PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA JELAJAH INDONESIA UNTUK IPS KELAS V SD NEGERI WONOSARI BARU GUNUNGKIDUL.

(1)

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS RODA JELAJAH INDONESIA UNTUK KELAS V SD NEGERI WONOSARI BARU

GUNUNGKIDUL

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Ananda Galuh Suasari NIM 13108241015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

(3)

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

RODA JELA.JAH INDONESIA UNTUK IPS KELAS V SI) NEGERI

WONOSARI BARU GUNUNGKIDUL" telah dipertahankan di depan Dewan

Penguji pada tanggal 23 Maret 2017 dan dinyatakan lulus.

DEWAN

PENGUJI

Nama

Safitri Yosita Ratri, s.Si, M.Pd, M,Ed.

Dr. Anwar Senen, M.Pd.

Sungkono, M.Pd.

Jabatan

TTD

Tanggal

29

Ketua Penguji

Sekertaris

Penguji utama

MAR 2017

Yogyakarta,

Fakultas Ilmu Pendidikan

Oùàèrsitas Negeri Yogyakarta

Dr. aryando, M.Pd.

NIP 19600902 198 21 001


(5)

v MOTTO

Apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.


(6)

vi

PERSEMBAHAN

Terima kasih Tuhan Yesus karena berkat-Mu saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Orang tua tercinta, Basuki Dwi Mulyanta dan Sri Kuswati yang telah memberikan dukungan moral maupun material kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.


(7)

vii

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA JELAJAH INDONESIA UNTUK IPS KELAS V SD NEGERI WONOSARI BARU

GUNUNGKIDUL

Oleh:

Ananda Galuh Suasari NIM 13108241015

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menghasilkan media pembelajaran roda jelajah Indonesia yang layak digunakan untuk mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Wonosari Baru.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model Borg dan Gall melalui 9 langkah yaitu penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan produk awal, uji coba lapangan awal, revisi produk, uji coba lapangan utama, revisi produk operasional, uji coba lapangan operasional, dan revisi produk akhir. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa media pembelajaran roda jelajah Indonesia yang dikembangkan menggunakan model Borg dan Gall sudah dikatakan layak. Menurut ahli media, media ini termasuk kategori sangat baik dengan skor 4,85. Menurut ahli materi, media ini termasuk kategori sangat baik dengan skor 4,7. Menurut uji coba, media ini termasuk kategori sangat baik. Uji coba lapangan awal dengan skor 4,27. Uji coba lapangan utama dengan skor 4,68. Uji coba lapangan operasional dengan skor 4,354.


(8)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Roda Jelajah Indonesia untuk IPS Kelas V SD Negeri Wonosari Baru Gunungkidul”

Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Studi Strata I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Penulisan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Haryanto, M.Pd. selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan persetujuan pelaksanaan tugas akhir skripsi ini.

2. Bapak Suparlan, M.Pd.I. selalu ketua jurusan Pendidikan Sekolah Dasar yang telah memberikan dukungan dan kemudahan penelitian serta penyusunan skripsi.

3. Ibu Safitri Yosita Ratri, S.Si, M.Pd, M.Ed. selaku Dosen Pembimbing Skripsi sekaligus validator materi yang telah memberikan dukungan dan membimbing peneliti sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak Sungkono, M.Pd. selaku validator media yang telah bersedia memberikan saran dan kritik terhadap media roda jelajah Indonesia.


(9)

ix

5. Bapak Sungkono, M.Pd selaku penguji utama, Bapak Dr. Anwar Senen, M.Pd selaku sekertaris penguji dan Ibu Safitri Yosita Ratri, S.Si, M.Pd, M.Ed selaku ketua penguji yang sudah memberikan koreksi perbaikan terhadap tugas akhir skripsi ini.

6. Bapak Jiman, M.Pd. selaku kepala sekolah SD N Wonosari Baru yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas V SD N Wonosari Baru.

7. Ibu Sri Suwartini, S.Pd. selaku guru kelas V A SD N Wonosari Baru yang telah membantu selama penelitian.

8. Ibu Wahyu Purwantini, S.Pd. selaku guru kelas V B SD N Wonosari Baru yang telah membantu selama penelitian.

9. Ibu Muslihah, S.Pd. selaku guru kelas V C SD N Wonosari Baru yang telah membantu selama penelitian.

10. Siswa Kelas V A, V B, dan V C SD N Wonosari Baru yang telah bersedia sebagai subjek dalam pelaksanaan penelitian.

11. Orang tuaku : Bapak Basuki Dwi Mulyanta dan Ibu Sri Kuswati yang telah memberikan semangat dan dukungan serta doa kapadaku

12. Adik-adikku : Memes, Putri, dan Dani yang selalu memberi semangat dan dukungan dalam pengerjaan skripsi.

13. Andri Kurniawan yang telah membantu dalam pengerjaan media Roda Jelajah Indonesia serta memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi. 14. Sahabatku tersayang : Diyah Wahyu Utami, Nia Widyawati F.P,


(10)

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN...iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ...vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

1. Manfaat Teoritis ... 9

2. Manfaat Praktis ... 10

G. Spesifikasi Media ... 10

BAB II KAJIAN TEORI ... 11

A. Kajian tentang Media Pembelajaran ... 11

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 11

2. Macam-Macam Media Pembelajaran ... 12

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 14


(12)

xii

B. Kajian tentang Media Roda Jelajah Indonesia ... 20

1. Pengertian Media Roda Jelajah Indonesia ... 20

a. Roda berputar ... 22

b. Kartu pertanyaan ... 22

c. Kartu jawaban ... 23

d. Papan jelajah Indonesia ... 23

e. Pion ... 24

f. Buku Panduan ... 24

2. Langkah-langkah Penggunaan Media Roda Jelajah Indonesia ... 24

C. Kajian tentang Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar ... 26

1. Pengertian Siswa kelas V Sekolah Dasar ... 26

2. Ciri-ciri siswa kelas V Sekolah Dasar ... 27

D. Kajian tentang Pembelajaran IPS SD ... 29

1. Hakikat Pembelajaran IPS di SD ... 29

2. Tujuan IPS di SD ... 30

3. Ruang Lingkup IPS di SD ... 31

4. SK dan KD IPS kelas V Semester 1 ... 32

E. Kerangka Pikir ... 33

F. Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Jenis Penelitian ... 37

B. Prosedur Pengembangan ... 38

1. Penelitian dan Pengumpulan Data ... 39

2. Perencanaan ... 39

3. Pengembangan Bentuk Awal Produk ... 40

4. Uji Coba Lapangan Awal ... 40

5. Revisi Produk ... 41

6. Uji Coba Lapangan Utama ... 41

7. Revisi Produk Operasional... 41

8. Uji Coba Lapangan Operasional ... 41


(13)

xiii

C. Validasi dan Uji Coba Produk ... 42

1. Validasi ... 42

2. Uji Coba Produk ... 44

D. Setting dan Subjek Penelitian ... 44

E. Jenis dan Sumber Data ... 44

F. Definisi Operasional ... 45

G. Teknik Pengumpulan Data ... 45

H. Instrumen Penelitian ... 47

I. Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Hasil Penelitian ... 52

1. Penelitian dan Pengumpulan data ... 52

2. Perencanaan ... 54

3. Pengembangan Bentuk Awal Produk ... 58

4. Uji Coba Lapangan Awal ... 73

5. Revisi Produk ... 75

6. Uji Coba Lapangan Utama ... 76

7. Revisi Produk Operasional... 79

8. Uji Coba Lapangan Operasional ... 79

9. Revisi Produk Akhir ... 84

B. Deskripsi Hasil Pengembangan Produk ... 84

C. Pembahasan ... 85

D. Keterbatasan Penelitian ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90

A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 91


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir ... 35

Gambar 2. Langkah- Langkah Pengembangan MediaRoda Jelajah Indonesia .. 42

Gambar 3. Pembuatan desain media dengan CorelDRAW X... 61

Gambar 4. Persiapan alat dan bahan media Roda Jelajah Indonesia ... 62

Gambar 5. Rancangan awal Media Roda Jelajah Indonesia ... 62

Gambar 6. Box Media Roda Jelajah Indonesia ... 68

Gambar 7. Buku panduan dan pion Roda Jelajah Indonesia ... 68

Gambar 8. Roda berputar sebelum dan setelah direvisi ... 68

Gambar 9. Gambar Papan Jelajah Indonesia... 69

Gambar 10. Grafik validasi media ... 73

Gambar 11. Uji coba lapangan awal (1)... 74

Gambar 12. Uji coba lapangan awal (2)... 74

Gambar 13. Uji Coba Lapangan Utama (1) ... 77

Gambar 14. Uji Coba Lapangan Utama (2) ... 77

Gambar 15. Uji Coba Lapangan Operasional ... 80

Gambar 16. Uji Coba Lapangan Operasional ... 80

Gambar 17. Uji Coba Lapangan Operasional ... 80


(15)

xv

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1. SK dan KD Kelas V Semester 1 ... 32

