ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA UNIT-UNIT PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK AREA SURABAYA NIAGA.

(1)

SKRIPSI

Oleh:

BAGUS KUSUMA PRAMUDITYA 0513010339/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Diajukan oleh :

BAGUS KUSUMA PRAMUDITYA 0513010339/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(3)

(PERSERO, Tbk)” AREA SURABAYA NIAGA

Disusun Oleh :

Bagus Kusuma Pramuditya 0513010339/FE/EA Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 20 November 2009

Pembimbing : Tim Penguji : Pembimbing Utama Ketua

Prof. Dr. H. Soeparlan Pranoto SE, MM, AK Prof. Dr. H. Soeparlan Pranoto SE, MM, Ak

NIP. 030 195 017 Sekretaris

Drs. Ec. H. E Achsan, AK Anggota

Rina Mustika, SE, MM

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM NIP. 030 202 398


(4)

  i   

menimba ilmu hingga kenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan judul : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA ”PT. BANK MANDIRI (PERSERO, Tbk)” AREA SURABAYA NIAGA.

Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, Rektor Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin N, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Surabaya.

3. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, Msi, selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Surabaya.

4. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, M.Si, Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Surabaya.


(5)

  ii   

6. Kepada Alm. Papa tercinta yang semasa hidupnya selalu memberikan do’a, kasih sayang, dukungan, dan bantuannya secara moril maupun materiil.

7. Mama dan keluargaku tercinta terima kasih atas do’a, kasih sayang, dan dukungannya yang telah diberikan selama ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, Juni 2010


(6)

  iii   

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAKSI ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 8

1.3. Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 11

2.2. Telaah Teori ... 18


(7)

  iv   

2.2.2.2. Kompleksitas (Complexity) ………... 24

2.2.2.3. Kesesuaian Tugas (Job Fit) ……… 24

2.2.2.4. Konsekuensi Jangka Panjang (Long Term Cosequences) ……….. 24

2.2.2.5. Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Condition) ... 25

2.2.3. Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 25

2.2.4. Kinerja ………... 28

2.2.4.1. Definisi Kinerja ………... 28

2.2.4.2. Penilaian Kinerja ………... 29

2.2.4.3. Manfaat Penilaian Kinerja ... 31

2.2.4.4. Hubungan Model Rantai Teknologi Kinerja ... 31

2.2.5. Pengaruh Faktor Sosial, Kompleksitas, Kesesuaian Tugas, Konsekuensi Jangka Panjang, Kondisi Yang Memfasilitasi terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 34


(8)

  v   

Pemanfaatan Teknologi Informasi ………... 35

2.2.5.3. Pengaruh Kesesuaian Tugas (Job Fit) terhadap

Pemanfaatan Teknologi Informasi …………... 37

2.2.5.4. Pengaruh Konsekuensi Jangka Panjang

(Long Term Consequences) terhadap Pemanfaatan

Teknologi Informasi ……….………..…… 39

2.2.5.5. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi

(Facilitating Condition) terhadap Pemanfaatan

Teknologi Informasi ……...………….………… 41

2.2.5.6. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi

terhadap Kinerja Individual …... 43 2.3. Kerangka Pikir ... 46 2.4. Hipotesis ... 50

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel …………... 51 3.1.1. Definisi Operasional ………... 51


(9)

  vi   

3.2.2. Sampel ………...…... 58

3.3. Teknik Pengumpulan Data ………...………... 59

3.3.1. Jenis Data ………... 59

3.3.2. Sumber Data ………...………. 60

3.3.3. Pengumpulan Data ………...……… 60

3.4. Teknik Analisis ………...………. 61

3.4.1. Asumsi-Asumsi Structural Equation Modelling …….. 62

3.4.1.1. Uji Multivariate Outliers ………..……….. 62

3.4.1.2. Uji Normalitas ……….….………….. 62

3.4.1.3. Multicoliniearity atau Singularity ……… 63

3.4.2. Tahapan Dalam Prosedur SEM ... 63

3.4.2.1. Spesifikasi Model ... 64

3.4.2.2. Identifikasi ... 69

3.4.2.3. Estimasi ... 70

3.4.2.4. Uji Kecocokan ... 71


(10)

  vii   

4.1.2. Visi dan Misi ... 81

4.1.3. Struktur Organisasi ... 82

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 83

4.2.1 Distribusi Frekuensi Faktor Sosial (X1) ... 83

4.2.2. Distribusi Frekuensi Kompleksitas (X2) ... 84

4.2.3. Distribusi Frekuensi Kesesuaian Tugas (X3) ... 84

4.2.4. Distribusi Frekuensi Konsekuensi Jangka Panjang (X4)... 85

4.2.5. Distribusi Frekuensi Kondisi Yang Memfasilitasi (X5)... 86

4.2.6. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Teknologi Informasi (Y1) ... 87

4.2.7. Distribusi Frekuensi Kinerja ... 88

4.3. Asumsi Struktural Equation Modeling ... 89

4.3.1. Uji Multivariate Outlier ... 89

4.3.2. Uji Normalitas ... 91

4.4. Confirmatory Factor Analisys ... 92

4.5. Multicoliniearity atau Singularity ... 99


(11)

  viii   

4.8.2. Hipotesis Ke-2 ... 107

4.8.3. Hupotesis Ke-3 ... 108

4.8.4. Hipotesis Ke-4 ... 109

4.8.5. Hipotesis Ke-5 ... 110

4.8.6. Hipotesis Ke-6 ... 112

4.9. Perbedaan Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu ... 113

4.10. Keterbatasan Penelitian ... 115

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 117

5.2. Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

  ix   

Tabel 3.1 Goodness-Of-Fit Indices ... 73

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pada Variabel Faktor Sosial (X1) ... 83

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pada Variabel Kompleksitas (X2) ... 84

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pada Variabel Kesesuaian Tugas (X3) .. 85

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pada Variabel Konsekuensi Jangka Panjang (X4) ... 86

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pada Variabel Kondisi Yang Memfasilitasi (X5) ... 87

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pada Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi (Y1) ... 88

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pada Variabel Kinerja (Y2) ... 89

Tabel 4.8 Hasil Uji Multivariate Outlier ……… 90

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Secara Multivariate ... 91

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Putaran Ke-1 ……… 93

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Putaran Ke-2 ……… 95

Tabel 4.12 Hasil Uji Unidimensionalitas ... 197


(13)

  x   

Tabel 4.16 Rangkuman Beberapa Perbedaan Dengan Penelitian


(14)

  xi   

Gambar 2.2 Model Rantai Teknologi Kinerja ... 32

Gambar 2.3 Kerangka Pikir ... 49

Gambar 3.1 Path Diagram ... 68

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 82


(15)

  xii   

Lampiran 10 : Uji Normalitas

Lampiran 11 : Contruct bReliability dan Variance Extracted Lampiran 12 : Uji Hipotesis Kausal


(16)

xv Oleh

Bagus Kusuma Pramuditya

ABSTRAK

Dunia perbankan, fleksibilitas dalam memberikan pelayanan saat ini menjadi tuntutan sebagian besar nasabah khususnya di kota-kota besar di Indonesia. Nasabah yang kebanyakan menuntut agar dapat menggunakan jasa yang anytime, anywhere dan anyhow karena tuntutan jaman yang semakin maju dan berkembang menyebabkan kebutuhan nasabah yang semakin beragam dan kompleks dalam melakukan transaksi Tujuan untuk menguji dan membuktikan pengaruh faktor sosial, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang dan kondisi yang memfasilitasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Surabaya Niaga.

Populasi penelitian ini adalah semua karyawan yang berhubungan langsung dengan pemanfaatan teknologi informasi (online) di 24 unit PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) Area Surabaya Niaga sedangkan sampelnya berjumlah 96 karyawan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Surabaya Niaga dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Untuk menjawab perumusan, tujuan dan hipotesis penelitian maka analisis yang digunakan adalah analisis Structural Equation Modeling.

