Produksi Beras di Kecamatan Jaten pada tahun 2009

commit to user

3. Produksi Beras di Kecamatan Jaten pada tahun 2009

Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman dan Hortikultura Kabupaten Karanganyar menyatakan bahwa seluruh sawah di Kecamatan Jaten merupakan sawah irigasi teknis dimana menanam padi dapat dilakukan 3 kali dalam setahun. Rata-rata produksi Gabah Kering Giling GKG pada tahun 2009 adalah sebesar 6,4 ton per hektar permusim. Dalam hal ini diasumsikan bahwa tiap sawah yang ada di Kecamatan Jaten memiliki karakteristik dan produksi yang sama. Berikut ini adalah tabel luas panen, produksi padi dan produksi beras pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Tabel 18. Produksi Padi dan Beras Kabupaten Karanganyar tahun 2009 NO KECAMATAN LUAS PANEN PRODUKSI PADI ton PRODUKSI BERAS ton 1 JATIPURO 2.184 11.663 9.913 2 JATIYOSO 3.563 19.205 16.324 3 JUMAPOLO 2.239 12.516 10.639 4 JUMANTONO 2.545 14.965 12.720 5 MATESIH 2.220 13.431 11.416 6 TAWANGMANGU 362 1.767 1.502 7 NGARGOYOSO 944 5.560 4.726 8 KARANGPANDAN 2.799 16.906 14.370 9 KARANGANYAR 3.803 24.529 20.850 10 TASIKMADU 3.814 24.829 21.105 11 JATEN 3.609 23.134 19.664 12 COLOMADU 971 6.350 5.398 13 GONDANGREJO 2.048 11.563 9.905 14 KEBAKKRAMAT 6.207 40.408 34.346 15 MOJOGEDANG 4.928 29.814 25.342 16 KERJO 2.974 17.993 15.294 17 JENAWI 1.089 6.512 5.535 Jumlah Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Karanganyar. commit to user Menurut data mantri Tani, sesuai yang terdapat dalam buku Kecamatan Jaten Dalam Angka, produksi padi di Kecamatan Jaten adalah sebagai berikut: Tabel 19. Produksi Padi tahun 2009 Menurut Mantri Tani NO Desa Luas Panen Ha Produksi Padi ton 1 Suruh Kalang 612,21 4.625,79 2 Jati 533,10 4.158,18 3 Jaten 333,60 2.602,08 4 Dagen 376,98 3.015,84 5 Ngringo 182,16 1.366,20 6 Jetis 383,31 3.028,15 7 Sroyo 830,45 6.311,42 8 Brujul 573,96 4.476,89 jumlah 3.625,77 29.611,55 Sumber : Kecamatan Jaten dalam angka 2009 Dalam penelitian ini produksi padi dihitung pada masing-masing tipe sawah berdasarkan klasifikasi sawah dari hasil overlay antara jenis tanah dan irigasi, berbeda dengan Dinas Pertanian yang menyatakan bahwa tiap sawah yang ada di Kecamatan Jaten memiliki karakteristik dan produksi yang sama. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani, rata-rata produktifitas padi tiap musim per hektarnya pada masing masing tipe sawah adalah sebagai berikut: Tabel 20. Produktifitas Padi Pada Masing-masing Tipe Sawah NO Tipe Sawah Produksi Padi Per musim ton Produksi Beras Per musim ton Jumlah Panen Per tahun 1 A.SNT 7,5 4,8 2 kali 2 G.SNT 7 4,5 2 kali 3 G.SIT 7 4,5 3 kali 4 M.SNT 7 4,5 2 kali 5 M.SIT 7 4,5 3 kali commit to user Produksi padi diatas adalah rata-rata produksi padi pada keadaan normal, tidak ada serangan hama wereng atau penyakit padi lainya yang menyebabkan puso gagal panen. Pada sawah irigasi teknis panen dalam setahun dapat dilakukan 3 kali, sedangkan pada sawah irigasi setengah teknis hanya 2 kali dalam setahun. Akibat perbedaan jumlah musim