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Media ... 48

Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi 1 ... 49

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi 2 ... 49

Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Siswa ... 49

Tabel 7. Data Hasil Validasi Ahli Materi Tahap Pertama ... 63

Tabel 8. Data Hasil Validasi Ahli Materi Tahap Kedua ... 64

Tabel 9. Data Hasil Validasi Ahli Media Tahap Pertama ... 65

Tabel 10. Data Hasil Validasi Ahli Media Tahap Kedua... 69

Tabel 11. Data Hasil Validasi Ahli Media Tahap Ketiga ... 71

Tabel 12. Hasil Uji Coba Lapangan Awal ... 75

Tabel 13. Hasil Uji Coba Lapangan Utama ... 78


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Validasi Materi Tahap 1 ... 94

Lampiran 2. Validasi Materi Tahap 2 ... 96

Lampiran 3. Validasi Media Tahap 1 ... 98

Lampiran 4. Validasi Media Tahap 2 ... 100

Lampiran 5. Validasi Media Tahap 3 ... 102

Lampiran 6. Angket Respon Siswa ... 104

Lampiran 7. Hasil Uji Coba ... 106

Lampiran 8. RPP Uji Coba... 111

Lampiran 9. Gambar Uji Coba ... 133

Lampiran 10. Gambar Media Roda Jelajah Indonesia ... 135


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Menurut Susanto (2012: 19) dalam bukunya yang berjudul Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan guru dalam sebuah lingkungan belajar. Abdul Majid (2013: 4) menambahkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian program yang dirancang oleh guru untuk membelajarkan seseorang atau kelompok melalui berbagai usaha, strategi, metode dan pendekatan untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Berdasarkan pengertian di atas, terdapat dua unsur penting dalam pembelajaran yaitu guru dan siswa.

Guru memiliki peranan penting untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga terjadi pembelajaran yang efektif dan optimal untuk siswa. Dalam rangka menciptakan pembelajaran yang efektif dan optimal, guru perlu memahami karakteristik siswa. Karakteristik siswa SD antara lain adalah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, senang bermain, tahapan berpikirnya masih pada tahap konkret. Menurut Basset (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999: 12) karakteristik siswa SD antara lain adalah memiliki rasa ingin tahu yang kuat, senang bermain dan bergembira , belajar dengan cara bekerja, mengobservasi dan menginisiasi. Rita Eka Izzaty,dkk (2008: 104) mengungkapkan bahwa anak SD memiliki karakteristik yang unik. Siswa SD berada pada tahap operasional konkret


(18)

2

dimana siswa berpikir logis mengenai objek atau kejadian namun terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret.

Dalam tahap berpikir operasional konkret guru memerlukan sesuatu yang dapat mengkonkretkan materi-materi yang bersifat abstrak. Ini sangat dibutuhkan agar pembelajaran berlangsung efektif dan optimal. Sesuatu yang dapat membantu guru untuk mengkonkretkan materi adalah media pembelajaran. Media pembelajaran erat kaitannya dengan dengan tahapan berfikir sebab melalui media pembelajaran hal-hal abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2005:3). Menurut pendapat Azhar Arsyad (2009:16) media pembelajaran sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan. Media juga dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa.

Dina Indriana (2011:16) berpendapat media pembelajaran adalah semua bahan dan alat yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan pengajaran dan memfasilitasi prestasi siswa terhadap sasaran atau tujuan pengajaran. Media juga sangat berpengaruh dalam peningkatan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Media pembelajaran dibutuhkan oleh setiap mata pelajaran. Bukan hanya mata pelajaran eksak saja yang memerlukan media pembelajaran, namun pembelajaran noneksak juga memerlukan, tak terkecuali mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Media pembelajaran IPS adalah sarana untuk mendekatkan siswa dengan sumber belajar melalui penggunaan metode


(19)

3

yang relevan. Dalam rangka mengembangkan aspek sosial siswa, maka media pembelajaran IPS menjadi suatu hal mutlak digunakan dalam setiap pembelajaran (Ahmad Susanto, 2014:312).

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di Sekolah Dasar. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Tujuan mata pelajaran IPS ditetapkan sebagai berikut.

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. (Sapriya, 2009:194-195)

Menurut Ahmad Susanto (2014: 36) tujuan dari pembelajaran IPS pada jenjang sekolah dasar adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pemerintah merancang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada setiap kelas. Salah satu Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SD/MI yang digunakan untuk mencapai tujuan di atas adalah SK Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam,


(20)

4

keragaman kenampakan alam, dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia dengan KD 1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia dan 1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha Islam di Indonesia. SK dan KD tersebut terdapat pada materi peninggalan sejarah yang diajarkan di kelas V semester I. Materi ini memberikan bekal kepada siswa mengenai sejarah dan tokoh-tokoh dalam sejarah tersebut sehingga siswa diharapkan mampu menghargai setiap sejarah Indonesia. Materi ini penting untuk menanamkan nilai-nilai sosial yang dapat diteladani dari tokoh-tokoh sejarah.

Berdasarkan hasil observasi di kelas V SD N Wonosari Baru pada tanggal 3 November 2016, didapatkan data bahwa pembelajaran IPS di kelas tersebut masih berpusat pada guru. Guru kelas sebenarnya sudah berupaya menggunakan media pembelajaran yaitu gambar candi, masjid dan peninggalan lainnya untuk membantu siswa memahami materi tentang peninggalan sejarah. Gambar tersebut kemudian dijelaskan oleh guru di depan kelas. Ini menggambarkan bahwa media tersebut belum mampu melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran.

Keterbatasan media yang dipakai untuk materi ini berdampak pada semangat siswa saat mengikuti pembelajaran. Siswa hanya diminta untuk mengamati gambar, mendengarkan ceramah kemudian membaca tentang materi peninggalan sejarah yang begitu banyak lalu mengerjakan soal. Ini membuat siswa merasa bosan dan cenderung ramai sendiri dengan teman


(21)

5

lainnya. Media gambar yang digunakan belum mampu membantu siswa memahami materi secara mendalam tentu ini akan berdampak pada prestasi siswa. Ini berarti media gambar yang telah dipergunakan oleh guru belum tepat digunakan untuk materi peninggalan sejarah.

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa mayoritas siswa kelas V tidak menyukai materi peninggalan sejarah karena materi tersebut sulit dan banyak sekali hafalan. Para siswa ingin pembelajaran yang menyenangkan saat pembelajaran IPS, karena siswa merasa bosan jika hanya diminta membaca buku dan mendengarkan penjelasan guru.

Sebagai SD Penjamin Mutu, memang sudah seharusnya SD Negeri Wonosari Baru menciptakan pembelajaran yang berkualitas bagi siswanya. Guru dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan namun juga bermakna bagi siswa. Pada intinya setiap pembelajaran haruslah melibatkan siswa di dalamnya sehingga pemahaman terhadap materi meningkat.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, diperlukan adanya pengembangan media untuk mengatasi keterbatasan media pembelajaran IPS. Media yang dikembangkan haruslah media yang melibatkan siswa dan sesuai dengan tahap perkembangannya. Media harus sesuai juga dengan karakteristik siswa. Menurut Ahmad Susanto (2014: 325) variasi media yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa akan mampu mengembangkan keterampilan meraka dalam berpartisipasi aktif menggunakan media


(22)

6

pembelajaran untuk mencapai hasil yang maksimal. Media yang sesuai dengan kararteristik siswa yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, senang bermain, tahapan berpikirnya masih pada tahap konkret adalah media roda jelajah Indonesia.

Roda jelajah Indonesia merupakan media pembelajaran sederhana yang dikembangkan menggunakan prinsip visual. Dinamai roda jelajah Indonesia karena media ini mengajak siswa menjelajah peninggalan sejarah Indonesia dengan cara yang menyenangkan. Komponen yang terdapat dalam media roda jelajah Indonesia didesain dengan warna dan gambar yang menarik serta sesuai dengan materi peninggalan sejarah. Media roda jelajah Indonesia merupakan inovasi media karena belum didapatkan media yang IPS yang dapat dimainkan.

Media ini merupakan media sederhana yang memperhatikan prinsip visual. Media ini dapat dimainkan oleh siswa, sehingga media ini memungkinkan pertisipasi aktif dari siswanya. Dengan adanya media ini pembelajaran akan berpusat pada siswa. Media Roda Jelajah Indonesia ini merupakan media yang cara pembuatannya sangat mudah sehingga guru mampu dengan mudah memperbanyak media ini tanpa biaya yang besar. Media roda jelajah Indonesia terbuat dari bahan yang mudah ditemui namun juga awet, sehingga jika terdapat komponen yang hilang maka guru mampu menggantinya dengan mudah.


(23)

7

Roda jelajah Indonesia dikembangkan menggunakan prinsip cerdas cermat yang dilakukan secara berkelompok. Sehingga media ini memerlukan pertanyaan yang lumayan banyak dan bervariasi. Pertanyaan dalam media ini berkaitan dengan peninggalan sejarah pada mata pelajaran IPS.

Kelebihan lainnya dari media ini adalah jika media ini dikembangkan oleh guru, maka media ini mampu menjadi media pembelajaran untuk materi apapun. Media ini bisa fleksibel, asalkan guru membuat pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Roda Jelajah Indonesia akan membantu guru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan namun juga bermakna bagi siswa.

Alasan media roda jelajah Indonesia dikembangkan dengan materi IPS karena dari hasil observasi dan wawancara awal didapatkan bahwa siswa kurang senang dengan materi IPS yang terlalu banyak hafalan. Media IPS yang dipakai oleh guru juga hanya terbatas pada gambar, sehingga peneliti mengembangkan media roda jelajah Indonesia pada mata pelajaran IPS materi peninggalan sejarah.