Berdasarkan hasil analisis Structural Equation Modeling, dapat disimpulkan bahwa faktor sosial (X1) berpengaruh positif terhadap pemanfaatan teknologi

informasi (Y1), kompleksitas (X2) tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan

teknologi informasi (Y1), kesesuaian tugas (X3) berpengaruh positif terhadap

pemanfaatan teknologi informasi (Y1), konsekuensi jangka panjang (X4) tidak

berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi (Y1), kondisi yang

memfasilitasi (X5) tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi

(Y1), pemanfaatan teknologi informasi (Y1) berpengaruh positif terhadap kinerja

(Y2).

Kata kunci : Pemanfaatan teknologi informasi, kinerja, faktor sosial, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, kondisi yang memfasiitasi, kinerja


(17)

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian dan dunia usaha dewasa ini semakin cepat, situasi demikian menciptakan persaingan usaha yang semakin ketat sehingga masing-masing perusahaan harus mempunyai strategi bersaing agar dapat bertahan.

Dunia perbankan, fleksibilitas dalam memberikan pelayanan saat ini menjadi tuntutan sebagian besar nasabah khususnya di kota-kota besar di Indonesia. Nasabah yang kebanyakan menuntut agar dapat menggunakan jasa yang anytime, anywhere dan anyhow karena tuntutan jaman yang semakin maju dan berkembang menyebabkan kebutuhan nasabah yang semakin beragam dan kompleks dalam melakukan transaksi.

Pemanfaatan teknologi informasi dikalangan perbankan dapat meningkatkan efisiensi operasi dan meminimalisasi resiko operasi, meningkatkan produktivitas, ketepatan dan keamanan operasi perbankan serta dapat digunakan sebagai piranti analisis dan instrument pemasaran. Tanpa teknologi informasi, kalangan perbankan Indonesia akan sulit untuk menjawab tuntutan nasabah dan sulit untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.


(18)

Kemajuan teknologi informasi yang berjalan sangat pesat menyebabkan bank-bank semakin banyak menawarkan dan mendistribusikan produk dan jasanya, dengan keterlibatan teknologi informasi dalam distribusi pelayanan jasa bank tersebut menyebabkan resiko yang dihadapi industri perbankan akan semakin meningkat baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. (Sugiarto, 2003).

Empat hal penting agar sebuah bank bisa tumbuh menjadi besar dan kuat adalah modal yang kuat sebagai dasar pertumbuhan bank, teknologi yang kuat sebagai basis untuk bersaing, manajemen yang kuat sebagai basis pertumbuhan yang produktif dan aman, dan sumber daya manusia yang professional dan etika. Jadi, bank yang tidak memiliki teknologi yamg kuat akan menghadapi masalah yang serius dalam bersaing. (Susetyo, 2006)

Dua aspek penting dalam pengembangan bisnis yang berhubungan dengan teknologi informasi adalah infrastruktur dan SDM, selain kedua aspek tersebut, tentunya masih banyak aspek lain seperti financial, namun lemahnya infrastruktur dan kelangkaan SDM merupakan penyebab lambannya bisnis teknologi informasi, langkanya SDM IT yang handal merupakan masalah utama di seluruh dunia. (Raharjo, 2000).

Melayani tuntutan nasabah yang semakin kompleks mendorong perusahaan perbankan di Indonesia bersaing untuk meningkatkan kualitas layanannya. Salah satunya adalah dengan teknologi informasi.


(19)

Teknologi informasi yang ada juga harus didukung dengan SDM yang bisa mengoperasikan teknologi informasi tersebut agar manfaatnya dapat sama-sama dirasakan baik individu yang mengoperasikannya maupun perusahaan, maka akan sulit bagi suatu bank jika dalam kegiatan operasionalnya tidak menggunakan teknologi informasi karena persaingan yang ketat antar bank yang semuanya mengandalkan teknologi informasi untuk unggul dalam persaingan.

Menurut Bodnar dan Hopwood (1995) yang dikutip oleh Laksmana dan Muslicah (2002) ada tiga hal yang berkaitan dengan teknologi informasi berbasis komputer, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan pengguna (brainware). Ketiga elemen tersebut saling berinteraksi dan dihubungkan dengan suatu perangkat masukan dan keluaran (input-output media) yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pengguna sistem adalah manusia (man) yang secara psikologi memiliki perilaku (behavior) tertentu yang melekat pada dirinya, sehingga aspek keperilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna (brainware) teknologi informasi menjadi penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalankan teknologi informasi.

Thompson et al, (1991) dalam Jin (2003) mengemukakan pentingnya aspek perilaku dalam penerapan penggunaan PC. Hal tersebut didasarkan hasil penelitian empiris yang menguji pengaruh perilaku individual pengguna terhadap penggunaan personal computer (PC) yang mengadopsi


(20)

teori sikap dan perilaku dari Triandis (1980) dengan memasukkan enam faktor yang mempengaruhi penggunaan personal computer (PC) yaitu faktor sosial (social norm), perasaan individu (affect)t, kompleksitas (complexity), kesesuaian tugas (job fit), konsekuensi jangka panjang (long termconsequences), dan kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition).

Hasil penelitian Thompson et al, (1991) dalam Jin (2003) ditemukan bukti bahwa faktor sosial (social factor), kesesuaian tugas (job fit), dan konsekuensi jangka panjang (long term consequences) menunjukkan hubungan positif terhadap personal computer (PC), sedangkan perasaan individu (affect), kompleksitas (complexity) dan kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) menunjukkan hubungan yang tidak signifikan dan negatif terhadap penggunaan personal computer (PC).

Jin (2003) juga melakukan penelitian dengan menguji enam faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi (TI) dengan menggunakan model konseptual yang telah dikembangkan dan diuji sebelumnya oleh Thompson at el, (1991) sedangkan untuk menguji hubungan antara pemanfaatan teknologi informasi (TI) terhadap kinerja individual menggunakan model dari penelitian Goodhue dan Thompson (1995). Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara faktor sosial (social factor) dengan pemanfaatan teknologi informasi (TI), sedangkan perasaan individu (affect) tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan teknologi informasi (TI).


(21)

Hasil penelitian Jin (2003) juga menunjukkan hubungan negatif antara kompleksitas (complexity), kesesuaian tugas (job fit), konsekuensi jangka panjang (long term consequences), kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) dengan pemanfaatan teknologi informasi (TI). Hasil penelitian tidak mendukung hubungan antara pemanfaatan teknologi informasi (TI) dengan kinerja akuntan publik.

PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) merupakan salah satu bank pemerintah Indonesia yang memiliki jumlah nasabah dan penggunaan komputer terbesar di Indonesia yang juga ikut berlomba untuk meningkatkan kualitas layanannya dengan investasi teknologi informasi.

Proses implementasi sistem teknologi informasi yang online dan terintegrasi yang merupakan jaringan komputasi berbasis web yang terhubung secara real time dan online yang terkoneksi langsung dengan kantor pusat PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) di Jakarta.

Hampir disemua titik pelayanan PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) di seluruh Indonesia sudah menggunakan sistem ini. Mulai dari transaksi keuangan dan pelaporan keuangan, aplikasi simpanan dan pinjaman, informasi nasabah dan aplikasi sumber daya manusia. Selain itu, dengan sistem ini karyawan juga dapat menyimpan mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi, dengan adanya teknologi informasi di PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) maka perusahaan bisa mempunyai produk


(22)

keuangan yang sesuai dengan perilaku nasabahnya sehingga tercapai tujuan utama perusahaan yaitu meningkatkan sales dan mempercepat keputusan manajemen strategis berdasarkan data yang akurat.

Penerapan teknologi informasi pada PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) di unit-unit dirasakan memberikan manfaat yang cukup signifikan. Adanya teknologi informasi ini memudahkan untuk operasional, pemeliharaan dan control aplikasi di unit Bank Mandiri serta meningkatkan daya saing Bank Mandiri dengan bank-bank lain. Sementara itu bagi nasabah manfaat yang diperoleh cukup signifikan, mereka dapat bertransaksi secara online di seluruh gerai Bank Mandiri.

