Tingkat Ketelitian Interpretasi Citra IKONOS Luas Lahan Pertanian di Kecamatan Jaten Tahun 2009 Produksi Beras di Kecamatan Jaten Tahun 2009

commit to user 71 Selain menguji kebenaran data interpretasi citra juga dilakukan uji validitas terhadap data produksi dan konsumsi beras hasil wawancara, yaitu dengan metode triangulasi data. Sebagai pembanding digunakan data-data produksi dan konsumsi beras dari BPS, Dinas Pertanian, dan monografi kecamatan.

G. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data Moleong, 1990:112. Tujuan analisis data untuk menyederhanakan data kedalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Pengkajian ini menggunakan analisis interpretasi citra dan analisis peta dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi SIG. Analisis ini diarahkan untuk mengetahui luas lahan pertanian hubungannya dengan produksi dan kebutuhan beras, sehingga dapat diketahui swasembada beras di Karanganyar. Analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Tingkat Ketelitian Interpretasi Citra IKONOS

Uji ketelitian interpretasi dilakukan sebelum peneliti menuju ketahap berikutnya karena uji ketelitian akan mempengaruhi seberapa besar kepercayaan terhadap data hasil interpretasi citra. Setelah mengidentifikasi obyek dengan memperhatikan kunci interpretasi, tahap selanjutnya adalah observasi lapangan dengan tujuan untuk mencocokan hasil interpretasi dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Dalam melakukan pengecekan lapangan digunakan sampel yang diambil secara purposive dengan pertimbangan sampel yang diambil mewakili seluruh penggunaan lahan hasil interpretasi Citra IKONOS. Data hasil interpretasi dan data hasil observasi lapangan kemudian dimasukan kedalam tabel untuk dilakukan uji ketelitian. commit to user 72

2. Luas Lahan Pertanian di Kecamatan Jaten Tahun 2009

Lahan pertanian yang dimaksud dalam penelitian in adalah seluruh sawah yang digunakan untuk menanam tanaman padi baik itu sawah dengan pengairan irigasi teknis, setengah teknis, maupun tadah hujan. Luas sawah didapatkan dari peta penggunaan lahan hasil interpretasi citra yang telah diolah dengan menggunakan perangkat SIG. Analisis SIG yang digunakan dalam mencari luas lahan pertanian menggunakan analisis pengukuran measurement, yaitu fungsi SIG untuk mengukur jarak panjang, tinggi, luas, dan volume. Sawah di daerah penelitian diklasifikasikan berdasarkan jenis tanah dan jenis irigasinya, kemudian dihitung luas masing-masing kelas agar dapat dihitung produksi beras pada masing-masing kelas sawah.

3. Produksi Beras di Kecamatan Jaten Tahun 2009

Produksi lahan pertanian dapat dihitung dengan cara mengalikan antara luas lahan dalam satuan hektar dengan produktifitas sawah rata-rata hasil panen per hektar selama setahun. Data produktifitas lahan pertanian yang digunakan untuk menghitung produksi adalah data dari hasil wawancara dengan petani di Kecamatan Jaten. Produksi padi di hitung berdasarkan luas masing-masing kelas sawahnya. Contoh penghitungan produksi padi di Kecamatan Jaten adalah dengan rumus sebagai berikut: Misal : A = Sawah dengan irigasi teknis pada jenis tanah A : B = Sawah dengan irigasi teknis pada jenis tanah B : C = Sawah dengan irigasi teknis pada jenis tanah C Produksi A = Produksi Total = Produksi A + Produksi B + Produksi C pertahun perhektar A tas produktivi A x Luas commit to user 73

4. Kebutuhan Beras di Kecamatan Jaten Tahun 2009