Berdasarkan uraian di atas, maka pengembangan media berbasis media visual sebagai media pembelajaran IPS materi peninggalan sejarah menjadi sebuah hal yang dapat dilakukan. Media yang dikembangkan dari media visual dinamai dengan media Roda Jelajah Indonesia. Media ini digunakan dalam bentuk cerdas cermat yang dikemas dalam bentuk permainan. Media Roda Jelajah Indonesia yang dikembangkan sangat sesuai dengan


(24)

8

karakteristik dan tingkat perkembangan siswa SD yang masih senang bermain, aktif, cenderung ingin berkelompok. Dengan menggunakan media ini, diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami peninggalan sejarah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Roda Jelajah Indonesia Untuk

Kelas V SD N Wonosari Baru Gunungkidul.”

B.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut.

1. Penggunaan media untuk IPS belum optimal dalam mengaktifkan siswa. 2. Kurang adanya semangat belajar pada siswa ketika menghadapi materi

yang terlalu banyak menghafal.

3. Siswa kelas V yang kurang konsentrasi dalam pelajaran IPS. 4. Siswa kelas V menganggap materi IPS sulit untuk dipahami.

5. Mayoritas siswa kelas V tidak menyukai materi IPS dikarenakan terlalu banyak hafalan.

6. Belum adanya pengembangan media pembelajaran IPS yang sesuai dan mempu melibatkan siswa secara aktif dan membuat pembelajaran menyenangkan seperti media pembelajaran roda jelajah Indonesia.

C.Pembatasan Masalah

Dari permasalahan yang teridentifikasi tidak semua diteliti, mengingat akan keterbatasan pengetahun, waktu dan biaya, peneliti akan membatasi masalah pada belum adanya pengembangan media yang sesuai dengan


(25)

9

materi peninggalan sejarah yang mempu melibatkan siswa secara aktif dan membuat pembelajaran menyenangkan.

Penelitian akan difokuskan pada “Pengembangan Media Pembelajaran Roda Jelajah Indonesia untuk Kelas V SD N Wonosari Baru Gunungkidul

Pada Materi Peningalan Sejarah”

D.Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut “Bagaimana menghasilkan media pembelajaran roda jelajah Indonesia yang layak digunakan dalam pembelajaran IPS kelas V? ”

E.Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran roda jelajah Indonesia yang layak digunakan dalam pembelajaran IPS kelas V.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini disusun dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pengetahuan untuk pengembangan medias pembelajaran roda jelajah Indonesia untuk kelas V.


(26)

10

2. Manfaat Praktis

a. Sekolah

Hasil penelitian ini dapat menambah ketersediaan media pembelajaran mata pelajaran IPS yang ada di sekolah.

b. Guru

Penelitian ini dapat membantu guru untuk menyampaikan peninggalan sejarah dalam mata pelajaran IPS dengan cara yang lebih melibatkan siswa dan menyenangkan.

c. Siswa

Dengan menggunakan media Roda Jelajah Indonesia siswa lebih memahami materi peninggalan sejarah dengan cara yang menyenangkan.

G.Spesifikasi Media

Produk media Roda jelajah Indonesia merupakan media yang sederhana dengan memperhatikan prinsip visual. Media ini terdiri dari beberapa komponen yaitu roda berputar, papan jelajah Indonesia, kartu pertanyaan, kartu jawaban, pion, dan buku panduan.

Roda berputar terbuat dari kayu sengon laut dan triplek yang telah dibentuk bulat dengan diameter 40 cm. Sedangkan untuk komponen lainnya didesain menggunakan aplikasi CorelDraw X7. Papan jelajah Indonesia menggunakan bahan banner sedangkan lainnya dengan bahan kertas ivory.


(27)

11 BAB II KAJIAN TEORI

A.Kajian tentang Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media merupakan bentuk jamak dari perantara (medium). Media berasal dari bahasa Latin medium (antara), istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Tujuan dari media sendiri adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar (Sharon E. Smaldino, 2011:7). Tanpa media, pembelajaran sebagai proses komunikasi antara guru dan siswa tidak akan berlangsung secara optimal (Daryanto, 2013:4). Media pembelajaran sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan. Selain itu media juga dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa (Azhar Arsyad, 2009:16).

Menurut Ahmad Rohadi (2007:4) media adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun lunak untuk mencapai proses dan hasil yang efektif efisien sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan mudah. Sudarwan Danim (2010:7) berpendapat bahwa media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik.

Menurut Dina Indriana (2011:16) media pembelajaran adalah semua bahan dan alat fisik yang mungkin digunakan untuk mengimplementasikan pengajaran dan memfasilitasi prestasi siswa terhadap sasaran atau tujuan pengajaran.


(28)

12

Senada dengan pendapat dari para ahli di atas, Arief S. Sadiman (2009:7) berpendapat bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa. Sedangkan Hujair AH Sanaky (2013:3) mengatakan bahwa media adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Tujuan dari penggunaan media ini adalah untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat, serta menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dipergunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan kepada siswa dalam suatu proses pembelajaran dengan tujuan untuk membangkitkan antusiasme siswa dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan optimal.

2. Macam-Macam Media Pembelajaran

Macam-macam media menurut Arief S.Sadiman, dkk (2009: 28) terdiri dari media grafis, media audio, dan media proyeksi diam.

a. Media grafis termasuk media visual. Media grafis berfungsi untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima pesan. Pesan yang disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual. Jenis-jenis media grafis/ visual adalah gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, peta dan globe, papan flanel, dan papan buletin.

b. Media audio adalah media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan disampaikan ke dalam lambang-lambang auditif.. Contoh media audio adalah radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa.


(29)

13

c. Media proyeksi diam adalah media yang diproyeksikan langsung dengan proyektor dan dapat secara langsung berinteraksi dengan peserta didik. Jenis-jenis dari media proyeksi diam adalah film bingkai, film rangkai, overhead proyektor, proyektor opaque, tachitoscope, microprojection dengan microfilm.

Sependapat dengan ahli di atas, Wina Sanjaya (2011: 211-212) berpendapat bahwa media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam.

a. Media auditif. b. Media visual. c. Media audiovisual.

Berdasarkan cara penggunaannya, media pembelajaran dapat dibedakan menjadi 2,yaitu:

a. Media tradisional atau konvensional (sederhana, misalnya peta, simbol-simbol grafis, gambar berseri, dan lain-lain. Media ini sering disebut juga media sederhana. Media ini dapat dengan mudah dibuat oleh guru dengan bahan-bahan yang sederhana. Media ini tidak memerlukan biaya banyak dalam pembuatannya dibandingkan dengan media modern.

b. Media modern atau kompleks seperti komputer diitergrasikan dengan media-media elektronik lainnya. Media ini biasanya pembuatannya rumit dan memerlukan biaya mahal dalam pembuatannya. Media yang teritegrasikan dengan komputer biasanya ada video interaktif atau multimedia interaktif.


(30)

14

Berdasarkan uraian pengklasifikasian media oleh beberapa ahli tersebut dapat dipahami bahwa pengklasifikasian media dapat dilihat dari berbagai macam sudut padang. Secara garis besar pengklasifikasian media akan merujuk pada visual, auditif, dan audiovisual. Berdasarkan pengklasifikasian ini, media roda jelajah Indonesia merupakan media sederhana yang didesain sendiri oleh peneliti dan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan sehingga dapat dengan mudah diperbanyak..Media roda jelajah Indonesia menerapkan prisip-prinsip yang terdapat dalam media visual. Di dalam media roda jelajah Indonesia menonjolkan gambar serta warna sehingga sangat cocok untuk diklasifikasikan pada media sederhana dengan memperhatikan prinsip visual.

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (2007:9) memiliki fungsi sebagai berikut.

a. Menyampaikan informasi dalam pembelajaran. b. Memperjelas informasi saat pembelajaran.

c. Melengkapi dan memperkaya informasi dalam pembelajaran. d. Mendorong motivasi belajar.

e. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi pembelajaran. f. Menambah variasi penyampaian materi pembelajaran. g. Memberikan pengalaman yang tidak diberikan guru.

h. Mendorong terjadinya interaksi antara guru dan siswa sehingga anak akan lebih partisipatif.

Livie dan Lentz (Hujair AH. Sanaky, 2013:7) mengungkapkan ada empat fungsi media khususnya media visual yaitu fungsi atensi, fungsi afeksi, fungsi kognitif dan fungsi kompisatoris.


(31)

15

Azhar Arsyad (2009: 15) berpendapat bahwa fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pengajaran suatu materi yang mempengaruhi suasana dan iklim pembelajaran. Pemakaian media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan, motivasi dan minat belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran akan membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan serta isi pembelajaran.

Sedangkan manfaat media pembelajaran menurut Hujair AH Sanaky (2013:5) adalah sebagai berikut.

a. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat memotivasi siswa.

b. Bahan pengajaran menjadi lebih jelas maknanya sehingga lebih mudah dipahami.

c. Metode pembelajaran bervariasi, tidak hanya ceramah saja.

d. Siswa menjadi lebih aktif tidak hanya sekedar mendengarkan penjelasan dari guru.

