commit to user
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Puisi
a. Pengertian Puisi
Puisi  merupakan  jenis  karya  sastra  yang  menggunakan  bahasa  sebagai mediumnya. Burhan Nurgiyantoro mengemukakan bahwa puisi adalah jenis karya
sastra  yang  bahasanya  tersaring  penggunaannya  2005:  312.  Pemilihan  bahasa dalam  puisi,  terutama  aspek  diksi  telah  melewati  seleksi  ketat,  dipertimbangkan
dari  berbagai  sisi  baik  yang  menyangkut  unsur  bunyi,  bentuk,  dan  makna. Semuanya itu bertujuan untuk memeroleh efek keindahan.
Rachmat Djoko Pradopo menyatakan bahwa puisi merupakan rekaman dan interpretasi  pengalaman  manusia  yang  penting  dan  digubah  dalam  wujud  yang
paling  berkesan  1990:  7.  Mengacu  pendapat  tersebut,  puisi  mengungkapkan pemikiran  penyair  untuk  membangkitkan  perasaan,  merangsang  imajinasi
pancaindera  yang  dibuat  dalam  susunan  terindah.  Oleh  sebab  itu,  bahasa  dalam puisi  lebih  didayagunakan  untuk  memberikan  efek  keindahan.  Efek  tersebut
sering  kali  lebih  menyentuh,  memesona,  merangsang,  menyaran,  serta membangkitkan imajinasi dan suasana tertentu.
Suminto  A.  Sayuti  menyatakan  bahwa  puisi  merupakan  hasil  kreativitas manusia  yang diwujudkan lewat  susunan kata  yang mempunyai  makna. Susunan
kata  tersebut  memiliki  pola  rima  persajakan  tertentu  1985:  12-13.  Mengacu pendapat  tersebut,  penyair dalam mencipta puisi  tak lepas dari  unsur-unsur  yang
membangun  sebuah  puisi.  Herman  J.  Waluyo  2003:  4  mengungkapkan  bahwa puisi  dibangun  oleh  dua  unsur  pokok,  yaitu  struktur  fisik  berupa  bahasa  yang
digunakan  dalam  puisi  dan  struktur  batin  atau  struktur  makna  yang  merupakan pikiran dan perasaan yang diungkapkan oleh penyair.
Pendapat  di  atas  sejalan  dengan  Ibrahim  dalam  Suminto  A.  Sayuti  yang menjelaskan  bahwa  unsur-unsur  yang  membangun  sebuah  puisi  meliputi
imajinasi,  emosi,  dan  bentuk  yang  khas.  Mengacu  pendapat  tersebut  dapat dikatakan  bahwa  dalam  puisi  memiliki  unsur  yang  merupakan  kesatuan  yang
commit to user 8
saling  menjalin  satu  sama  lain.  Oleh  sebab  itu,  penyair  dalam  menulis  sebuah puisi  lebih  banyak  mendayakan  imajinasi  dan  emosi  dalam  susunan  kata  dan
bentuk yang menarik yang telah disusun sedemikian rupa dengan maksud tertentu. Selain  itu,  penyair  juga  mendayakan  pengekspresian  lewat  berbagai  ungkapan
kebahasaan seperti berbagai bentuk pemajasan, pencitraan, dan permainan bentuk-
bentuk kebahasaan yang lain. William Worsworth dalam Atar Semi mengemukakan bahwa poetry is the
best words in the best order. Puisi adalah kata-kata terbaik dalam susunan terbaik 1993:  93.  Pendapat  tersebut  sejalan  dengan  Herman  J.  Waluyo  2003:  1  yang
menjelaskan  bahwa  puisi  adalah  karya  sastra  dengan  bahasa  yang  dipadatkan, dipersingkat,  dan  diberi  irama  dengan  bunyi  yang  padu  dan  pemilihan  kata-kata
kias  imajinatif.  Kata-kata  dalam  puisi  benar-benar  padat  dan  terpilih  sehingga sangat  indah  untuk  dibaca.  Dalam  menciptakan  puisi,  penyair  memilih  kata-kata
yang  tepat  kemudian  disusun  sebaik-baiknya.  Penyair  juga  memadukan  antara unsur  satu  dengan  unsur  lain  dan  dibuat  seimbang,  simetris,  dan  sangat  erat
hubungannya. Dari  berbagai  pendapat  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  puisi  adalah
susunan  kata-kata  imajinatif  yang  merupakan  reaksi  penyair  terhadap  dunianya yang  dibuat  dalam  susunan  terbaik  dengan  mengonsentrasikan  struktur  fisik  dan
struktur batin.
b. Jenis-jenis Puisi