Tema Struktur Batin yang Terdapat dalam Kumpulan Puisi Aku Ini Puisi

commit to user 84 dapat dikatakan bahwa tata wajah dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta tersebut apa adanya, tanpa membentuk gambar atau bentuk tertentu lainnya.

2. Struktur Batin yang Terdapat dalam Kumpulan Puisi Aku Ini Puisi

Cinta karya Abdurahman Faiz. Struktur batin yang terdapat dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta saling terkait satu dengan yang lain. Berikut ini hasil penelitian struktur batin kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya Abdurahman Faiz.

a. Tema

Tema puisi dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu bertema cinta dan kritik sosial. Tema tentang cinta dapat dilihat pada puisi-puisinya yang berjudul Ayah Bundaku, Harry Potter, Kepada Guru, Siti dan Udin di Jalan, Mimpi di Jalan Raya, Muhammad Rinduku, Doaku Hari Ini, Bunda ke Amerika, Jalan Bunda, Doa untuk Semua Tukang Sampah di Dunia, Bukan Puisi tapi Surat untuk Presiden Baruku, Ayah, di mana Syukurku?, Sahabatku Buku, Penyair, dan untuk Saudara- saudara Kecilku di Aceh. Hal tersebut dapat dilihat dari penjelasan berikut. Ayah Bundaku Tema atau gagasan pokok yang diangkat dalam puisi ini adalah tentang cinta, yaitu cinta seorang anak kepada ayah dan bundanya. Penyair bercerita tentang perumpamaan bundanya sebagai rembulan dan ayahnya sebagai matahari yang selalu menyinari dan mengahangatkannya. Hal tersebut dapat dilihat pada bait pertama dan kedua dari kutipan berikut: Bunda engkau adalah rembulan yang menari Ayah engkau adalah matahari yang menghangatkan hatiku AIPC: 12 commit to user 85 Tema dari puisi di atas juga dapat dilihat pada bait ketiga dari kutipan berikut: Ayah bunda kucintai kau berdua seperti aku mencintai surga AIPC: 12 Penyair menyatakan kecintaannya kepada ayah dan bundanya seperti ia mencintai surga Allah. Harry Potter Tema yang diangkat dalam puisi Harry Potter adalah tentang cinta kasih sesama manusia. Penyair berharap kepada sang magic Harry Potter agar menemukan ramuan rahasia yang dapat membuat semua manusia di dunia dapat saling mencintai. Hal ini diungkapkan penyair pada pisinya dalam kutipan berikut: Sudahkah kau temukan ramuan paling rahasia itu agar seluruh orang di dunia bisa saling cinta? AIPC: 13 Tema tersebut terlihat jelas di baris terakhir. Penyair ingin merasakan kecintaan antarmanusia di dunia. Kepada Guru Tema yang diangkat dalam puisi Kepada Guru adalah tentang cinta kepada guru. Penyair merasakan kecintaan dari seorang guru yang selalu menyinari cakrawalanya. Hal ini diungkapkan penyair pada bait kedua dalam kutipan berikut: Matahari tak pernah sendiri, guru ia selalu ada bersamamu hangatkan cinta yang tumbuh dan menyinari cakrawala kecilku selalu AIPC : 14 commit to user 86 Siti dan Udin di Jalan Tema dalam puisi Siti dan Udin di Jalan mempunyai tema tentang cinta. Penyair mengungkapkan cintanya terhadap anak-anak jalanan yang diberi nama Siti dan Udin yang mewakili ribuan orang jalanan. Penyair seolah turut merasakan penderitaan yang dialami oleh Siti dan Udin anak jalanan yang kesehariannya hanya makan dan minum seadanya. Penyair menceritakan bahwa Siti adalah anak dari seorang tukang becak dan buruh cuci yang berbadan ringkih. Sedangkan Udin adalah anak dari seorang pemulung yang tidak tahu di mana keberadaan ayahnya. Hal ini dapat dilihat pada bait pertama, kedua, dan ketiga dalam kutipan berikut: Siti