Kondisi Perekonomian GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG BARAT

74

4.5. Kondisi Perekonomian

Salah satu aspek dalam melihat kemajuan perekonomian suatu daerah adalah prasarana ekonomi yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Prasarana ekonomi yang dimaksud berupa pasar, pertokoan, dan lembaga penunjang kegiatan perekonomian seperti bank dan koperasi. Sarana perekonomian yang terdapat di Kabupaten Lampung Barat adalah kelompok pertokoan 9 unit, pasar dengan bangunan permanen 38 unit, pasar tanpa bangunan permanen 55 unit, KUD 41 unit, dan Koperasi simpan pinjam 18 unit. Sektor industri tampaknya belum dapat diharapkan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi. Jumlah unit usahanya masih sedikit, dan skala usaha sektor ini juga masih terbatas pada industri rumah tangga dan industri kecil, baik ditinjau dari segi asset maupun tenaga kerja yang digunakan. Jenis industri yang terdapat di Kabupaten Lampung Barat antara lain industri makanan berjumlah 160 unit dengan 404 tenaga kerja, industri pengolahan tanah liatbahan semenkapur 42 unit dengan 221 tenaga kerja, industri perabotanperlengkapan rumah tangga 103 unit dan 328 tenaga kerja, industri sandang dan bahan dari kulit 109 unit dengan 395 tenaga kerja, dan industri pengolahan lainnya 143 unit dengan 431 tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Barat cenderung bergerak naik dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 3,73 persen per tahun dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2006. Pertumbuhan ini tidak lepas dari adanya pertumbuhan seluruh sektor yang ada. Masing-masing sektor usaha selama kurun waktu lima tahun mengalami pertumbuhan yang positif. Terhitung sejak tahun 2001 hingga tahun 2006 pertumbuhan ekonomi per tahunnya adalah 3,2 persen dimana pada tahun 2003 laju pertumbuhan sebesar 2,60 persen, pada tahun 2004 sebesar 5,4 persen dan pada tahun 2005 sebesar 4,6 persen dan turun hingga 2,5 persen dan telah terjadi pembangunan ekonomi yang positif dan berarti di Lampung Barat dengan laju inflasi tahun 2007 sebesar 4,71 persen. Pendapatan per kapita di Kabupaten Lampung Barat terjadi kenaikan sebesar 15,48 persen atau rata-rata terjadi kenaikan sebesar 3,87 persen per tahun dimana pada tahun 2001 sebesar Rp.2.726.338,- meningkat pada tahun 2006 menjadi sebesar Rp.3.686.254,16 per tahun. Beberapa ahli ekonomi menyatakan bahwa pendapatan per kapita belum bisa mencerminkan tingkat kesejahteraan. Secara global dari 80 persen 75 PDRB Nasional disumbang dari tidak kurang dari 5 persen penduduk yang bermatapencaharian sebagai pengusaha. Laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2009 diperkirakan akan tumbuh positif dengan skenario pesimis under estimasi diperkirakan 4-5 persen dengan asumsi pertumbuhan sektor di luar sektor pertanian mengalami laju pertumbuhan yang sama dengan pertumbuhan tahun lalu dan turunnya nilai tambah bruto sub sektor perkebunan. Perubahan indikator ekonomi makro secara nasional akan mempengaruhi perekonomian di daerah antara lain perubahan nilai tukar mata uang US, dan perkembangan harga minyak mentah dunia walaupun belum terasa secara langsung tetapi akan mempengaruhi kinerja perdagangan luar negeri dan dalam negeri, sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2008 diperkirakan sekitar 6,5 persen dan pada tahun 2008 sebesar 7,2 persen dengan laju inflasi sebesar 4,0 persen sesuai RPJM Nasional 2004 - 2009, maka secara umum pertumbuhan ekonomi dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Sektor terhadap PDRB Kabupaten Lampung Barat Tahun 2005 – 2006 Tahun Uraian 2005 2006 a. Pendapatan Perkapita Rupiah 3.456.298,62 3.686.254,16

b. Pertumbuhan Ekonomi ƒ Kabupaten Lampung Barat

Dokumen yang terkait

Analisis Flypaper Effect Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Daerah Terhadap Efisiensi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

3 74 100

Strategi Pelaksanaan Retribusi Terminal Guna Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Di Kota Rantauprapat (Studi Pada Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Labuhanbatu)

4 112 94

Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Penerimaan Retribusi Izin Mendidirikan Bangunan

19 165 120

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Deli Serdang Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.

1 81 92

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Langsung Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Barat

3 56 90

Upaya-Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Melalui Penerimaan Retribusi Terminal Angkutan Penumpang Umum Dan Angkutan Barang Yang Dikelola Dinas Perhubungan Kota Padang Sidempuan

10 96 69

Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi...

0 37 3

Peran Kegiatan Kemetrologian Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kabupaten...

0 23 3