Konsep Ruang Konsep Taman Bermain Edukatif

42 Gambar 33 Konsep tata ruang a. Ruang penerimaan Ruang penerimaan adalah area dengan fungsi untuk menyambut pengunjung sebelum memasuki taman dan memulai berbagai aktivitas di dalam taman. Sebagai ruang yang pertama kali dimasuki pengunjung, maka ruang ini juga menunjukkan identitas dari taman. Identitas tersebut ditunjukkan dengan adanya pintu gerbang dan sign taman edukasi lingkungan. b. Ruang pelayanan Ruang ini menjadi lokasi fasilitas seperti toilet, mushola, lapangan parkir, kantin, dan pusat informasi. c. Ruang non-edukasi Ruang yang berfungsi sebagai ruang penunjang aktivitas pengguna diluar tujuan edukatif. d. Ruang edukasi Ruang ini merupakan ruang yang ditujukan sebagai ruang bermain edukatif bagi anak-anak. Ruang ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu:  Area observasi Ruang observasi merupakan ruang yang ditujukan untuk memberikan edukasi mengenai ragam jenis vegetasi maupun satwa pada anak-anak. Area ini termasuk dalam area untuk kegiatan pasif, dimana pengunjung hanya berjalan, melihat-lihat, mengamati. Interaksi antara pengunjung dan objek- 43 objek taman hanya dapat dilakukan pada lokasi yang telah ditetapkan. Pada area ini terdapat jalur interpretasi berupa boardwalk Gambar 35 dan segala jenis media informasi papan interpretasi, papan nama tanaman, dll yang diperlukan guna menambah wawasan pengunjung, baik pengunjung anak-anak maupun pengunjung dewasa.  Area bermain Ruang ini berfungsi sebagai tempat bermain anak-anak dengan permainan yang mencerminkan salah satu atau kombinasi dari empat konsep permainan yaitu permainan aktif, kreatif, sosial, dan indra. Ruang ini juga memberikan pengalaman pembelajaran mengenai lingkungan seperti yang tercantum pada konsep edukasi. Tabel 11 Pembagian ruang, aktivitas, dan fasilitas Ruang Sub-ruang Aktivitas Fasilitas Non-edukasi 40 1.64 ha Penerimaan 5 0.62 ha Memasuki taman Gerbang Signage Pelayanan 10 0.67 ha Memarkir kendaraan Membersihkan diri Beribadah Tempat parkir Shelter sepeda Toilet Tempat ibadah Kantin Non-edukasi 20 0.35 ha Berlari Memancing Piknik Berisitirahat Jogging track Dek Dambak Lahan rumput Edukasi 60 4.56 ha Observasi 30 0.77 ha Melihat Mendengar Mengamati Boardwalk Papan interpretasi Papan nama tanaman Bermain 30 3.79 ha Bermain sepeda Memanjat Bermain seluncur Bermain ayunan Berlari Berkemah Bermain mengenal lingkungan Camping ground Ayunan Kolam Monkey bar Perosotan Air mancur Set permainan Panjatan 44 Gambar 34 Referensi boardwalk Sumber: www.google.comimages

6.1.2 Konsep Sirkulasi

Sistem sirkulasi pada taman menggunakan sistem linier. Sirkulasi ini akan menghubungkan antar ruang dalam taman agar semua bagian taman dapat dilalui pengunjung dengan alur yang jelas. Sistem sirkulasi dibagi berdasarkan pengguna, yaitu sirkulasi kendaraan bermotor, sirkulasi sepeda, dan sirkulasi pejalan kaki. Sirkulasi tersebut menghubungkan antar ruang dan antar fasilitas Gambar 36. Gambar 35 Peta konsep sirkulasi 45 Konsep tata ruang dan konsep sirkulasi yang telah diperoleh kemudian digabungkan sehingga menghasilkan lokasi-lokasi untuk fasilitas yang dibutuhkan. Persebaran fasilitas tersebut tergambar pada Gambar 37. Gambar 36 Peta persebaran fasilitas

6.1.3 Konsep Elemen

Elemen pada taman terdiri dari elemen keras dan halus. Konsep elemen hard mengacu pada kebutuhan pengguna utama yaitu anak-anak. Elemen keras yang digunakan menggunakan material alam seperti kayu dan batu-batuan maupun material yang dibuat menyerupai material alam. Penggunaan material tersebut menciptakan kesan alami sehingga meningkatkan keselarasan dengan lingkungan sekitar. Keamanan dan kesehatan anak-anak menjadi perhatian dalam pemilihan material untuk permainan anak, dimana material yang digunakan bersifat non-toxic bebas dari bahan kimia berbahaya, terutama pada penggunaan cat. Elemen halus yang digunakan berupa tanaman dengan konsep yang disusun berdasarkan fungsi vegetasi. Vegetasi dalam tapak sebagai pembentuk lingkungan dan kualitasnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, konsep vegetasi terdiri dari peneduh, screen, dan estetik Gambar 38. Vegetasi peneduh digunakan guna memberi kenyamanan bagi pengunjung, peneduh berupa pohon dengan tajuk berbentuk spread atau dome seperti Samanea saman, Ketapang. Vegetasi peneduh digunakan guna memberi kenyamanan bagi pengunjung, peneduh berupa pohon dengan tajuk berbentuk spread atau dome dengan tinggi percabangan minimal 2 meter diatas permukaan tanah. Vegetasi sebagai screen adalah penggunaan vegetasi untuk mengurangi bising dari tapak dan membatasi view negatif di luar taman untuk menjaga kenyamanan baik pengguna maupun warga yang tinggal di sekitar tapak. Vegetasi yang digunakan sebagai screen adalah perdu atau semak dengan daun