commit to user susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dari permukaan bumi dalam
jumlah yang banyak dan waktu yang cepat. Penginderaan jauh membutuhkan suatu sistem pengelolaan dan penanganan data yang tepat dan efisien sehingga
informasi spasial dari citra penginderaan jauh yang diperoleh dapat berguna untuk kepentingan yang luas. Sistem atau piranti yang dapat digunakan untuk
pengelolaan dan penanganan data spasial tersebut adalah Sistem Informasi Geografis SIG karena SIG adalah sistem informasi yang dirancang untuk
bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi, Prahasta 2001:57.
2. Citra IKONOS
Menurut Hornby dalam Sutanto 1986:5 citra penginderaan jauh yang selanjutnya disingkat citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau
sensor lainnya. Citra dibedakan menjadi dua yaitu foto photograpic image dan non foto non photograpic image.
Berdasarkan wahana yang digunakan ada dua jenis foto, yaitu foto udara dan foto satelit. Foto udara pada umumnya dibuat dengan menggunakan pesawat
terbang atau balon sebagai wahananya, sedangkan foto satelit atau foto orbital adalah foto yang dibuat dengan menggunakan satelit sebagai wahananya.
Citra IKONOS adalah citra satelit yang dibuat atau direkam menggunakan satelit IKONOS. Satelit IKONOS diluncurkan pada tanggal 24 September 1999
di Vandenberg Air Force Base, California, Amerika Serikat. Satelit mengorbit secara sun-synchronous polar, artinya mengelilingi bumi dengan hampir melewati
kutub, memotong rotasi bumi. Satelit ini memiliki ketinggian 681 km dpal dengan sudut inklinasi sebesar 98,10, melintasi bumi sebanyak 14 kalihari atau
memerlukan 98 menit untuk sekali lintasan dengan kecepatan 7 kmdetik. Pada orbit ini satelit IKONOS akan memotret daerah yang dilewati secara tetap, yaitu
sekitar pukul 10.30 pagi, www.geoeye.com. Kerincian informasi yang dapat disadap dari penginderaan jauh sangat
bergantung pada resolusi. Menurut Sutanto 1986:13 ada empat macam resolusi yaitu resolusi spasial, resolusi spektral, resolusi radiomerik dan resolusi temporal.
Resolusi spasial adalah ukuran obyek terkecil yang dapat disajikan, dibedakan,
commit to user dan dikenali pada citra. Resolusi spektral menunjukkan kerincian spektrum
elektromagnetik yang digunakan didalam suatu sistem penginderaan jauh. Resolusi radiometrik menunjukkan kepekaan system sensor terhadap perbedaan
terkecil kekuatan sinyal. Resolusi temporal merupakan frekuensi perekaman ulang bagi daerah yang sama.
Satelit IKONOS memiliki resolusi spasial 1 m pada mode pankromatik dan 4 m pada mode multispektral, dimana waktu pencitraan dilakukan secara
serempak. Citra IKONOS mempunyai resolusi radiometrik 11 bits per pixel 2048 gray tones, hal ini berarti IKONOS dapat menangkap tingkat keabuan
rona pada skala yang luas sehingga pengguna dapat mengamati sebuah gambar atau obyek dengan lebih detail, dengan demikian akan sangat menguntungkan
pengamat dalam memperoleh informasi tentang obyek yang diamati. Citra IKONOS memiliki resolusi temporal yang cukup singkat, yaitu antara 1,5 sampai
3 hari sehingga sangat mudah dalam memperbarui data www.geoeye.com, namun untuk citra IKONOS yang diperoleh dari internet secara gratis melalui
situs www.googleearth.com resolusi temporalnya lebih lama lagi, pada beberapa daerah liputan resolusi temporalnya sekitar satu tahun bahkan ada yang lebih dari
satu tahun. Satelit IKONOS yang menghasilkan citra penginderaan jauh dengan
sangat baik, sebanding dengan resolusi spasial foto udara. Karena kerincian obyek sangat tinggi maka kesan obyek pada citra serupa dengan kesan mata saat
memandang obyek yang asli di lapangan. Dengan kemampuan resolusi spasial yang tinggi ini citra IKONOS dapat dimanfaatkan sebagai sumber data untuk
pemetaan, inventarisasi dan monitoring potensi sumberdaya alam pada skala detil dimana sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh foto udara. Melihat karakter
resolusi spasialnya yang baik IKONOS dapat didesain untuk digunakan pada berbagai macam bidang aplikasi antara lain: penentuan batas bidang, identifikasi
jaringan jalan, transportasi, dan identifikasi bangunan, Kusuma 2006:6. Data digital satelit IKONOS telah terkoreksi secara geometrik, artinya data
citra IKONOS mempunyai kedudukan koordinat yang tepat pada pemukaan bumi, sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai data dalam pemetaan.
commit to user Keunggulan citra IKONOS dibandingkan foto udara adalah distorsi sentral yang
relatif kecil daripada foto udara. Dengan ketinggian sensor pada wahana satelit IKONOS yang mencapai
681 km dpal memungkinkan perolehan data dengan kualitas metrik citra yang lebih baik. Adapun karakteristik satelit IKONOS dapat disimak pada Tabel 1
berikut ini.
