untuk iklan majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita.
Ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikembangkan dan
dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik. Ahli komunikasi lainnya yaitu Joseph A. Devito mendefinisikan
komunikasi massa dalam dua item. Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa
banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan atau visual.
II.2.2 Ciri-Ciri Komunnikasi Massa
Adapun yang menjadi karakteristik dari komunikasi massa antara lain: 1
Komunikasi massa berlangsung satu arah Secara singkat komunikasi massa diartikan dengan komunikasi yang
menggunakan atau melalui media massa, karenanya komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan kontak langsung. Hal inilah yang merupakan kelemahan
dalam komunikasi massa.Komunikator aktif menyampaikan pesan dan komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan
dialog sebagaimana yang terjadi dalam komunikasi antarpersona.
2 Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Menurut Wright, komunikasi massa melibatkan lembaga. Dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. Hal ini bisa kita lihat
dalam proses pembuatan sebuah berita di surat kabar. Adapun prosesnya dimulai dari seorang komunikator yang menyusun pesan dalam bentuk artikel, apakah atas
keinginannya atau atas permintaan sebuah media massa. Selanjutnya, pesan tersebut diperiksa oleh penanggung jawab rubrik. Dari penanggung jawab redaksi
diserahkan kepada redaksi untuk diperiksa layak tidaknya pesan itu untuk dimuat dengan pertimbangan utama tidak menyalahi kebijakan dari lembaga media massa
tersebut. Dari tahap awal sampai kepada proses sampainya berita surat kabar ke tangan konsumen inilah dinamakanterlembaganya komunikator pada komunikasi
massa.
3 Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Komunikasi massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum.
Pesannya dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Namun, tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi di sekeliling kita dapat dimuat dalam media massa. Pesan
komunikasi massa yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting atau menarik bagi sebagian besar komunikan. Kriteria pesan yang penting
dan menarik itu mempunyai ukuran tersendiri. Ada peristiwa yang mempunyai kategori penting, tetapi hanya penting bagi sekelompok orang. Misalnya, berita
pemilihan Lurah di Kelurahan X Kotamadya Medan dapat dianggap memenuhi kriteria penting bagi masyarakat setempat, tetapi tidak penting bagi masyarakat di
Kotamadya Bandung.
4 Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Selain kelemahan, komunikasi massa memiliki kelebihan dibandingkan komunikasi lainnya, yakni jumlah sasaran khalayaknya atau komunikan yang
dicapai relatif besar dan tidak terbatas. Bahkan, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada wktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.
Effendy mengartikan keserempakan media massa itu sebagai keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh
dari komunikator dan penonton tersebut satu sama lain berada dalam keadaan terpisah.
5 Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen dan anonim
Pada komunikasi antarpersona, komunikator mengenal komunikannya, sedangkan komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikannya
anonim karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping itu, komunikannya terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang
berbeda heterogen.
6 Komunikasi mengutamakan isi daripada hubungan
Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antarpersona, unsur hubungan sangat penting. Sebaliknya, pada
komunikasi massa yang terpenting adalah unsur isi. Pada komunikasi antarpersona, pesan tidak disampaikan secara sistematis ata dengan kata lain
perpindahan dari satu topik ke topik lainnya mengalir begitu saja dan fleksibel. Jadi, dalam komunikasi antarpersona, yang menentukan efektivitas komunikasi
bukanlah struktur tetapi aspek hubungan manusia, bukan kepada ‘apanya’ tetapi pada ‘bagaimana’. Sebaliknya, komunikasi massa lebih menekankan kepada
‘apanya’. Dalam komunikasi massa. Pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa
yang akan digunakan.
7 Stimulasi alat indra ‘terbatas’
Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahannya adalah stimulasi alat indra yang ‘terbatas’. Pada komunikasi
antarpersona yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat dilakukan secara maksimal.
Kedua belah pihak dapat melihat, mendengar secara langsung, bahkan mungkin merasa
Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat, pada radio siaran
dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar. Pada media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.
8 Umpan balik yang tertunda delayed
Komponen umpan balik feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi dapat dilihat dari feedback
yang disampaikan oleh komunikan. Dalam komunikasi massa, umpan balik feedback yang diterima bersifat tidak langsung.
II.2.3 FUNGSI KOMUNIKASI MASSA