Penerapan teknologi informasi di PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) dapat membantu para karyawan dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabahnya. Kendati begitu, menurut GA PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) Area Surabaya Niaga, Bpk. Rustam tidak berarti penerapan teknologi informasi di PT. Bank Mandiri tanpa kendala, terutama dalam penggunaan dan pengoperasian teknologi informasi ini oleh karyawan. Kesiapan SDM dalam penerapan sistem teknologi informasi ini merupakan tantangan yang harus dihadapi PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) jadi semuanya itu kembali pada bagaimana kesiapan SDM PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) dalam menerima dan memanfaatkan sistem dan teknologi yang ada karena secanggih apapun sistem atau teknologi yang ada tetapi tanpa adanya SDM yang handal yang bisa


(23)

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor sosial, kompleksitas, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, dan kondisi yang memfasilitasi maka tidak akan bisa mendatangkan manfaat bagi perusahaan.

Menurut Syam (1999) dalam Nasution (2004), pertimbangan perilaku perlu mendapat perhatian khusus dalam konteks penerapan teknologi informasi (TI). Pendapat ini sejalan dengan Sung (1987) dan Henry (1986) yang dikutip Nasution (2004) yang menyatakan bahwa faktor-faktor teknis, perilaku, situasi dan personel pengguna teknologi informasi (TI) perlu dipertimbangkan sebelum teknologi informasi diimplementasikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi para personil yang terlibat dalam implementasi sistem akan berpengaruh pada akhir suatu sistem, apakah sistem tersebut berhasil atau tidak, dapat diterima atau tidak, dapat bermanfaat atau tidak jika diterapkan.

Penelitian ini dilakukan karena ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi di PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) dan dengan SDM yang dimiliki oleh organisasi dalam mengoperasikannya, akan mendatangkan value (nilai) yaitu berupa peningkatan kinerja karyawan yang secara otomatis akan tercapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan sales dan daya saing dengan bank-bank lain. Peneliti dirasa perlu untuk meneliti faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan, dan objek pada penelitian ini menggunakan PT. Bank Mandiri (Persero,


(24)

Tbk), yang untuk saat ini persaingan antara bank-bank konvensional dengan bank milik pemerintah maupun swasta nasional dan syariah berlomba-lomba untuk meningkatkan kinerjanya dengan dukungan teknologi informasi.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, akan dilakukan penelitian dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO, Tbk) AREA SURABAYA NIAGA”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh antara faktor sosial (social factor) dengan pemanfaatan teknologi informasi.

2. Apakah terdapat pengaruh antara kompleksitas (complexity) dengan pemanfaatan teknologi informasi.

3. Apakah terdapat pengaruh antara kesesuaian tugas (job fit) dengan pemanfaatan teknologi informasi.

4. Apakah terdapat pengaruh antara konsekuensi jangka panjang (long term consequences) dengan pemanfaatan teknologi informasi.


(25)

5. Apakah terdapat pengaruh antara kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) penggunaan teknologi informasi yang online pada PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) dengan pemanfaatan teknologi informasi.

6. Apakah terdapat pengaruh antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kinerja kayawan PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk).

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh faktor sosial (social factor), kompleksitas (complexity), kesesuaian tugas (job fit), konsekuensi jangka panjang (long term consequences), dan kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) Area Surabaya Niaga. 2. Untuk menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh pemanfaatan

teknologi informasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) Area Surabaya Niaga.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk melakukan keputusan investasi dalam teknologi informasi dengan mempertimbangkan dampak kinerja karyawan yang disebabkan oleh pemanfaatan teknologi informasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi


(26)

sikap dan perilaku individu sehingga dapat membuka wawasan anggota perusahaa mengenai pentingnya pemahaman tentang teknologi informasi sehingga dapat mendorong anggota organisasi untuk memanfaatkan teknologi informasi yang ada untuk meningkatkan kinerja.

2. Bagi Peneliti dan Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku individu terhadap pemanfaatan teknologi informasi yang berdampak pada peningkatan kinerja karyawan.

3. Bagi Almamater

Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur bidang teknologi informasi dan memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku individu terhadap pemanfaatan teknologi informasi yang berdampak pada peningkatan kinerja karyawan.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian Thompson et al, (1991) dengan judul “PERSONAL COMPUTING : TOWARD A CONCEPTUAL MODEL OF UTILIZATION” didasari oleh teori sikap dan perilaku (theory of attitude and behavior) dari Triandis (1980) yang menguji pengaruh faktor sosial (social factor), affect, kompleksitas (complexity), kesesuaian tugas (job fit), konsekuensi jangka panjang (long term consequences), dan kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) terhadap penggunaan personal computer (PC). Responden dalam penelitian ini adalah 212 karyawan yang berpendidikan (manajer) di Sembilan divisi perusahaan multi-nasional.

Pengukuran dan alat uji hipotesis dengan menggunakan partial least squares (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa norma sosial (social norms), kompleksitas (complexity), kesesuaian tugas (job fit), dan konsekuensi jangka panjang (long term consequences) mempunai hubungan yang kuat terhadap penggunaan personal computer (PC), sedangkan affect dan kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) menunjukkan hubngan yang lemah dengan penggunaan personal computering (PC).

Jin (2003) melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN TEKNOLOGI


(28)

INFORMASI DAN PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA AKUNTAN PUBLIK” dengan mengadopsi model penelitian yang dikembangkan oleh Thompson et al, (1991) penelitian ini bertujuan menguji hubungan antara enam faktor yang mempengaruhi teknologi informasi dan menguji pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual dengan mengadopsi model yang dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson (1995).

Variabel dependen dalam penelitian ini terdiri dari pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja, variabel pemanfaatan teknologi informasi dipengaruhi oleh enam faktor yaitu faktor sosial (social factor), affect, kompleksitas (complexity), kesesaian tugas (job fit), konsekuensi jangka panjang (long term consequences), kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition).

Variabel kinerja dipengaruhi variabel pemanfaatan teknologi informasi, dengan kata lain bahwa pemanfaatan teknologi informasi merupakan intervening variable. Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor sosial (social factor), affect, kompleksitas (complexity), kesesuaian tugas (job fit), konsekuensi jangka panjang (long term consequences), kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition).

Penelitian ini menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Thompson et al, (1991) untuk mengukur pengaruh dari enam faktor terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Data diperoleh dengan


(29)

menyebarkan instrument yang berupa kuesioner pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang termasuk dalam BIG FIVE Indonesia, dengan responden yang terdiri dari auditor, konsultan dan staff dibawah tingkat manajer paling banyak menggunakan komputer. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modelling). Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara faktor sosial (social factor) dengan pemanfaatan teknologi informasi. Sedangkan affect tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan teknologi informasi. Selain itu, faktor kesesuaian tugas (job fit), konsekuensi jangka panjang (long term consequences), kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) juga memiliki hubungan yang negatif dengan pemanfaatan teknologi informasi. Hasil penelitian ini juga tidak mendukung adanya hubungan positif antara pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual.

Jurnali (2001) dengan penelitiannya yang berjudul “PENGARUH KESESUAIAN TUGAS-TEKNOLOGI DAN PEMANFAATAN TI TERHADAP KINERJA AKUNTAN PUBLIK” bertujuan untuk memprediksi dampak kinerja akuntan public yang disebabkan oleh faktor kesesuaian tugas-teknologi (task-technology fit) dan pemanfaatan TI (utilization). Sebanyak 23 indikator faktor kesesuaian tugas teknologi yang terdiri dari 12 dimensi yaitu (1) tingkat rinci yang tepat (right level of detail), (2) keakuratan (accuracy), (3) kompabilitas (compability), (4) lokatibilitas (locatibility), (5) aksesbilitas (accessibility), (6) arti data


(30)

(meaning), (7) asistensi (assistance), (8) penggunaan perangkat keras dan lunak (easy hardware/software), (9) keandalan sistem (system realibility), (10) kemutahiran (currency), (11) presentasi (presentation), (12) kekacauan (confusion) yang dikembangkan oleh Goodhue (1998) digunakan dalam penelitian ini.

