PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Lampiran – 57 – Schedule 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
ACCOUNTING POLICIES continued b.
Perubahan kebijakan akuntansi lanjutan b.
Changes in
accounting policies
continued b.ii. PSAK 25 Revisi 2009 – “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”
b.i i. SFAS 25 Revised 2009 – “Accounting Policies,
Changes in
Accounting Estimates and Errors”
Estimasi kerugian atas kontrak jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit
Estimated losses on financial guarantee contracts with credit risk
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Bank menentukan estimasi kerugian aset
keuangan atas
kontrak jaminan
keuangan yang memiliki risiko kredit dan komitmen berdasarkan nilai yang
lebih tinggi antara nilai amortisasi atau nilai kini atas pembayaran kewajiban
yang diharapkan akan terjadi ketika pembayaran
atas jaminan
menjadi probable atau nilai estimasi kerugian
yang dihitung
berdasarkan data
kerugian historis untuk penurunan nilai secara kolektif.
Starting from 1 January 2011, the Bank determines
estimated losses
on financial guarantee contracts with credit
risk and commitment at the higher of amortised amount or the present value
of expected payment when a payment under the guarantees has became
probable
or calculated
based on
historical loss
data for
collective impairment assessment.
Sebelum 1
Januari 2011,
Bank menentukan estimasi kerugian atas
kontrak jaminan
keuangan yang
memiliki risiko kredit dan komitmen berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
No. 72PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank
Indonesia
No. 12516DPNPIDPnP
tanggal 21 September 2010. Prior to 1 January 2011, the Bank
assess the
estimated losses
on guarantee contracts with credit risk and
commitment based on Bank Indonesia Regulation No. 72PBI2005 dated 20
January 2005 and in accordance with Letter
from Bank
Indonesia No.
12516DPNPIDPnP dated
21 September 2010.
Penentuan estimasi
kerugian atas
kontrak jaminan
keuangan yang
memiliki risiko kredit dan komitmen diklasifikasikan menjadi lima kategori
dengan persentase
minimum penyisihan kerugian sebagai berikut:
Determination of estimated losses on guarantee contracts with credit risk and
commitment are classified into five categories
with the
minimum percentage of allowance for impairment
losses as follows:
Persentase minimum penyisihan kerugian Minimum percentage of allowance
Klasifikasi for impairment losses
Classification
Lancar 1
Pass Dalam perhatian khusus
5 Special mention
Kurang lancar 15
Substandard Diragukan
50 Doubtful
Macet 100
Loss
PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Lampiran – 58 – Schedule 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
ACCOUNTING POLICIES continued b.
Perubahan kebijakan akuntansi lanjutan b.
Changes in
accounting policies
continued b.ii. PSAK 25 Revisi 2009 – “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” lanjutan
b.i i. SFAS 25 Revised 2009 – “Accounting Policies,
Changes in
Accounting Estimates and Errors” continued
Estimasi kerugian atas kontrak jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit
lanjutan Estimated
on financial
guarantee contracts with credit risk continued
Persentase di
atas berlaku
untuk komitmen
dan kontinjensi
fasilitas pinjaman committed
yang diberikan yang belum digunakan, letter of credit
dan garansi yang diberikan dikurangi nilai agunan, kecuali untuk komitmen
dan kontinjensi
yang dikategorikan
sebagai lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo komitmen
dan kontinjensi yang bersangkutan. The above percentages are applied to
commitments and
contingencies unused committed loan facilities, letter
of credits and bank guarantee, less collateral value, except for commitments
and contingencies categorised as pass, where the rates are applied directly to
the outstanding balance of commitment and contingencies.
Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih
Allowance for impairment losses on foreclosed assets
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Bank menentukan
cadangan kerugian
penurunan nilai atas agunan yang diambil alih pada nilai yang lebih
rendah antara nilai tercatat atau nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual. Starting from 1 January 2011, the Bank
determines allowance for impairment losses on foreclosed assets at the lower
of the carrying amount or fair value less costs to sell.
Sebelum 1 Januari 2011, cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang
diambil alih dihitung sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia
sebagai berikut:
Prior 1 January 2011, allowance for impairment losses on foreclosed assets
was calculated in accordance with Bank Indonesia regulation as follow:
PeriodePeriod
Lancar Sampai dengan 1 tahunUp to 1 year
Current Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun
Kurang lancar More than 1 year up to 3 years
Substandard Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun
Diragukan More than 3 years up to 5 years
Doubtful Macet
Lebih dari 5 tahunMore than 5 years Loss
PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Lampiran – 59 – Schedule 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
ACCOUNTING POLICIES continued b.
Perubahan kebijakan akuntansi lanjutan b.
Changes in
accounting policies
continued b.ii. PSAK 25 Revisi 2009 – “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” lanjutan
b.i i. SFAS 25 Revised 2009 – “Accounting Policies,
Changes in
Accounting Estimates and Errors” continued
Perubahan metode
penentuan cadangan kerugian penurunan nilai di
atas merupakan perubahan kebijakan akuntansi
yang diterapkan
secara retrospektif sehingga laporan keuangan
komparatif telah disajikan kembali guna memenuhi
perubahan kebijakan
akuntansi tersebut.
Bank telah
menyajikan kembali Laporan Posisi Keuangan pada tanggal 1 Januari 2010
sebagai Laporan Posisi Keuangan awal periode komparatif.
