Laporan Akhir KKP3SL-2015
37 Sejalan dengan Anon 2013 yang menyatakan bahwa pengembangan sapi di
Indonesia membutuhkan dukungan infrastruktur memadai untuk mempertahankan bobot sapi sebagai bentuk dukungan untuk menyukseskan program swasembada
daging sapi 2014. Keterbatasan infrastruktur membuat sapi mendapat perlakuan yang tidak baik selama pengiriman dari produsen peternak ke tempat pemotongan hewan
sehingga membuat bobot berat badan sapi susut sampai 30 persen. Terkait dengan hal tersebut, Presiden RI dalam Anon 2013 menyatakan bahwa dukungannya
terhadap program aksi terpadu mewujudkan swasembada pangan termasuk daging, yakni melalui ketersediaan lahan, infrastruktur pendukung, serta pemanfaatan
teknologi.
4.3. Harapan Peternak Sapi Bibit
Harapan peternak untuk mendapat dukungan dari pemerintah dalam usaha ternak sapi bibit, masih ada yaitu sebanyak 32,2 berharap, dan 20,0 sangat
berharap Tabel 4.8. Hal tersebut menunjukkan bahwa, peran pemerintah cukup besar dalam membantu peternak dalam mengembangkan usaha ternak sapi bibit.
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa pemerintah Provinsi Bali telah mendukung masayarakat dalam pengembangan usaha peternakan sapi bibit. Dukungan
tersebut diwujudkan dalam bentuk implementasi program SIMANTRI, yang telah dilakukan sejak 3 tahun terakhir. Kelompok ternak sapi bibit diitegrasikan dengan
tanaman pertanian. Melalui kelompok SIMANTRI tersebut pemerintah memberikan penyuluhan tentang inovasi teknologi yang berkaitan dengan peternakan sapi bibit.
Mulai dari pakan, kandang, penanganan penyakit, pemilihan bibit, dan penanganan limbah ternak sapi. Namun di tingkat implementasi cukup banyak SIMANTRI yang
tidak atau kurang sesuai dengan harapan. Sejalan dengan pernyataan anggota DPRD Provinsi Bali Nyoman Adnyana telah terjadi beberapa penyimpangan pelaksanaan
Simantri. Di di Kabupaten Bangli, setidaknya dia menemukan empat gabungan kelompok tani Gapoktan yang telah menerima dana program Simantri pada tahun-
tahun sebelumnya, ternyata sapi bantuan dari Provinsi Bali sudah tidak ada lagi di tempat unit Simantri tersebut. Bahkan Adnyana menyatakan untuk di kabupaten
asalnya saja sekitar 70 unit Simantri, operasionalnya tidak sesuai dengan pedoman dan petunjuk pelaksanaan yang ada Anon, 2015.
Laporan Akhir KKP3SL-2015
38 Tabel 4.8
Harapan Peternak terhadap Dukungan Pemerintah dalam Pengembangan Sapi Bibit
No Kabupaten
Harapan peternak terhadap dukungan pemerintah dalam pengembangan sapi bibit
Tidak berharap
Kurang berharap
Cukup berharap Berharap
Sangat berharap
Total 1 Buleleng
0,0 0,0
0,0 20,0
80,0 100,0
2 Jembrana 10,0
50,0 10,0
10,0 20,0
100,0 3 Tabanan
10,0 40,0
0,0 10,0
40,0 100,0
4 Badung 0,0
20,0 20,0
50,0 10,0
100,0 5 Gianyar
10,0 40,0
0,0 40,0
10,0 100,0
6 Bangli 0,0
0,0 0,0
100,0 0,0
100,0 7 Klungkung
0,0 90,0
0,0 0,0
10,0 100,0
8 Karangasem 10,0
60,0 0,0
20,0 10,0
100,0 9 Tabanan
0,0 50,0
10,0 40,0
0,0 100,0
Rataan BALI 4,4
38,9 4,4
32,2 20,0
4.4. Sikap Peternak