Versifikasi Struktur Fisik yang Terdapat dalam Kumpulan Puisi Aku Ini Puisi Cinta

commit to user 77 untuk Saudara-saudara kecilku di Aceh Saudaraku, sejak gempa dan tsunami, aku tak berhenti mendoakan kalian Saudara kecilku, akuy ingin sekali menghapus air mata kalian Saudara kecilku sayang, yang kutahu kalau orang baik meninggal karena tenggelam itu mati syahid AIPC:37 Kata saudara merupakan repetisi yang digunakan penyair dalam kutipan di atas untuk mempertegas subjek yang diceritakan dalam puisi. Berdasarkan analisis di atas, penggunaan majas yang digunakan oleh penyair bertujuan untuk menghidupkan puisi-puisinya. Majas yang digunakan yaitu personifikasi, metafora, dan repetisi. Majas tesebut dirasa efektif untuk mengungkapkan perasaan yang dimiliki penyair. Hal ini sejalan dengan pendapat Jabrohim, Suminto dan Chairul Saleh 2001, 35-58 yang menyatakan bahwa bahasa figuratif disebut juga sebagai majas yang biasa dipakai untuk menghidupkan lukisan untuk lebih mengonkretkan dan lebih mengekspresikan perasaan yang diungkapkan.

e. Versifikasi

Kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya Abdurahman Faiz mempunyai persamaan dalam hal rima. Pada umumnya puisi-puisinya menggunakan rima akhir, tetapi ada juga puisi yang menggunakan rima lain. Puisi-puisi yang menggunakan rima awal, antara lain yang berjudul: Ode Para Semut, Muhammad Rinduku, Doaku Hari Ini, dari Seorang Anak Irak dalam Mimpiku untuk Bush, Doa untuk Semua Tukang Sampah di Dunia, dan untuk Saudara-saudara Kecilku di Aceh. Ode Para Semut Tak satu pun yang tak ikhtiar Tak satu pun yang tak menyapa Tak satu pun yang tak bergiat AIPC: 15 Muhammad Rinduku apa yang dikatakan commit to user 78 apa yang dilakukan AIPC: 18 Doaku Hari Ini di sepanjang jalan ayah bundaku di sepanjang jalan Indonesiaku di sepanjang jalan menujuMu AIPC:19 dari Seorang Anak Irak dalam Mimpiku untuk Bush apa yang kau cari? apa salah kami? AIPC:22 Doa untuk Semua Tukang Sampah di Dunia yang kau jauhkan dari kami yang kau buang setiap hari AIPC:29 untuk Saudara-saudara Kecilku di Aceh aku akan memasakkan makanan untuk kalian aku akan menghibur, mengajak bermain dan apa saja AIPC:37 Pengulangan bunyi pada awal baris pada setiap kutipan di atas digunakan untuk memperindah bunyi puisi. Penyair menggunakan rima ini untuk menegaskan permasalahan yang sedang diceritakan. Pengulangan atau persamaan bunyi tidak hanya terdapat di awal kalimat, melainkan juga di tengah baris. Puisi yang mempunyai rima di tengah baris, antara lain yang berjudul Ode Para Semut, Muhammad Rinduku, dan Doaku Hari Ini. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut: Ode Para Semut Tak satu pun yang tak ikhtiar Tak satu pun yang tak menyapa Tak satu pun yang tak bergiat AIPC: 15 Muhammad Rinduku apa yang dikatakan apa yang dilakukan AIPC: 18 commit to user 79 Doaku Hari Ini di sepanjang jalan ayah bundaku di sepanjang jalan Indonesiaku di sepanjang jalan menujuMu AIPC:19 Pengulangan atau persamaan bunyi yang terdapat pada setiap kutipan di atas terletak di tengah baris. Persamaan bunyi inilah yang disebut rima tengah. Persamaan kata di setiap tengah baris di atas bertujuan untuk memudahkan pelafalan. Persamaan bunyi ini menimbulkan bunyi yang ritmis. Hal inilah yang menjadi rima dalam puisi ini. Pengulangan atau persamaan bunyi tidak hanya terdapat di awal dan di tengah kalimat, melainkan juga di akhir baris. Puisi yang mempunyai rima di akhir baris, antara lain yang berjudul Ayah Bundaku, Harry Potter, Kepada Guru, Ode Para Semut, Muhammad Rinduku, Doaku Hari Ini, Jalan Bunda, dari Seorang Anak Irak dalam Mimipku untuk Bush, Tujuh Luka di Hari Ulang Tahunku, Siapa Mau Jadi Presiden?, Bukan Puisi tapi Surat untuk Presiden Baruku, Ayah, di mana Syukurku?, Balada Sri dan Nirmala, Penyair, dan Sahabatku Buku. Hal tersebut dapat dilihat dari kutipan berikut: Ayah Bundaku Ayah bunda kucintai kau berdua AIPC:12 Harry Potter agar seluruh orang di dunia bisa saling cinta AIPC:13 Ode Para Semut Kami susuri bersama Kami kerahkan segenap daya AIPC:15 Muhammad Rinduku apa yang dikatakan apa yang dilakukan AIPC: 18 commit to user 80 Bukan Puisi tapi Surat untuk Presiden