Pengukuran konstruk pemanfaatan (utilization) di adopsi dari Thompson et al, (1991) yang terdiri dari 3 pertanyaan yaitu (1) intensitas penggunaan (intensity of use), (2) frekwensi penggunaan (frequency of use), (3) jumlah jenis perangkat lunak yang digunakan (diversity of software package used). Pengukuran konstruk dampak kinerja (performance impact) di adopsi dari Goodhue dan Thompson (1995) dengan memberikan dua pertanyaan kepda responden yaitu (1) persepsi dari dampak dan pelayanan komputer terhadap keefektifan, produktivitas dan (2) persepsi dampak dari sistem dan pelayanan komputer terhadap kinerja mereka.

Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner di 5 kantor akuntan public terbesar di Indonesia, data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modelling).

Hasil penelitian menunjukkan kecocokan tugas-teknologi mempunyai pengaruh positif terhadap dampak kinerja individu yang mendukung model TTF (task-technology fit) yang menyatakan bahwa dampak kinerja dapat dihasilkan dari kecocokan tugas-teknologi ketika teknologi dapat menyediakan sarana dan menunjang kecocokan dengan kebutuhan tugas.


(31)

Hasil penelitian juga menunjukkan adanyan pengaruh positif kecocokan tugas-teknologi terhadap pemanfaatan teknologi, hasil pengujian penelitian ini, meskipun demikian tidak mendukung adanya hubungan positif antara pemanfaatan teknologi terhadap dampak kinerja individu sehingga gagal mendukung TAM (Technology Acceptance Model) yang menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi dapat mempengaruhi kinerja.

Gloria (2008) melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA UNIT-UNIT PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO, Tbk) CABANG SURABAYA KALIASIN” dengan mengadopsi model penelitian yang dikembangkan oleh Thompson et al, (1991) penelitian ini bertujuan menguji hubungan antara enam faktor yang mempengaruhi teknologi informasi dan menguji pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual dengan mengadopsi model yang dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson (1995).

Variabel dependen dalam penelitian ini terdiri dari pemanfaatan teknologi informasi dan kinerja, variabel pemanfaatan teknologi informasi dipengaruhi oleh enam faktor yaitu faktor sosial (social factor), affect, kompleksitas (complexity), kesesaian tugas (job fit), konsekuensi jangka panjang (long term consequences), kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition).


(32)

Variabel kinerja dipengaruhi variabel pemanfaatan teknologi informasi, dengan kata lain bahwa pemanfaatan teknologi informasi merupakan intervening variable. Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor sosial (social factor), affect, kompleksitas (complexity), kesesuaian tugas (job fit), konsekuensi jangka panjang (long term consequences), kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition).

Penelitian ini menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Thompson et al, (1991) untuk mengukur pengaruh dari enam faktor terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Data diperoleh dengan menyebarkan instrument yang berupa kuesioner pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero, Tbk), dengan responden semua karyawan yang berhubungan langsung dengan pemanfaatan teknologi informasi (BRINETS) di 28 unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero, Tbk) Cabang Surabaya Kaliasin. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modelling). Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara faktor sosial (social factor) dengan pemanfaatan teknologi informasi. Sedangkan affect tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan teknologi informasi. Selain itu, faktor kesesuaian tugas (job fit), konsekuensi jangka panjang (long term consequences), kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) juga memiliki hubungan yang negatif dengan pemanfaatan teknologi informasi. Hasil penelitian ini juga tidak mendukung adanya


(33)

hubungan positif antara pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual.

Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian Thompson et al, (1991), Jurnali (2001), dan Jin (2003) pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diperoleh dari penggunaan personal computer (PC), penelitian Gloria (2008) pemanfaatan teknologi informasi yaitu manfaat yang diperoleh dari penerapan BRINETS pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero, Tbk), sedangkan pada penelitian sekarang adalah pemanfaatan teknologi informasi yaitu manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem online PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk).

Penelitian sekarang dilakukan pada tahun 2010, sedangkan penelitian Thompson et al, dilakukan pada tahun 1991, penelitian Jurnali pada tahun 2001, penelitian Jin pada tahun 2003 dan penelitian Gloria pada 2008. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah objek penelitian Thompson et al, (1991) adalah perusahaan multi-nasonal, penelitian Jurnali (2001) dan Jin (2003) adalah Kantor Akuntan Publik (KAP), penelitian Gloria (2008) adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero, Tbk) Cabang Surabaya Kaliasin, sedangkan penelitian sekarang objek penelitiannya adalah PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) Area Surabaya Niaga.

Penelitian Thompson et al, (1991) hanya menguji hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi


(34)

terhadap pemanfaatan teknologi informasi, sedangkan pada penelitian sekarang selain menguji dan menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi teknologi informasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan juga menguji hubungan antara pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk).

Penelitian Jurnali (2001) menguji dampak kinerja akuntan publik yang disebabkan oleh faktor kesesuaian tugas-teknologi (task-technology fit) dan pemanfaatan teknologi informasi. Sedangkan penelitian sekarang menguji dampak kinerja karyawan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi dan pemanfaatan teknologi informasi.

Persaman penelitian sekarang dengan penelitian Thompson et al, (1991), Jin (2003) dan penelitian Gloria (2008) adalah sama-sama menguji hubungan antara faktor-faktor yang mempenaruhi pemanfaatan teknologi informasi dengan mengadopsi teori sikap dan perilaku Triandis (1980) terhadap pemanfaatan teknologi informasi, tetapi pada penelitian ini mengesampingkan faktor perasaan individu (affect).

2.2 Telaah Teori

2.2.1 Teknologi Informasi

Banyak perusahaan yang menginvestasikan sejumlah besar uangnya dalam jumlah yang tidak sedikit untuk teknologi informasi yang diharapkan dapat memberikan manfaat dan dapat berpengaruh pada operasi internal


(35)

perusahaan, produk dan layanan. Strategi teknologi informasi yang efektif mengembangkan perusahaan dalam usahanya untuk berkompetisi dan memenangkan persaingan. Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat dan didukung oleh keahlian personil yang mengoperasikannya dapat meningkatkan kinerja individu dan kinerja perusahaan.

Menurut Kettinger et al, (1994) yang dikutip oleh Bandi (2006) menyatakan bahwa teknologi informasi akan membawa perusahaan pada kondisi yang menguntungkan yaitu kemudahan memasuki pasar, diferensiasi produk, dan cost efficiency.

Teknologi komputer merupakan salah satu teknologi informasi yang banyak berpengaruh terhadap sistem informasi organisasi karena dengan sistem informasi berbasis komputer informasi dapat disajikan tepat waktu dan akurat Laksmana dan Muslicah (2002). Penggunaan komputer sejumlah besar informasi yang berguna dapat dikumpulkan dan dilaporkan kepada manajer dengan segera.

Menurut Bodnar dan Hopwood (1995) yang dikutip oleh Laksmana dan Muslicah (2002) ada tiga hal yang berkaitan dengan teknologi informasi berbasis komputer, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan pengguna (brainware). Ketiga elemen tersebut saling berinteraksi dan dihubungkan dengan suatu perangkat masukan keluaran (input-output media) yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Menurut Bodnar dan Hopwood (1995), pengguna sistem adalah manusia


(36)

(man) yang secara psikologi memiliki suatu perilaku (behavior) tertentu yang melekat pada dirinya, sehingga aspek keperilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna (brainware) teknologi informasi menjadi penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalankan teknologi informasi.

Definisi teknologi informasi menurut Louis Fried (1995;61) “information technology (IT) is a common denominator in the growth and competitive stance of all types of businesses, from retails to manufactures and large services industry organizations”. Maksudnya adalah bahwa teknologi informasi diartikan sebagai usaha pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, penyebaran, dan pemanfaatan informasi. Selain menyangkut masalah perangkat keras (hardware) da perangkat lunak (software), teknologi ini memperhatikan pula kepentingan manusia sehubungan dengan tujuan yang ditetapkan untuk teknologi ini sendiri, nilai-nilai yang digunakan dalam menentukan pilihan, serta kriteria penilaian untuk menyimpulkan apakah manusia mampu menguasai teknologi ini dan menjadi lebih lengkap karenanya.