dan udin namanya sejak pagi belum makan minum cuma seadanya Siti punya ayah seorang tukang becak ibunya tukang cuci berbadan ringkih Udin tak tahu di mana ayahnya ditinggal sejak bayi ibunya hanya pemulung AIPC: 16 Mimpi di Jalan Raya Tema cinta juga terdapat pada puisi Mimpi di Jalan Raya. Penyair mengungkapkan cintanya terhadap anak-anak jalanan yang mengamen di jalanan. Penyair seolah turut merasakan penderitaan yang dialami oleh anak jalanan dan ingin menolongnya. Hal tersebut dapat dilihat pada bait kedua dalam kutipan berikut. Hari ini belum dapat sepeser pun kau ingin menangis tapi tak ada tempat untuk menampung air mata AIPC: 28 Tema cinta dalam kumpulan puisi ini juga terdapat pada puisi yang berjudul Muhammad Rinduku. Penyair merasakan kecintaan dirinya kepada commit to user 87 Rasul sehingga ia akan mengikuti dan mencintainya walau jalan yang ditempuhnya sangat susah. Hal ini diungkapkan penyair pada bait pertama dan keempat dalam kutipan berikut: Muhammad Rinduku Kalau kau mencintai Muhammad ikutilah dia sepenuh hati Tapi kalau kau mencintai Rasul ikutilah dia AIPC: 18 Doaku Hari Ini Tema yang diangkat dalam puisi Doaku Hari Ini adalah tentang cinta kepada Tuhan. Penyair mengaharapkan Tuhannya memberikan kesempatan untuk selalu mencintai Tuhannya. Penyair memohon kepada Tuhan agar selalu ditunjukkan jalan bagi dirinya, ayah, bunda, dan negara menuju jalannNya. Hal ini diungkapkan penyair dalam kutipan puisi berikut: Tuhanku berikanlah waktumu padaku untuk tumbuh di jalan cinta dan menyemainya di sepanjang jalan ayah bundakau di sepanjang jalan Indonesiaku di sepanjang jalan menujuMu Amin AIPC: 19 Bunda ke Amerika Tema yang diangkat dalam puisi Bunda ke Amerika adalah tentang cinta kepada bunda. Penyair merasakan kecintaannya kepada sang bunda dengan meminta kepada Allah agar selalu melindungi bundanya dimanapun bunda berada. Hal ini diungkapkan penyair pada bait keenam dalam kutipan berikut: Maka aku minta kepada Allah agar bunda dilindungi senantiasa bunda tersenyum dan memelukku AIPC : 20 commit to user 88 Tema cinta kepada bunda juga diungkapkan penyair dalam puisinya yang berjudul Jalan Bunda. Penyair merasakan kecintaannya kepada sang bunda yang selalu menuntunnya ke jalan yang benar. Hal ini diungkapkan penyair dalam kutipan puisi berikut: Jalan Bunda Bunda engkaulah yang menuntunku ke jalan kupu-kupu AIPC: 21 Doa untuk Semua Tukang Sampah di Dunia Tema cinta terdapat pada puisi Doa untuk Semua Tukang Sampah di Dunia. Penyair mengungkapkan rasa cintanya terhadap para tukang sampah di dunia yang selalu dikumpulkan dalam doanya. Penyair selalu mendoakan para tukang sampah yang mengais rejeki superkecil tetapi dapat menjelma permata serta wewangian di sisi Tuhan. Penyair memohon kepada Tuhan agar para tukang sampah di dunia diberi kebaikan dan kebersihan hati. Hal tersebut dapat dilihat pada bait pertama, kedua, dan keempat dalam kutipan berikut: Inilah keheranan yang kukumpulkan dalam doa untuk orang-orang istimewa semua tukang sampah di dunia Sesungguhnya gajimu yang superkecil telah rinci tercatat di buku para malaikat Tuhan berilah semua kebaikan yang bisa kau anugerahkan bagi keindahan dan kebersihan hati para tukang sampah di seluruh dunia AIPC: 29 commit to user 89 Bukan Puisi tapi Surat untuk Presiden Baruku Tema yang diangkat dalam puisi Bukan Puisi tapi Surat untuk Presiden adalah tentang cinta. Penyair merasakan bahwa ia sangat mencintai