.40
IRR 44 14 discount factor
NET BC 1.67
1 PAYBACK PERIODE
2.85 -
Sumber : Data diolah 2013
A. Net Present Value NPV
NPV merupakan perbedaan antara nilai sekarang dari manfaat dan biaya dari suatu proyek investasi. Perhitungan
angka yang dihasilkan menunjukkan besarnya penerimaan bersih selama 5 tahun setelah dikalikan discount factor yang
dihitung pada masa kini. Berdasarkan investasi metode NPV, suatu
investasi dapat
dikatakan proyek
mengashilkan keuntungan apabila nilainya lebih besar dari nol. Berdasarkan
perhitungan pada Lampiran 6 nilai NPV menunjukkan angka positif, yaitu Rp. 263,322,409.40
pada discount factor 14 per tahun dengan umur investasi 5 tahun. Rincian perhitungan NPV
dapat dilihat pada Lampiran 6. B.
Internal Rate of Return IRR IRR adalah discount factor pada saat NPV sama dengan
nol dan dinyatakan dalam persen. Untuk menentukan apakah proyek dapat menghasilkan keuntungan atau tidaknya maka
sebagai patokan dasar pembanding adalah discount factor, yaitu ditetapkan sebesar 14. Jika nilai IRR lebih besar dibandingkan
discount factor, maka usaha dinyatakan dapat menghasilkan keuntungan. IRR pada industri ini sebesar 44 yang berarti
bahwa pendirian pabrik ini dapat menghasilkan keuntungan bila dilaksanakan. Perhitungan nilai IRR dapat dilihat pada
Lampiran 7.
C. Net Benefit Cost Ratio Net BC
Net BC yaitu suatu perbandingan nilai kini arus manfaat bersih dibagi dengan nilai sekarang arus biaya bersih. Suatu
investasi dapat menghasilkan keuntungan apabila hasil perhitungan Net BC nya lebih besar dari nol. Dari hasil
perhitungan Net BC kegiatan investasi produksi diperoleh nilai sebesar 1.67 yaitu setiap investasi Rp. 1,- yang dikeluarkan
sekarang pada tingkat discount factor 14 akan memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp 1.67. Perincian nilai Net BC
disajikan pada Lampiran 7. D.
Payback Period PBP PBP merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan seluruh modal suatu investasi, yang dihitung dari aliran kas bersih. Masa pengembalian ini dapat diartikan
sebagai jangka waktu pada saat NPV sama dengan nol. Nilai NPV yang besar menunjukkan jangka waktu pengembalian
investasi yang ditanam semakin cepat. Dalam penentuan PBP dilakukan dengan cara discounted. Dari hasil perhitungan PBP
investasi produksi diperoleh 2.85 tahun yaitu investasi yang ditanam akan kembali setelah sekitar 2.85 tahun. Perincian PBP
dapat disajikan pada Lampiran 6. 4.6.6 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan-perubahan harga baik yang terjadi pada penerimaan
maupun pengeluaran. Variabel yang diubah pada analisis sensitivitas antara lain harga bahan baku dan tingkat permintaan.
Analisis sensitivitas dalam pengembangan bisnis pada TCF Furnitur menggunakan metode switching value. Variabel yang
digunakan dalam analisis ini adalah kenaikan harga bahan baku dan
penurunan tingkat permintaan. Dengan analisis switching value akan dilihat sampai tingkat kenaikan harga bahan baku berapa dan sampai
dimana tingkat penurunan permintaan usaha masih layak untuk dijalankan. Dari hasil perhitungan, kenaikan maksimal dari harga
bahan baku yang masih dapat ditoleransi adalah sebesar 27,51 dan penurunan permintaan sebesar 15,368. Apabila kenaikan harga
bahan baku dan penurunan permintaan melebihi angka tersebut maka pengembangan usaha TCF Furnitur apabila dijalankan tidak akan
mendapatkan keuntungan karena nilai NPV yang negatif. Dari hasil perhitungan analisis sensitivitas terhadap kenaikan
harga bahan baku dapat dilihat pada Tabel 18, sedangkan perhitungan analisis sensitivitas ini disajikan pada Lampiran 9.
Tabel 18. Analisis sensitivitas terhadap kenaikan harga bahan baku
Kriteria evaluasi finansial
Basis Harga Bahan
Baku Naik
NPV Rp 263,322,409.40
3,405.34 IRR
44 14
Net BC 1.67
1 PBP Tahun
2.85 5.00
Sumber : Data diolah 2013
Dari hasil perhitungan analisis sensitivitas terhadap kenaikan harga bahan baku dapat dilihat nilai NPV yang negatif. Artinya
apabila kenaikan harga bahan baku melebihi 27,51 maka akan diperoleh nilai NPV yang negatif dan usaha tidak akan mendapatkan
laba apabila dijalankan. Adapun hasil perhitungan dari analisis sensitivitas terhadap penuruan permintaan dapat dilihat pada Tabel 19
berikut:
Tabel 19. Analisis sensitivitas terhadap penurunan permintaan Kriteria evaluasi
financial Basis
Penurunan Permintaan
NPV Rp 263,322,409.40
7,134.99 IRR
44 14
Net BC 1.67
1 PBP Tahun
2.85 5.00
Sumber : Data diolah 2013
Dari hasil perhitungan analisis sensitivitas terhadap penurunan permintaan dapat dilihat nilai NPV yang negatif. Artinya apabila
penurunan permintaan melebihi 15,368 maka akan diperoleh nilai NPV yang negatif dan usaha tidak akan mendapatkan laba apabila
dijalankan. Adapun rincian analisis sensitivitas terhadap penurunan permintaan dapat dilihat pada Lampiran 11.
4.7. Implikasi Manajerial