Baruku Aku boleh menegur ya? Dan Bapak janganmarah ya? AIPC:25 di mana Syukurku? begitu sering aku melupakanNya tapi Dia selalu menjaga begitu sering aku durhaka padaNya tapi udara untukku tetap ada AIPC:31 Sahabatku Buku Di manapun aku berada Tanpa pernah memikirkan dirinya AIPC:35 Persamaan bunyi vokal a dalam kutipan puisi di atas terletak di setiap akhir baris. Persamaan bunyi inilah yang disebut rima akhir. Penggunaan rima untuk memperindah puisi dan menegaskan hal yang sedang dibicarakan. Kepada Guru Matahari tak pernah sendiri, guru ia selalu ada bersamamu AIPC:14 Doaku Hari Ini di sepanjang jalan ayah bundaku di sepanjang jalan Indonesiaku di sepanjang jalan menujuMu AIPC:19 Jalan Bunda engkaulan yang menuntunku ke jalan kupu-kupu AIPC:21 Tujuh Luka di Hari Ulang Tahunku Sehari sebelum ulang tahunku negeriku masih juga begitu AIPC:23 commit to user 81 Persamaan bunyi vokal u dalam kutipan puisi di atas terdapat di setiap akhir baris. Persamaan bunyi inilah yang disebut rima akhir. Penggunaan rima bertujuan agar puisinya mempunyai nada yang teratur dan harmonis serta menegaskan hal yang sedang dibicarakan. dari Seorang Anak Irak dalam Mimpiku untuk Bush apa yang kau cari? apa salah kami? AIPC:22 Siapa Mau Jadi Presiden? Berarti melayani Dengan segenap hati AIPC:24 Ayah Ayah pergi sangat pagi Kadang sampai pagi lagi AIPC:30 Balada Sri dan Nirmala Tak ada majikan berhati peri Yang tumbuh dan mimpi-mimpi kuli AIPC:33 Persamaan bunyi vokal i dalam kutipan puisi di atas terdapat di setiap akhir baris. Persamaan bunyi inilah yang disebut rima akhir. Penyair menggunakan bunyi berulang ini untuk menciptakan konsentrasi dan kekuatan bahasa dalam puisinya. Hal tersebut sejalan dengan Herman J. Waluyo 2003: 12 yang mengemukakan bahwa persamaan bunyi yang berulang dapat menciptakan konsentrasi dan kekuatan bahasa atau sering disebut daya gaib kata. Penyair dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta juga menggunakan ritma dalam puisi-puisinya yang berjudul Kepada Matahari, Siti dan Udin di Jalan, Doaku hari Ini, Bunda ke Amerika, Mimpi di Jalan Raya, Doa untuk Semua Tukang Sampah di Dunia, di mana Syukurku, dan Penyair. commit to user 82 Kepada Guru Matahari tak pernah sendiri, guru ia selalu ada bersamamu hangatkan cinta yang tumbuh dan menyinari cakrawala kecilku selalu AIPC:14 Siti dan Udin di Jalan Siti dan Udin namanya Sejak pagi belum makan Minum Cuma seadanya Dengan membawa kecrekan Mengitari jalan-jalan ibu kota AIPC:17 Doaku Hari Ini Tuhanku Berikanlah waktuMu padaku Untuk tumbuh di jalan cinta dan menyemainya di sepanjang jalan ayah bundaku di sepanjang jalan Indonesiaku di sepanjang jalan menujuMu AIPC:19 Bunda ke Amerika Sepucuk surat undangan sampai pagi ini Di rumah kami Untuk bundaku tercinta Dari universtas di Amerika AIPC:20 Mimpi di Jalan Raya Tapi tak pernah ada mimpi Yang hidup lama di jalan raya Dengan lunglai kau hampiri Tong-tong sampah orang kaya Berharap ada masa depan di sana AIPC:28 Doa untuk Semua Tukang Sampah di Dunia Sesungguhnya gajimu Yang superkecil itu commit to user 83 Telah rinci tercatat Di buku para malaikat AIPC:29 di mana Syukurku Begitu sering aku melupakanNya Tapi Dia selalu menjaga Begitu sering aku durhaka padaNya Tapi udara untukku tetap ada AIPC:31 Penyair Aku memahat kata-kata Di bilik pembaca dewasa Mereka bertanya-tanya Yang mana titipan dewa AIPC:34 Dalam kutipan setiap puisi di atas, pemotongan baris-baris puisi secara teratur menciptakan ritma puisi. Ritma tersebut timbul karena disebabkan oleh sifat-sifat konsonan dan vokalnya yang dapat menciptakan gelombang yang teratur. Hal tersebut senada dengan Herman J. Waluyo 2003: 12 yang menyatakan bahwa ritma berupa pengulangan bunyi, kata, frase, dan kalimat yang teratur suatu baris puisi menimbulkan gelombang yang terartur dan menciptakan keindahan. Metrum dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta sulit ditentukan. Hal ini sejalan dengan Herman J. Waluyo 2003: 94 yang menyatakan bahwa metrum dalam puisi berupa pengulangan tekanan kata yang tetap. Herman J. Waluyo 2003: 96 juga menyatakan bahwa metrum dalam puisi sulit untuk ditentukan.

f. Tipografi