Konsep Elemen Konsep Taman Bermain Edukatif

46 yang padat. Vegetasi estetik berupa vegetasi berdaun indah atau vegetasi berbunga dengan penempatan berada di ruang penerimaan, di depan gerbang taman. Gambar 37 Peta zona penghijauan Gambar 38 Block plan 47

6.1.4 Konsep Edukatif

Peranan lingkungan bagi anak-anak adalah sebagai ruang bermain dan belajar. Oleh karena itu, pengembangan tapak Situ Cikaret ini memanfaatkan lingkungan alam sebagai sarana pembelajaran non-formal bagi anak-anak. Konsep edukasi yang diterapkan antara lain adalah mengenalkan berbagai kondisi alam seperti rawa, danau, dan padang rumput; edukasi yang membangun fisik, mental, serta kreativitas anak-anak dimana anak-anak belajar melalui indra mereka indra pendengaran, penglihatan, penciuman, dan peraba; dan edukasi yang utama adalah memberikan pembelajaran mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Edukasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan diberikan dengan memberikan contoh situasi sebab-akibat yang diintegrasikan dengan beberapa jenis permainan anak, sehingga lebih mudah dipahami dan anak-anak dapat merasakan secara langsung manfaat maupun kerugian dari tindakan yang biasa mereka lakukan. Dengan sistem pembelajaran sebab-akibat anak-anak dibantu untuk lebih mudah memahami bahwa kejadian yang berlangsung pada masa lampau atau pada saat ini menghasilkan akibat pada masa datang. Contohnya, memberikan gambaran jika anak tersebut membuang sampah sembarangan ke sungai maka akan terjadi banjir dan sungai menjadi kotor, atau jika menanam dan merawat bunga maka banyak serangga indah yang akan datang, dan contoh situasi lainnya.

6.1.5 Konsep Bermain

Kegiatan bermain anak-anak yang dapat diakomodasi dalam taman bermain anak meliputi permainan fisik, kreatif, sosial, dan indra. a. Permainan fisik menuntut anak-anak untuk selalu aktif bergerak seperti melompat, berlari, bersepeda, merangkak, merayap, memanjat, atau meluncur Gambar 40. Dalam permainan fisik yang dinamis diperlukan variasi seting permainan sehingga anak-anak tertarik dan tidak cepat bosan. Permainan fisik ini dapat mengembangkan motorik anak. Gambar 39 Permainan fisik sumber: www.google.comimages b. Permainan kreatif membutuhkan imajinasi anak-anak. Untuk memacu imajinasi anak, digunakan material yang dapat dibentuk atau ditransformasi seperti pasir, air, atau kerikil Gambar 41. Penggunaan material tersebut akan melatih kreativitas anak-anak. Permainan dengan material abstrak ini menarik perhatian anak usia 3-6 tahun. 48 Gambar 40 Permainan kreatif sumber: www.google.comimages c. Permainan sosial melatih kemampuan sosial anak melalui permainan yang memerlukan hubungan antar pemain. Jenis permainan ini digemari anak-anak usia 8-10 tahun keatas, dimana diperlukan kerjasama tim karena usia 8-10 tahun keatas senang bermain berkelompok. Contohnya bermain bola dan petak umpet Gambar 42. Gambar 41 Permainan sosial sumber: www.google.comimages d. Permainan indra berfungsi memberi stimulasi pada indra peraba, penciuman, penglihatan, dan pendengaran yang dimiliki anak-anak. Kegiatan bermain yang melibatkan indra dapat memperkaya pengalaman rekreasi anak-anak Gambar 43. Gambar 42 Permainan Indra sumber: www.google.comimages