Tayangan Iklan 3M 5 Analisis Tabel Tunggal

IV.3.2 Tayangan Iklan 3M 5

Durasi Menonton Televisi dalam Sehari Lamanya responden menonton televisi dalam sehari dipengaruhi oleh banyaknya aktivitas yang mereka kerjakan dalam sehari. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan banyaknya responden yang menonton televisi dalam durasi yang berbeda-beda. Tabel 7 Durasi Menonton Televisi Durasi menonton televisi dalam sehari Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 1 jam sehari 11 11,2 11,2 11,2 1-3 jam sehari 42 42,9 42,9 54,1 4-6 jam sehari 30 30,6 30,6 84,7 6 jam sehari 15 15,3 15,3 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.05 FC. 07 Padatabel7 diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 11 orang responden 11,2 memiliki durasi menonton 1 jam dalam sehari, 42 orang responden 42,9 memiliki durasi menonton 1-3 jam dalam sehari, 30 orang responden 30,6 memiliki durasi menonton 4-6 jam dalam sehari, dan 15 orang responden 15,3 memiliki durasi mennonton sebanyak 6 jam dalam sehari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menonton sekitar 1-3 jam dalam sehari, yakni 42 orang 42,9. Hal ini disebabkan karena responden tidak memiliki waktu yang banyak di depan TV. 6 Waktu Menonton Dari 98 orang responden, hanya 7 orang responden 7,1 yang memiliki waktu menonton di pagi hari. Sementara itu, sebanyak 11 orang responden memilih waktu menonton di siang hari, 22 orang responden 22,4 menonton di sore hari, dan di malam hari adalah pilihan waktu menonton bagi kebanyakan responden yaitu sebanyak 58 orang responden 59,2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 8 Waktu Menonton Waktu Responden Meonton Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Pagi hari 7 7,1 7,1 7,1 Siang hari 11 11,2 11,2 18,4 Sore hari 22 22,4 22,4 40,8 Malamhari 58 59,2 59,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.06 FC. 08 Responden yang menonton di pagi hari dikarenakan mereka memiliki jam kerja di siang hari. Dan responden yang menyatakan menonton di malam hari karena mereka memiliki waktu untuk bersantai dan bergabung bersama keluarga di malam hari dan biasanya kegiatan ini dibarengi dengan menonton TV. 7 Kesesuaian Waktu Penayangan Iklan 3M dengan Penyebaran DBD Di awal-awal kehadirannya di televisi, iklan ini sangat sering kita saksikan di televisi. Namun intensitas penayangannya semakin lama dirasa semakin jarang ditampilkan. Dan disini, peneliti ingin mengetahui pendapat masyarakat, terkhusus khalayak di kelurahan tanjung sari sehubungan dengan kehadiran tayangan ini di televisi dan maraknya di DBD di lingkungan ini. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan frekuensi banyaknya responden yang berpendapat perihal kesesuaian jadwal penayangan iklan 3M di televisi dengan penyebaran DBD. Tabel 9 Kesesuaian Waktu Penayangan Iklan 3M Dengan Penyebaran DBD Kesesuaian waktu penayangan iklan 3M Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat sesuai 10 10,2 10,2 10,2 Sesuai 53 54,1 54,1 64,3 Kurang sesuai 32 32,7 32,7 96,9 Tidak sesuai 3 3,1 3,1 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.07 FC. 09 Pada tabel di 9 atas dapat dilihat bahwa sebanyak 53 orang responden 54,1 menyatakan bahwa kehadiran iklan ini dirasa sesuai pas cocok dengan kondisi yang terjadi di lapangan, yakni maraknya DBD. Sebanyak 32 orang responden 32,7 menyatakan bahwa iklan ini kurang sesuai kehadiran penayangannya di televisi. Sementara itu, sebanyak 10 orang responden 10,2 menyatakan bahwa iklan 3M ini sangat sesuai waktu penayangannya. Sedangkan 3 orang responden 3,1 yang menyatakan tidak sesuai dikarenakan intensitas tayangan ini yang timbul-tenggelam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa kehadiran iklan ini sesuai dengan kondisi yang terjadi di lingkungan Tanjung Sari. 8 Kepercayaan Terhadap Iklan Iklan layanan masyarakat 3M ini memberikan solusi sekaligus himbauan kepada masyarakat guna pemberantasan nyamuk penyebab DBD. Iklan ini disponsori oleh Departemen Kesehatan RI. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang peneliti lakukan, mayoritas responden menyatakan bahwa mereka percaya terhadap informasi yang disampaikan dalam iklan, yakni sebanyak 73 orang responden 74,5. Responden ini menyatakan bahwa iklan 3M ini adalah iklan layanan masyarakat yang tujuannya menghimbau masyarakat untuk kebaikan bersama, bukan seperti iklan niaga yang pada umumnya menggunakan kalimat yang melebih-lebihkan, guna meraup keuntungan dari calon konsumennya. Oleh sebab itulah mereka percaya terhadap pesan dalam iklan 3M ini. Tabel 10 kepercayaan terhadap iklan Kepercayaan Terhadap Iklan 3M Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat percaya 15 15,3 15,3 15,3 Percaya 73 74,5 74,5 89,8 Kurang percaya 10 10,2 10,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.08 FC.10 Pada tabel 10 ditunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan percaya pada pesan dalam iklan yakni 73 orang responden 74,5, yang menyatakan sangat percaya ada sebanyak 15 orang responden 15,3, yang menyatakan kurang percaya sebanyak 10 orang responden 10,2. Sementara itu, tidak ada responden yang menyatakan tidak percaya terhadap pesan. 9 Penerimaan Pesan Tabel 11 Penerimaan Pesan Penerimaan Pesan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat menerima 20 20,4 20,4 20,4 Menerima 70 71,4 71,4 91,8 Kurang menerima 8 8,2 8,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.09 FC.11 Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, sebanyak 20 orang 20,4 menyatakan bahwa mereka sangat menerima informasi dalam iklan 3M tersebut karena yang disampaikan merupakan informasi yang masuk akal, artinya bahwa dengan melakukan pesan iklan yakni 3M Mengubur, Menutup, Menguras maka kegiatan tersebut dapat mencegah maraknya DBD. Artinya, mereka menerima iklan ini sebagai sesuatu yang benar. Sebanyak 70 orang responden 71,4 menyatakan menerima pesan dalam iklan tersebut, dan sisanya yakni 8 orang 8,2 menyatakan kurang menerima. 10 Kebutuhan Terhadap Iklan Tabel 12 menunjukkan bahwa dari 98 orang reponden, sebanyak 8 orang responden 8,2 menyatakan sangat membutuhkan iklan tersebut karena pada saat iklan tersebut ditayangkan bersamaan waktunya dengan penyebaran DBD, sehingga dengan adanya iklan 3M ini, masyarakat tahu apa yang perlu mereka lakukan dan 62 orang responden 63,3 pun mendukung pernyataan tersebut dengan menyatakan bahwa mereka membutuhkan iklan tersebut, sementara 27 orang responden 27,6 menyatakan kurang membutuhkan, dan sisanya 1 orang responden 1 menyatakan tidak membutuhkan iklan tersebut. Alasannya, bahwa tanpa iklan 3M ini pun, responden mampu dan tahu apa yang harus dia lakukan untuk kesehatannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini. Tabel 12 Kebutuhan Terhadap Informasi Dalam Iklan Kebutuhan terhadap informasi dalam iklan 3M Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat membutuhkan 8 8,2 8,2 8,2 Membutuhkan 62 63,3 63,3 71,4 Kurang membutuhkan 27 27,6 27,6 99,0 Tidak membutuhkan 1 1,0 1,0 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.10 FC.12 11 Singkatan 3M yang Dipakai Dalam Iklan Tiap pengiklan mengharapkan iklannya tetap diinggat oleh khalayaknya. Dalam hal ini, iklan layanan masyarakat pemberantasan nyamuk penyebab demam berdarah dengue ini