Senada dengan pendapat tersebut, Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto (2013:23) manfaat praktis dari penggunaan media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.

c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.

d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2005 :3) penggunaan media pembelajaran erat kaitannya dengan dengan tahapan berfikir sebab melalui


(32)

16

media pembelajaran hal-hal abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran sangatlah penting. Selain menarik minat siswa, media pembelajaran sangat berperan untuk membuat siswa lebih aktif sehingga dapat lebih memahami materi yang diajarkan. Sama halnya dengan media Roda jelajah Indonesia yang membuat pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru, namun berpusat pada siswa. Dirancang dengan warna dan gambar yang menarik sehingga menarik perhatian siswa, serta cara penggunaan media yang sangat melibatkan siswa sangat cocok untuk karakteristik siswa SD.

4. Pengembangan Media Pembelajaran

Ada beberapa hal yang diperhatikan guru dalam memilih media pembelajaran (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2005:4). Berikut adalah kriteria-kriteria yang perlu diperhatikan.

a. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran. b. Dukungan terhadap isi pembelajaran. c. Kemudahan memperoleh media. d. Keterampilan guru menggunakannya. e. Ketersediaan waktu dalam penggunaannya. f. Kesesuaian dengan taraf berpikir siswa.

Pendapat lainnya diungkapan oleh Azhar Arsyad (2009: 75), kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media adalah sebagai berikut.

a. Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

b. Tepat dan sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan sehingga dapat mendukung isi pelajaran baik fakta, konsep, prinsip, Maupun generalisasi.


(33)

17 c. Praktis, luwes, dan bertahan lama.

d. Guru memiliki keterampilan atau mampu menggunakannya.

e. Menentukan sasaran pengguna, apakah kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, atau individu.

f. Mutu teknis harus memenuhi persyaratan tertentu.

Keterkaitan antara media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, materi, metode, dan kondisi siswa harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajar dalam memilih dan menggunakan media sehingga media yang dipilih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran (Hujair AH Sanaky, 2013:7).

Memilih media yang tepat tidak terlepas dari penggolongan atau klasifikasi media pembelajaran. Selain pengetahuan tentang karakteristik pemilihan media, guru perlu mengetahui klasifikasi media agar lebih mudah memilih media yang akan digunakan.

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media pembelajaran harus dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi siswa. Penggunaan media mempunyai tujuan memotivasi siswa. Selain itu disamping memberi rangsangan belajar baru media juga harus dapat merangsang siswa mengingat apa yang sudah dipelajari. Media yang baik juga akan mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan serta umpan balik yang positif terhadap pembelajaran.

Menurut Anderson (Dientje Borman Rumampuk, 1999:17) hal yang ditempuh untuk memilih media untuk tujuan intruksional pembelajaran adalah:

a. memutuskan pesan yang akan disampaikan,

b. menentukan bagaimana cara penyampaian pesan dengan media tersebut, c. menentukan ciri-ciri pembelajaran,


(34)

18

d. mereview kelebihan dan kelemahan media yang dipilih untuk pembelajaran,

e. merencanakan pengembangan dan produksi media tersebut.

Penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan tujuan pendidikan yang terus mengalami perkembangan dari masa ke masa.Oleh karena itu, pengembangan dari sebuah media menjadi hal yang wajib untuk dilakukan. Hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan sebuah media menurut Arief S.Sadiman, dkk (2009: 100) adalah sebagai berikut.

a. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa. b. Merumuskan tujuan penggunaan media.

c. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan.

d. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan dari media yang diciptakan. e. Menulis naskah media.

f. Mengadakan tes dan revisi.

Dalam penelitian ini, media yang dikembangkan oleh peneliti adalah media roda jelajah Indonesia. Media ini dibuat dengan memperhatikan kriteria-kriteria yang telah disebutkan di atas. Roda Jelajah Indonesia dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu untuk membelajaran materi peninggalan sejarah IPS. Media ini dibuat dengan peralatan yang mudah didapatkan sehingga guru mampu membuat serta memperbanyak media ini dengan mudah. Guru dapat dengan mudah menggunakannya. Media sesuai


(35)

19

dengan karakter siswa SD yang suka bermain dan berkelompok karena media ini dirancang agar dapat dimainkan oleh siswa secara berkelompok.

Desain media roda jelajah Indonesia dibuat dengan memperhatikan prinsip visual. Ada beberapa prinsip dalam mengembangkan produk media yang berbasis visual. Prinsip-prinsip visual tersebut membuat media yang efektif dalam mengkomunikasikan pesan dan informasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Prinsip-prinsip visual tersebut menurut Kustandi dan Sutjipto meliputi kesederhanaan, kesatuan, penekanan , keseimbangan, bentuk, garis, dan warna (Ahmad Susanto, 2014:328).

a. Kesederhanaan, secara umum mengacu pada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Kata-kata harus memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam. Selain itu, hindarilah bentuk tulisan yang artistik karena tidak setiap orang bisa membacanya. Kalimat juga ringkas, padat dan mudah dimengerti.

b. Keterpaduan atau kesatuan, mengacu kepada hubungan yang terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan yang mudah dipahami.

c. Penekanan, meskipun dirancang sederhana diperlukan penekanan pada salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna, atau ruang penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.

d. Keseimbangan, bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.

e. Bentuk, bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu diperhat ikan.

f. Warna, memberikan kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk membangun keterpaduan. Warna dapat mempertinggi tingkat realism objek atau situasi yang digambarkan, menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan menciptakan respons emosional tertentu. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan warna, yaitu pemilihan warna khusus, nilai warna (tingkat ketebalan dan ketipisan


(36)

20

warna itu dibandingkan dengan unsur lain dalam visual tersebut), dan intensitas atau kekuatan warna itu untuk memberikan dampak yang diinginkan.

g. Garis, dalam medium visual dapat dipergunakan untuk menyatukan unsur-unsur visual. Di samping itu garis juga dapat digunakan untuk mengarahkan perhatian pada unsur-unsur informasi tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas, media visual dibuat dengan memperhatikan bentuk, ukuran, warna, kesederhanaan, dan juga penekanan untuk dapat menarik perhatian siswa. Media Roda Jelajah Indonesia merupakan media sederhana yang didesain dengan bentuk dan warna yang menarik dan sesuai dengan karakter siswa. Media Roda Jelajah Indonesia dibuat dengan memperhatian prinsip tersebut sehingga dapat membangkitkan motivasi serta keaktifan siswa.

B.Kajian tentang Media Roda Jelajah Indonesia

1. Pengertian Media Roda Jelajah Indonesia

Media Roda Jelajah Indonesia merupakan media sederhana yang dirancang dengan memperhatikan prinsip visual. Media ini didesain dengan memperhatikan warna, bentuk, ukuran, keterpaduan, dan kesederhanaan sehingga diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa serta diharapkan dalam dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Diberi nama Roda Jelajah Indonesia karena media ini digunakan peneliti untuk mengajarkan materi peninggalan sejarah Indonesia. Siswa diajak mennjelajah tempat-tempat yang terdapat peninggalan sejarahnya. Media ini digunakan dengan cara dimainkan sendiri oleh siswa sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.


(37)

21

Sistem permainannya adalah siswa dibentuk kelompok, kemudian siswa bekerjasama untuk memajukan pion agar dapat menjelajahi peninggalan sejarah Indonesia. Pion akan maju jika siswa berhasil menjawab pertanyaan dari kartu pertanyaan. Dengan adanya media pembelajaran yang dapat dimainkan oleh siswa akan tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga diharapkan prestasi belajar siswa juga meningkat.

Media Roda Jelajah Indonesia dapat dikembangkan kembali oleh guru untuk materi pembelajaran lainnya hanya dengan mengubah isi dalam kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Ini merupakan salah satu keunggulan dari media Roda Jelajah Indonesia, Media ini didesain agar mampu fleksibel untuk mata pelajaran apapun ketika guru memodifikasi kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Media roda jelajah ini juga memiliki prinsip kesederhanaan sehingga ketika ada salah satu komponen yang hilang, guru dapat mudah menggantinya. Alat dan bahan pembuatan media ini juga sangat mudah didapatkan sehingga guru juga bisa dengan mudah memperbanyaknya.

Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan media Roda Jelajah Indonesia berdasarkan materi peninggalan sejarah pada SK Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia dengan KD 1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia dan 1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa


(38)

Hindu-22

Budha Islam di Indonesia. SK dan KD tersebut terdapat pada kelas V semester I.

Media Roda Jelajah Indonesia terdiri dari beberapa komponen yaitu roda berputar, kartu pertanyaan, kartu jawaban, papan jelajah Indonesia, pion, buku panduan.

a. Roda berputar

Roda berputar merupakan alat yang akan digunakan untuk menentukan warna kartu pertanyaan yang akan diambil untuk dijawab. Roda berputar ini berbentuk lingkaran dengan diameter 40 cm yang terbuat dari triplek dengan penyangga yang terbuat dari kayu yang diperhalus dan diplitur. Di ujung kayu terdapat anak panah yang berasal dari karton dilapisi kertas emas berwarna ungu sebagai penanda warna yang terpilih. Terdapat 6 bagian warna dalam lingkaran yaitu warna merah, ungu, kuning, biru, orange, dan hijau . Keenam bagian warna dibuat menggunakan kertas ivory 260 gram.

b. Kartu pertanyaan

Kartu pertanyaan terdiri dari 6 warna sesuai dengan warna yang terdapat dalam roda berputar. Setiap warna memiliki 5 buah kartu. Jadi total kartu pertanyaan ada 30 kartu. Kartu warna merah ada 5, kartu warna hijau ada 5, kartu warna biru ada 5, kartu warna orange ada 5, kartu warna kuning ada 5 dan kartu warna ungu ada 5. Kartu tersebut berukuran 6 cm x 10 cm dengan ivory 260 g.

