34
dengan menggunakan
multimedia pembelajaran
yang peneliti
kembangkan khususnya pada mata pelajaran IPS materi kerajaan Budha dan peninggalannya di Indonesia.
e. Peningkatan
Dalam teknologi pendidikan meningkatkan performance, peningkatan ini berkaitan dengan perbaikan performance dari produk agar lebih efektif
pada saat digunakan pada saat pembelajaran. Perubahan dalam kapabilitas yang membawa dampak pada aplikasi dunia nyata. Dalam penelitian
pengembangan multimedia pembelajaran IPS ini diharapkan adanya peningkatan kualitas pembelajaran, motivasi belajar siswa, dan
peningkatan pengetahuan siswa. f.
Kinerja Dalam kinerja sendiri berkaitan dengan kemauan siswa untuk
menggunakan dan
mengaplikasikan kemampuan
yang baru
didapatkannya. Meningkatkan kinerja sendiri memiliki arti meningkatkan pengetahuan dan dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari. Dalam
penelitian ini siswa diharapkan dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat bermanfaat untuk memahami matari mengenai Kerajaan Budha dan
peninggalannya di Indonesia. g.
Penciptaan Dalam han ini penciptaan berkaitan erat dengan desain. Desain sendiri
merupakan tahapan untuk menentukan bentuk produk yang layak di
35
gunakan ketika belajar. Dalam prosesnya penciptaan juga berkaitan dengan penelitian, teori, dan praktek dalam menciptakan lingkungan
belajar. Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan sebuah multimedia pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa sehingga layak di
jadikan sebagai media dalam pembelajaran. h.
Penggunaan Penggunaan erat sekali kaitannya dengan pemanfaatan. Pemanfaatan
merupakan kegiatan menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Dalam kawasan pemanfaatan terdapat empat kategori yaitu: pemanfaatan
media, difusi, inovasi, implementasi dan institusional, serta kebijakan dan regulasi. Penelitian pengembangan multimedia pembelajaran IPS
termasuk dalam kategori pemanfaatan yaitu pemanfaatan media yang sudah mengalami inovasi.
i. Pengelolaan
Pengelolaan merupakan bagian integral dalam teknologi pembelajaran. Pengelolaan
ini meliputi pengendalian teknologi
pendidikan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Pengelolaan juga mempunyai sub yaitu pengelolaan proyek,
pengelolaan sumber, pengelolaan system penyampaian dan pengelolaan system
informasi. Dalam penelitian pengembangan multimedia
pembelajaran IPS materi kerajaan Budha dan peninggalannya di
Indonesia tidak termasuk dalam pengelolaan.
36
C. Landasan teoritik pengembangan multimedia pembelajaran
1. Teori Belajar Behavioristik
Menurut teori behavioristik, C. Asri Budiningsih 2012:20 mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dikatakan telah belajar apabila ia telah menunjukan suatu perubahan tingkah laku. Dalam teori ini
yang terpenting adalah masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respon.menurut teori behavioristik, apa yang terjadi
antara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur.
Thorndike dalam C. Asri Budiningsih 2012:21 menyatakan bahwa belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu
apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera.
Sedangkan respon yaitu realsi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan, atau gerakantindakan. Dari definisi
tersebut maka belajar menurut Thorndike merupakan perubahan tingkah laku akibat dari kegiatan belajar itu dapat berwujud kongkrit yaitu dapat diamati,
atau tidak kongkrit yaitu tidak dapat diamati. Waston yang datang setelah Thorndike menyatakan pendapatnya
tentang teori belajar behavioristik. Menurutnya, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus
37
berbentuk tingkah laku yang dapat diamati observable dan dapat diukur. Dengan kata lain, walaupun ia mengakui adanya perubahan-perubahan mental
dalam diri seseorang selama proses belajar, namun ia meganggap hal-hal tersebut sebagai faktor yang tidak perlu diperhitungkan.
Teori behavioristik
dalam kaitannya
dengan pengembangan
multimedia pembelajaran adalah dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan media baru yaitu multimedia terdapat
danya pemberian stimulus yang berupa pemberian materi pelajaran dan adanya respon yang berupa soal-soal latihan yang harus dijawab oleh siswa
secara langsung. Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa teori
behavioristik cocok di gunakan dalam pengembangan multimedia dalam proses pemberian stimulus atau materi kepada siswa atau keaktifan siswa
dalam pembelajaran. Selain itu juga terdapat respon balikan yang diberikan secara langsung ketika siswa telah selesai mengerjakan soal latihan yang
disediakan.