Changes on
the determination
of allowance for impairment losses above
represent changes in accounting policy which should be applied retrospectively,
prior year’s
comparative financial
statements have been re-presented to conform with the revised standard. The
Bank presents
the Statement
of Financial Posititon as at 1 January 2010
as the earliest comparative period of Statement of Financial Position.
c. Instrumen keuangan
c. Financial instrument
PSAK 50
Revisi 2006,
Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
dan PSAK 55 Revisi 2006, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
diterapkan secara
prospektif sejak
1 Januari 2010 sesuai dengan ketentuan
transisi atas standar tersebut. Lihat catatan 24 untuk dampak penerapan awal PSAK 55
Revisi 2006. SFAS
50 Revised
2006, Financial
Instruments: Presentation and Disclosure and SFAS 55 Revised 2006, Financial
Instruments: Recognition and Measurement are
prospectively implemented
since 1
January 2010
in accordance
with the
transitional provisions of the standards. Refer to
Note 24
for impact
on the
initial implementation of SFAS 55 Revised 2006.
i. Aset dan liabilitas keuangan i. Financial assets and liabilities
A. Aset keuangan A. Financial assets
Bank mengklasifikasikan
aset keuangannya dalam kategori a
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi, b pinjaman yang diberikan dan piutang dan c aset keuangan
tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan
aset
keuangan tersebut.
Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat
awal pengakuannya. The Bank classifies its financial
assets in the following categories of a financial assets at fair value
through profit and loss, b loans and receivables and c available-for-sale
financial assets. The classification depends on the purpose for which
the financial assets were acquired. Management
determines the
classification of its financial assets at initial recognition.
PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Lampiran – 510 – Schedule 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
ACCOUNTING POLICIES continued c.
Instrumen keuangan lanjutan c.
Financial instrument continued i. Aset
dan liabilitas
keuangan
lanjutan
i. Financial assets
and liabilities
continued
A. Aset keuangan lanjutan A. Financial assets continued
a Aset keuangan
yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan ini merupakan aset
keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan.
This financial asset represents financial asset classified as held
for trading.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan jika diperoleh
atau dimiliki
terutama untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika
merupakan bagian dari portofolio instrumen
keuangan tertentu
yang dikelola
bersama dan
terdapat bukti mengenai pola ambil
untung dalam
jangka pendek short term profit-taking
yang terkini.
Derivatif juga
dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif
yang ditetapkan
dan efektif
sebagai instrumen lindung nilai. Aset
keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan terdiri dari efek-
efek, Obligasi Pemerintah dan tagihan derivatif.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or
incurred principally
for the
purpose of
selling or
repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of
identified financial instruments that are managed together and
for which there is evidence of a recent actual pattern of short-
term
profit-taking. Derivatives
are also categorised as held for trading
unless they
are designated
and effective
as hedging instruments. Financial
assets held for trading consist of marketable
securities, Government
Bonds and
derivative receivables.
Instrumen keuangan
yang dikelompokan ke dalam kategori
ini diakui pada nilai wajarnya pada
saat pengakuan
awal; biaya transaksi diakui secara
langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian
yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen
keuangan
diakui di
dalam laporan laba rugi dan dicatat
masing-masing sebagai
“Keuntungankerugian dari
investasi efek-efek”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan
dalam kelompok
diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
Financial instruments included in this category are recognised
initially at fair value; transaction costs are taken directly to the
statement
of comprehensive
income. Gains
and losses
arising from changes in fair value
and sales
of these
financial instruments
are included
directly in
the statement of income and are
reported respectively
as “Gainloss on investment in
marketable securities”. Interest income on financial instruments
held for trading are included in “Interest income”.
PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Lampiran – 511 – Schedule 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
ACCOUNTING POLICIES continued c.
Instrumen keuangan lanjutan c.
Financial instrument continued i. Aset
dan liabilitas
keuangan
lanjutan
i. Financial assets
and liabilities
continued
A. Aset keuangan lanjutan A. Financial assets continued
b Pinjaman yang diberikan dan piutang
b Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan
piutang adalah aset keuangan non
derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif, kecuali: Loans and receivables are non-
derivative financial assets with fixed or determinable payments
that are not quoted in an active market, other than:
yang dimaksudkan oleh Bank untuk
dijual dalam
waktu dekat, yang diklasifikasikan
dalam kelompok
diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
those that the Bank intends to sell immediately or in the
short term,
which are
classified as held for trading, and those that the Bank upon
initial recognition designates as at fair value through profit
or loss;
yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan dalam
kelompok tersedia
untuk dijual; atau
those that the Bank upon initial recognition designates
as available-for-sale; or dalam hal pemilik mungkin
tidak akan
memperoleh kembali investasi awal secara
substansial kecuali
yang disebabkan oleh penurunan
kualitas pinjaman
yang diberikan dan piutang.
those for which the holder may not recover substantially
all of its initial investment, other than because of credit
deterioration.
Pada saat
pengakuan awal,
pinjaman yang diberikan dan piutang
diakui pada
nilai wajarnya
ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan
diamortisasi dengan
menggunakan metode
suku bunga efektif. Pendapatan dari
aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan
piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai
“Pendapatan bunga”. Loans
and receivables
are initially recognised at fair value
plus transaction
costs and
subsequently measured
at amortised
cost using
the effective interest rate method.
Interest income
on financial
assets classified as loans and receivables is included in the
statement of income and is reported as “Interest income”.
PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Lampiran – 512 – Schedule 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
ACCOUNTING POLICIES continued c.
Instrumen keuangan lanjutan c.