Income and expense from related parties

PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Lampiran – 574 – Schedule 27. MANAJEMEN RISIKO lanjutan

27. RISK MANAGEMENT continued a. Risiko kredit lanjutan

a. Credit risk continued

Prinsip yang diterapkan oleh Bank untuk menjalankan aktifitas manajemen risiko kredit didasarkan pada kebijakan risiko kredit yang mencakup persyaratan peraturan Bank Indonesia dan juga kebijakan-kebijakan internal. Kebijakan internal direvisi secara berkala agar sejalan dengan perubahan- perubahan dalam peraturan, lingkungan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi karena pertumbuhan bisnis Bank dan kondisi ekonomi global. The principle of which the Bank conducts their credit risk management activities is governed by credit risk policy that incorporates Bank Indonesia’s regulatory requirements as well as internal policies. Internal policies are revised periodically to reflect changes in the regulatory requirements, business environment and changes resulting from the Bank’s business growth and global economic condition. i Pengukuran risiko kredit i Credit risk measurement Estimasi terhadap eksposur kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan penggunaan model, dimana nilai dari suatu produk bervariasi tergantung dengan perubahan pada variabel-variabel pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu. Penilaian risiko kredit atas suatu portofolio aset memerlukan estimasi-estimasi lebih lanjut, seperti kemungkinan terjadinya wanprestasi dan rasio kerugian. The estimation of credit exposure is complex and requires the use of models, as the value of a product varies with changes in market variables, expected cash flows and the passage of time. The assessment of credit risk of a portfolio of assets entails further estimations as to the likelihood of defaults occurring and associated loss ratios. Bank telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Model peringkat dan skor ini digunakan untuk keseluruhan portofolio kredit utama dan membentuk basis untuk mengukur risiko wanprestasi. The Bank has developed models to support the quantification of the credit risk. These rating and scoring models are in use for all key credit portfolios and form the basis for measuring default risks. Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan, Bank mempertimbangkan tiga komponen: i ‘probability of default’ PD klien atau pihak terkait atas kewajiban kontraktualnya; ii eksposur terkini pada pihak terkait dan kemungkinan perkembangan masa depan, yang akan digunakan Bank untuk mendapatkan ‘exposure at default’ EAD dan iii kemungkinan rasio pemulihan atas kewajiban yang telah wanprestasi ‘loss given default’ LGD. Model ini dikaji untuk memantau tingkat akurasi, relatif terhadap kinerja aktual dan diubah jika diperlukan untuk mengoptimalkan efektivitasnya. In measuring the credit risk of loans, whereby the Bank considers three components: i the ‘probability of default’ PD by the client or counterparty on its contractual obligations; ii current exposures to the counterparty and possible future developments, from which the Bank derives the ‘exposure at default’ EAD; and iii the likely recovery ratio on the defaulted obligations the ‘loss given Default’ LGD. The models are reviewed to monitor their robustness relative to actual performance and amended as necessary to optimize their effectiveness. PT BANK DBS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated Lampiran – 575 – Schedule 27. MANAJEMEN RISIKO lanjutan

27. RISK MANAGEMENT continued a. Risiko kredit lanjutan

a. Credit risk continued

i Pengukuran risiko kredit lanjutan i Credit risk measurement continued Risiko kredit skala besar dianalisa secara individu dan disetujui oleh pejabat kredit yang berpengalaman dengan mempertimbangkan sejumlah faktor yang berhubungan dengan kondisi keuangan debitur dalam mengidentifikasi dan menilai risiko kredit. Metode pemeringkat risiko kredit yang telah divalidasi digunakan dalam penilaian agar eksposur yang merugikan dapat diidentifikasi secara sistematis dan tindakan korektif yang diperlukan dapat dilakukan. Wholesale credit risks are analyzed individually and approved by experienced credit officers who consider a number of factor related to the borrower’s financial condition in the identification and assessment of credit risk. Validated credit risk rating tools are used in these assessments so that deteriorating exposures are systematically identified and appropriate remedial actions can be taken. Fungsi pengendalian kredit memastikan bahwa risiko kredit dilakukan dan dijalankan sesuai dengan kebijakan kredit yang diterapkan oleh Bank. Fungsi bagian ini juga memastikan bahwa proses aktivasi limit yang telah disetujui dilakukan secara memadai, persetujuan diberikan untuk hal-hal yang melebihi batas yang ditentukan serta pengecualian terhadap kebijakan, dan juga memantau kepatuhan terhadap standar kredit danatau perjanjian kredit yang telah ditetapkan oleh manajemen danatau regulator. Credit control functions ensure that credit risks are being taken and maintained in compliance with bank-wide credit policies. These functions ensure proper activation of approved limits, appropriate endorsement of excesses and policy exceptions, and also monitor compliance with credit standards andor credit covenants established by management andor regulators. Tim pengkaji risiko kredit secara independen melakukan kaji ulang secara berkala terhadap eksposur kredit dan proses penilaian manajemen risiko kredit. Tim ini secara independen juga melakukan validasi terhadap proses internal pemeringkatan risiko kredit secara tahunan. Peninjauan ulang ini memberikan penilaian yang objektif dan tepat waktu mengenai efektivitas praktek-praktek manajemen risiko kredit kepada manajemen senior Bank. An independent Credit Risk Review team conducts regular reviews of credit exposure and judgmental credit risk management processes. It also conducts independent validation of internal credit risk rating process on an annual basis. These reviews provide objective and timely assessments of the effectiveness of credit management practices for senior management of the Bank. EAD dihitung berdasarkan jumlah yang diharapkan terhutang pada saat wanprestasi terjadi. Sebagai contoh, untuk pinjaman yang diberikan adalah sebesar nilai tercatatnya. Untuk komitmen yang diberikan, adalah sebesar jumlah yang telah ditarik ditambah jumlah yang mungkin telah ditarik pada saat wanprestasi terjadi. EAD is based on the amounts the Bank expects to be owed at the time of default. For example, for a loan this is the carrying value. For commitments, these include any amounts already drawn plus the further amounts that may have been drawn by the time of default, should it occurs.