menggunakan singkatan 3M pada iklannya sebagai inti pesan dalam iklan, yakni mengubur, menutup, menguras. Tabel 13 Singkatan 3M Pada Iklan Singkatan 3M pada Iklan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat membantu 31 31,6 31,6 31,6 Membantu 56 57,1 57,1 88,8 Kurang membantu 11 11,2 11,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.11 FC.13 Tabel 13 diatas menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 31 orang responden 31,6 menyatakan bahwa singkatan 3M sebagai inti pesan dalam iklan sangat membantu responden untuk mengingat isi pesan, 56 orang responden 57,1 menyatakan bahwa dengan adanya singkatan 3M dari Mengubur, Menutup, Menguras dapat membantu responden untuk mengingat pesan, dan sisanya 11 orang responden 11,2 menyatakan kurang membantu karena mereka hanya mengingat kata ‘menguras’ saja karena mereka pun memiliki bak mandi, seperti yang ditunjukkan dalam iklan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa singkatan 3M yang ada pada iklan membantu responden untuk mengingat isi pesan dalam iklan tersebut. Dan dari pernyataan responden, hal yang paling mereka ingat adalah kata ‘menguras’, dan selebihnya kadang-kadang mereka lupa. Namun walaupun demikian, responden menyadari betul bahwa singkatan 3M tersebut membantu mereka untuk mengingat pesan. 12 Makna Lambang Simbol Tabel 14 Makna Lambang Simbol Pada Iklan Makna Lambang Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat mengerti 22 22,4 22,4 22,4 Mengerti 62 63,3 63,3 85,7 Kurang mengerti 14 14,3 14,3 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.12 FC.14 Tabel 14 diatas menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 22 orang responden 22,4 menyatakan sangat mengerti dengan makna dari simbol- simbol yang ada pada iklan 3M tersebut. Kebanyakan orang responden yakni 62 orang responden 63,3 menyatakan mengerti dengan simbol-simbol tersebut, dan 14 orang responden 14, menyatakan kurang mengerti. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lambang simbol ataupun gambar yang dipakai dalam iklan 3M ini dapat dimengerti oleh responden. Sementara itu, responden yang menjawab kurang mengerti dikarenakan dalam iklan tersebut terdapat simbol logo Departemen Kesehatan RI. Dan mereka tidak mengerti mengapa simbol logo tersebut muncul pada saat penayangan iklan 3M. 13 Pengaruh Tampilan Iklan Terhadap Kejelasan Pesan Dalam membuat iklan, pihak pengiklan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperjelas isi pesan dalam iklannya, sehingga tidak jarang iklan memakai artis tertentu sebagai pemeran dalam iklannya. Misalnya, ketika mengiklankan produk pemutih kulit, maka pihak pengiklan memilih artis yang memiliki kulit putih dan bercahaya untuk menunjukkan seakan-akan artis tersebut menjadi putih dikarenakan produk yang bersangkutan. Demikian juga dengan iklan 3M yang dikemas dengan tampilan untuk memperjelas isi pesannya. Dalam iklan 3M, pengiklan tidak hanya memakai orang manusia sebagai pemeran iklan, tetapi juga gambar kartun yang memperagakan tindakan 3M ini. Tabel 15 Pengaruh Tampilan Iklan Terhadap Kejelasan Isi Pesan Pengaruh Tampilan Iklan Terhadap Kejelasan Pesan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat mempengaruhi 26 26,5 26,5 26,5 Mempengaruhi 59 60,2 60,2 86,7 Kurang mempengaruhi 10 10,2 10,2 96,9 Tidak mempengaruhi 3 3,1 3,1 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.13 FC.15 Pada tabel 15 ditunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 26 orang responden 26,5 menyatakan bahwa tampilan iklan sangat mempengaruhi kejelasan isi pesan. Tampilan iklan disini maksudnya adalah gambar pemeran iklan yang ditampilkan, latar yang dipakai dalam iklan, dan hal-hal lain yang mendukung tampilan iklan secara visual. Sebanyak 59 orang responden 60,2 menyatakan mempengaruhi, 10 orang responden 10,2 menyatakan kurang mempengaruhi, dan 3 orang responden 3,1 menyatakan bahwa tampilan iklan tidak mempengaruhi kejelasan isi pesan dalam iklan 3M. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keseluruhan tampilan iklan mampu mempengaruhi kejelasan isi pesan dalam iklan 3M. 14 Kejelasan Isi Pesan Tabel 16 Kejelasan Isi Pesan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat jelas 29 29,6 29,6 29,6 Jelas 60 61,2 61,2 90,8 Kurang jelas 9 9,2 9,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.14 FC.16 Tabel 16 menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 29 orang responden 29,6 menyatakan bahwa iklan tersebut menyampaikan pesan dengan sangat jelas, sementara 60 orang responden 60,2 menyatakan pesan tersebut jelas, 9 orang responden 9,2 menyatakan kurang jelas, dan tidak ada responden yang menyatakan pesan tidak jelas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa iklan 3M menyampaikan pesan secara jelas kepada khalayaknya. 15 Intensitas Menyaksikan Tayangan Tabel 17 Intensitas Menonton Iklan 3M Intensitas Menonton Iklan 3M Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat sering 1 1,0 1,0 1,0 Sering 25 25,5 25,5 26,5 Jarang 72 73,5 73,5 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.15 FC.17 Tabel 17 diatas menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 1 orang responden 1,0 menyatakan sangat sering menyaksikan tayangan iklan 3M, 25 orang responden 25,5 menyatakan sering, 72 orang responden 73,5 menyatakan jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden jarang menyaksikan tayangan iklan 3M. Responden yang menyatakan jarang menyaksikan tayangan ini disebabkan karena responden memiliki jam nonton pada malam hari, sementara iklan ini lebih sering ditampilkan pada sore hari. 16 Konsistensi Simbol-Simbol Pada Iklan Tabel 18 konsistensi simbol-simbol dalam iklan 3M Konsistensi Simbol Pada Iklan 3M Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat membantu 10 10,2 10,2 10,2 Membantu 65 66,3 66,3 76,5 Kurang membantu 22 22,4 22,4 99,0 Tidak membantu 1 1,0 1,0 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.16 FC.18 Tabel 18 diatas menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 10 orang responden 10,2 menyatakan bahwa konsistensi simbol-simbolgambar yang dipakai dalam iklan sangat membantu, 65 orang responden 66,3 menyatakan membantu, 22 orang responden 22,4 menyatakan kurang membantu, 1 orang responden 1,0 menyatakan tidak membantu. Responden berpendapat bahwa kekonsistensian simbol-simbol yang dipakai dalam iklan membuat responden dapat mengenali ciri khas dari iklan layanan masyarakat 3M ini. Adapun simbol logo yang dipakai dalam iklan ini seperti logo Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, gambar nyamuk aedes aeypti, dll. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsistensi simbol yang dipakai dalam iklan 3M membantu khalayaknya mengenali iklan tersebut. 17 Saluran Televisi Menonton Tayangan Iklan 3M Tabel 19 Saluran Televisi yang Dipakai Untuk Menonton Iklan 3M Saluran TV Menyaksikan Tayangan Iklan 3M Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent SCTV 33 33,7 33,7 33,7 RCTI 26 26,5 26,5 60,2 INDOSIAR 12 12,2 12,2 72,4 METRO TV 11 11,2 11,2 83,7 TRANS TV 12 12,2 12,2 95,9 TPI 4 4,1 4,1 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.17 FC.19 Banyak saluran televisi yang kini ditawarkan kepada khalayak. Dapat dilihat dalam tabel diatas bahwa dari 98 responden, kebanyakan responden