Bagian belakang setiap kartu terdapat pertanyaan tentang materi peninggalan sejarah yang ditulis dengan font Times New Roman ukuran 20


(39)

23

pt. Pertanyaan yang terdapat dalam kartu pertanyaan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda.

c. Kartu jawaban

Kartu jawaban terdiri dari 6 warna sesuai dengan warna yang terdapat dalam roda berputar. Setiap warna memiliki 5 buah kartu. Jadi total kartu pertanyaan ada 30 kartu. Kartu warna merah ada 5, kartu warna hijau ada 5, katu warna biru ada 5, kartu warna orange ada 5, kartu warna kuning ada 5 dan kartu warna ungu ada 5. Kartu tersebut berukuran 6 cm x 10 cm dengan kertas ivory 260 gram.

Bagian belakang setiap kartu terdapat jawaban untuk setiap pertanyaan. Bagian depan terdapat nomor yang menunjukan skor dari pertanyaan yang didapat. Sehingga siswa bisa langsung mengetahui jawaban yang benar untuk setiap pertanyaan.

d. Papan jelajah Indonesia

Papan jelajah Indonesia dedesain dengan ukuran 1,64 m x 0,9 m. Didesain dengan kotak-kotak di dalamnya sejumlah 50 kotak. Setiap barisnya terdapat 10 kotak. Ukuran setiap kotaknya adalah 15 cm x 15 cm. di dalam setiap kotak akan ada nomor nomor yang disusun secara urut mengular sampai dengan 50.


(40)

24

e. Pion

Pion berbentuk candi-candi untuk lebih mempererat hubungannya dengan peninggalan sejarah Indonesia. Pion ini digunakan untuk menandai letak tiap kelompok.

f. Buku Panduan

Buku panduan berisi tentang aturan penggunaan media Roda jelajah Indonesia. Tata cara permainan didesain dengan kertas ivory 260 dengan ukuran kertas A5. Font pada buku panduan adalah Times New Roman ukuran 16 pt.

2. Langkah-langkah Penggunaan Media Roda Jelajah Indonesia

Langkah penggunaan media Roda Jelajah Indonesia sebagai berikut. a. Media roda jelajah peninggalan dimainkan oleh minimal 2 kelompok. b. Perwakilan kelompok melakukan hompimpah untuk menentukan urutan

permainan.

c. Setiap kelompok akan mendapatkan 4x kesempatan memutar lingkaran warna secara bergiliran dan berurutan.

d. Kelompok dengan urutan pertama memutar lingkaran warna (merah, kuning, hijau, biru, dan ungu) untuk menentukan kartu pertanyaan warna apa yang akan diambil.

e. Kelompok mengambil kartu pertanyaan sesuai warna hasil putaran. Kelompok mengambil kartu secara acak.


(41)

25

f. Kelompok membaca pertanyaan yang terdapat dalam kartu pertanyaan. Kelompok diberikan waktu 25 detik untuk memikiran jawaban dari pertanyaan. Jika dalam waktu yang diberikan Kelompok tidak mampu menjawab, maka pertanyaan akan dilemparkan kepada Kelompok dengan urutan selanjutnya dengan ketentuan waktu 10 detik untuk berfikir. Jika sampai semua Kelompok tidak dapat menjawab, pertanyan tersebut dianggap gugur.

g. Jika Kelompok mampu menjawab pertanyaan, maka Kelompok akan mendapatkan kesempatan untuk maju sejumlah skor yang terdapat dalam kartu pertanyaan.

h. Kelompok urutan ke 2 memutar kembali lingkaran warna.

i. Kelompok mengambil kartu pertanyaan sesuai warna hasil putaran. Kelompok mengambil kartu secara acak.

j. Kelompok membaca pertanyaan yang terdapat dalam kartu pertanyaan. Kelompok diberikan waktu 20 detik untuk memikiran jawaban dari pertanyaan. Jika dalam waktu yang diberikan Kelompok tidak mampu menjawab, maka pertanyaan akan dilemparkan kepada Kelompok dengan urutan selanjutnya dengan ketentuan waktu 5 detik untuk berfikir. Jika sampai semua Kelompok tidak dapat menjawab, pertanyan tersebut dianggap gugur.

k. Jika kelompok mampu menjawab pertanyaan, maka Kelompok akan mendapatkan kesempatan untuk maju sejumlah skor yang terdapat dalam kartu pertanyaan.


(42)

26

l. Kegiatan yang sama dilakukan oleh Kelompok dengan urutan ke 3 dan ke 4. Langkah ini berlanjur hingga kesempatan memutar selesai.

m.Jika kelompok memutar lingkaran warna dan mendapatkan warna yang kartu pertanyaannya telah habis, maka Kelompok diminta untuk memutar lingkaran warna hingga mendapatkan kartu pertanyaan.

n. Pemenang dari permainan ini adalah kelompok yang paling dekat dengan garis finish.

3. Keunggulan Media Roda Jelajah Indonesia

Media roda jelajah Indonesia tentunya dikembangkan karena memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan media lainnya. Keunggulan media ini adalah sebagai berikut.

a. Media Roda Jelajah Indonesia merupakan inovasi baru dalam media pembelajaran.

b. Media ini dirancang dapat dimainkan oleh siswa sehingga pembelajaran melibatkan siswanya.

c. Komponen dalam media ini sangat mudah didapatkan.

d. Guru dapat mengembangkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban untuk menggunakan media ini untuk mata pelajaran lain.

e. Media ini sangat mudah dibuat dan ringan biaya.

C.Kajian tentang Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar

1. Pengertian Siswa kelas V Sekolah Dasar

Masa usia sekolah dasar menurut Ahmad Susanto (2013: 86) termasuk kedalam tahapan masa kanak-kanak akhir. Menurut Hurlock (2002:146) masa


(43)

27

kanak-kanak akhir berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada akhir masa kanak-kanak ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak. Masa usia sekolah dasar ini merupakan tahapan perkembangan penting dan bahkan fundamental bagi kesuksesan perkembangan selanjutnya (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999:12).

Menurut Rita Eka Izzaty, dkk (2008:103-117) anak Sekolah Dasar termasuk di dalamnya siswa kelas V SD, mempunyai karakteristik yang sangat unik. Mampu berfikir logis mengenai objek dan kejadian namun masih terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret.

2. Ciri-ciri siswa kelas V Sekolah Dasar

Menurut Bassett dalam (Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999:12) berpendapat bahwa karakteristik anak usia SD secara umum, antara lain :

a. Secara ilmiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik dengan dunia sekitar,

b. Senang bermain dan lebih suka bergembira,

c. Suka mengatur dirinya untuk mengatasi banyak hal, mencoba usaha-usaha baru,

d. Terdorong untuk berprestasi jika mengalami ketidakpuasan, e. Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif.

Sedangkan menurut Pujiati (2007:2) ciri anak usia sekolah dasar sesuai teori Piaget adalah :

a. Pola berpikir dalam memahami konsep yang abstrak masih terikat pada benda konkret,

b. Jika diberikan permasalahan belum mampu memikirkan segala alternative pemecahannya,


(44)

28

d. Belum mampu menyelesaikan masalah yang melibatkan kombinasi urutan operasi yang kompleks.

Menurut Siti Partini Suardiman (2006:124) karakteristik siswa kelas tinggi adalah:

a. Minat pada mata pelajaran mulai muncul, b. Suka membentuk kelompok sebaya, c. Rasa ingin tahu tinggi,

d. Memandang nilai sebagai prestasi belajar.

Menurut Marsh (Rita Eka Izzaty, 2013: 116) strategi guru dalam pembelajaran pada masa kanak-kanak akhir adalah:

a. Menggunakan bahan-bahan konkret. Benda konket bisa dibuat oleh guru atau didapatkan dari benda sekitar.

b. Menggunakan alat visual. Alat visual yang digunakan memperhatikan warna bentuk dan ukuran. Dikarenakan siswa SD menyukai warna-warna cerah, maka guru dituntut untuk mendesain alat visual tersebut agar menarik perhatian siswa.

c. Menggunakan contoh-contoh yang sudah akrab dan sederhana untuk siswa.

Berdasarkan uraian di atas, karakter siswa usia SD antara lain adalah masih berada pada tahap operasional konkret yaitu masih terikat dengan benda konkret. Anak usia SD juga masih suka bermain dan berkelompok. Usia SD berkisar antara 6-12, di dalamnya ada anak kelas V, maka anak usia SD kelas V juga memiliki karakteristik tersebut.


(45)

29

Pengembangan Media Roda Jelajah Indonesia berdasarkan karakteristik perkembangan siswa kelas V SD tersebut. Media roda jelajah Indonesia merupakan media yang berfungsi untuk mengkonkretkan materi yang abstrak selain itu media tersebut dirancang untuk dimainkan oleh kelompok siswa sehingga pembelajaran menyenangkan. Media roda jelajah Indonesia juga dirancang dengan memperhatikan pemilihan warna dan bentuk sehingga menarik perhatian siswa.