panen pada sawah irigasi teknis dan setengah teknis dalam satu tahun menyebabkan terdapat perbedaan hasil produksi yang cukup besar antara masing-masing tipe sawah dalam setahun. Berdasarkan hasil wawancara untuk produksi GKG Gabah Kering Giling adalah 90 dari padi basah, dan produksi beras adalah sekitar 65 dari produksi GKG. Berikut ini adalah tabel produksi padi dan beras pada masing-masing tipe sawah dalam setahun. Tabel 21. Produksi Padi dan Beras Pada Masing-masing Tipe Sawah di Kecamatan Jaten tahun 2009 NO Tipe Sawah Luas areal Ha Produktifitas padi Per-hektar ton Jumlah Panen Pertahun Produksi Padi Pertahun ton Produksi Beras Pertahun ton 1 A.SNT 80 7,5 2 kali 1.200 702 2 G.SNT 176 7 2 kali 2.464 1.441,4 3 G.SIT 509 7 3 kali 10.689 6.253,06 4 M.SNT 55 7 2 kali 770 450,45 5 M.SIT 360 7 3 kali 7.560 4.422,6 Jumlah 22.683 13.269,55 Sumber : wawancara pengolahan data menggunakan SIG dan hasil perhitungan Dari tabel diatas dapat diketahui sawah dengan produktifitas permusim yang tertinggi adalah sawah tipe As, yaitu sawah pada tanah Alluvial dengan irigasi setengah teknis, namun karena dalam setahun panen padi hanya dapat dilakukan 2 kali maka produksi per-tahunnya lebih rendah daripada sawah tipe Gt dan Mt yang merupakan sawah irigasi teknis dimana panen dapat dilakukan 3 kali dalam setahun. Dari seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar, commit to user Kecamatan Jaten menyumbang 8 dari seluruh Produksi Padi di Kabupaten Karanganyar. Berikut ini adalah produksi padi pada masing-masing desa di Kecamatan Jaten: Tabel 22. Produksi Padi dan Beras Masing-masing Desa di Kecamatan Jaten tahun 2009 NO Desa Luas Tiap Tipe Sawah Ha Total Produksi Padi ton Total Produksi Beras ton A.SNT G.SNT G.SIT M.SNT M.SIT 1 Sroyo 80 100 55 3.370 1.971,45 2 Jetis 125 2.625 1.525,62 3 Brujul 2 160 3.388 1.981,98 4 Jati 186 3.906 2.285,01 5 Dagen 119 2.499 1.461,91 5 6 Ngringo 74 1.036 606,06 7 Jaten 105 6 2.331 1.363,63 5 8 Suruhkalang 168 3.528 2.063,88 jumlah 80 176 509 55 360 21.808 13.269,5 5 Sumber : hasil interpretasi citra dan hasil perhitungan Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa seluruh sawah di Kecamatan Jaten mampu memproduksi 13.269,55 ton beras. Desa dengan produksi beras tertinggi adalah Desa Jati, yaitu 2.285,01 ton dan desa dengan produksi beras terendah adalah desa Ngringo, yaitu sebesar 606,06 ton. Perhitungan produksi padi dan beras diatas adalah perhitungan yang masih kasar, karena baru mempertimbangkan aspek tanah dan irigasinya saja, sementara masih ada lagi faktor-faktor penting yang mempengaruhi produksi padi seperti : bibit, pupuk, pengolahan tanah, dan sebagainya. Karena keterbatasan penelitian yang tidak memungkinkan untuk mencakup seluruh faktor yang mempengaruhi produksi padi maka hanya dicantumkan dua faktor diatas, yaitu jenis tanah dan irigasinya. Peta produksi beras Kecamatan Jaten hasil interpretasi citra IKONOS dan dipresentasikan pada peta 10. commit to user commit to user

4. Kebutuhan Beras di Kecamatan Jaten pada tahun 2009.