Tabel 1. Karakteristik Citra IKONOS Tanggal Peluncuran
24 September 1999 di Vandenberg Air Force Base, California
Usia operasi Lebih dari 7 tahun
Orbit 98.1 derajad, sun synchronous
Kecepatan pada orbit 7.5 kilometer 4.7 mil per detik
Kecepatan di atas tanah 6.8 kilometer 4.2 mil per detik
Jumlah revolusi 98 menit
Waktu orbit mengelilingi bumi 14.7 setiap 24 jam
Ketinggian 681 kilometer 423 mil
Resolusi Nadir: 0.82 meter 2.7 feet panchromatik
3.2 meter 10.5 feet multispektral 26° Off- Nadir: 1.0 meter 3.3 feet pankromatik 4.0
meters 13.1 feet multispektral
Lebar Swath 11.3 kilometer 7.0 mil pada nadir 13.8
kilometer 8.6 mil pada 26° off-nadir Waktu melewati ekuator
Sekitar jam 10:30 a.m. solar time Waktu revisit
Sekitar 3 jam pada resolusi 1-meter, 40° L Dynamic range
11 bits per piksel Jumlah band
Pankromatik, R, G, B, dan NIR Sumber: Space Imaging, 2002
Citra IKONOS daerah penelitian dipresentasikan pada peta 1.
commit to user Peta1. Citra ikonos
3.
commit to user
Interpretasi Citra IKONOS
Cara memperoleh informasi dari data penginderaan jauh adalah dengan interpretasi. Estes dan Simonet 1975 dalam Sutanto 1986 mengatakan bahwa
interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti penting dari obyek
tersebut. Sutanto 1986, mengatakan bahwa “penyadapan informasi yang lengkap
dari foto udara memerlukan teknik interpretasi yang teliti atau sesuai dengan kondisi di lapangan. Interpretasi citra penginderaan jauh akan optimal jika
didukung kerja lapangan yang baik. Agar hasil interpretasi foto udara dapat sesuai dengan obyek yang sebenarnya di lapangan, maka disamping harus
memiliki pengetahuan awal tentang obyek kajian juga perlu dipahami karakteristik obyek dengan memperhatikan unsur-
unsur interpretasi foto udara”. Unsur interpretasi citra adalah karakteristik obyek pada citra atau foto
yang digunakan sebagai kunci pengenalan obyek Untuk melakukan interpretasi citra maupun foto udara digunakan kriteria atau unsur interpretasi yang terdiri atas
rona atau warna, ukuran, bentuk, tekstur, pola, bayangan, situs dan asosiasi Sutanto, 1986. Adapun penjelasan untuk masing-masing unsur atau kunci
interpretasi citra menurut Lillesand dan Kiefer 1979 dalam Sutanto 1986:120 adalah sebagai berikut:
1 Ronawarna Rona diartikan sebagai warna atau tingkat kecerahan obyek pada foto
atau citra. Warna hue, kejenuhan saturation, dan kecerahan akan membantu untuk membedakan obyek. Rona merupakan tingkat kegelapan atau kecerahan
obyek pada citra atau tingkatan dari hitam ke putih dan sebaliknya. Warna adalah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit,
lebih sempit dari spektrum tampak. Permukaan yang menyerap cahaya seperti permukaan air akan berona gelap, sedangkan tanah yang kering akan berona
cerah karena memantulkan cahaya ke kamera atau satelit penangkap gelombang cahaya. Sebagai contoh sawah yang kering pada musim kemarau
akan kelihatan lebih cerah daripada sawah yang tergenang air.
commit to user Gambar 1. Sawah Pada Saat Kering dan Pada Saat Tergenang Air
2 Bentuk. Bentuk merupakan konfigurasi atau kerangka suatu objek yang dapat
mencirikan suatu kenampakan yang ada pada citra sehingga dapat diidentifikasi dan dapat dibedakan antar objek. Dari kenampakan pada citra
maupun foto udara dapat diidentifikasi bentuk dasar fisik bangunan, jalan, sungai, kebun, hutan dan sebagainya. Dengan melihat bentuk-bentuk fisik
dari citra ikonos maupun foto udara dapat ditentukan penggunaan lahan suatu tempat, sebagai contoh bentuk penggunaan lahan untuk industri atau
pergudangan dicirikan dengan bentuk bangunan yang seragam persegi. Kenampakan sungai memiliki bentuk yang berbeda dengan jalan raya. Sungai
berkelok-kelok sesuai dengan alirannya, sedangkan jalan raya berbentuk lurus dan teratur.
