PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Lampiran – 532 – Schedule 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
ACCOUNTING POLICIES continued i.
Efek-efek dan
Obligasi Pemerintah
lanjutan
i. Marketable securities and Government
Bonds continued Efek-efek
dan Obligasi
Pemerintah diklasifikasikan
sebagai aset
keuangan dalam kelompok diperdagangkan, tersedia
untuk dijual, dan pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat
Catatan 2c
untuk kebijakan akuntasi atas aset keuangan
dalam kelompok diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan pinjaman yang diberikan
dan piutang. Marketable
securities and
Government Bonds are classified as financial assets held
for trading, available-for-sale, and loans and receivables. Refer to Note 2c for the
accounting policy of financial assets held for trading, available-for-sale and loans and
receivables.
j. Instrumen keuangan derivatif
j. Derivative financial instruments
Dalam melakukan usaha bisnisnya, Bank melakukan transaksi instrumen keuangan
derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka mata uang asing, kontrak opsi mata uang
asing,
interest rate
swaps, dan
cross currency swaps.
Semua instrumen
derivatif termasuk
instrumen derivatif melekat pada kontrak lainnya dinyatakan sebesar nilai wajarnya.
In the normal course of business, the Bank enters into transactions involving derivative
financial instruments
such as
foreign currency spot and forward contracts, foreign
currency options, interest rate swaps, and cross currency swaps.
All derivative instruments including certain derivatives embedded in other contracts are
stated at their fair value.
Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi, sedangkan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Lihat
Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk aset
keuangan dan liabilitas
keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi. Derivative receivables are classified as
financial assets at fair value through profit or loss, meanwhile derivative payables are
classified as financial liabilities at fair value through profit or loss. Refer to Note 2c for
the accounting policy of financial assets and liabilities at fair value through profit or loss.
Instrumen derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan diperlakukan sebagai
instrumen derivatif
jika seluruh
kriteria berikut terpenuhi:
Embedded derivatives are separated from their host contracts and accounted for as a
derivative instrument if all of the following criteria are met:
1. Karakteristik
dan risiko
ekonomis instrumen derivatif melekat tidak secara
jelas dan erat berhubungan dengan karakteristik
dan risiko
ekonomis kontrak utama;
1. The economic characteristics and risks
of the embedded derivative are not clearly
and closely
related to
the economic characteristics and risks of
the host contract; 2.
Instrumen derivatif mencakup derivatif melekat dan kontrak utama tidak dinilai
kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkan prinsip akuntansi yang
diterima umum; dan 2.
The contract that embodies both the embedded
derivative and
the host
contract is not remeasured at fair value under otherwise applicable generally
accepted accounting
principles with
changes in
fair value
reported in
earnings as they occur; and
PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Lampiran – 533 – Schedule 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
ACCOUNTING POLICIES continued j.
Instrumen keuangan derivatif lanjutan j.
Derivative financial
instruments
continued 3.
Instrumen terpisah
dengan kondisi
yang sama dengan instrumen derivatif melekat
adalah instrumen
derivatif seperti yang diatur berdasarkan prinsip
akuntansi yang diterima umum. Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari
perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi.
3. A separate free standing instrument
with the same terms as the embedded derivative
would be
a derivative
instrument under applicable generally accepted accounting principles.
Gains or losses as a result of fair value changes are recognised in the statement of
income.
k. Tagihan dan liabilitas akseptasi
k. Acceptance receivables and payables
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat
Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Acceptance receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for
the accounting
policy of
loans and
receivables. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan
2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan
yang diukur
dengan biaya
perolehan diamortisasi. Acceptance payables are classified as
financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for the accounting policy for
financial liabilties at amortised cost.
l. Pinjaman yang diberikan
l. Loans
Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan
dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam dengan
debitur yang mewajibkan debitur untuk
melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Loans represent the provision of cash or cash equivalent based on agreements with
borrowers, where borrowers are required to repay their debts with interest after a
specified period.
Kredit sindikasi
dinyatakan sebesar
saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank.
Syndicated loan,
are stated
at their
outstanding balances in proportion to the risks borne by the Bank.
Kerugian yang
mungkin timbul
dari retrukturisasi kredit merupakan bagian dari
cadangan kerugian
penurunan nilai.
Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan
sebagai pinjaman
yang diberikan
dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan
akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
The potential
loss arising
from credit
restructuring is accounted in the allowance for impairment losses. Loans are classified
as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and
receivables.