54
Selama di Sriwijaya, ia memperdalam agama Budha dan menerjemahkan kita suci Budha dari bahasa Sanskerta ke dalam
bahasa Cina. Selain itu, ada dua orang mahaguru ilmu agam Budha
dari India yang menetap di Sriwijaya untuk mengajarkan agama Budha. Mereka bernama Sakhyakirti dan Dharmapala. Pada masa
pemerintahan Balaputradewa, banyak pemuda dari Sriwijaya yang dikirim ke Perguruan Tinggi Nalanda di India untuk memperdalam
agam Budha. 3.
Keruntuhan Sriwijaya Pada abad ke-11, Kerajaan Sriwijaya mengalami
kemunduran setelah di serang oleh Raja Colamandala dari India Selatan. Ibu Kota Sriwijaya diserbu pada tahun 1025 M. Raja
Sriwijaya pada saat itu, Sanggarama Wijayatunggawarman, ditawan oleh musuh.
Sejak saat itu, riwayat kekuasaan kerajaan sriwijaya tenggelam dalam bayang-bayang kekuasaan Singasari dan
Majapahit. Pada tahun 1275 M, Singasari menyerbu Sriwijaya. Kemudian, pada tahun 1377 M, kerajaan Majapahit menyerbu
Sriwijaya. Sejak saat itu berakhirlah riwayat kerajaan Sriwijaya. b.
Peninggalan sejarah bercorak Budha 1
Prasasti
55
Prasasti bercorak Budha yang ditemukan ialah Prasasti Kedukan Bukit 683 M, Prasasti Bukit Siguntang, dan Prasasti Telaga
Batu. Ketiga Prasasti itu ditemukan di dekat palembang. Prasasti lain adalah Prasasti Kota Kapur dekat Bangka tahun 686 M. Prasasti Karang
Berahi dekat Jambi tahun 686 M, dan Prasasti Palas Pasemah Lampung, akhir abad ke-7 M.
2 Candi
a Candi Muara Takus
Candi Muara Takus adalah candi peninggalan kerajaan Sriwijaya. Candi ini merupakan candi tertua dan satu-satunya di
Sumatra. Candi Muara Takus terletak di Kampar, Riau. Para ahli purbakala belum dapat memastikan candi ini didirikan. Ada yang
mengatakan abad ke-4, abad ke-7, dan abad ke-9, bahkan pada abad ke-11. Namun, candi ini sudah ada pada zaman keemasan Sriwijaya.
b Candi Borobudur
Candi terkenal yang merupakan peninggalan bercorak Budha ialah Candi Borobudur. Letak candi ini di daerah Muntilan, Kabupaten
Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Bangunan Candi Borobudur dikelilingi oleh bukit Menoreh yang membentang dari timur ke barat,
Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di sebelah timur, serta Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di sebelah barat.
Candi Borobudur didirikan pada tahun 824 M oleh raja
56
Mataram bernama Samarattungga. Pada waktu itu, Raja-raja Mataram berasal dari keturunan Syailendra. Candi Borobudur didirikan untuk
menghormati pendiri dinasti Syailendra. Raja-raja Syailendra menganut agama Budha Mahayana. Dalam perkembangan selanjutnya,
Candi Borobudur merupakan candi suci agama Budha. c
Candi Mendut Candi Mendut merupakan candi Budha yang didirikan oleh
Raja Indra tahun 824 M. Letaknya di sebelah timur Candi Borobudur. Di dalam candi Mendut terdapat tiga arca Budha, yaitu Sakyamuni,
Padmapani, dan Warjapani. d
Candi Kalasan Berdasarkan prasasti Kalasan tahun 778 M, candi Kalasan
didirikan pada tahun 778 M oleh keluarga Syailendra sebagai bangunan suci Dewi Tara. Dewi Tara diduga merupakan isteri Budha.
Di dalam Candi Kalasan terdapat arca Dewi Tara yang terbuat dari perunggu. Candi Kalasan terletak di Yogyakarta.
e Candi-candi di Jawa Timur
Candi-candi di Jawa Timur yang terpenting adalah Candi Kidal dekat Malang yang dibangun pada masa Anusapati, Candi Jago
dekat Malang yang dibangun pada masa Wisnuwardana, Candi Jawi dekat Prigen dibangun pada masa Kertanegara sebagai Candi Syiwa
Budha, dan Candi Panataran dekat Blitar.
57
f Patung Budha
Patung Sang Budha yang ada di Candi Borobudur terdiri atas berbagai macam posisi. Tiap posisi mengandung makna tersendiri.
5. Karakteristik siswa Sekolah Dasar Kelas V
Piaget dalam C. Asri Budiningsih 2012:37 mengungkapkan bahwa perkembangan kognitif anak melalui empat tahap yaitu:
a. Tahap sensori motor, berlangsung pada umur 0-2 tahun.
b. Tahap praoperasional, berlangsung pada umur 2-7 atau 8 tahun
c. Tahap operasional konkret, berlangsung pada umur 7 atau 8 – 11 atau 12
tahun d.
Tahap operasional formal yang berlangsung mulai umur 11 atau 12 tahun ke atas.