Gambar 2. Bentuk Sungai yang Mengikuti
commit to user Gambar3. Bentuk Jalan Yang Teratur
3 Ukuran. Ukuran ialah atribut obyek yang meliputi dimensi panjang, luas, tinggi,
kemiringan lereng dan volume dari suatu obyek. Ukuran obyek pada citra maupun foto udara merupakan fungsi skala sehingga dalam memanfaatkan
ukuran sebagai unsur interpretasi citra harus selalu memperhatikan skala citranya. Dengan kata lain ukuran merupakan perbandingan yang nyata dari
obyek-obyek dalam citra maupun foto udara yang mengambarkan kondisi di lapangan. Sebagai contoh, perbedaan antara ukuran jalan setapak dengan
jalan arteri.
Gambar 4. Perbedaan Ukuran Jalan
commit to user 4 Tekstur.
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra atau pengulangan rona kelompok obyek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual.
Tekstur sering dinyatakan dari kasar sampai halus. Tekstur merupakan hasil gabungan dari bentuk, ukuran, pola, bayangan serta rona. Dengan melihat
tekstur dapat di kelompokkan penggunaan lahan atau fungsi dari kawasan- kawasan tertentu. Misalnya tekstur sawah akan terlihat lebih halus berbeda
dengan kebun ataupun hutan.
Gambar 5. Perbedaan Antara Tekstur Sawah dengan Kebun Campur 5 Pola.
Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak obyek bentukan manusia dan bagi beberapa obyek alamiah lainnya.
Pengulangan bentuk tertentu merupakan karakteristik bagi obyek alamiah maupun bangunan akan memberikan suatu pola yang membantu dalam
interpretasi citra maupun foto udara dalam mengenali obyek tertentu. Misalnya Pola perumahan yang teratur pada gambar citra ikonos menunjukkan
bahwa obyek tersebut merupakan perumahan bukan tipe perkampungan, tetapi perumahan yang dibangun oleh developer. Dalam menginterpretasi citra atau
foto udara pola sangat di perhatikan, guna membedakan antara obyek-obyek yang hampir sama karakteristiknya.
commit to user Gambar 6. Pola Permukiman Tidak Teratur dan Pola Permukiman Teratur
6 Bayangan. Bayangan sering merupakan kunci pengenalan yang penting bagi
beberapa obyek yang justru lebih tampak dari bayangannya. Bentuk bayangan mencerminkan profil dari obyek dimana ada obyek yang menghalangi sinar
matahari yang seharusnya mengenai suatu daerah tertentu. Dengan bantuan unsur bayangan ini juga dapat menentukan arah mata angin serta pengenalan
terhadap suatu obyek yang kemungkinan sulit diamati sebelumnya.
Gambar 7. Cerobong Asap Pabrik Lebih Terlihat Dari Bayangannya
commit to user 7 Situs.
Situs adalah lokasi dari obyek dalam hubungannya dengan obyek lain atau lingkungannya. Situs bukan merupakan ciri obyek secara langsung
melainkan keterkaitan obyek dengan lingkungan sekitar. Situs dapat membantu dalam menginterpretasi foto udara ataupun citra IKONOS dengan
melihat obyek yang lain. Contoh situs permukiman memanjang pada umumnya terletak disepanjang tepi jalan.
Gambar 8. Situs Permukiman Memanjang Berada Disepanjang Jalan
8 Asosiasi. Asosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara obyek yang satu
dengan obyek yang lain. Asosiasi hampir sama dengan situs. Dengan adanya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu obyek pada citra sering menjadi
petunjuk adanya obyek yang lain. Misalnya stasiun kereta api berasosiasi dengan rel kereta api yang bercabang-cabang jumlahnya lebih dari satu. Ini
berarti adanya rel kereta api yang bercabang-cabang menunjukkan bahwa disitu ada obyek yang berupa stasiun kereta api, yang tadinya sulit diamati
karena bentuk bangunanya menyerupai pabrik atau kantor.
commit to user Gambar 9. Stasiun Kereta Api Berasosiasi Dengan Rel Bercabang-cabang
Pada awalnya kunci interpretasi ini diterapkan pada citra foto udara pankromatik, akan tetapi dapat pula diterapkan pada cira satelit, karena
karakteristik citra satelit IKONOS mirip dengan foto udara pankromatik berwarna maka teknik yang digunakan untuk interpretasi citra IKONOS sama dengan
interpretasi citra foto udara pankromatik. Citra satelit IKONOS menyajikan gambar permukaan bumi dengan jelas sehingga relatif mudah mengidentifikasi
obyek yang terliput. Untuk mengidentifikasi obyek pada citra IKONOS tidak perlu
menggunakan semua unsur interpretasi, karena dari beberapa unsur saja sudah dapat digunakan untuk mengenali obyek pada citra, terutama pada unsur bentuk,
ukuran dan tekstur, kecuali pada obyek tertentu yang sulit dikenali diperlukan lebih banyak unsur interpretasi.
4. Pemanfaatan Citra IKONOS untuk Identifikasi Lahan Pertanian