Confirmatory Factor Analysis HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Lanjutan Tabel 4.9 : Hasil Uji Normalitas Secara Multivariate Variable skew c.r. kurtosis c.r. Keterangan x2.4 1.839 7.319 3.893 7.745 Tidak normal x1.1 -2.054 -8.171 4.778 9.506 Tidak normal x1.2 -1.537 -6.116 1.344 2.674 Normal x1.3 -0.646 -2.571 -0.634 -1.262 Normal x1.4 -1.033 -4.109 -0.056 -0.112 Normal Multivariate 239.377 22.303 Tidak normal Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai c.r. dari skewness dan kurtosis pada masing-masing indikator berada didalam selang ± 3, hal ini menunjukkan bahwa asumsi normalitas secara univariate terpenuhi. Namun, hasil uji normalitas secara multivariate menunjukkan nilai c.r. kurtosis sebesar 22,303 3, hal ini menunjukkan bahwa asumsi normalitas secara multivariate tidak terpenuhi. Namun demikian analisis data penelitian ini dapat dilanjutkan karena normalitas data bukan syarat mutlak regresi seperti dikatakan oleh Rietveld dan Sunaryanto 1994 dalam Sumardi dan Hardiningsih 2001.

4.4. Confirmatory Factor Analysis

Menurut Rigdon dan Ferguson 1991 dalam Wijanto 2008 : 64 – 66 suatu variabel dikatakan mempunyai validitas yang baik terhadap konstruk atau variabel latennya, jika muatan faktor standarnya standardized loading factors  0,70. Jika ada muatan faktor standar lebih kecil dari batas kritikal tersebut, maka variabel teramati terkait bisa dihapuskan dari model. Selain kedua pilihan batas kritikal, Igbaria et.al 1997 menambahkan, jika ada nilai muatan faktor standar 0,50, tetapi masih ≥ 0,30 maka variabel yang terkait bisa dipertimbangkan untuk tidak dihapus Wijanto, 2008 : 139. Tabel 4.10 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Putaran Ke-1 Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ ε j] Construct Reliability Variance Extrated x1.1 0.402 0.162 0.838 x1.2 0.315 0.099 0.901 x1.3 0.816 0.666 0.334 x1 x1.4 0.746 0.557 0.443 0.674 0.371 x2.1 0.899 0.808 0.192 x2.2 0.941 0.885 0.115 x2.3 0.912 0.832 0.168 x2 x2.4 0.257 0.066 0.934 0.865 0.648 x3.1 -0.085 0.007 0.993 x3.2 0.243 0.059 0.941 x3.3 0.937 0.878 0.122 x3.4 0.766 0.587 0.413 x3.5 0.861 0.741 0.259 x3 x3.6 0.651 0.424 0.576 0.775 0.449 x4.1 0.804 0.646 0.354 x4.2 0.253 0.064 0.936 x4.3 0.862 0.743 0.257 x4.4 0.478 0.228 0.772 x4.5 0.444 0.197 0.803 x4 x4.6 0.741 0.549 0.451 0.782 0.420 x5.1 0.276 0.076 0.924 x5.2 0.888 0.789 0.211 x5.3 0.713 0.508 0.492 x5 x5.4 0.528 0.279 0.721 0.711 0.413 y1.1 0.913 0.834 0.166 y1.2 0.946 0.895 0.105 y1 y1.3 0.899 0.808 0.192 0.734 0.500 y2.1 0.623 0.388 0.612 y2.2 0.799 0.638 0.362 y2.3 0.375 0.141 0.859 y2.4 0.825 0.681 0.319 y2.5 0.317 0.100 0.900 y2.6 0.920 0.846 0.154 y2.7 0.290 0.084 0.916 y2.8 0.212 0.045 0.955 y2 y2.9 0.328 0.108 0.892 0.786 0.337 Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan nilai standardized loading factors pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa : a. Faktor sosial X 1 memiliki validitas yang baik, karena nilai standardized loading factors masing-masing indikatornya lebih dari 0,30. b. Kompleksitas X 2 memiliki validitas yang baik, karena nilai standardized loading factors masing-masing indikatornya lebih dari 0,30. c. Kesesuaian tugas X 3 memiliki validitas yang kurang baik, karena nilai standardized loading factors pada indikatornya yaitu X3.1 dan X3.2 kurang dari 0,30. Sehingga kedua indikator tersebut harus dikeluarkan. d. Konsekuensi jangka panjang X 4 memiliki validitas yang kurang baik, karena nilai standardized loading