memilih SCTV sebagai saluran media yang dipakai dalam iklan 3M yakni sebanyak 33 orang responden 33,7, 26 orang responden 26,5 menyatakan menonton tayangan iklan 3M pada saluran RCTI, 12 12,2 orang responden menonton tayangan iklan 3M pada saluran Indosiar, 11 orang responden 11,2 menontonnya pada saluran MetroTV, 12 orang responden 12,2 menyaksikannya di Trans TV, dan sisanya yakni 4 orang responden 4,1 lagi menyaksikan tayangan iklan 3M di saluran televisi TPI. 18 Frekuensi Menonton di Stasiun Televisi Tabel 20 frekuensi menonton di stasiun televisi Frekuensi Menonton di Stasiun Televisi SCTV Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat sering 12 12,2 12,2 12,2 Sering 50 51,0 51,0 63,3 Jarang 36 36,7 36,7 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.18 FC.20 Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 12 orang responden 12,2 menyatakan sangat sering menyaksikan saluran SCTV sebagai saluran pilihan responden, 50 orang responden 51 menyatakan sering, sementara 36 orang responden 36,7 menyatakan jarang. Alasan responden memilih SCTV sebagai saluran pilihan mereka dikarenakan SCTV menawarkan berbagai pilihan acara yang tidak hanya menghibur to entertain, namun juga mendidik to educate. 19 Keefektifan Iklan Tabel 21 menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, sebanyak 16 orang responden 16,3 menyatakan bahwa iklan 3M sangat efektif untuk menggambarkan langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh responden untuk mencegah penyebaran DBD, disamping itu responden tidak perlu merogoh kocek mengeluarkan biaya untuk melakukan tindakan pencegahan seperti dalam iklan tersebut. Sementara itu, 55 orang 56,1 menyatakan bahwa iklan tersebut cukup efektif, dan sisanya yakni 27 orang responden 27,6 menyatakan bahwa iklan tersebut masih kurang efektif untuk menggambarkan langkah-langkah yang harus dilakukan responden untuk mencegah DBD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 21 di bawah ini. Tabel 21 Keefektifan Iklan Kefektifan Iklan 3M Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Sangat efektif 16 16,3 16,3 16,3 Efektif 55 56,1 56,1 72,4 Kurang efektif 27 27,6 27,6 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.19 FC.21 Responden yang menyatakan kurang efektif dengan alasan bahwa sekalipun mereka melakukan tindakan 3M, ternyata masih saja ada anggota keluarganya yang terserang DBD. Oleh karenanya, mereka merasa bahwa iklan 3M ini kurang efektif. Namun walaupun demikian dapat disimpulkan bahwa menurut mayoritas responden, iklan 3M dinilai cukup efektif untuk mencegah DBD. 20 Kemampuan Iklan 3M Untuk MempengaruhiMembujuk Masyarakat Mencegah DBD Tabel 20 menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, sebanyak 11 orang responden 11,2 menyatakan bahwa iklan tersebut sangat mampu mempengaruhi membujuk responden untuk mencegah DBD, 53 orang responden 54,1 menyatakan bahwa iklan 3M tersebut sudah mampu untuk mempengaruhi membujuk responden, 34 orang responden 34,7 menyatakan kurang mampu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 22. Tabel 22 Kemampuan Iklan 3M Untuk MempengaruhiMembujuk Masyarakat Memberantas DBD Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent sangat mampu 11 11,2 11,2 11,2 mampu 53 54,1 54,1 65,3 kurang mampu 34 34,7 34,7 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.20 FC.22 Responden yang menyatakan bahwa mereka kurang terbujuk karena mereka sangat jarang menyaksikan tayangan iklan 3M tersebut pada akhir-akhir ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa iklan 3M mampu mempengaruhi membujuk mereka untuk mencegah DBD.

IV.3.3 Tayangan Iklan 3M 21