Bapak Presiden dan mencintai negerinya. Penyair juga sangat mencintai teman- teman kecilnya yang hidup di jalanan sehingga penyair menulis surat dalam bentuk puisi yang ditujukan kepada Bapak presiden untuk mewakili isi hati teman-teman kecilnya. Hal ini dapat dilihat pada bait kedua dan ketiga dalam kutipan berikut: Terus juga PR untuk membuat negeri kita lebih aman Agar jangan banyak orang jahat berkeliaran, Apalagi bawa bom segala Kami takut sekali Mimpiku sih ingin punya presiden Yang dekat sekali dengan rakyat Tidak malu makan di warung, Sering jalan ke tempat kumuh, Ngobrol dengan orang kecil seperti aku, Dan sering tersenyum AIPC: 25 Penyair memperjelas tema puisi yang berjudul Bukan Puisi tapi Surat untuk Presiden pada akhir bait. Hal ini dapat dilihat pada bait kelima dalam kutipan berikut: Dan bapak jangan marah ya, Sebab itu aku lakukan karena cinta AIPC: 25 Tema yang diangkat dalam puisi Ayah adalah tentang cinta ayah kepada anak. Penyair merasakan bahwa kecintaan ayah kepadanya tidak dapat diukur dengan apapun seperti dalamnya laut dan luasnya langit. Hal ini diungkapkan penyair pada bait pertama dalam kutipan berikut: Ayah Sedalam laut, seluas langit cinta selalu tak bisa diukur begitulah ayah mengurai waktu meneteskan keringat dan rindunya untukku AIPC: 30 commit to user 90 di mana Syukurku ? Tema yang diangkat dalam puisi di mana Syukurku? adalah tentang cinta Allah kepada makhlukNya. Penyair merasakan bahwa kecintaan Allah yang diberikan kepadanya sangat besar, tetapi penyair sering lupa untuk mensyukurinya. Hal ini diungkapkan penyair pada bait pertama dalam kutipan berikut. Aku sering memelihara kesal dan marah padahal Dia memberiku kesejukan air aku sering merasa hatiku menghitam padahal Dia memberiku terang matahari aku sering merasa paling malang padahal Dia selalu mencukupiku AIPC: 31 Tema dalam puisi di mana Syukurku? diperjelas oleh penyair dengan menggunkan kata padahal. Hal tersebut bertujuan agar maksud yang ingin disampaikan penyair, yaitu kecintaan Allah kepadanya terlihat jelas oleh para pembaca. Sahabatku Buku Tema yang diangkat dalam puisi Sahabatku Buku adalah tentang cinta kepada buku yang merupakan sumber ilmu. Penyair merasakan bahwa buku adalah sahabatnya yang paling setia. Penyair menceritakan bahwa buku dapat berbagi beberapa hal dengannya, terutama berbagi cerita cinta. Dengan buku, penyair dapat mengetahui para ahli dan tokoh besar di dunia yang ingin ia jumpai. Hal ini diungkapkan penyair pada bait pertama dan kedua dalam kutipan berikut: Buku adalah sahabat paling setia rela mendampingi sepanjang waktu di mana pun aku berada tanpa pernah memikirkan dirinya Buku yang kubaca selalu memberi sayap-sayap baru membawaku terbang ke taman-taman pengetahuan paling menawan commit to user 91 melintasi waktu dan peristiwa, berbagi cerita cinta, menyapa semua tokoh yang ingin kujumpai AIPC: 35 Penyair Tema tentang cinta terdapat pada puisi yang berjudul Penyair. Penyair mengungkapkan cintanya untuk orang-orang dewasa dan kanak-kanak melalui kata-katayang dipahat atau dengan sebuah puisi. Hal tersebut dapat dilihat pada bait pertama dalam kutipan berikut: Penyair memahat kata-kata untuk orang-orang dewasa dan menaburkan kata-kata pada kanak-kanak sepertiku AIPC: 34 untuk Saudara-saudara Kecilku di Aceh Puisi yang berjudul untuk Saudara-saudara Kecilku di Aceh mempunyai tema tentang cinta. Penyair mengungkapkan cintanya untuk