69
stasioner. Hasil pengujian akar-akar unit ini dapat dilihat pada tabel 4. berikut ini:
Tabel 4. 2 Uji Akar Unit Phillips-Perron Test Pada Tingkat Level
NO. Variabel
Tingkat Level Ho = Tidak
Stasioner Pptest
CV 5 Ha = Stasioner
1 ReturnISSI -6.485025
-2.925169 Stasioner
2 Inflasi -1.684354
-2.925169 Tidak Stasioner
3 KURS 0.049004
-2.925169 Tidak Stasioner
4 LNPDB 0.604149
-2.925169 Tidak Stasioner
5 HED -0.874300
-2.925169 Tidak Stasioner
6 IHSG -1.150567
-2.925169 Tidak Stasioner
Sumber : Eviews 8 Data diolah
Tabel di atas menunjukan hasil uji akar-akar unit dengan menggunakan Phillips-Perron test. Dari tabel tersebut sesuai dengan data
yang diuji dapat diketahui dari nilai Phillips-Perron test Pptest dan dari nilai Critical Value CV 5, Ada 5 variabel yang di uji memiliki
persoalan akar unit PPtest Critical Value CV 5 kecuali Return ISSI. Dengan kata lain variabel-variabel tersebut pada tingkat level mengalami
persoalan akar-akar unit, oleh karena itu perlu dilanjutkan dengan uji derajat integrasi pertama.
b. Uji Derajat Integrasi
Dalam Uji akar unit menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat data belum stasioner pada tingkat level. Oleh karena itu, harus dilakukan Uji
Derajat Integrasi. Nilai statistik Phillips-Perron untuk mengetahui pada derajat berapa suatu data akan stasioner dapat dilihat pada nilai Phillips-
Perron test Pp test yang lebih besar dari nilai Critical ValueCV 5,
70
maka variabel tersebut dikatakan stasioner pada derajat pertama. Hasil dari pengujian derajat integrasi pertama dapat dilihat pada tabel 4.3 Berikut ini:
Tabel 4. 3 Uji Akar Unit Phillips-Perron test pada first difference
NO. Variabel
Tingkat Level Ho = Tidak Stasioner
Pptest CV 5
Ha = Stasioner 1 ReturnISSI
-20.42391 -2.926622
Stasioner 2 Inflasi
-5.179335 -2.926622
Stasioner 3 KURS
-6.442542 -2.926622
Stasioner 4 LNPDB
-8.876062 -2.926622
Stasioner 5 HED
-8.795793 -2.926622
Stasioner 6 IHSG
-6.495992 -2.926622
Stasioner
Sumber: Eviews 8 Data diolah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Phillips-Perron test Pptest dan dari nilai Critical Value CV 5 sudah stasioner pada
integrasi pertama firstdifference. Kesimpulan dari data yang diolah adalah Ho ditolak yaitu semua variabel sudah stasioner pada tingkat
firstdifference, sehingga tidak perlu dilakukan pengujian pada tingkat berikutnya second difference dan pengujian dapat dilanjutkan dengan uji
berikutnya yaitu Uji Kointegrasi.
4. Uji Kointegrasi
Dari hasil Uji Kointegrasi didapat bahwa semua variabel stasioner pada ordo yang sama. Tujuan utama uji kointegrasi ini adalah untuk
mengetahui apakah residual regresi terkointegrasi stasioner atau tidak. Apabila variabel terkointegrasi maka terdapat hubungan yang stabil dalam
jangka panjang. Sebaliknya jika tidak terdapat kointegrasi antar variabel maka implikasi tidak adanya keterkaitan hubungan dalam jangka panjang.
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis null mengenai tidak
71
adanya kointegrasi ini adalah dengan menggunakan metode Phillips- Perron, sedangkan persamaan jangka panjangnya akan diturunkan dari
persamaan Error Correction Model ECM. Berikut ini hasil uji
kointegrasi Johansen :
Tabel 4. 4 Uji Johansen Kointegrasi