factors pada indikatornya yaitu X4.2 kurang dari 0,30. Sehingga indikator tersebut harus dikeluarkan. e. Kondisi yang memfasilitasi X 5 memiliki validitas yang kurang baik, karena nilai standardized loading factors pada indikatornya yaitu X5.1 kurang dari 0,30. Sehingga indikator tersebut harus dikeluarkan. f. Pemanfaatan teknologi informasi Y 1 memiliki validitas yang baik, karena nilai standardized loading factors masing-masing indikatornya lebih dari 0,30. g. Kinerja Y 2 memiliki validitas yang kurang baik, karena nilai standardized loading factors pada indikatornya yaitu Y2.7 dan Y2.8 kurang dari 0,30. Sehingga kedua indikator tersebut harus dikeluarkan. Tabel 4.11 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Putaran Ke-2 Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated x1.1 0,404 0,163 0,837 x1.2 0,315 0,099 0,901 x1.3 0,813 0,661 0,339 x1 x1.4 0,749 0,561 0,439 0,674 0,371 x2.1 0,899 0,808 0,192 x2.2 0,941 0,885 0,115 x2 x2.3 0,912 0,832 0,168 0,941 0,842 x3.3 0,357 0,127 0,873 x3.4 0,933 0,870 0,130 x3.5 0,768 0,590 0,410 x3 x3.6 0,865 0,748 0,252 0,837 0,584 x4.1 0,650 0,423 0,578 x4.3 0,802 0,643 0,357 x4.4 0,857 0,734 0,266 x4.5 0,484 0,234 0,766 x4 x4.6 0,455 0,207 0,793 0,793 0,448 x5.2 0,742 0,551 0,449 x5.3 0,890 0,792 0,208 x5 x5.4 0,709 0,503 0,497 0,826 0,615 y1.1 0,533 0,284 0,716 y1.2 0,913 0,834 0,166 y1 y1.3 0,946 0,895 0,105 0,543 0,671 y2.1 0,619 0,383 0,617 y2.2 0,803 0,645 0,355 y2.3 0,370 0,137 0,863 y2.4 0,822 0,676 0,324 y2.5 0,318 0,101 0,899 y2.6 0,927 0,859 0,141 y2 y2.9 0,315 0,099 0,901 0,500 0,500 Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan nilai standardized loading factors pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa faktor sosial X 1 , kompleksitas X 2 , kesesuaian tugas X 3 , konsekuensi jangka panjang X 4 , kondisi yang memfasilitasi X 5 , pemanfaatan teknologi informasi Y 1 dan kinerja Y 2 memiliki validitas yang baik, karena nilai standardized loading factors pada masing-masing indikatornya lebih dari 0,30. Dilihat dari construct reliability menunjukkan bahwa : a. Faktor sosial X 1 memiliki reliabilitas yang cukup baik, karena nilai construct reliability yang dihasilkan mendekati 0,70 walaupun nilai Variance Extrated yang dihasilkan kurang dari 0,50. b. Kompleksitas X 2 memiliki reliabilitas yang sangat baik, karena nilai construct reliability yang dihasilkan lebih dari 0,70 dan nilai Variance Extrated yang dihasilkan lebih dari 0,50. c. Kesesuaian tugas X 3 memiliki reliabilitas yang sangat baik, karena nilai construct reliability yang dihasilkan lebih dari 0,70 dan nilai Variance Extrated yang dihasilkan lebih dari 0,50. d. Konsekuensi jangka panjang X 4 memiliki reliabilitas yang baik, karena nilai construct reliability yang dihasilkan lebih dari 0,70 walaupun nilai Variance Extrated yang dihasilkan mendekati 0,50. e. Kondisi yang memfasilitasi X 5 memiliki reliabilitas yang sangat baik, karena nilai construct reliability yang dihasilkan lebih dari 0,70 dan nilai Variance Extrated yang dihasilkan lebih dari 0,50. f. Pemanfaatan teknologi informasi Y 1 memiliki reliabilitas yang baik, karena nilai construct reliability yang dihasilkan kurang dari 0,70 dan nilai Variance Extrated yang dihasilkan lebih dari 0,50. g. Kinerja Y 2 memiliki reliabilitas yang baik, karena nilai construct reliability yang dihasilkan kurang dari 0,70 walaupun nilai Variance Extrated yang dihasilkan sama dengan 0,50. Untuk mengetahui masing-masing indikator sudah membentuk unidimensionalitas atau belum dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.12 : Uji Unidimensionalitas Indikator Standardize Factor Loading Probabilitas Ket x1.1 0,404 0,000 Signifikan x1.2 0,315 0,012 Signifikan x1.3 0,813 0,000 Signifikan x1.4 0,749 0,000 Signifikan x2.1 0,899 0,013 Signifikan x2.2 0,941 0,013 Signifikan x2.3 0,912 0,013 Signifikan x3.3 0,357 0,000 Signifikan x3.4 0,933 0,000 Signifikan x3.5 0,768 0,000 Signifikan x3.6 0,865 0,000 Signifikan x4.1 0,650 0,000 Signifikan x4.3 0,802 0,000 Signifikan x4.4 0,857 0,000 Signifikan x4.5 0,484 0,000 Signifikan x4.6 0,455 0,000 Signifikan x5.2 0,742 0,000 Signifikan x5.3 0,890 0,000 Signifikan x5.4 0,709 0,000 Signifikan y1.1 0,533 0,000 Signifikan y1.2 0,913 0,000 Signifikan y1.3 0,946 0,000 Signifikan y2.1 0,619 0,000 Signifikan y2.2 0,803 0,000 Signifikan y2.3 0,370 0,000 Signifikan y2.4 0,822 0,000 Signifikan y2.5 0,318 0,000 Signifikan y2.6 0,927 0,005 Signifikan y2.9 0,315 0,000 Signifikan Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa masing-masing indikator memiliki nilai probabilitas kurang dari 5, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Penggunaan teknologi informasi yang terhubung secara online oleh rekan kerja dalam melaksanakan tugas X 1.1 , atasan memotivasi penerapan teknologi informasi yang terhubung secara online X 1.3 dan dorongan perusahaan untuk menerapkan teknologi informasi yang terhubung secara online X 1.4 membentuk variabel faktor sosial X 1 . 2. Penggunaan teknologi informasi yang terhubung secara online dalam melakukan pekerjaan X 2.1 , bekerja dengan teknologi informasi yang terhubung secara online sangat rumit X 2.2 dan teknologi informasi yang terhubung secara online menyita banyak waktu X 2.3 membentuk variabel kompleksitas X 2 . 3. Teknologi informasi yang terhubung secara online meningkatkan kualitas hasil pekerjaan X 3.3 , teknologi informasi yang terhubung secara online menghasilkan output yang lebih banyak X 3.5 dan teknologi informasi yang terhubung secara online membantu kelancaran tugas X 3.5 membentuk variabel kesesuaian tugas X 3 . 4. Teknologi informasi yang terhubung secara online membantu pekerjaan yang lebih menantang X 4.1 , teknologi informasi yang terhubung secara online membuat pekerjaan lebih bervariasi X 4.3 dan teknologi informasi yang terhubung secara online meningkatkan posisi X 4.6 membentuk variabel konsekuensi jangka panjang X 4 . 5. Tersedia panduan bila kesulitan mengaplikasikan teknologi informasi yang terhubung secara online X 5.2 , tersedia panduan bila kesulitan memilih hardware teknologi informasi yang terhubung secara online X 5.3 dan tersedia panduan bila kesulitan dengan hardware X 5.4 membentuk variabel kondisi yang memfasilitasi X 5 . 6. Intensitas penerapan teknologi informasi yang terhubung secara online Y 1.1 , frekuensi penggunaan teknologi informasi yang terhubung secara online Y 1.2 dan jumlah jenis perangkat lunak teknologi informasi yang terhubung secara online Y 1.3 membentuk variabel pemanfaatan teknologi informasi Y 1 . 7. Teknologi informasi yang terhubung secara online menunjukkan ketetapan rincian data Y 2.1 , teknologi informasi yang terhubung secara online menyediakan data yang akurat Y 2.2 , perintah-perintah dalam teknologi informasi yang terhubung secara online mudah dipahami dan dimengerti Y 2.4 , dan teknologi informasi yang terhubung secara online meminimalkan kesalahan pengentrian data Y 2.6 membentuk variabel kinerja Y 2 .

4.5. Multicolearity Atau Singularity