BAB II KERANGKA TEORI
Neuman 2003 dalam Prasetyo dan Jannah 2005:64-65 menjelaskan bahwa teori memberikan kepada kita suatu kerangka yang membantu dalam melihat
permasalahan. Teori menyediakan konsep-konsep yang relevan, asumsi-asumsi dasar yang dapat digunakan, dan mengarahkan penelitian yang diajukan, serta
membimbing kita dapat memberikan makna terhadap data. Adapun teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang
karakterisik wirausaha, sikap wirausaha, dan bagaimana hubungannya antara karakteristik wirausaha terhadap sikap wirausaha.
2.1. Karakter Individu
Karakter secara harfiah berasal dari bahasa latin yaitu “charakter”, yang antara lain berarti : watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekertian, kepribadian
atau akhlak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter merupakan sifat- sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan
orang lain. http:blog2.tp.ac.idekahajarwatipendidikan-karaktermetoda-dan- proses-pembentuk-karakter.
2.2. Penjelasan Tentang Wirausaha
Dalam beberapa literatur, kata entrepreneurship diambil dari Bahasa Perancis yang kurang lebih artinya adallah seseorang yang melakukan kegiatan bisnis dan
berani mengambil resiko dari setiap keputusan bisnis yang dilakukannya. Menurut
Universitas Sumatera Utara
Hisrich 2008:6 dikatakan bahwa wirausaha adalah seorang yang menjalankan bisnisnya dengan berani mengambil resiko yang muncul dalam batas pengetahuan
dan pengalaman yang dimilikinya. Wirausaha dapat juga dikatakan sebagai seseorang yang memulai sesuatu yang baru atau dapat memunculkan keunikan
dari produk atau jasa yang diciptakannya sehingga berbeda dari para pesaing lainnya.
Memulai bisnis baru dapat menjadi sesuatu yang memberikn tantangan, tapi tetap saja seorang wirausaha melihat bahwa memiliki suatu bisnis merupakan
tolak ukur dari kesuksesan. Seorang ahi ekonomi dari Perancis Richard Cantillon pertama kali yang memperkenalkan istilah entrepreneur. Menurutnya wirausaha
adalah orang yang melamkukan suatu proses dan mengombinasikan sumberdaya serta menjualnya dengan harga tertentu di pasar.
Pengertian wirausaha relatif berbeda-beda antara satu ahli dengan ahli lainnya dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda pula. Beberapa
pemahaman singkat tentang wirausaha tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Jean B. Say 1816: Wirausaha adalah agen yang menyatukan berbagai
alat-alat produksi dan menciptakan suatu nilai dari proses produksinya. 2.
Frank Knight 1921: Menekankan pada peranan wirausaha dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar.
Universitas Sumatera Utara
3. Joseph Schumpter 1934: Wirausaha adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kimbinasi baru.
4. Penrose 1963: Aktivitas wirausaha mencakup indentifikasi peluang-
peluang di dalam sistem ekonomi dan melakukan eksekusi terhadap peluang tersebut.
5. Harvey Leibenstein 1979: Wirausaha mencakup kegiatan-kegiatan
yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
6. Israel kirzner 1979: Wirausaha sebagai proses mengidentifikasi,
mengembangkan dan membawa visi ke dalam kehidupan. Arafah 2010:2-4
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang memilih untuk menjadi wirausaha, antara lain: 1 Wirausaha dan dunianya masih dianggap sebagai idola
dan dikagumi di dalam masyarakat; 2 Wirausaha dan bisnis saat ini menjadi primadona dalam dunia pendidikan; 3 Adanya pergeseran sistem ekonomi ke
sistem jasa; 4 Adanya kemajuan dalam bidang teknologi; 5 gaya hidup yang mandiri; 6 Berkembangnya dunia maya Arafah, 2010:10.
Seorang wirausaha harus melalui suatu proses untuk mendapatkan pemahaman, pengetahuan serta pengalaman dalam menjalankan kegiatan
Universitas Sumatera Utara
bisnisnya. Entrepeneurial process yang harus dilalui oleh seorang wirausaha dengan memadukan peluang, sumberdaya serta organisasi tempat wirausaha
melakuka kegiatan bisnisnya atau organisasi bisnis yang dimilikinya. Proses untuk membuat suatu bisnis baru bukanlah merupakan suatu hal yang mudah, begitu
banyak kendala yang harus dihadapi oleh seorang wirausaha. Hisrich 2008:9 dalam bukunya menjelaskan ada empat langkah dalam
entrepreneurial proses yang harus dilalui oleh seorang wirausaha, yaitu: 1.
Identifcation dan evaluate the opportunity, pada tahap ini sangat sulit sekali bagi seorang wirausaha untuk melakukan identifikasi dan
mengevaluasi peluang, karena tidak semua orang dapat melihat dan memahami peluang tersebut.
2. Development of the business plan, perencanaan bisnis yang baik harus
dikembangkan jika seorang wirausaha sudah memiliki peluang dan yakin akan keberhasilan peluang yang telah dimilikinya tersebut.
3. Determination of the resources required, menetukan kebutuhan akan
sumberdaya merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan, karena hal ini berhubungan dengan anggaran yang
dimiliki oleh wirausaha. 4.
Manage the entreprose, setelah semuanya ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana mengelola suatu kegiatan bisnis dengan
baik. Hal ini menyangkut gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang wirausaha Arafah, 2010:20-21.
Universitas Sumatera Utara
Penulis berpendapat bahwa hakekat, kewirausaha adalah ilmu, seni amupun perilaku, sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemampuan
dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif create new and different. Berpikir sesuatu yang baru kreativitas dan bertindak
melakukan sesuatu yang baru inovasi guna menciptakan nilai tambah value added agar mampu bersaing dengan tujuna menciptakan kemakmuran individu
dan masyarakat. Karya dari wirausaha dibangun berkelanjutan, dilemabagakan agar kelak dapat tetap berjalan dengan efektif ditangan orang lain Kristanto,
2009:3.
2.3. Karakteristik Wirausaha