Analisis Sikap Berpikir Positif terhadap Faktor Umur Analisis Sikap Berpikir Positif terhadap Pengalaman Kerja Analisis Sikap Bertanggung Jawab terhadap Tingkat Pendidikan

4.36. Analisis Sikap Berpikir Positif terhadap Faktor Umur

Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian yang penulis lakukan jelas bahwa antara sikap berpikir positif dengan faktor umur tidak memiliki keterkaitan.

4.37. Analisis Sikap Berpikir Positif terhadap Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja yang dimiliki pemilik Melati Chatering memberikannya banyak sekali manfaat. Salah satunya berusaha untuk terus berpikir positif. Sebenarnya sulit sekali untuk menerapkan pikiran positif tersebut dalam setiap diri manusia dan melibatkan pikiran positif tersebut dalam setiap kegiatan usahanya. Berpikir positif akan memberikan ketenangan pada pemilik Melati Chatering agar tidak memikirkan hal-hal yang dapat membuatnya terganggu dan berusaha melakukan apapun semampunya tanpa memikirkan hal-hal yang dapat mematahkan semangatnya berusaha. Pengalaman kerja akan melatih pemilik Melati Chatering tentang bagaimana memperlakukan pelanggan, karyawan, pesaing, dan menghadapi kegagalan dengan perlakuan yang baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa antara sikap berpikir positif terhadap pengalaman kerja pemilik Melati Chatering memiliki keterkaitan diantaranya. Semakin banyak pengalaman kerja pemilik maka semakin baik pula cara pemilik Universitas Sumatera Utara usaha untuk memperlakukan segala pihak yang berkaitan dengan usaha kue basahnya.

4.36. Analisis Sikap Bertanggung Jawab terhadap Tingkat Pendidikan

Melalui pendidikan, pemilik usaha akan belajar bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Begitu pula dengan wirausaha yang memiliki pendidikan tinggi tentu sedikit banyak ia pasti belajar bagaimana caranya untuk bertanggung jawab pada dirinya, orang disekitarnya, maupun terhadap apa yang dilakukannya. Contoh bertanggung jawab secara pribadi yaitu apabila kurang atau belum berhasil mencapai tujuan usahanya, maka ia tidak begitu mudah menyalahkan orang lain, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kegagalannya. Ia akan memperbaiki diri sendiri dan belajar bertanggung jawab ketika keputusan- keputusan yang ia ambil ternyata tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan. Pemilik Melati Chatering sendiri ketika menghadapi berbagai resiko yang terjadi dalam membuat kue tidak pernah mengeluh. Hal tersebut dianggap wajar dan mengeluh tidak menyelesaikan masalah. Berhenti mengeluh lalu lakukan perbaikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa antara sikap bertanggung jawab terhadap tingkat pendidikan cukup memiliki keterkaitan diantaranya. Universitas Sumatera Utara

4.37. Analisis Sikap Bertanggung Jawab terhadap Nilai Pribadi