D.Kajian tentang Pembelajaran IPS SD

1. Hakikat Pembelajaran IPS di SD

Ilmu Pengetahuan Sosial yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik (Ahmad Susanto, 2015 :137)

Menurut Mulyasa (2007:125) Ilmu pengetahuan sosial dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD atau MI sampai MTS atau SMP. Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan ilmu sosial. Melalui mata pelajaran IPS siswa diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat. Sedangkan Trianto (2010:171) mengatakan bahwa IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial. IPS


(46)

30

dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu metode interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial (sosiologi,sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya)

Pembelajaran IPS di SD mengajarkan konsep-konsep esensi ilmu sosial untuk membentuk subjek didik menjadi warga negara yang baik (Ahmad susanto, 2014 :7). Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, sikap, dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan hidup sosial sehari-hari.

Jadi, IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD yang pada hakikatnya mengajarkan esensi dari ilmu sosial sehingga siswa mampu berpikir kritis dan kecakapannya berdasar pada kehidupan sosial.

2. Tujuan IPS di SD

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di Sekolah Dasar. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Tujuan mata pelajaran IPS ditetapkan sebagai berikut.

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. (Sapriya, 2009:194-195)


(47)

31

Awan Mutakin berpendapat dalam (Ahmad Susanto, 2014:10) menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar adalah :

a. memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungan melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat;

b. mengetahui dan memahami konsep dasar dan mempu memggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial;

c. mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah yang berkembang di masyarakat;

d. menaruh perhatian terhadap isu-isu sosial, mampu membuat analisis kritis;

e. mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun sendiri yang bertanggung jawab membangun masyarakat. Jadi Pembelajaran IPS memiliki tujuan untuk bisa membantu pembentukan pribadi siswa yang peduli tehadap kondisi masyarakat dan bersifat kritis terhadap masalah masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat. Dalam hal ini media roda jelajah Indonesia sebagai alat bantu dalam mencapai tujuan tersebut terutama dalam materi peninggalan sejarah Indonesia. Siswa diharapkan mengenal dan menghargai setiap peninggalan sejarah di Indonesia

3. Ruang Lingkup IPS di SD

Ruang lingkup materi pelajaran IPS di sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah yang tecantum dalam kurikulum sebagai berikut :

a. Manusia, tempat dan lingkungan. b. Waktu, keberlajutan, perubahan. c. Sistem sosial budaya.


(48)

32

Dari ruang lingkup tersebutlah dikembangkan materi-materi IPS di sekolah dasar. Ruang lingkup tersebut dikembangkan menjadi SK dan KD yang terdapat dalam kurikulum yang nantinya akan dikembangkan oleh guru menjadi indikator-indikator. Pengembangan media roda jelajah Indonesia dikembangkan berdasarkan materi peninggalan sejarah yang terdapat pada SK Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia dengan KD 1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia dan 1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha Islam di Indonesia. SK dan KD tersebut terdapat pada kelas V semester I.

4. SK dan KD IPS kelas V Semester 1

Berikut adalah tabel SK dan KD IPS kelas V semester 1. Tabel 1. SK dan KD Kelas V Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan

1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional Hindu-Budha dan Islam di Indonesia

1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.


(49)

33

ekonomi di Indonesia 1.3 Mengenal keragaman

kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya.

1.4 Menghargai keberagaman suku dan budaya Indonesia

1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia Materi peninggalan sejarah yang akan dipakai sebagai pertanyaan dalam media Roda Jelajah Indonesia terdapat di kelas V semester 1.

Kompetensi Dasar yang akan dibahas dalam pengembangan media Roda Jelajah Indonesia kali ini adalah Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia dan Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.

E.Kerangka Pikir

Siswa SD berada pada tahap operasional konkret dimana siswa berpikir logis mengenai objek atau kejadian namun terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret. Siswa membutuhkan media pembelajaran yang berfungsi untuk mengkonkretkan materi abstrak.


(50)

34

Setiap mata pelajaran membutuhkan media pembelajaran, termasuk IPS. Dalam rangka mengembangkan aspek sosial siswa, maka media pembelajaran IPS menjadi suatu hal mutlak digunakan dalam setiap pembelajaran.

Mengingat bahwa media merupakan hal penting, sudah seharusnya sekolah menggunakan media sebagai perantara penyalur informasi. Media pembelajaran haruslah membuat siswa merasa tertarik sehingga memotivasi siswa untuk belajar. Selain itu, media pembelajaran haruslah membuat siswa semakin paham dan pembelajaran menjadi berpusat pada siswa sehingga prestasi belajar siswa juga meningkat. Namun pada kenyataannya penggunaan media kadang tak sesuai dengan materi yang diajarkan. Penggunan media, media tersebut tidak mampu melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Hal ini ditemukan dalam proses pembelajaran IPS di SD Wonosari Baru. Kejadian seperti ini mengakibatkan pembelajaran menjadi monoton dan tidak menyenangkan.

Oleh sebab itu, peneliti ingin mengembangkan sebuah media yang mampu membantu guru menciptakan pembelajaran yang menarik, berpusat pada siswa serta menyenangkan. Media Roda Jelajah Indonesia merupakan media yang didesain dengan menarik dan dapat dimainkan oleh siswa. Media ini akan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar karena dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.Oleh sebab itu, peneliti ingin mengembangkan sebuah media yang mampu membantu guru menciptakan pembelajaran yang menarik, berpusat pada siswa serta menyenangkan. Media


(51)

35

Roda Jelajah Indonesia merupakan media yang didesain dengan menarik dan dapat dimainkan oleh siswa. Media ini akan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar karena dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Diharapkan dengan kondisi pembelajaran yang menyenangkan akan meningkatkan prestasi belajar siswa pula.

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

Roda jelajah Indonesia dikembangkan sebagai media pembelajaran IPS.

Perlu dikembangkan media yang sesuai dengan pembelajaran dan mengaktifkan siswa serta mampu

meningkatkan prestasi siswa.

Pembelajaran IPS di SD belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai dan tepat.

Pembelajaran IPS memerlukan media pembelajaran. Siswa memerlukan media pembelajaran untuk


(52)

36

F. Hipotesis

1. Dengan menggunakan media Roda Jelajah Indonesia pembelajaran akan berlangsung menyenangkan dan prestasi belajar siswa juga meningkat.


(53)

37 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Borg dan Gall (dalam Zainal

Arifin, 2011: 126) mengemukakan bahwa “Research and develompent is a

powerful strategy for improving practice. It is a process used to develop and

validate educational products.”. Punaji Setyosari (2012: 194) juga menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.

Pendapat lainnya dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 407) yang menyatakan bahwa research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu yang bersifat analisis kebutuhan untuk menguji keefektifan produk tersebut. Gay, Mills, dan Airasian (dalam Emzir, 2012: 263) mengemukakan bahwa tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah. Produk-produk yang dihasilkan oleh penelitian dan pengembangan dapat mencakup: materi pelatihan guru, materi ajar, seperangkat tujuan perilaku, materi media, dan sistem-sistem manajemen. Dalam hal ini, produk yang dikembangkan peneliti adalah media pembelajaran yaitu Roda Jelajah Indonesia.


(54)

38

B.Prosedur Pengembangan

Prosedur atau langkah-langkah pengembangan media Roda Jelajah Indonesia dalam penelitian ini mengacu pada prosedur pengembangan Borg dan Gall (dalam Emzir, 2012: 271) yang terdiri atas 10 langkah pengembangan yaitu:

1. Penelitian dan Pengumpulan data 2. Perencanaan

3. Pengembangan Bentuk Awal Produk 4. Uji Coba Lapangan Awal

5. Revisi Produk

6. Uji Coba Lapangan Utama 7. Revisi Produk Operasional 8. Uji Coba Lapangan Operasional 9. Revisi Produk Akhir

10. Desminasi dan Implementasi

Dari 10 langkah pengembangan tersebut, penelitian ini hanya dilakukan sampai pada langkah ke-9 saja. Kegiatan desiminasi tidak dilakukan karena keterbatasan sumber daya dan kemampuan peneliti. Adapun penelitian ini dimodifikasi menggunakan langkah pengembangan media berdasarkan pernyataan Arief S. Sadiman mengenai pengambilan subjek yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Berikut penjelasan mengenai prosedur pengembangan media Roda Jelajah Indonesia yang digunakan dalam penelitian ini.


(55)

39

1. Penelitian dan Pengumpulan Data

Langkah ini dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui masalah yang terdapat dalam pembelajaran di SD khususnya kelas V SDN Wonosari Baru. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi pada proses pembelajaran IPS kelas V SDN Wonosari Baru. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetehui persoalan yang ada dalam proses pembelajaran IPS . Kegiatan yang dilakukan setelah itu adalah wawancara kepada guru wali kelas, kepala sekolah, dan beberapa siswa.

Topik wawancara mengenai proses pembelajaran secara umum, proses pembelajaran IPS serta media pembelajaran yang digunakan. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran IPS serta ketersediaan media pembelajaran IPS. Terdapat beberapa masalah yang ditemui antara lain, pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa kurang bersemangat dalam belajar, ada beberapa siswa yang ramai sendiri, penggunaan media yang kurang cocok sehingga membuat pembelajaran kurang dipahami.

Selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah mengkaji teori-teori maupun hasil penelitian yang berkaitan dengan rancangan pengembangan produk. Data hasil observasi dan wawancara, serta mengkaji teori kemudian dijadikan rujukan untuk menetukan produk yang akan dikembangkan.

2. Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti merumuskan tujuan penggunaan media, menentukan materi yang akan diintegrasikan dengan media pembelajaran, membuat berbagai macam pertanyaan berkaitan dengan materi,


(56)

40

mempersiapkan alat dan bahan pembuatan media, serta merancang desain pengembangan produk. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya.

3. Pengembangan Bentuk Awal Produk

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada langkah ini adalah memproduksi media yaitu media Roda Jelajah Indonesia berdasarkan perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Setelah itu peneliti melakukan validasi baik dari segi media maupun materi. Validasi dari segi media akan dilakukan oleh dosen dari prodi Teknologi Pendidikan dan validasi dari sisi materi akan dilakukan oleh dosen IPS dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kegiatan selanjutnya adalah revisi sesuai masukan dari para ahli (validator). Kegiatan ini berfungsi untuk menghasilkan media Roda Jelajah Indonesia yang layak.

4. Uji Coba Lapangan Awal

Pada tahap ini peneliti melakukan uji coba produk kepada 3 orang siswa kelasVC. Pengambilan subjek uji coba dilakukan secara acak. Subjek uji coba diminta untuk belajar sambil bermain dengan media Roda Jelajah Indonesia, sedangkan siswa lainnya tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selama uji coba berlangsung, peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dalam menggunakan produk tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan pengisian angket respon siswa dan wawancara dengan siswa terkait dengan media Roda Jelajah Indonesia yang telah dikembangkan.


(57)

41

5. Revisi Produk

Perbaikan terhadap produk dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba lapangan awal yaitu data dari observasi, wawancara, dan angket. Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan produk lebih baik dari sebelumnya.

6. Uji Coba Lapangan Utama

Pada tahap ini peneliti melakukan uji coba produk kepada 10 orang siswa kelas V C. Subjek uji coba dipilih secara acak. Selama uji coba berlangsung, peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dalam menggunakan media roda jelajah Indonesia. Kegiatan dilanjutkan dengan pengisian angket respon siswa serta melakukan wawancara untuk meminta tanggapan kepada siswa terkait dengan media Roda Jelajah Indonesia yang telah dikembangkan.

7. Revisi Produk Operasional

Revisi tahap kedua dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba lapangan utama yaitu data dari observasi, wawancara, dan angket. Revisi tahap kedua bertujuan untuk menghasilkan produk lebih baik dari sebelumnya.

8. Uji Coba Lapangan Operasional

Pada tahap ini peneliti melakukan uji coba produk kepada 20 orang siswa kelas V B dan 22 siswa kelas V A SD N Wonosari Baru. Kegiatan ini


(58)

42

juga disertai dengan observasi, pengisian angket siswa, serta meminta tanggapan kepada siswa terkait dengan media yang telah dikembangkan.

9. Revisi Produk Akhir

Berdasarkan data yang diperoleh dari uji coba lapangan operasional, maka langkah selanjutnya adalah melakukan revisi tahap akhir. Apabila sudah dilakukan revisi tahap akhir, maka media Roda Jelajah Indonesia dinyatakan layak untuk pembelajaran IPS.

Gambar 2. Langkah- Langkah Pengembangan Media Roda Jelajah Indonesia yang dikembangkan oleh Sugiono (dalam Emzir, 2012:275)

C.Validasi dan Uji Coba Produk

1. Validasi

Validasi merupakan kegiatan yang dilakukan dalam upaya memperoleh nilai kelayakan produk yang dikembangkan sebelum masuk ke dalam tahapan uji coba. Validasi dilakukan dengan expert judgement (meminta Penelitian dan

Pengumpulan Data

Revisi Uji Coba

Lapangan Awal Perencanaan

Revisi Akhir Uji Coba

Lapangan Operasional

Pengembangan Produk Awal

Uji Coba Lapangan Utama


(59)

43

pertimbangan para ahli). Apabila produk dikatakan layak maka produk dapat diujicobakan di lapangan. Validasi dalam pengembangan media dibagi menjadi 2 validasi, yaitu validasi ahli media dan validasi ahli materi.

a. Validasi Ahli Media

Media yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Roda Jelajah Indonesia. Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut peneliti melakukan validasi dengan ahli media. Validasi ahli media dilakukan dengan cara pengisian angket penilaian terhadap media yang dikembangkan. Angket berisi tentang kriteria-kriteria media visual yaitu kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, bentuk, dan warna. Selain angket, validasi juga dilakukan dengan memperhatikan penilaian, komentar, masukan dan saran dari ahli media. Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan media sampai media roda jelajah Indonesia siap diujicobakan.

b. Validasi Ahli Materi

Selain divalidasi oleh ahli media, produk juga divalidasi oleh ahli materi. Materi yang digunakan untuk media Roda Jelajah Indonesia adalah peninggalan sejarah. Validasi dilakukan dengan cara pengisian angket yang telah dibuat peneliti mengenai kesesuaian materi. Selain angket, validasi juga memperhatikan komentar, masukan dan saran yang diberikan oleh ahli materi. Data yang diperoleh digunakan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan media sehingga media roda jelajah Indonesia siap digunakan dalam kegiatan uji coba.


(60)

44

2. Uji Coba Produk

Setelah produk divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, langkah selanjutnya adalah uji coba produk. Produk harus diujicobakan terlebih dahulu kepada subjek penelitian. Adapun tahapan uji coba adalah sebagai berikut.

a. Uji coba lapangan awal, yaitu produk diujicobakan kepada 3 orang siswa dari kelas V C.

b. Uji coba lapangan utama, yaitu produk diujicobakan kepada 10 orang siswa dari kelas V C.

c. Uji coba lapangan operasional dalam hal ini adalah 42 orang siswa dari kelas V B dan V A.

D.Setting dan Subjek Penelitian

Penelitian pengembangan media Roda Jelajah Indonesia dilakukan di SDN Wonosari Baru yang beralamatkan di Jalan Veteran, Kepek, Wonosari, Gunungkidul. SD N Wonosari Barumerupakan sekolah yang terakreditasi A dan merupakan SD Penjamin Mutu. Sebagai SD Penjamin Mutu, SDN Wonosari Baru memiliki 15 kelas dengan total guru yang mengajar ada 23 guru. Subjek penelitian adalah siswa kelas V A, V B, dan V C. Untuk kelas VA terdapat 22 siswa yang terlibat, VB terdapat 20 siswa yang terlibat, dan kelas VC yang terlibat ada 13 siswa yang terlibat dalam penelitian.

E.Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif adalah data kuantitatif yang


(61)

45

dilengkapi dengan data kualitatif. Data kuantitatif didapatkan dari penilaian angket oleh ahli media (dosen Teknologi Pendidikan), ahli materi (dosen IPS), dan subjek uji coba (siswa kelas V SD Negeri Wonosari Baru). Data kuantitatif ini akan dijadikan sarana perbaikan media Roda Jelajah Indonesia. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan komentar/saran yang diberikan oleh ahli media, ahli materi, dan siswa.

F. Definisi Operasional

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

b. Pengembangan adalah suatu proses untuk menghasilkan produk baru yang dikembangkan dari produk yang telah ada.

c. Media Roda Jelajah Indonesia adalah media sederhana dengan memperhatikan prinsip visual. Ada beberapa komponen di dalamnya yaitu roda berputar, papan jelajah Indonesia, pion, kartu pertanyaan, dan kartu jawaban. Media ini bertujuan untuk membelajarkan materi peninggalan sejarah IPS.

G.Teknik Pengumpulan Data

Suharsimi Arikunto (2010:193) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan suatu data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.


(62)

46

Angket menurut Sugiyono (2013: 199) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini, angket berbentuk rating-scale. Rating-scale adalah angket yang isinya pernyataan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan tingkatan (Suharsimi Arikunto, 2010:195)

Angket ditujukan kepada ahli materi, ahli media, dan siswa untuk dimintai tanggapannya terhadap media Roda Jelajah Indonesia yang telah dikembangkan. Data yang diperoleh dari angket akan diolah menjadi data kuantitatif

2. Wawancara

Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur menurut Suharsimi Arikunto (2010: 227) adalah teknik wawancara dimana peneliti tidak menyiapkan serentetan pertanyaan secara terstuktur melainkan hanya meliputi garis besar yang akan ditanyakan.Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa.

Wawancara dilakukan dibeberapa kesempatan. Wawancara pertama dilakukan ketika pengumpulan data awal dan studi pendahuluan. Wawancara bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang ada dan sering timbul saat pembelajaran di kelas. Hasil dari wawancara ini peneliti mampu merumuskan masalah yang terdapat di SD N Wonosari Baru. Setelah itu wawancara dilakukan kepada siswa saat uji coba. Wawancara dilakukan untuk


(63)

47

memperoleh tanggapan mengenai media Roda Jelajah Indonesia yang telah dikembangkan.

