PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Lampiran – 530 – Schedule 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
ACCOUNTING POLICIES continued f.
Kas dan setara kas f.
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, saldo pada Bank Indonesia, giro pada bank lain
dan penempatan Bank dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu
jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cash and cash equivalents include cash in
hand, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and other
short-term highly liquid bank placements and investments with original maturities of
three months or less.
g. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
g. Current accounts with Bank Indonesia
and other banks Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
disajikan sebesar nilai nominal atau nilai saldo bruto, dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai, jika diperlukan. Current accounts with Bank Indonesia and
other banks are stated at face value or the gross value of the outstanding balance, less
allowance for impairment losses, where appropriate.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan
sebagai pinjaman
yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c
untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and
receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
Pada tanggal
23 Oktober
2008, BI
mengeluarkan peraturan
No. 1025PBI2008 tentang perubahan atas PBI
No. 1019PBI2008 tentang Giro Wajib Minimum GWM Bank Umum pada Bank
Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing yang kemudian diperbaharui dengan PBI
No.1219PBI2010 tanggal 4 Oktober 2010. Berdasarkan
peraturan tersebut,
GWM Primer
dan Sekunder
dalam Rupiah
ditetapkan masing-masing sebesar 8 dan 2,5 dari Dana Pihak Ketiga DPK dalam
Rupiah, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1 dari DPK dalam
valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 1 November 2010. Pada tanggal 9 Februari
2011,
BI mengeluarkan
peraturan No.
1310PBI2011, dimana ditetapkan bahwa GWM primer dan sekunder dalam Rupiah
ditetapkan masing-masing sebesar 8 dan 2,50 dari DPK dalam Rupiah, sedangkan
GWM
dalam valuta
asing ditetapkan
sebesar 8 dari DPK dalam valuta asing efektif 1 Juni 2011.
On 23 October 2008, BI issued a regulation No. 1025PBI2008 concerning amendment
of PBI
No. 1019PBI2008
regarding Statutory Reserves at Bank Indonesia for
Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currencies
which updated
with PBI
No.1219PBI2010 dated 4 October 2010. In accordance with the regulation, the
minimum ratio of Primary and Secondary Statutory
Reserves which
Bank shall
maintain is 8 and 2.5, respectively, from Third Party Funds TPF in Rupiah and 1
from TPF
in foreign
currency. This
regulation was effective as of 1 November 2010. On 9 February 2011, BI issued a
regulation No. 1310PBI2011 whereas the minimum ratio of Primary and Secondary
Statutory Reserves is 8 and 2.50, respectively, from TPF in Rupiah and 8
from
TPF in
foreign currency.
This regulation was effective as of 1 June 2011.
PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated
Lampiran – 531 – Schedule 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan 2.
ACCOUNTING POLICIES continued g.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain lanjutan
g. Current accounts with Bank Indonesia
and other banks continued GWM Utama adalah simpanan minimum
yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank
Indonesia, sedangkan
GWM Sekunder
adalah cadangan
minimum yang
wajib dipelihara oleh Bank berupa Sertifikat Bank
Indonesia SBI, Surat Utang Negara SUN, yang meliputi Obligasi Pemerintah dan Surat
Perbendaharaan Negara
SPN, yang
merupakan kelebihan saldo rekening Giro Rupiah Bank atas GWM Utama yang wajib
dipelihara di Bank Indonesia. Primary statutory reserve is a minimum
reserves that should be maintained by the Bank in the current accounts with Bank
Indonesia, while
secondary statutory
reserve is a minimum reserves that should be maintained by the Bank which comprise
of Certificates of Bank Indonesia SBI, Government Debenture Debt SUN, which
consist of Government Bonds and Treasury Bills SPN, andor excess reserve of the
Bank’s current accounts from the primary statutory reserve that should be maintained
in Bank Indonesia.
h. Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain h.
Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam
bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia FASBI, call money, penempatan “fixed
term”, deposito berjangka dan lain-lain. Placements with Bank Indonesia and other
banks represent placements in the form of Bank Indonesia Deposit Facility FASBI,
call money, ”fixed term” placements, time deposits and others.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
disajikan sebesar
biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai. Placements with Bank Indonesia and other
banks are stated at amortised cost using effective interest rate less any allowance for
impairment losses.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntasi atas pinjaman
yang diberikan dan piutang. Placements with Bank Indonesia and other
banks are
classified as
loans and
receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
i. Efek-efek dan Obligasi Pemerintah
i. Marketable securities and Government
Bonds Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat
Bank Indonesia
SBI, Surat
Perbendaharaan Negara SPN, obligasi korporasi dan wesel ekspor.
Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia SBI, Treasury Bills
SPN, corporate bonds and export bills.
Obligasi Pemerintah adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia yang dibeli dari pasar. Government Bonds represent bonds issued
by the Government of the Republic of Indonesia purchased from the market.