saudara-saudara kecilnya di Aceh yang terkena gempa dan tsunami. Penyair turut berduka atas penderitaan saudaranya hingga tidak ingin bermain, susah makan, dan susah tidur. Penyair membantu penderitaan saudaranya di Aceh dengan sebuah doa kepada Tuhan karena rasa sayang dan cintanya kepada saudara-saudara kecilnya di Aceh. Hal tersebut dapat dilihat pada bait pertama, kedua, ketiga, dan kesembilan dalam kutipan berikut: Saudaraku sejak gempa dan tsunami, aku tak berhenti mendoakan kalian. Doa-doa itu menjadi tangisan kalau aku menonton tivi. Kalau aku baca koran aku sampai tak ingin bermain. Aku susah makan kalau ingat penderitaan kalian. Aku sempat susah tidur Saudara kecilku, aku ingin menghapus airmata kalian Bagaimana caranya, ya? Saudara kecilku sayang, yang kutahu kalau orang baik meninggal karena tenggelam itu mati syahid Aku mencintai kalian, kalian hebat. Aku bangga jadi saudara kalian, commit to user 92 terus berdoa, tegar, dan tetap belajar ya AIPC: 37 Tema selanjutnya yang terdapat dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta, yaitu tema kritik sosial. Tema ini terlihat pada puisi-puisi yang berjudul Ode Para Semut, dari Seorang Anak Irak dalam Mimpiku untuk Bush, Tujuh Luka di hari Ulang Tahunku, Siapa Mau Jadi Presiden?, Anak Televisi, Balada Sri dan Nirmala, dan Sajak Anti Perang. Ode Para Semut Tema yang diangkat dalam puisi Ode Para Semut adalah tentang kritik sosial yang ditujukan kepada masyarakat dengan perumpamaan kehidupan para semut oleh. Penyair menggunakan semut sebagai subjek dalam puisinya untuk mengajak pembaca agar dapat mencontoh sifat dan mengambil pelajaran dari kehidupan para semut. Hal ini diungkapkan penyair pada bait ketiga dan kelima dalam kutipan berikut: Ini kami, para semut makhluk kecil sering tak kau lihat kadang kami terinjak di negeri para raksasa Kami semut-semut ramah hidup dengan tubuh teramat kecil belajarlah dari kebersamaan dan kebesaran jiwa kami AIPC: 15 Tema dalam puisi di atas diperjelas oleh penyair pada bait terakhir yang menjelaskan bahwa walaupun dengan tubuh kecil dan keadaan yang sering terinjak oleh makhluk lain, tetapi semut tetap hidup ramah dan selalu bekerja sama dengan teman-temannya serta selalu berbesar jiwa. Kritik sosial juga terdapat pada puisi yang berjudul dari Seorang Anak Irak dalam Mimpiku, untuk Bush. Hal ini dapat dilihat pada bait kedua, ketiga, dan keempat dalam kutipan berikut: Irak, Afghanistan, Palestina dan entah negeri mana lagi meratap-ratap commit to user 93 Mengapa kau koyak tubuh kami apa yang kau cari? apa salah kami? Kini kami tak pernah lagi melihat pelangi hanya api di matamu dan sejarah yang perih tapi kami sudah tak bisa lagi menangis kami berdarah kami mati AIPC: 22 Kririk sosial diungkapkan penyair melalui kalimat Irak, Afghanistan, Palestina sebagai negeri yang meratap menghadapi serangan dari musuh. Penyair mengungkapkan bahwa negeri-negeri tersebut tidak memiliki kesalahan, tetapi terus diserang dan dibunuh tak pandang anak kecil sekalipun. Tujuh Luka di hari Ulang Tahunku Tema dalam puisi Tujuh Luka di hari Ulang Tahunku adalah kritik sosial. Penyair mengungkapkan kritiknya terhadap negerinya yang masih memiliki lebih dari tujuh luka membekas, seperti kemiskinan, kejahatan, korupsi, pengangguran, pengungsi, dan orang-orang yang berbuat kejahatan namun tak selalu dihukum. Hal tersebut dapat dilihat pada bait pertama dalam kutipan berikut: Sehari sebelum