Faktor individu dan faktor organisasional sangat berpengaruh terhadap pengadopsian teknologi informasi, seseorang akan menggunakan teknologi komputer jika ada manfaat positif yang dapat dilihat dari pemanfaatan komputer tersebut. Sedangkan fokus kunci dalam penelitian sistem informasi adalah pemahaman yang lebih baik hubungan antara sistem informasi dan kinerja individual, agar teknologi informasi mempunyai


(37)

pengaruh positif terhadap kinerja individual, teknologi tersebut harus dapat diutilisasi dan harus fit dengan tugas yangharus didukung. (Susanti, 2006)

Berdasarkan beberapa uraian teoritis dan hasil penelitian empiris yang telah diuraikan diatas sudah jelas bahwa teknologi informasi dapat membantu karyawan dalam menyelesaikan tugas/pekerjaannya, namun penerimaan teknologi informasi kembali pada kesiapan dan ketrampilan individu dalam mengoperasikan teknologi informasi.

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukurannya berdasarkan intensitas pemanfaatan,frekuensi pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan (Thompson et al, 1991).

Menurut Jackson et al, (1997) yang dikutip oleh Jin (2003) menyatakan bahwa investasi organisasi dalam teknologi informasi seringkali jumlahnya besar dan beresiko. Untuk membuat keputusan yang lebih informatif, maka pengembang sistem perlu memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi tersebut.

Pemanfaatan teknologi juga berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Teori sikap dan perilaku (theory of attitudes and behavior) dari Triandis (1980) dalam


(38)

Thompson et al, (1991) menyatakan bahwa pemanfaatan personal computer (PC) oleh pekerja yang memiliki pengetahuan di lingkungan yang dapat memilih (optional) akan berpengaruh oleh :

1. Perasaan individual (affect) terhadap penggunaan komputer personal. 2. Norma sosial (social norms) dalam tempat kerja yang memperhatikan

penggunaan komputer personal.

3. Kebiasaan (habit) sehubungan dengan penggunaan komputer.

4. Konsekuensi individual yang diharapkan (cosequencies) dari penggunaan komputer personal.

5. Kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) dalam lingkungan yang kondusif dalam penggunaan komputer personal.

Penelitian Thompson et al, (1991) dengan mengadopsi teori sikap dan perilaku dari Triandis (1980) kemudian mengembangkan model faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan personal computer (PC) yang ditunjukkan pada gambar 2.1.


(39)

Ganbar 2.1 : Faktor yang Mempengaruhi Pemanfatan Personal Computer (PC)

Social Factor Influencing PC Affect Toward

PC Use Comlexity of PC

Use

Long Term Consequences

of PC Use

Facilitatin g Condition

Utilization of PC Job Fit With PC

Use

Sumber : Thompson et al, dalam Jin (2003)

Hasil penelitian ini tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan anatara faktor sosial (social factor) dan pemanfaatan, hubungan yang tidak signifikan terjadi antara afeksi (affect) dan pemanfaatan. Hubugan negatif antara kompleksitas (complexity) dan pemanfaatan merupakan hasil yang konsisten dengan studi sebelumnya Davis et al, (1989) dalam Jin (2003). Hubungan yang positf dan kuat antara kesesuaian tugas (job fit) dan pemanfaatan juga mendukung studi sebelumnya David et al, (1989) dalam Jin (2003). Hasil penelitian uga menunjukkan hubunganyang signifikan antara konsekuensi jangka panjang (long term consequences) dengan pemanfaatan. Sedangkan hubungan antara


(40)

kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) dengan pemanfaatan menunjukkan hubungan yang negatif dan lemah.

2.2.2.1 Faktor Sosial (Social Factor)

Triandis (1980) dalam Jin (2003) menjelaskan faktor sosial (social factor) merupakan internalisasi kultur subyektif kelompok dan persetujuan interpersonal tertentu yang dibuat individu dengan individu yang lain, dalam situasi sosial tertentu.

2.2.2.2 Kompleksitas (Complexity)

Menurut Jin (2003) kompleksitas (complexity) didefinisikan sebagai tingkat inovasi yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan.

2.2.2.3 Kesesuaian Tugas (Job Fit)

Kesesuaian tugas menunjukkan derajat dimana teknologi membantu tugas dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Secara lebih spesifik kesesuaian tugas merupakan koresponden antara kebutuhan tugas, kemampuan individual dan fungsi dari teknologi. (Jurnali, 2001).

2.2.2.4 Konsekuensi Jangka Panjang (Long-Term Consequences)

Jin (2003) menjelaskan bahwa konsekuensi jangka panjang (long-term consequences) adalah konsekuensi jangka panjang dari pemakaian personal computer (PC). Instrument yang digunakan untuk pegukuran adalah output


(41)

yang dihasilkan apakah mempunyai keuntungan dimasa yang akan datang, seperti peningkatan fleksibilitas dalam perubahan pekerjaan atau meningkatkan kesempatan untuk pekerjaan yang lebih baik.

2.2.2.5 Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Condition)

Triandis (1980) dalam Jin (2003) menyatakan kondisi yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi meliputi faktor obyektif diluar lingkungan yang memudahkan pemakaian dalam melakukan pekerjaan.

2.2.3 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Thompson et al, (1991) dalam Jin (2003) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya.

Seperti yang dikemukakan oleh Mortensen (1988) dalam Jin (2003) bahwa teknologi informasi telah menjadi satu komponen yang tidak terpisahkan dari mekanisme kantor. Walaupun banyak program yang tersedia, namun akan sulit sekali jika digabung dengan personel yang tidak terlatih. Pemahaman secara lengkap dari sistem merupakan kunci dari efektivitas dari penggunaan sistem tersebut. Mawhinney dan Lederer (1990) dalam Jin (2003), mengembangkan model penelitian yang menggambarkan pemanfaatan teknologi informasi sebagai fungsi dari organisasi, personal, sistem teknologi informasi dan perlengkapan dalam melakukan processing.


(42)

Menurut Iqbaria et al, (1997) dalam Jin (2003), persepsi tentang kemudahan dalam menggunakan teknologi informasi merupakan faktor yang dominan untuk menjelaskan persepsi dari manfaat dan penggunaan suatu sistem. Persepsi tentang manaat mempunyai pengaruh yang kuat terhadap penggunaan sistem.

Schmiit dan McCharty (1993) dalam Jin (2003) melakukan penelitian terhadap pemanfaatan teknologi informasi pada usaha jasa pelayanan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pemanfaatan teknologi informasi, sistem jasa pelayanan kesehatan yang diberikan dapat tepat waktu dan mudah.

Ghani (1992) dalam Jin (2003) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi juga dapat dihubungkan dengan faktor ketidakpastian tugas. Hasil penelitian menyarankan pengguna perangkat teknologi informasi oleh individu dalam organisasi harus didasari oleh keinginan individu itu sendiri dan karakteristik kerja dala masing-masing unit kerja.

Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat dan didukung keahlian personil yang mengoperasikannya dapat meningkatkan kinerja perusahaan maupun kinerja individu yang bersangkutan. Diterimanya suatu teknologi komputer tergantung pada teknologi itu sendiri dan tingkat skill dan expertise dari individu yang akan menggunakannya, bagi perushaan, aplikasi teknologi yang tepat akan mendatangkan competitive advantages,


(43)

sedangkan bagi individu, keahlian yang dimiliki akan dapat meningkatkan kinerja individu yang bersangkutan.

Compeau et al, (1999) dalam Jin (2003) mengemukakan bahwa terdapat hubungan antara efektivitas dari penggunaan teknologi informasi dengan hasil yang diharapkan dari penggunaan teknologi informasi tersebut. Baik efektivitas sendiri maupun ekspektasi hasil yang diharapkan akan berpengaruh pada emosional individu dan reaksi perilaku terhadap teknologi informasi.

Thompson et al, (1991) dalam Jin (2003) menyatakan sikap dan kepercayaan pemakai dapat memprediksi pemanfaatan sistem informasi yang menggunakan teknologi informasi. Sebagian besar pemanfaatan didasarkan pada teori sikap dan perilaku yang dikemukakan oleh Triandis (1980). Sikap pemakai dan faktor-faktor lainnya berpengaruh pada keinginan untuk menggunakan sistem dan secara langsung akan meningkatkan pemanfaatan. Peningkatan pemanfaatan ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja.