Berdasarkan tahap-tahap yang dikembangkan oleh Piaget, anak sekolah dasar kelas V berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini
kemampuan anak berfikir secara logis semakin berkembang. Asalkan objek yang menjadi sumber berpikirnya adalah objek nyata atau konkret. Anak telah
memiliki kecakapan logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkrit.
Menurut Agung Ngurah Adhiputra 2013:30 karakteristik anak-anak pada masa kelas tinggi sekolah dasar 8 tahun sampai 12 tahun adalah
sebagai berikut:
58
a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit
b. Realistic, ingin tahu dan ingin belajar
c. Menjelang masa akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata
pelajaran khusus d.
Sampai kira-kira umur 11 tahun anak sudah mulai berusaha untuk menyelesaikan tugasnya sendiri
e. Pada masa ini anak memandang nilailogika rapor sebagai ukuran yang
tepat mengenai prestasinya disekolah f.
Anak-anak pada masa ini cenderung membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama
g. Mereka tidak lagi terkait pada aturan permainan yang tradisional, tapi
mereka cenderung membuat peraturan sendiri. Pada masa ini anak
– anak mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi dalam hal-hal yang mereka baru ketahui atau baru mengenal apalagi
sesuatu yang menarik bagi mereka, multimedia pembelajaran adalah hal baru bagi mereka dalam multimedia pembelajaran ini peneliti mendisain
multimedia pembelajaran semenarik mungkin dari segi warna, bentuk, isi, dll. Menurut Laksmiwati 1989, warna merupakan unsure yang biasanya
paling menarik perhatian dari pada unsur-unsur yang lain yang dapat ditangkap oleh indera pengelihatan dan skema warna yang sesuai untuk anak-
anak yang memerlukan rangsangan dinamika tinggi, yaitu skema warna primer atau skunder.
59
Siswa Sekolah dasar telah memiliki kemampuan untuk berfikir secara logis atau rasional terhadap hal yang bersifat konkret, maupun memahami
ketertarikan antara satu kejadian dengan kejadian lain, dan mampu membuat satu keputusan. Media pembelajaran yang dirancang pada penelitian
pengembangan ini
berupa multimedia
pembelajaran. Multimedia
pembelajaran digunakan untuk menarik perhatian siswa agar lebih tertarik lagi untuk mempelajari materi Kerajaan Budha dan peninggalannya di
Indonesia karena multimedia pembelajaran ini merupakan hal baru bagi mereka. Dan di desain dengan menggunakan warna-warna penarik perhatian
yaitu dengan menggunakan warna primer dan skunder.
6. Penelitian yang Relevan
Pembelajaran menggunakan media multimedia pembelajaran dalam pembelajaran sejarah telah dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan leh
Danang Dwi Nugroho Hadi 2012 dengan judul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Mata Pelajaran Sejaran Pokok Bahasan Kehidpan Pada Masa Pra
Aksara di Indonesia Untuk Siswa Kelas VII Semestetr 1 di SMP Negeri 5 Depok”. Penelitian yang dilakukan memperoleh hasil yang menunjukan bahwa
media yang dikembangkan memenuhi kelayakan dalam segi media, materi dan penggunaannya.
7. Kerangka Berpikir
Pada latar belakang masalah telah dijabarkan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung hanya bersumber dari media grafis atau
60
gambar dan buku paket. Metode pembelajaran yang digunakan pun masih belum bervariasi yaitu masih digunakannya metode ceramah yang membuat
siswa merasa cepat bosan dalam pembelajaran. Selain itu adanya ruang komputer yang belum digunakan secara maksimal untuk proses pembelajaran.
Hal tersebutlah yang menjadi motivasi bagi peneliti untuk mengembangkan sebuah produk media pembelajaran yang layak yaitu berupa multimedia
pembelajaran.
Penggunaan multimedia dalam pembelajaran akan lebih menarik minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa akan mudah dalam
mempelajarai dan memahami meteri yang disajikan dengan menggunakan multimedia pembelajaran. Terlebih siswa berminat tinggi jika pembelajaran
dilakukan dengan bantuan teknologi komputer.
61
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam pengembangan multimedia pembelajaran IPS Kerajaan Budha dan peninggalannya di Indonesia ini adalah jenis penelitian
pengembangan Research and DevelopmentRD karena RD merupakan jenis yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tersebut Sugiyono, 2013:407 Pengembangan multimedia interaktif ini merupakan suatu produk yang
dihasilkan untuk dunia pendidikan. Menurut Sugiyono 2013:407 untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat
analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya berfungsi di masyarakat, maka diperlukan penelitian untuk mmenguji
keefektifan produk tersebut. Penelitian yang digunakan untuk menguji keefektifan tersebut adalah Research and Development.
Penelitian dan pengembangan yang dilakukan ini merupakan penelitian yang menghasilkan sebuah produk yaitu multimedia pembelajaran pelajaran
IPS Kelas V . Produk ini dibuat sebagai sumber belajar untuk memfasilitasi belajar siswa, sehingga guru dapat memberikan variasi lain yang dapat
membuat siswa lebih mudah dalam memahami dan memperoleh materi pelajaran IPS.
B. Prosedur Penelitian Pengembangan
Penelitian dan pengembangan produk aplikasi media pembelajaran IPS Kelas V berbasis multimedia pembelajaran ini mengadopsi langkah-