3. Observasi

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak terstruktur. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi (Sugiyono, 2013:205). Observasi tidak terstruktur dalam penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada tahap studi pendahuluan dan uji coba. Observasi pertama bertujuan untuk mengetahui permasalah yang terdapat dalam pembelajaran IPS. Sedangkan obsevasi selanjutnya dilakukan untuk mengetahui proses penggunaan media. Observasi ini sebagai sarana untuk memperbaiki media Roda Jelajah Indonesia.

H.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitianiniadalah angket validasi ahli media, angket validasi ahli materi, dan angket respon siswa. Validasi media dilakukan oleh Dosen Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Bapak Sungkono, M.Pd. Validasi materi dilakukan oleh dosen IPS dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yaitu Safitri Yosita Ratri, M.Ed.

Kisi-kisi instrumen untuk validasi media dikembangkan indikator pemilihan media (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2005:4) yaitu, ketepatan tujuan, dukungan terhadap isi pembelajaran, dan kemudahan memperoleh media. Kisi-kisi juga dikembangkan dengan indikator manfaat media


(64)

48

pembelajaran (Hujair AH Sanaky, 2013:5) yaitu kemenarikan pmbelajaran dan keaaktifan siswa. Media Roda Jelajah Indonesia merupakan pengembangan dari media visual, maka dari itu instrument dikembangkan melalui prisip media visual. Kisi-kisi instrumen angket dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Media

No Aspek Indikator No

Butir

Jumlah butir 1 Kriteria

pemilihan media

Kesesuaian media dengan Kompetensi Dasar

1 1

Kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran

2 1

Kesesuaian media dengan karakteristik siswa SD

3 1

Kemudahan memperoleh perangkat pembuat media

4 1

2 Pemanfaatan media

Kemampuan media dalam

mengembangkan motivasi siswa

5 1

Kemampuan media dalam

mengaktifkan siswa

6 1

Kemudahan dalam penggunaan media

7 1

ASPEK VISUAL

3 Kesederhanaan Kejelasan gambar yang disajikan 8 1 Kesesuaian huruf dengan

karakteristik siswa

9 1

Ketepatan ukuran huruf yang digunakan

10 1

3 Keterpaduan Kesesuaian gambar papan jelajah Indonesia dengan materi

12 1

4 Penekanan Keawetan media yang dibuat 13 1

Keamanan media saat digunakan 11 1 5 Keseimbangan Ukuran Roda berputar sesuai (tidak

terlalu besar dan tidak terlalu kecil)

14 1

Ukuran kartu pertanyaan sesuai (tidak terlalu kecil tidak terlalu besar)

15 1

6 Bentuk Keunikan bentuk yang disajikan 16 1

Kerapihan komponen media 17


(65)

49

Kejelasan warna yang disajikan 19 1 8 Garis Kejelasan garis batas pada papan

jelajah Indonesia

20 1

Kisi-kisi instrumen untuk validasi materi dikembangkan indikator pengembangan materi. Terdapat 2 kisi-kisi validasi materi yang dikembangkan oleh peneliti dikarenakan adanya perbaikan dari validator instrumen. Untuk validasi pertama digunakan 3 aspek yaitu keakuratan, kesesuaian dan kemenarikan. Untuk validasi ke dua menggunakan 4 aspek yang diadaptasi dari pendapat Oemar Hamalik (2011: 178) yaitu signifikansi, validasi relevansi, learnbility dan minat.

Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi 1

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi 2

No. Aspek Indikator No. Butir Jumlah

1. Akurat Ketepatan materi dengan media Roda Jelajah Indonesia

1 1

2. Kesesuaian Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi

2 1

Kesesuaian materi dengan dengan kompetensi dasar

3 1

Kesesuaian materi dengan karakteristik siswa

4 1

3 Kemenarikan Kemenarikan sajian materi dalam media Roda Jelajah Indonesia

5 1

No. Aspek Indikator No. Butir Jumlah

1. Signifikansi Ketepatan materi dengan roda jelajah Indonesia

1 1

Kedalaman materi dalam roda jelajah Indonesia

2 1

2. Validasi Relevansi

Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi

3 1

Kesesuaian materi dengan Kompetensi Dasar

4 1

Kesesuaian tingkat kesulitan pertanyaan dalam media roda


(66)

50

Tabel 5. Kisi - Kisi Instrumen Angket Respon Siswa

No Indikator No Butir Jumlah

Butir

1 Kejelasan petunjuk penggunaan media 1 1

2 Kemampuan media menarik perhatian anak 2 1

3 Penggunaan warna dalam media Roda Jelajah Indonesia

3,4 2

4 Kesesuaian gambar dengan materi peninggalan sejarah Indonesia

5 1

5 Kejelasan tulisan dalam media 6 1

6 Kemudahan penggunaan media 7 1

7 Keamanan media 8 1

8 Kemampuan media membuat pembelajaran menyenangkan

9 1

9 Ketepatan media untuk materi peninggalan sejarah

10 1

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif kuantitatif kemudian dikonversikan ke data kualitatif dengan skala 5 untuk mengetahui kualitas produk. Langkah yang digunakan menggunakan

jelajah Indonesia

Kesesuaian bahasa yang digunakan dalam media roda jelajah Indonesia materi

9

3 Learnbility Media mampu melibatkan siswa dalam pembelajaran dalam penyampaian ma

6 1

Kesesuaian penyajian materi dengan tingkat perkembangan siswa

10 1

4 Minat Media mampu memotivasi siswa dalam memperdalam materi peninggalan sejarah

7 1

Kemenarikan sajian materi dalam media roda jelajah Indonesia


(67)

51

pengkategorisasian oleh Eko Putro Widoyoko (2010: 238). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6. Konversi Data Kualitatif (Eko Putro Widoyoko (2010: 238).

Rumus Rerata skor Kriteria

X > Xi + 1,8 x Sbi >4,2 Sangat Baik

Xi + 0,6 x Sbi < X ≤ Xi + 1,8 x Sbi >3,4 – 4,2 Baik Xi –0,6 x Sb i < X ≤ Xi +0,6 x Sbi >2,6 – 3,4 Cukup

Xi –1,8 x Sbi < X ≤Xi – 0,6 x Sbi >1,8 – 2,6 Kurang

X ≤Xi – 1,8 x Sbi ≤1,8 Sangat Kurang

Dalam penelitian ini, produk yang dikembangkan dianggap layak digunakan sebagai media pembelajaran apabila hasil uji coba lapangan minimal termasuk dalam kriteria baik. Maka media dianggap layak jika nilai lebih dari 3,4.


(68)

52 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian

Media Roda Jelajah Indonesia dikembangkan dengan menggunakan model Borg dan Gall yang dimodifikasi dengan Arief S.Sadiman untuk pengambilan subjeknya. Adapun penjelasan dari langkah-langkah model Borg dan Gall sebagai berikut.

1. Penelitian dan Pengumpulan data

Langkah penelitian dan pengumpulan data ini dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui masalah yang terdapat dalam pembelajaran di SD khususnya kelas V SD Negeri Wonosari Baru. Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada tanggal 23 November. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan observasi pembelajaran IPS kelas V A, VB dan VC SD Negeri Wonosari Baru. Berdasarkan observasi yang dilakukan saat pembelajaran IPS berlangsung, didapati hasil sebagai berikut.

a. Pembelajaran IPS masih berpusat pada guru.

b. Media IPS yang digunakan belum optimal dalam mengajarkan materi IPS diajarkan.

c. Penggunaan media yang masih berpusat pada guru, belum mampu melibatkan siswa secara aktif.

d. Kurang adanya semangat belajar pada siswa ketika menghadapi materi yang terlalu banyak menghafal.


(1)

133

Lampiran 9. Gambar Uji Coba

Siswa berdiskusi menentukan jawaban


(2)

134

Siswa menggerakkan pion


(3)

135

Lampiran 10. Gambar Media Roda Jelajah Indonesia

Pion dan buku panduan


(4)

136

Box media


(5)

137

Lampiran 11. Surat Izin Penelitian


(6)

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI BANYUANYAR I Pengelolaan Media Pembelajaran Matematika Kelas V SD Negeri Banyuanyar I Surakarta.

0 2 16

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH BOGOR WONOSARI GUNUNGKIDUL.

1 2 176

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS MATERI KERAJAAN BUDHA DAN PENINGGALANNYA DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 1 WOJO BANTUL YOGYAKARTA.

0 1 167

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI METODE MIND MAP SISWA KELAS V SD NEGERI JERUKSARI WONOSARI GUNUNGKIDUL.

0 7 187

PENGEMBANGAN JOB SHEET TEKNIK KERJA BENGKEL ELEKTRONIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 2 WONOSARI, GUNUNGKIDUL.

8 32 141

PENGEMBANGAN JOB SHEET TEKNIK KERJA BENGKEL ELEKTRONIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 2 WONOSARI, GUNUNGKIDUL.

14 82 141

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS III SD NEGERI WONOSARI IV KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

1 2 191

TINGKAT KESULITAN BELAJAR GULING BELAKANG SISWA KELAS V SD NEGERI JAMBE WONOSARI GUNUNGKIDUL.

0 7 90

MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE IKHTISAR SISWA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DI KELAS V SD NEGERI WONOSARI IV KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

1 4 242

HUBUNGAN SCREEN TIME DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI WONOSARI BARU GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN SCREEN TIME DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI WONOSARI BARU GUNUNGKIDUL - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 12