Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru memegang peran penting dalam pengajaran atau proses belajar mengajar. Artinya, gurulah yang bertugas dan bertanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran, setiap guru hendaknya memiliki kemampuan mengajar yang baik. Sardiman menyatakan bahwa keterampilan mengajar yang dimiliki oleh guru terbagi dalam tiga klasifikasi, yakni yang berkaitan dengan aspek materi pembelajaran, modal kesiapan, dan keterampilan operasional 2004: 195. Zanikhan 2009 menyatakan bahwa pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP belum berlangsung seperti yang diharapkan. Pendapat tersebut sejalan dengan Effendi dalam Riris K. Toha Sarumpaet yang mengemukakan bahwa pengetahuan dan kemampuan pengajar sastra di sekolah masih diragukan 2002: 60. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui adanya ketidakberesan dalam pembelajaran bahasa dan sastra yang disampaikan oleh guru kepada siswa. Pembelajaran sastra terdiri atas pengajaran puisi, prosa fiksi, dan drama. Namun pembelajaran sastra di sekolah-sekolah selama ini kurang mendapat perhatian. Rahmanto 1988: 44 berpendapat bahwa pengajaran puisi masih menemui banyak kesulitan, tidak jarang para guru sastra sendiri cenderung menghindarinya karena mereka kesulitan untuk mengajarkannya. Sejalan dengan pendapat tersebut, Andayani mengungkapkan bahwa apresiasi sastra dalam banyak fenomena pembelajaran saat ini lebih banyak disajikan dengan mengutamakan aspek ingatan serta berorientasi pada hafalan murid sebagai hasil belajar 2008: 6. B. Rahmanto dalam makalah seminar Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra II mengemukakan bahwa pengajaran sastra semakin menjauhkan anak didik dari karya sastra 2009. Mengacu pendapat tersebut, penggunaan satu sumber belajar dan pemberian contoh puisi-puisi para penyair lama dalam pembelajaran apresiasi puisi yang monoton dapat menjauhkan anak didik dari commit to user 2 karya sastra dan membuatnya jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, pembelajaran dilaksanakan lebih pada pengenalan pengarang terdahulu tanpa memperhatikan tujuan pembelajaran sastra yang sebenarnya. Akibatnya siswa hanya mengenal para pengarang terdahulu saja dan menjauh dari karya sastra, khususnya puisi. Pembelajaran puisi diarahkan untuk menumbuhkan apresiasi peserta didik terhadap hasil karya sastra manusia Indonesia. Pengetahuan dan kemampuan guru tentang puisi sangat menunjang keberhasilan pembelajaran puisi. Pengetahuan tersebut dapat berupa penguasaan materi tentang puisi yang harus dimiliki oleh para pengajar. Selain itu, pemilihan dan penyajian materi puisi harus diperhatikan oleh para pengajar jenjang SMP. Maria Utami mengemukakan bahwa materi ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik harus sesuai dengan kemampuan peserta didik pada suatu tahapan tertentu 2010: 5. Mengacu pendapat tersebut, dalam pemilihan bahan ajar guru hendaknya memperhatikan kesesuaian antara bahan ajar dengan tingkat perkembangan peserta didiknya. Pemilihan puisi sebagai materi ajar harus diklasifikasikan tingkat kesukarannya dengan kriteria tertentu. Moody dalam Maria Utami mengungkapkan bahwa ada tiga aspek yang penting dalam memilih bahan pengajaran sastra, yaitu bahasa, psikologi siswa, dan latar budaya 2010: 6. Mengacu pendapat tersebut, guru hendaknya memilih puisi-puisi yang bahasanya sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa siswanya. Selain itu pemahaman terhadap tingkat perkembangan kejiwaan siswa dan latar belakang budaya siswa juga harus dipertimbangkan agar tidak terjebak dalam kemonotonan yang membosankan siswa. Maria Utami mengemukakan bahwa kriteria pemilihan puisi untuk siswa SMP dapat dilihat dari struktur fisik puisi dan struktur batin puisi 2010: 11. Oleh karena itu, untuk menarik minat siswa terhadap puisi diperlukan materi ajar berupa puisi-puisi yang memiliki struktur fisik dan struktur batin yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Selain itu, pemilihan materi hendaknya tidak berbeda jauh dengan kehidupan mereka sekarang ini. commit to user 3 Berkaitan dengan hal tersebut, puisi-puisi Abdurahman Faiz dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta merupakan puisi-puisi yang merefleksikan kehidupan saat ini. Aku Ini Puisi Cinta merupakan kumpulan dari puisi-puisi terpilih Faiz yang diambil dari buku kesatu Untuk Bunda dan Dunia dan buku kedua Guru Matahari yang dikemas secara khusus. Faiz memulai menulis karya-karyanya sejak ia berusia lima tahun dan dituangkan ke dalam kata-kata indah berupa puisi. Puisi-puisi Abdurahman Faiz bercerita mengenai ibu dan ayahnya, tentang situasi sosial, dan tentang tokoh masyarakat. Penyair cilik kelahiran Jakarta pada 15 November 1995 ini merupakan putra dari pasangan Tomi Satryatomo dan Helvy Tiana Rosa. Faiz mampu menciptakan puluhan puisi pada tahun 2001 di usianya yang keenam tahun. Perjalanan Faiz dalam menulis puisi telah melahirkan dua karya fenomenal, yaitu Untuk Bunda dan Dunia dan Guru Matahari. Kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta karya Abdurahman Faiz mendapat sambutan hangat dari para pembaca. Hal tersebut terlihat pada buku kumpulan puisinya banyak pakar dan pemerhati sastra memberikan tanggapan terhadap karya penyair cilik ini. Riris K. Toha Sarumpaet menyatakan bahwa kreativitas dan keberanian Abdurahman Faiz sangat mengagumkan. Penyair Ahmadun Yosi Herfanda dalam kumpulan puisi Abdurahman Faiz juga mengungkapkan bahwa beliau sejujurnya sungguh-sungguh tercengang membaca sajak-sajak Faiz dan Faiz merupakan anak yang dikaruniai bakat kepengarangan yang luar biasa. Hal tersebut sesuai dengan bakat Abdurahman Faiz yang pernah menjadi juara pertama lomba menulis surat untuk Presiden tingkat nasional yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2003. Jamal D. Rahman seorang penyair dan pemimpin redaksi majalah sastra Horison mengungkapkan bahwa karya-karya Abdurahman Faiz mencerminkan perasaan dan hati yang bening. Unsur fisik dan unsur batin puisi-puisi Faiz bertalian sangat erat sehingga mampu membentuk satu kesatuan yang menimbulkan keindahan baik dari segi bahasa maupun maknanya. Sebagai contoh dalam salah satu puisinya yaitu yang berjudul Sahabatku Buku, Faiz mengulang kata Buku di setiap baitnya. commit to user 4 Pengulangan ini dimaksudkan untuk mempertegas tentang tema dari puisi itu. Pengulangan tersebut juga membentuk sebuah ritme dalam puisinya. Kata Buku menjadi pengikat beberapa baris setelahnya, sehingga baris-baris tersebut seakan- akan bergelombang menimbulkan irama. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik menganalisis struktur puisi Abdurahman Faiz yang terdapat dalam kumpulan puisi Aku Ini Puisi Cinta. Kumpulan puisi yang mencerminkan kehidupan masa sekarang yang dipenuhi dengan permainan kata dan bunyi tersebut dianalisis strukturnya yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan materi dalam pembelajaran apresiasi puisi pada jenjang SMP. Melalui penelitian ini diharapkan guru dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi puisi pada jenjang SMP.

B. Rumusan Masalah