commit to user
2. Luas Lahan Pertanian di Kecamatan Jaten tahun 2009
a. Luas Lahan Pertanian Di Kecamatan Jaten Dari hasil interpretasi citra IKONOS tahun 2009 dapat diketahui bahwa
luas daerah penelitian secara keseluruhan adalah 2.301 Ha dengan penggunaan lahan terbesar adalah persawahan. Luas seluruh sawah yang ada di daerah
penelitian yaitu sebesar 1.180 Ha 53,80 yang tersebar diseluruh desa yang ada di Kecamatan Jaten. Untuk rincian luas sawah pada masing-masing desa
disajikan pada tabel 16. Tabel 17. Luas Sawah di Kecamatan Jaten tahun 2009
NO Desa
Luas Sawah Ha
Prosentase
1 Sroyo
235 19,9
2 Jetis
125 10,6
3 Brujul
162 13,7
4 Jati
186 15,8
5 Dagen
119 10,1
6 Ngringo
74 6,3
7 Jaten
111 9,4
8 Suruhkalang
168 14,2
Jumlah 1.180
100 Sumber : hasil interpretasi citra dan hasil perhitungan dengan SIG
b. Sawah Berdasarkan Jenis Tanah Berdasarkan jenis tanahnya sawah di Kecamatan Jaten diklasifikasikan
menjadi 3 jenis yaitu : 1. Sawah Tipe 1
: Sawah pada tanah Alluvial 2. Sawah Tipe 2
: Sawah pada tanah Grumosol 3. Sawah Tipe 3
: Sawah pada tanah Mediteran Merah Kuning Persebaran tipe sawah berdasarkan jenis tanahnya di Kecamatan Jaten
dipresentasikan pada peta 7.
commit to user
commit to user c. Sawah Berdasarkan Jenis Pengairan irigasi
Untuk memenuhi kebutuhan pertanian air diperoleh dari saluran Pembuangan Begawan Solo. Saluran ini mengairi sawah bagian utara mulai dari
Desa Dagen hingga Desa Jetis. Selain dari saluran PBS terdapat pula sub saluran Canden yang mengalir di Kecamatan Jaten bagian selatan antara Desa Jati dan
Desa Suruh Kalang. Sub saluran Canden bersumber dari Kali Triyagan yang juga berhulu di Bengawan Solo. Saluran PBS dan Saluran Canden ini merupakan
saluran induk atau saluran primer, yang mempunyai sub-sub atau anak saluran yang disebut saluran sekunder, sedangkan sub saluran dibawah saluran sekunder
disebut saluran tersier. Berdasarkan interptretasi citra IKONOS dan hasil observasi lapangan
diketahui bahwa sawah irigasi di Kecamatan Jaten diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
1. Sawah beririgasi Teknis 2. Sawah beririgasi Setengah Teknis
Sawah irigasi teknis adalah sawah yang pengairannya dapat diatur sesuai kebutuhan. Pada sawah irigasi teknis saluran telah dikelola dengan baik dari
saluran primer hingga saluran tersier dengan bangunan yang telah dibuat permanen. Karena air yang dapat diatur sesuai kebutuhan ini maka pada sawah
beririgasi teknis ini pada tiap musim tanam MT dapat ditanami padi pola tanam pada MT 1, MT 2, MT 3 : Padi, Padi, Padi. Berikut ini adalah gambar saluran
PBS dan saluran Canden yang merupakan dua saluran induk di Kecamatan Jaten:
Gambar 26. Saluran PBS kiri dan saluran Canden kanan
commit to user Sawah irigasi setengah teknis adalah sawah yang memperoleh air dari
saluran irigasi setengah teknis. Sama halnya dengan irigasi teknis, namun hanya memiliki bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan
air, sedangkan pada jaringan selanjutnya tidak diukur. Sebagian bangunan irigasinya belum dibuat permanen, yaitu pada saluran sekunder dan tersier, untuk
saluran primer telah dibuat permanen, www.deptan.go.idpusdatinsda.htm. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani pemilik sawah irigasi
setengah teknis yang ada di Desa Sroyo, sering terjadi kekurangan air, pada saat debit air di saluran induk sedikit seringkali air tidak sampai ke sawah mereka, hal
ini menyebabkan musim tanam terhambat sehingga panen padi hanya dapat dilakukan 2 kali dalam satu tahun pola tanam pada MT 1, MT 2, MT 3 : Padi,
Padi, Palawija. . Berikut adalah contoh saluran irigasi setengah teknis di Desa Sroyo yang
ada pada saluran tersier.
.
Gambar 27. Saluran irigasi tersier di Desa Sroyo Dari interpretasi citra IKONOS dan observasi lapangan kemudian dibuat
peta sebaran sawah berdasarkan jenis irigasinya agar dapat dilakukan overlay dengan peta jenis tanah. Persebaran tipe sawah berdasarkan jenis irigasinya di
Kecamatan Jaten dipresentasikan pada peta 8.
commit to user
commit to user d. Sawah Berdasarkan Hasil Overlay Antara Peta Jenis Tanah dan Irigasi
Berdasarkan peta hasil hasil overlay antara peta jenis tanah dan peta sawah menurut jenis irigasi dapat diketahui bahwa sawah di Kecamatan Jaten
diklasifikasikan menjadi 5 kelas. Untuk mempermudah penulisanya maka tiap kelas sawah hasil overlay antara peta jenis tanah dan irigasi dibuat simbol atau
singkatan sebagai berikut : 1. Sawah tipe A.SNT, yaitu sawah yang terdapat pada Tanah Alluvial
dengan Irigasi Setengah Teknis 2. Sawah tipe G.SNT, yaitu Sawah yang terdapat pada Tanah Grumosol
dengan Irigasi Setengah Teknis 3. Sawah tipe G.SIT, yaitu Sawah yang terdapat pada Tanah Grumosol
dengan Irigasi Teknis 4. Sawah tipe M.SNT, yaitu Sawah yang terdapat pada Tanah Mediteran
Merah Kuning dengan Irigasi Setengah Teknis 5. Sawah tipe M.SIT, yaitu Sawah yang terdapat pada Tanah Mediteran
Merah Kuning dengan Irigasi Teknis Luas masing-masing tipe sawah berdasarkan hasil overlay antara jenis
tanah dan jenis irigasinya pada masing-masing desa adalah sebagai berikut: Tabel 17. Luas Masing-masing Tipe Sawah Hasil Overlay
NO DESA
Luas Sawah Pada Masing-masing tipe A.SNT
G.SNT G.SIT
M.SNT M.SIT
1 Sroyo
80 ha 100 ha
55 ha
2 Jetis
125 ha
3 Brujul
2 ha 160 ha
4 Jati
186 ha
5 Dagen
119 ha
6 Ngringo
74 ha
7 Jaten
105 ha 6 ha
8 Suruhkalang
168 ha
jumlah
80 ha 301 ha
384 ha 55 ha
360 ha Sumber : pengolahan dengan menggunakan SIG
Persebaran masing-masing tipe sawah hasil overlay antara jenis tanah dan jenis irigasi di Kecamatan Jaten dipresentasikan pada peta 9.
commit to user
commit to user
3. Produksi Beras di Kecamatan Jaten pada tahun 2009