52 plester. Penggunaan material tersebut mengikuti pagar yang telah ada, sehingga
diperoleh keselarasan. Namesign dibuat menempel pada pagar, tepat disebelah gerbang, sebagai bentuk efisiensi ruang. Gerbang kecil dibuat menyambung dengan
pagar, dimana pagar menggunakan kombinasi batu bata dan besi.
6.3.2 Sirkulasi
Seperti pembagian yang dilakukan pada konsep, jalur sirkulasi terbagi menjadi 3. Sirkulasi primer yang merupakan sirkulasi kendaraan dibuat
menggunakan material aspal, seperti jalan utama pada umumnya. Sirkulasi primer ini memiliki lebar 5 m. Sirkulasi sekunder terdiri dari sirkulasi sepeda dan
pedestrian. Sirkulasi sepeda memiliki lebar 2 m dan sirkulasi pedestrian memiliki lebar 3 m. Material yang digunakan berupa beton. Untuk sirkulasi pedestrian pada
area observasi menggunakan material kayu, sedangkan pada area lain menggunakan material yang sama seperti sirkulasi sepeda. Pada tapak utara
terdapat sirkulasi yang mengikuti sirkulasi eksisting, dimana dipertahankan menggunakan paving block dengan pola herring bone serta menggunakan
kombinasi warna merah dan abu-abu.
6.3.3 Dek dan Jembatan
Dek memiliki lebar hingga 3 m dengan bentuk mengikuti pola tepian danau. Material dek menggunakan kombinasi kayu dan besi. Tinggi dek berada 1 m diatas
permukaan air danau. Sirkulasi yang menghubungkan tapak utara dan selatan berupa jembatan kayu dengan material yang sama seperti dek. Jembatan dirancang
dengan lebar 3 m. Jembatan menggunakan railing dengan material kayu dan besi stainless steel. Bagian dek yang digunakan untuk memancing tidak diberi railing.
6.3.4 Permainan Anak
Sebagaimana konsep hard material yang sudah ditetapkan, maka permainan tersebut ada yang menggunakan material daur ulang seperti ban bekas namun, ada
pula permainan yang sepenuhnya menggunakan material baru. Terdapat beberapa jenis permainan anak, antara lain set permainan anak yang menggunakan material
pipa besi dengan diameter ½ inch, 1 inch, dan 2 inch yang dilapisi oleh cat duco dengan berbagai warna yang menarik. Pondasi yang digunakan adalah pondasi
beton dengan penyangga yang di bawahnya terdapat pasir yang telah dipadatkan.
6.3.5 Menara
Menara ini berbentuk sederhana, dengan atap miring dan menggunakan material kayu sebagai bahan utama. Menara ini tidak menggunakan dinding
tertutup, tetapi dengan pagar sebagai pengaman. Atap dirancang miring agar air hujan tidak menggenang. Pada menara ini anak-anak dapat mengamati burung,
mengetahui kanopi pohon, dan melihat seluruh taman sebagai vantage point. Titik tertinggi dari menara tersebut berada 4 m diatas tanah dan menggunakan fondasi
empat titik tumpu. Lebar rumah pohon sebesar 3 x 3 m. Rumah pohon diletakkan pada area observasi. Terdapat jembatan kayu yang berfungsi sebagai canopy walk
yang terhubung dengan menara tersebut. 6.3.6 Tempat Sampah
Material untuk tempat sampah menggunakan barang daur ulang berupa tong bekas yang dihias sehingga terlihat menarik. Karena fasilitas tong sampah ini untuk