26
27 Jenis tanah pada kawasan Situ Cikaret termasuk dalam jenis tanah latosol
seperti jenis tanah di Bogor pada umumnya. Tanah latosol memiliki ciri-ciri antara lain memiliki pH antara 4,7
– 5,5 yang termasuk dalam pH masam. Lapisan atas tanah latosol berwarna coklat tua kemerahan, bertekstur halus dengan struktur
berupa gumpal, konsisten keras dan teguh. Berbeda dengan lapisan atas, lapisan bawah tanah latosol berwarna merah tua dengan tekstur halus, namun sama-sama
memiliki struktur gumpal dan konsisten teguh. Jenis tanah yang baik untuk area bermain adalah tanah yang memiliki karakter tidak mudah mengembang dan
mengerut, tidak berdebu, tidak mengandung banyak batuan, dan tidak peka terhadap erosi serta memiliki drainase yang baik. Tanah yang peka erosi dan
memiliki banyak batuan kerikil dapat membahayakan anak-anak. Tanah latosol cukup memenuhi kriteria jika dijadikan sebagai area bermain anak.
5.1.2 Topografi
Topografi dianalisis dengan cara memetakan zonasi berdasarkan kriteria
kemiringan lahan tertentu. Berdasarkan data topografi, daerah Situ Cikaret memiliki kemiringan lahan yang sebagian besar tergolong landai 0-8. Area
dengan kemiringan landai dapat digunakan untuk aktivitas aktif, dimana dapat dijadikan sebagai area bermain anak-anak, area piknik maupun area berkemah.
Kemiringan lahan 0-6 baik untuk taman bermain anak dan kemiringan lebih dari 6 tidak baik untuk taman bermain USDA dalam Hardjowigeno 2007.
Hampir semua permainan anak dapat dilakukan di topografi landai ini. Walaupun kemiringan lebih dari 6 tidak baik untuk areal bermain namun dapat dimanfaatkan
untuk kegiatan lain seperti untuk rekreasi, tempat berkemah, piknik, dan lintas alam. Topografi pada tepi danau pada beberapa lokasi tergolong miring
kemiringan 15 sehingga perlu pengaman seperti pagar pengaman atau dilakukan perbaikan level. Kondisi topografi yang miring masih bisa dimanfaatkan
sebagai area bermain, seperti dijadikan area bermain seluncur dan memanjat. Secara keseluruhan tapak sesuai untuk jalan setapak dimana membutuhkan
kemiringan lahan sebesar 0-15, untuk pembuatan jalan dengan kriteria kemiringan lahan yang baik sebesar 8, maupun untuk pembangunan gedung
dimana dapat dibangun hingga kemiringan lahan sebesar 15 USDA dalam Hardjowigeno 2007.
28
Gambar 18 Peta klasifikasi kemiringan lahan
5.1.3 Iklim
Berdasarkan data iklim pada Tabel 7 dapat diketahui bahwa daerah di Situ Cikaret memiliki suhu yang termasuk ke dalam kategori nyaman optimal dan
hangat nyaman, dengan suhu rata-rata termasuk dalam nyaman optimal berdasarkan standar kenyamanan suhu untuk daerah tropis seperti Indonesia yang dibagi
menjadi :
Sejuk nyaman, antara temperatur efektif 20,5 C ~ 22,8
C
Nyaman optimal, antara temperatur efektif 22,8 C ~ 25,8
C
Hangat nyaman, antara temperatur efektif 25,8 C ~ 27,1
C Kawasan Situ Cikaret memiliki nilai indeks kenyamanan THI sebesar 25.
Nilai tersebut termasuk dalam kondisi nyaman ideal bagi manusia. Hasil THI tersebut menunjukkan bahwa anak-anak dapat bermain dengan nyaman. Suhu udara
yang terlampau tinggi akan membuat anak-anak cepat merasa lelah, sehingga penting menjaga kondisi THI pada rentang nyaman yaitu 20
– 26. Terlepas dari indeks kenyamanan, pada beberapa lokasi radiasi matahari cukup tinggi sehingga
perlu penyaring sinar matahari agar anak-anak dapat bermain dengan optimal. Penyaring sinar matahari tersebut dapat berupa kanopi pohon, shelter, pergola, dan
gazebo. Angin berhembus dari selatan ke utara. Oleh karena itu, untuk menjaga kondisi nyaman dan agar angin dapat tersirkulasi dengan baik maka dihindari