Menurut Goodhue dan Thompson (1995) dalam Jin (2003), kinerja individual yang dicapai berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Selain itu, pemanfaatan teknologi dapat memberikan implikasi kinerja yang lebih baik pada sistem informasi.


(44)

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan suatu langkah awal perusahaan untuk meningkatkan pekerjaan. Namun sikap dan perilaku individu-individu yang mengoperasikan teknologi informasi tersebut berpengaruh terhadap penerimaan teknologi informasi. Karena itu, tanpa dukungan SDM yang handal maka kinerja individu dan kinerja perusahaan tidak dapat meningkat.

2.2.4 Kinerja

2.2.4.1 Definisi Kinerja

Menurut (Mangkunegara, 2005;67) kinerja berasal dari kata job performance atau actual performa (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya.

Simamora (2004;339) menyatakan bahwa kinerja (performance) mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan.

Menurut Stolovitch and Keeps (1992) yang dikutip oleh (Rivai dan Basri, 2005;14) bahwa kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai untuk merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta. Sedangkan Griffin (1987) dalam (Rivai dan Basri, 2005;14)


(45)

menyatakan bahwa kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja.

Beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan batasan sebagai kesuksesan seseorang didalam melaksanakan tugas/pekerjaan yang dibebankan kepadanya yang biasanya digunakan sebagai dasar penilaian atas diri karyawan atau organisasi kerja yang bersangkutan, semakin tinggi kualitas dan kuantitas hasil kerja karyawan maka tujuan utama PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk) untuk meningkatkan mutu dan kinerja karyawan dan mempercepat keputusan manajemen strategis berdasarkan data yang akurat akan dapat terwujud yaitu salah satunya dengan didukung teknologi informasi yang online dan juga SDM yang mengoperasikannya.

2.2.4.2 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas tertentu, apakah berhasil atau gagal dicapai oleh karyawan. Pencapaian ini juga perlu dikaitkan dengan perilaku dari pekerja selama proses penilaian. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari peningkatan efisiemsi dan peningkatan efektivitas, peningkatan produktivitas dan/ kualitas. Goodhue dan Thompson (1995) dalam Jin (2003) menyatakan bahwa kinerja yang lebih baik akan tercapai jika individu dapat memenuhi kebutuhan individual dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.


(46)

Penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan yaitu dengan menilai kontribusi karyawan kepada organisasi selama periode tertentu (Simamora, 2004;338)

Rivai dan Basri (2005;18) menjelaskan bahwa penilaian kinerja merupakan kajian sistematis tentang kondisi kerja karyawan yang dilaksanakan secara formal yang dikaitkan dengan standar kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Tujuan penilaian kinerja menurut (Simamora, 2004;343) adalah untuk menghasilkan informasi yang akurat dan sahih tentang perilaku dan kinerja anggota organisasi yang kemudian hasilnya digunakan sebagai bahan evaluasi (evaluate) dan pengembangan (development) bagi organisasi.

Jadi, penilaian kinerja merupakan proses penting yang seharusnya dilakukan oleh setiap perusahaan atau organisasi karena dengan penilaian kinerja perusahaan dapat mengetahui seberapa besar tingkat kontribusi kerja karyawan untuk perusahan yang mana hasilnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi (evaluate) untuk pencapaian kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang.

2.2.4.3 Manfaat Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja dimanfaatkan perusahaan untuk pengambilan keputusan kompensasi dan pemberian umpan balik atas kinerja, memasok data yang berfaedah tentang keberhasilan aktivitas-aktivitas lainnya.


(47)

Sedangkan bagi individual, penilaian kinerja bermanfaat sebagai peluang pengembangan diri (Simamora, 2004;343).

Rivai dan Basri (2005;55) berpendapat bahwa manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar mereka mengetahui manfaat yang mereka harapkan.

2.2.4.4 Hubungan Model Rantai Teknologi Kinerja

Goodhue dan Thompson (1995) dalam Jurnali (2001) menyatakan bahwa kinerja yang dihasilkan oleh factor kesesuaian tugas-teknologi berimplikasi pada efisiensi, efektivitas dan kualitas yang lebih tinggi terhadap pemanfaatan teknologi serta implikasi kerja yang lebih baik pada sistem informasi.

Menurut Goodhue dan Thompson (1995) dalam Jurnali (2001), ada tiga model yang menghubungkan antara teknologi dan kinerja yaitu model yang berfokus pada kesesuaian tugas-teknologi dan model teknologi kinerja.


(48)

Gambar 2.2 : Model Rantai Teknologi Kinerja

Theories of Fit

Task Characteristi Technology Characteristi Individual Characteristi Task Technology Fit      

Theories of Attitude  

and Behaviour 

Precusor of Utilization

Affect toward using Social Norms, Habit, Facilitation

Condition

Utilization

Performance Impact

Expected Consecuences of Utilization (Beliefs)

Sumber : Goodhue & Thompson dalam Jurnali (2001)

Model rantai teknologi-kinerja adalah model yang menggambarkan cara teknologi membimbing pada penekanan pekerjaan pada level individu. Hal ini berarti bahwa teknologi harus digunakan dan disesuaikan dengan tugas yang didukung untuk menghasilkan penekanan keefektivan pekerjaan, sebagai model teknologi-kinerja memberikan gambaran yang lebih akurat dan jelas dan cara, teknologi, penggunaan tugas dan pemanfaatan saling berinteraksi menciptakan suatu perubahan baru dalam pekerjaan.

DeLone dan McLean (1992) dalam Jin (2003) menyatakan baik pemanfaatan maupun sikap pelakai mengenai teknologi akan mempengaruhi


(49)

kinerja individual dengan menjelaskan faktor kecocokan tugas teknologi (task-technology fit) yang menguraikan bagaimana teknologi informasi dengan teknologi informasi dapat mempengaruhi kinerja, disamping itu Goodhue dan Thompson (1995) dalam Jin (2003) juga mengemukakan bahwa juga agar suatu teknologi informasi dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja individual maka teknologi tersebut harus dimanfaatkan dengan tepat dan harus mempunyai kecocokan dengan tugas yang didukungnya.

Kinerja terkait dengan kesesuaian tugas teknologi (task-tecnology fit) dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson (1995) yang dikutip Jurnali (2001), yang berpendapat bahwa pengukuran variable faktor kesesuaian tugas teknologi dapat diukur dengan (1) kualitas data (data quality), (2) lokabilitas data (locability data), (3) otoritas akses data (authorization to access data), (4) kompabilitas data (data compability), (5) kemudahan dan pelatihan dalam pemakaian sistem (training an ease to use) (6) production timeliness, (7) reliabilitas sistem ( system reliability), (8) hubungan sistem informasi dengan pengguna (IS relationship with user).


(50)

2.2.5 Pengaruh Faktor Sosial, Kompleksitas, Kesesuaian Tugas, Konsekuensi Jangka Panjang dan Kondisi yang Memfasilitasi terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi

2.2.5.1 Pengaruh Faktor Sosial (Social Factor) terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi

Triandis (1980) dalam Jurnali (2003) menjelaskan faktor sosial (social factor) merupakan internalisasi kultur subyektif kelompok dan persetujuan interpersonal tertentu yang dibuat individu satu dengan individu yang lain, dalam situasi sosial tertentu.

Pemanfaatan tenologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukurannya berdasarkan : (1) intensitas pemanfaatan, (2) frekuensi pemanfaatan, dan (3) jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan Thompson et al, (1991).

Pemanfaatan teknologi informasi juga berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Penelitian Thompson et al, (1991) dengan mengadopsi teori sikap dan perilaku dari Triandis (1980), mengembangkan model faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Salah satu faktornya adalah faktor sosial (social factor).

