6.49 5.71 Retribusi walet 1.26 2.06 2.00 2.50 5.80 3.90 4.67 68.18 58.73 46.33 50.60 61.48 59.22 Hasil penjualan aset 27.79 25.62 11.45 8.92 14.83 16.64 Fasilitas umum 10.39 4.28 1.62 Pengembalian asuransi 14.30 4.20 5.62

80 Retribusi Izin Gangguan 1.28

0.28 0.64

0.69 0.96 0.53 0.37

Retribusi Izin Trayek 0.07

0.09 0.06

0.06 0.06 0.03 0.03 Jenis Penerimaan Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi

0.09 0.03 0.00 0.01

Tabel lanjutan.... Jenis Penerimaan Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Retribusi izin selain kepentingan lalulintas 0.01 0.01

0.02 0.01 0.01

Retribusi pemungutan kayu dan non kayu serta tanah milik

4.08 6.49

6.14 6.14 5.71 Retribusi walet

0.19 0.40

0.18 0.18 Retribusi tandan buah segar kelapa sawit

1.35 1.26

Retribusi penebangan peremajaan kelapa

0.04 Retribusi izin usaha

pendaf.keg.inds perdag.

0.43 Uang leges

0.23 0.25

0.25 0.14 0.14 Dokumen lelang

2.11 2.06

2.34 2.00 2.50

Laba Perusahaan Daerah

4.30 5.80

5.26 3.90 4.67

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

49.24 68.18 58.73 46.33 50.60 61.48 59.22 Hasil penjualan aset

daerah yg tidak 0.04 81 dipisahkan Jasa giro

11.37 27.79 25.62 11.45 8.92 14.83 16.64

Bunga deposito 18.86 16.04 33.49 39.34 40.78 Pendapatan dari pengembalian

1.70 Fasilitas umum

0.05 Tuntutan

Perbendaharaan tentang Ganti Rugi

0.08 0.06

0.03 0.02

Denda keterlambatan pekerjaan daerah

0.11 0.02

0.29 Penerimaan dinas-

dinas 11.45

8.72 10.39 4.28

3.87 1.62 Pengembalian asuransi

kebakaran ruko

0.18 0.14

0.10 0.10

0.11 0.07 Bagi hasil NikahRujuk

0.14 0.05

0.05 0.14

Pemberian hak atas tanah pemerintah

0.04 0.02

Penerimaan askes 0.19

0.21 Sumbangan pihak ke

tiga hasil bumi Penerimaan dari KTP dan KK Penerimaan Lain-lain 25.96 31.18

3.16 14.30 4.20 5.62

Jumlah 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Tahun 2008, Data diolah, Tahun 2007 Tabel 17 terlihat bahwa bunga deposito dan jasa giro merupakan 2 sumber terbesar yang berkontribusi pada sumber PAD yaitu lain-lain pendapatan yang sah. Bahkan penerimaan PAD tahun 2007 dari bunga deposito mencapai 40 persen sedangkan jasa giro sebesar 16,64 persen. 82 Pajak daerah pun menjadi sumber PAD yang cukup memberikan kontribusi yang signifikan. Pajak dari penerangan jalan memberi kontribusi yang paling besar dari sumber PAD ini. Kontribusinya stabil di atas 10 persen setiap tahunnya. Laba perusahaan daerah pun menjadi sumber PAD yang setiap tahunnya memberikan kontribusi cukup besar dalam penerimaan PAD. Hal ini terlihat dari kontribusinya terhadap jumlah penerimaan PAD total yang cukup stabil sekitar 4-5. Khusus untuk laba perusahaan daerah pada tahun 2001 dan 2002 terlihat tidak memiliki kontribusi terhadap PAD. Hal ini dapat terjadi karena salah satu perusahaan daerah, yaitu Perusahaan daerah Air Minum PDAM Kabupaten lampung Barat merugi sehingga tidak berkontribusi pada PAD. Penyertaan modal PDAM baru dilanjutkan pada tahun 2003 dan dengan kontribusi dari perusahaan daerah lainnya, yaitu hotel dan resort yang dikelola oleh permerintah daerah, mulai berkontribusi cukup signifikan pada PAD Kabupaten Lampung Barat. Sumber PAD yang berupa retribusi daerah, kontribusi dari retribusi pemungutan kayu dan non kayu serta tanah milik; retribusi pemakaian kekayaan daerah dan retribusi pasar grosir atau pertokoan juga memberikan kontribusi yang cukup besar meski juga berfluktuatif setiap tahunnya, yaitu dari 4,08 hingga 6,49. Kontribusi dari retribusi pemungutan kayu dan non kayu serta tanah milik mencapai 6,14 pada tahun 2006 namun menurun menjadi 5,71 pada tahun 2007. Sedangkan kontribusi retribusi pemakaian kekayaan daerah dan retribusi pasar grosir atau pertokoan setelah cukup stabil pada tahun 2001 hingga mencapai 3,41 dan 3,09 pada tahun 2005, namun menurun pada 2 tahun berikutnya. Kontribusi retribusi pemakaian kekayaan daerah menjadi 1,98 pada tahun 2006 dan bertahan di tahun 2007. Di sisi yang hampir sama kontribusi retribusi pasar grosir atau pertokoan pada tahun 2006 turun menjadi 1,92 dan sedikit meningkat menjadi 1,94 di tahun 2007. Dari uraian di atas terlihat bahwa beberapa sumber-sumber PAD Kabupaten Lampung Barat memberikan kontribusi yang signifikan setiap tahunnya, seperti lain-lain pendapatan yang sah dan pajak daerah.

4.7. Kebijakan Peningkatan dan Pengelolaan PAD Kabupaten Lampung

Dokumen yang terkait

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

3 74 100

Strategi Pelaksanaan Retribusi Terminal Guna Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di Kota Rantauprapat (Studi Pada Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Labuhanbatu)

4 112 94

Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Penerimaan Retribusi Izin Mendidirikan Bangunan

19 165 120

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Deli Serdang Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.

1 81 92

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Barat

3 56 90

Upaya-Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Melalui Penerimaan Retribusi Terminal Angkutan Penumpang Umum Dan Angkutan Barang Yang Dikelola Dinas Perhubungan Kota Padang Sidempuan

10 96 69

Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi...

0 37 3

Peran Kegiatan Kemetrologian Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kabupaten...

0 23 3