ulang tahunku negeriku masih juga begitu lebih dari tujuh luka membekas kemiskinan, kejahatan, korupsi di mana-mana pengangguran, pengungsi jadi pemandangan yang meletihkan mata menyakitkan hati AIPC: 23 Siapa Mau Jadi Presiden? Tema dalam puisi Siapa Mau Jadi Presiden? mempunyai tema kritik sosial. Penyair mengungkapkan kritiknya terhadap orang-orang yang selalu commit to user 94 tidak puas akan kerja Presiden. Penyair mengungkapkan bahwa menjadi presiden tidaklah mudah, ia harus selalu ikut merasakan duka yang dialami rakyatnya. Hal ini dapat dilihat pada kutipan puisi berikut: Menjadi presiden itu berarti melayani dengan segenap hati rakyat yang meminta suka dan menyerahkan jutaan keranjang dukanya padamu AIPC: 24 Tema kritik sosial juga digunakan penyair pada puisi selanjutnya yang berjudul Anak Televisi. Anak Televisi Setiap hari kami saksikan kesadisan di luar logika juga pertikaian yang tak selesai diiringi goyang bor patah-patah, gosip para selebriti serta gentayangan para hantu setiap jamnya Dari pagi sampai malam Kami menghafal televisi Kami cerna kelicikan, darah Goyangan, dan semua jenis hantu Sambil mendebukan buku-buku Di sekolah guru bertanya Tentang cita-cita Dan sambil menguap panjang Kami menjawab Kami ingin jadi orang Paling berguna bagi negeri ini AIPC: 32 Dari kutipan di atas, penyair mengkritik acara-acara televisi yang sifatnya tidak mendidik generasi bangsa. Penyair juga menceritakan bahwa generasi bangsa hanya bisa mencerna acara-acara yang ditampilkan di televisi. Kritik pedas juga diarahkan penyair kepada para penikmat televisi, commit to user 95 khususnya siswa sekolah yang sering mengantuk saat kegiatan belajar di sekolah serta melupakan untuk membaca buku pelajaran hingga tertumpuk debu. Balada Sri dan Nirmala Tema dalam puisi Balada Sri dan Nirmala mempunyai tema kritik sosial. Penyair mengungkapkan kritiknya melalui cerita yang ditulis dalam bentuk puisi. Penyair mengkritik orang-orang yang tidak pernah peduli terhadap duka dan derita yang dirasakan teman-temannya. Penyair menceritakan bahwa tidak ada lagi majikan-majikan yang berhati baik kepada anak buahnya. Hal ini dapat dilihat pada bait kedua dan ketiga dalam kutipan berikut: Semua telah membaca dan menangkap resah yang berlarian rembesi pori-pori pertiwi tapi siapa peduli, siapa ? di tengah jasad teman-temanmu yang terbujur di negeri asing Tak ada majikan berhati peri yang tumbuh dari mimpi-mimpi kuli AIPC: 33 Sajak Anti Perang Tema dalam puisi Sajak Anti Perang mempunyai tema kritik sosial. Melalui puisinya, penyair mengkritik para pembunuh yang selalu menyerang orang-orang tak bersalah dalam peperangan. Hal ini dapat dilihat pada bait pertama, kedua, dan ketiga dalam kutipan berikut: Mengapa perang tak juga berhenti ? Hujan mortir peluru, gerimis darah dan airmata Mengapa perang tak juga berhenti ? Anak-anak lelah dan kehilangan segala Mengapa tak ada damai ? kami bergidik menyaksikan peperangan pecah setiap hari commit to user 96 AIPC: 36 Tema yang digunakan penyair dalam puisi-puisinya merupakan gagasan pokok persoalan atau pikiran yang begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair sehingga menjadi landasan utama pengucapannya. Hal tersebut juga diungkapkan oleh H. J. Waluyo 2003: 106 yang menyatakan bahwa tema adalah gagasan pokok subject-matter yang dikemukakan penyair melalui puisinya. Gagasan tersebut diungkapkan penyair melalui berbagai tema.

b. Nada