Penelitian Thompson et al, (1991), Qadri (1997) dalam Jin (2003), menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dipengaruhi oleh


(51)

faktor sosial (social factor) disekeliling lingkungan kerja. Penelitian Pavri (1988) dalam Thompson et al, (1991) menunjukkan hubungan yang positif antara norma sosial (social norms) dengan pengguna personel computer (PC) oleh manajer. Hal ini sesuai dengan teori Triandis (1980) dan fakta-fakta dari hasil penelitian tersebut mendukung hubungan antara faktor sosial (social factor) terhadap pemanfaatan teknologi informasi.

Beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh faktor sosial (social factor) terhadap pemanfaatan teknologi informasi sangat jelas sekali, yaitu seseorang atau individu akan dapat merasakan pemanfaatan teknologi informasi dengan dukungan dari individu lain dalam lingkungan kerjanya (rekan kerja, atasan, dan organisasi tempat ia bekerja).

Berdasarkan paparan diatas, peneliti kemudian mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Terdapat pengaruh yang positif antara faktor sosial dengan pemanfaatan teknologi informasi.

2.2.5.2 Pengaruh Kompleksitas (Complexity) terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi

Menurut Rogers dan Shoemaker (1971) yang dikutip Thompson et al, (1991), kompleksitas (complexity) didefinisikan sebagai tingkat inovasi yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan.


(52)

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksakan tugasnya, pengukurannya berdasarkan : (1) intensitas pemanfaatan, (2) frekuensi pemanfaatan, (3) jumlah aplikasi suatu perangkat lunak yang digunakan Thompson et al, (1991).

Pemanfaatan teknologi juga berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Penelitian Thompson et al, (1991) dengan mengadopsi teori sikap dan perilaku dari Triandis (1980), mengembangkan model faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfatan teknologi informasi. Salah satu faktornya adalah kompleksitas (complexity).

Hasil penelitian Thompson et al, (1991) dan Jin (2003) menunjukkan hubungan yang negatif dan signifikan antara kompleksitas (complexity) dengan pemanfatan teknologi informasi.

Beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kompleksitas (complexity) mempunyai hubungan dengan pemanfaatan teknologi informasi, dengan dasar pemikiran jika inovasi teknologi informasi semakin banyak, maka karyawan atau individu yang mengoperasikan akan makin sulit menggunakan dan tentu saja karyawan atau individu tersebut juga tidak akan merasakan manfaat dari teknologi informasi, hal ini didukung dengan penelirian Tornayzky dan Klien (1982) dalam Thompson et al, (1991) yang menemukan bahwa semakin kompleks


(53)

inovasi yang dilakukan maka semakin rendah tingkat penerimaan. Jika pemanfaatan teknologi informasi dapat ditunjukkan dalam konteks penerimaan atas inovasi, maka hasil ini mendukung sebuah hubungan yang negatif antara kompleksitas (complexity) dengan pemanfaatan teknologi informasi.

Berdasarkan paparan diatas dan didukung oleh penelitian terdahulu, peneliti kemudian mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H2 : Terdapat pengaruh yang negatif antara kompleksitas dengan pemanfaatan teknologi informasi.

2.2.5.3 Pengaruh Kesesuaian Tugas (Job Fit) terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi

Thompson et al, (1991) menjelaskan kesesuaian tugas (job fit) berhubungan dengan sejauh mana kemampuan individual menggunakan personal computer (PC) untuk meningkatkan kinerja individual dalam melaksanakan tugasnya.

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya, penguklurannya berdasarkan : (1) intensitas pemanfaatan, (2) frekuensi pemanfaatan, dan (3) jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan Thompson et al, (1991).


(54)

Pemanfaatan teknologi juga berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Penelitian Thompson et al, (1991) dengan mengadopsi teori sikap dan perilaku dari Triandis (1980), menggunakan model faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Salah satu faktornya adalah kesesuaian tugas (job fit).

Hubungan faktor kesesuaian tugas-teknologi menunjukkan bahwa teknologi membantu individu dalam melakukan tugas-tugasnya. Secara lebih spesifik, kesesuaian tugas teknologi merupakan koresponden antara kebutuhan tugas, kemampuan individual dan fungsi dari teknologi Goodhue dan Thompson (1998) dalam Jurnali (2001). Tugas-tugas tertentu memerlukan fungsi teknologi dengan jenis tertentu. Jarak yang melebar antara kebutuhan tugas dan teknologi akan mengurangi kesesuaian tugas-teknologi (Jurnali, 2001).

Hasil penelitian Tornayzky dan Klien (1982) dalam Thompson et al, (1991) menunjukkan hasil bahwa sebuah inovasi akan lebih disukai untuk diadopsi jika sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan individu yang bersangkutan. Penelitian Davis et al, (1989) dalam Thompson et al, (1991) menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kesesuaian tugas (job fit) dengan pemanfaatan teknologi informasi. Hasil penelitian Jurnali (2001) menunjukkan hubungan pengaruh positif antara kecocokan tugas-teknologi terhadap pemanfaatan teknologi informasi, sedangkan penelitian Jin (2003) tidak berhasil membuktikan adanya


(55)

hubungan yang positif antara kesesuaian tugas (job fit) dengan pemanfaatan teknologi informasi.

Beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara faktor kesesuaian tugas (job fit) dengan teknologi informasi, hal ini dilandasi dengan dasar pemikiran bahwa individu atau seseorang akan menggunakan teknologi informasi apabila teknologi yang ia gunakan sesuai dengan tugas-tugasnya. Dan seseorang akan berpikiran bahwa penggunaan teknologi dengan tepat akan dapat membantunya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

Berdasarkan paparan diatas dan didukung oleh penelitian terdahulu, peneliti kemudian mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H3 : Terdapat pengaruh yang positif antara kesesuaian tugas dengan pemanfaatan teknologi informasi.

2.2.5.4 Pengaruh Konsekuensi Jangka Panjang (Long Term Cosequences) terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi

Thompson et al, (1991) menjelaskan bahwa konseskuensi jangka panjang (long-term consequences) adalah konsekuensi jangka panjang dari pemakaian personal computer (PC).

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukurannya berdasarkan : (1) intensitas pemanfaatan, (2)


(56)

frekuensi pemanfaatan, dan (3) jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan Thompson et al, (1991).

Pemanfaatan teknologi juga berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Penelitian Thompson et al, (1991) dengan mengadopsi teori sikap dan perilaku dari Triandis (1980), mengembangkan model faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Salah satu faktornya adalah konsekuensi jangka panjang (long-term consequences).

Pemanfaatan teknologi informasi oleh seseorang atau individu didasari oleh harapan akan hasil yang akan diperolehnya dimasa yang akan datang, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhannya saat ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa konsekuensi jangka panjang (long-term consequences) mempunyai hubungan dengan pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Beaty (1986) dalam Thompson et al, (1991) yang menunjukkan hubungan yang kuat antara konsekuensi jangka panjang (long-term consequences) dengan pemanfaatan teknologi informasi. Hasil yang sama juga ditemukan oleh Thompson et al, (1991). Sedangkan penelitian Jin (2003) tidak berhasil membuktikan adanya hubungan yang positif antara konsekuensi jangka panjang (long-term consequences) dengan pemanfaatan teknologi informasi.


(57)

Berdasarkan paparan diatas dan didukung oleh penelitian terdahulu, peneliti kemudian mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H4 : Terdapat pengaruh yang positif antara konsekuensi jangka panjang dengan pemanfaatan teknologi informasi.

2.2.5.5 Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi (Facilitating Condition) terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi

Triandis (1980) dalam Thompson et al, (1991) menyatakan bahwa perilaku tidak dapat terjadi jika kondisi objek lingkungan tidak mendukung. Triandis (1980) menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) meliputi faktoroyektif diluar lingkungan yang memudahkan pemakai dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam konteks pemanfaatan teknologi informasi, kondisi yang memfasilitasi dapat dimasukkan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi.

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukurannya berdasarkan : (1) intensitas pemanfaatan, (2) frekuensi pemanfaatan, dan (3) jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan Thompson et al, (1991).

Pemanfaatan teknologi juga berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Penelitian Thompson et al, (1991) dengan mengadopsi teori sikap dan perilaku dari


(58)

Triandis (1980), mengembangkan model faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Salah satu faktornya adalah kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition).