2. Teori Belajar Kognitif
Teori belajar kognitif mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Aliran teori kognitif memandang kegiatan belajar bukanlah
sekedar stimulus dan respon yang bersifat mekanistik, tetapi lebih dari itu, kegiatan belajar juga melibatkan mental yang aktif untuk mencapai,
38
mengingat, dan menggunakan pengetahuan Baharudin Elsa Nur Wahyuni, 2010: 87.
Diantara para pakar teori kognitif terdapat tiga pakar yang paling terkenal memiliki peran besar dalam teori ini yaitu Piaget, Bruner, dan
Ausubel. Menurut Piaget mendefinisikan proses belajar akan terjadi jika mengikuti tahap-tahap asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi penyeimbang.
Sedangkan Bruner mengatakan proses belajar menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang. Dengan teorinya yang disebut
free discovery learning, ia mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Sementara Ausubel
mengatakan bahwa proses belajar terjadi jika seseorang mampu mengasimilasikan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan
baru. Proses belajar akan terjadi melalui tahap – tahap memperhatikan
stimulus, memahami makna stimulus, menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami Asri Budiningsih, 2012:36
Ada lima tahapan teori kognitif pada multimedia pembelajaran interaktif seperti yang dikatakan oleh Mayer 2009: 80 yaitu:
1 Selecting Relevan Word
Tahap ini melibatkan perhatian berdasarkan kata – kata yang ditampilkan
secara lisan di multimedia. Jika kata – kata disampaikan secara lisan,
39
proses ini dimulai di channel auditory, sedangkan apabila kata-kata disampaikan dalam bentuk teks, proses ini dimulai di channel visual.
2 Selecting Relevan Image
Proses ini yang terlibat adalah perhatian dan gambar. Input dalam tahap iini adalah gambar
– gambar multimedia yang secara jelas masuk dalam sensor virtual. Output dalam tahap ini adalah sebuah gambar yang merupakan
hasil kerja pemilihan dari beberapa gambar yang tersedia. Proses ini dimulai tidak hanya channel visual, tetapi juga memungkinkan untuk
menggantikan bagian ini dengan channel auditory. 3
Organizing Selected Word Pada tahap ini, peserta didik mengorganisasikan kata-kata ke dalam
tampilan yang berkesinambungan misalnya frase atau kalimat yang bermakna. Input dalam tahap ini adalah kata
– kata lisan atau frase yang berasal dari pesan verbal. Output dalam tahap ini adalah kata
– kata atau frase yang bekesinambungan atau bermakna.
4 Organizing Selected Image
Pada tahap ini, peserta didik mengorganisasikan gambar yang dimaksud multimedia menjadi satu rangkaian gambar yang berkesinambungan atau
serangkaian gambar yang masuk kedalam memori siswa dan outputnya adalah gambar
– gambar yang tersusun rapi serta bermakna. 5
Integrating word-based and image-based vepresentations
40
Tahap terakhir adalah tahap yang melibatkan hubungan antara word based dan image based presentations. Tahap ini melibatkan perubahan dari dua
bagian yang berada berdasarkan kata dan gambar yang menjadi satu bagian yang bermakna untuk menghasilkan output yang terintegrasi berdasarkan
pengetahuan pengetahuan yang dimiliki siswa sebelumnya. Impilkasi teori kognitif dalam multimedia pembelajaran yaitu mampu
mengarahkan perhatian, pengarapan, dan interval dengan tampilan animasi yang variatif, mampu menyajikan materi pembelajaran dengan bentuk gambar
atau sandi, maupun teks dengan tampilan yang variatif, sehingga pemahaman siswa pada suatu konsep lebih mendalam yang dapat disimpan dalam memori
waktu yang relativ lama, dan mampu memberikan isyarat tambahan dalam rangka mengingat kembali kapabilitas yang diperoleh melalui latihan
– latihan soal yang dapat dioperasikan secara variatf.
D. Tinjauan tentang mata pelajaran IPS Sekolah Dasar
1. Pengertian Pembelajaran IPS
Istilah “Ilmu Pengetahuan Sosial”, disingkat IPS, merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah atau nama program
studi di perguruan tinggi identik d engan istilah “sosial studies” Sapriya,
2009: 19. Istilah IPS di sekolah dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu sosial,
humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial kehidupan Sapriya 2009: 20. Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek