Laporan Akhir KKP3SL-2015
3 Suardana, dkk. 2013 menyatakan bahwa persentase sapi bali betina yang
dipotong di RPH Pesanggaran 99 masih produktif. Kondisi yang hampir sama juga terjadi di RPH Mambal, bahwa persentase sapi bali betina produktif yang dipotong di
RPH tersebut sebesar 67,49. Apabila hal tersebut dibiarkan, maka populasi sapi bali akan cenderung terus berkurang dan suatu ketika, bukan tidak mungkin plasma nuftah
sapi bali akan hilang. Padahal sapi bali merupakan salah satu sapi asli Indonesia, yang memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan sapi lainnya.
Secara umum diperkirakan bahwa penyebab utama terjadinya pemotongan sapi betina produktif, adalah motif ekonomi. Namun belum ada data yang pasti tentang hal
tersebut, termasuk solusi untuk mencegah terjadinya pemotongan sapi betina produktif, sehingga pemotongan sapi betina produktif terus berlanjut. Terkait dengan
kondisi itu , maka perlu dilakukan penelitian tentang “Upaya Mengatasi Terjadinya
Pemotongan Sapi Betina Produktive dalam Mendukung Swasembada Daging Sapi Berkelanjutan
di Bali”. Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat serta akademisi, untuk mencapai program PSDS di Indonesia, yang
telah diwacanakan sejak 2005 namun hingga kini belum pernah tercapai.
1.2. Rumusan Masalah
Untuk menetapkan langkah atau upaya yang perlu dilakukan dalam mencegah pemotongan sapi betina produktif di Bali, maka perlu diketahui dengan baik dan benar
tentang penyebab terjadinya pemotongan sapi betina produktif. Terkait dengan hal tersebut, maka setidaknya terdapat tiga rumusan masalah yang ada dalam penelitian
ini, antara lain:
1
Berapa jumlah sapi betina produktif yang dipotong setiap tahun di Bali?
2
Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya pemotongan sapi betina produktif di Bali?
3
Bagaimana tingkat efektivitas kebijakan pemerintah selama ini untuk mengatasi terjadinya pemotongan sapi betina produktif di Bali?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian tentang Upaya Mengatasi Terjadinya Pemotongan Sapi Betina Produktif dalam Mendukung Swasembada Daging Sapi Berkelanjutan di Bali,
bertujuan untuk mengetahui: 1
Jumlah sapi betina produktif yang dipotong setiap tahun di Bali.
Laporan Akhir KKP3SL-2015
4 2
Faktor-faktor penyebab terjadinya pemotongan sapi betina produktif di Bali. 3
Tingkat efektivitas kebijakan pemerintah untuk mengatasi terjadinya pemotongan sapi betina produktif di Bali.
1.4. Luaran yang Diharapkan
Keluaran yang diharapkan dari hasil penelitian tentang Upaya Mengatasi Terjadinya Pemotongan Sapi Betina Produktif dalam Mendukung Swasembada
Daging Sapi Berkelanjutan di Bali, antara lain data dan informasi tentang: 1
Jumlah sapi betina produktif yang dipotong setiap tahun di Bali. 2
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pemotongan sapi betina produktif di Bali.
3 Tingkat efektivitas kebijakan pemerintah untuk mengatasi terjadinya pemotongan
sapi betina produktif di Bali.
1.5. Manfaat dan Dampak
Perkiraan manfaat dan dampak dari hasil penelitian tentang Upaya Mengatasi Terjadinya Pemotongan Sapi Betina Produktive dalam Mendukung Swasembada
Daging Sapi Berkelanjutan di Bali, antara lain:
1.5.1. Manfaat
a Manfaat untuk pemerintah: 1 sebagai dasar pertimbangn dalam
mengambil langkah kebijakan untuk mengantisipasi pemotongan sapi betina productive di masa mendatang; 2 mempercepat tercapainya
program PSDS. b
Manfaat untuk akademinisi: sebagai bahan kajian ilmiah atau penelitian dalam memperluas khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
pemotongan sapi betina productive. c
Manfaat untuk peternak: meningkatkan pengetahuan tentang dampak pemotongan sapi betina productive.
1.5.2. Dampak
Dampak yang berpeluang akan terjadi dari implementasi hasil penelitian ini antara lain:
1. Berkurangnya pemotongan sapi betina productive;
2. Meningkatnya populasi sapi bali di Bali;
3. Tercapainya program PSDS secara berkelanjutan;
Laporan Akhir KKP3SL-2015
5 4.
Tercapainya Bali sebagai sumber atau pusat penyedia bibit sapi bali berkualitas baik, secara nasional;
5. Mengurangi penggunaan devisa negara untuk import daging sapi.
1.6. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan penelitian tentang Upaya Mengatasi Terjadinya Pemotongan Sapi Betina Produktif dalam Mendukung Swasembada Daging Sapi Berkelanjutan di
Bali, meliputi: 1 Perencanaan penelitian; 2 pelaksanaan penelitian, meliputi: a Pengambilan data penelitian, b Analisis data penelitian, c Pelaporan, d Seminar
hasil penelitian, dan e Publikasi ilmiah.
Laporan Akhir KKP3SL-2015
6
III. TNJAUAN PUSTAKA
2.1. Karakteristik Sapi Bali