Penelitian Schultz and Slevin (1975) dan Robey (1979) dalam Thompson et al, (1991) membuktikan bahwa kondisi yang mendukung pengguna teknologi informasi atau dukungan untuk pengguna teknologi informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Sedangkan penelitian Thompson et al, (1991) dan Jin (2003) tidak berhasil menunjukkan hubungan yang positif antara kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) dengan pemanfaatan teknologi informasi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kondisi yang memfasilitas (facilitatingcodition) dengan pemanfaatan teknologi informasi. Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa seseorang atau individu akan lebih mudah menerima atau menggunakan teknologi jika terdapat faktor-faktor lain (seperti panduan atau petunjuk) yang membantu dalam mengoperasikan teknologi tersebut sehingga ia dapat merasakan manfaat dari teknologi tersebut.

Berdasarkan definisi dan beberapa hasil penelitian, maka peneliti mengjukan hipotesis sebagai berikut :


(59)

H5 : Terdapat pengaruh yang positif antara kondisi yang memfasilitasi penggunaan teknologi informasi yang online dengan pemanfaatan teknologi informasi.

2.2.5.6 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Individual

Thompson et al, (1991) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya. Pengukurannya berdasarkan (1) intensitas pemanfaatan, (2) frekuensi pemanfaatan, dan (3) jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan.

Menurut (Mangkunegara, 2005;67) kinerja berasal dari kata job performance atau actual performa (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicap oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Simamora (2004;339) menyatakan bahwa kinerja (performance) mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan.

Goodhue dan Thompson (1995) yang dikutip oleh Jin (2003) menyatakan bahwa pengalaman sesungguhnya dari teknologi mungkin


(60)

berperngaruh terhadap pemakai apakah teknologi tersebut mungkin mempunyai dampak yan g lebih baik atau dampak yang lebih buruk terhadap kinerja dimasa yang akan datang. Kinerja yang dihasilkan oleh faktor kesesuaian tugas-teknologi berimplikasi pada efisiensi, efektivitas, dan kualitas yang lebih tinggi terhadap pemanfaatan teknologi serta implikasi kinerja yang lebih baik pada sistem informasi. Kinerja yang lebih baik tersebut tercapai karena dapat memenuhi kebutuhan individual dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya. Pengukuran variabel faktor kesesuaian tugas-teknologi dapat diukur melalui (1) kualitas data (data quality), (2) lokatibilitas data (locatibility of data), (3) otoritas akses data (authorization to access data), (4) kompabilitas data (data com pability), (5) kemudahan dan pelatihan dalam pemakaian sistem (training and ease to use), (6) production timeless, (7) reabilitas sistem (system reability), (8) hubungan sistem informasi dengan pengguna (IS relationship with users).

Pernyataan Davis F.D., (1989) dan Adam et al, (1992) dalam Nasution (2004) menyatakan bahwa kemanfaatan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu subjek tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Penelitian Susanti (2006) menunjukkan evolusi yang penting bagaimana teknologi memberikan nilai tambah bagi kinerja individual. Sedangkan penelitian Jurnali (2001) dan Jin (2003) tidak bias membuktikan adanya hubungan positif antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kinerja.


(61)

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja individual. Hal ini dilandasi oleh teori harapan Victor Vroom dalam (Siagian, 2004;179) yang menekankan bahwa kekuatan kecenderungan berperilaku tergantung pada kuatnya bahwa perilaku tersebut akan diikuti keluaran tertentu dan oleh kuatnya daya tank keluaran itu bagi orang yang bersangkutan.

Penerapan makna teori ini adalah bahwa seseorang karyawan akan bersedia melakukan upaya yang lebih besar apabila diyakininya bahwa upayanya itu akan beralibat path penilaian kinerja yang baik, dan bahwa penilaian kinerja yang baik akan berakibat pada imbalan yang lebih besar, kenaikan gaji serta promosi, dan kesemuanya itu memungkinkan yang bersangkutan untuk mencapai tujuan-tujuan pribadinya.

Didasari pemikiran bahwa seseorang mempercayai dan merasakan dengan menggunakan teknologi informasi akan sangat membantu dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik sehingga dapat meningkatkan prestasi kerjanya, jadi seorang karyawan akan melakukan hal yang bias meningkatkan kinerjanya yaitu salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat bantunya dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun ia mengalami kesulitan dalam mempelajari teknologi yang baru karena hal ini dimotivasi oleh harapan untuk mencapai kinerja yang lebih baik.


(62)

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H6 : Terdapat pengaruh yang positif antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kinerja karyawan PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk).

2.3 Kerangka Pikir

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan teori yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diambil premis-premis yang kemudian dari premis tersebut akan disimpulkan sementara, sehingga dapat dijadikan dasar dalam menggunakan hipotesis. Premis-premis tersebut antara lain :

Premis 1 : Pemanfaatan teknologi berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Teori sikap dan perilaku (theory of attitudes and behavior) dari Triandis (1980) menyatakan bahwa pemanfaatan personal computer (PC) oleh pekerja yang memiliki pengetahuan dilingkungan yang dapat memilih (optional) akan dipengaruhi oleh norma social (social norms), kebiasaan (habbit), konsekuensi individual yang diharapkan (consequences), dan kondisi yang memfasilitasi (facilitation condition). (Thompson et al, 1991)

Premis 2 : Teori X dan teori Y McGregor menyatakan bahwa orang-orang yang tergolong kedalam teori X pada hakikatnya tidak menyukai bekerja,


(63)

berkemampuan kecil untuk mengatasi masalah-masalah organisasi, hanya membutuhkan motivasi fisiologis saja, sedangkan teori Y adalah sebaliknya manusia ini suka bekerja, dapat mengontrol dirinya sendiri, mempunyai kemampuan untuk beraktivitas, dan motivasinya tidak hanya fisiologis saja tetapi lebih tinggi. (Toha, 2003;241)

Premis 3 : Teori harapan Victor Vroom menyatakan bahwa kekuatan kecenderungan berperilaku tergantung pada kuatnya bahwa perilaku tersebut akan diikuti keluaran tertentu dan oleh kuatnya daya tank keluaran itu bagi orang yang bersangkutan. (Siagian, 2004;179)

Premis 4 : Faktor sosial (social factor) berpengaruh positif terhadap penggunaan personal computer (PC), kompleksitas (complexity) menunjukkan hubungan yang signifikan dan mempunyai pengaruh negatif terhadap penggunaan personal computer (PC), kesesuaian tugas (job fit) berpengaruh terhadap penggunaan personal computer (PC), dan konsekuensi jangka panjang (long term consequences) mempunyai hubungan yang signifikan dan positif terhadap penggunaan personal computer (PC). Sedangkan kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition) menunjukkan hubungan yang negatif dan tidak signifikan dengan personal computer (PC). (Thompson et al, 1991)

Premis 5 : menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara faktor sosial (social factor) dengan pemanfaatan teknologi informasi. Terdapat hubungan yang negatif antara kopleksitas (complexity) dengan pemanfaatan


(64)

teknologi informasi, selain itu, faktor kesesuaian tugas (job fit), konsekuensi jangka panjang (long term consequences), kondisi yang memfasilitasi (facilitating codition) juga memiliki hubungan yang negatif dengan pemanfaatan teknologi informasi, tidak mendukung adanya hubungan positif antara pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja individual. (Jin, 2003)

Premis 6 : Kecocokan tugas-teknologi mempunyai pengaruh positif terhadap dampak kinerja individu yang mendukung model TTF ( task-technologi fit) yang menyatakan bahwa dampak kinerja dapat dihasilkan dari kecocokan tugas-teknologi ketika teknologi dapat menyediakan sarana dan menunjang kecocokan dengan kebutuhan tugas. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh positif kecocokan tugas-teknologi terhadap pemanfaatan teknologi. Tidak mendukung adanya hubungan positif antara pemanfaatan teknologi terhadap dampak kinerja individu. (Jurnali, 2001)

Premis-premis diatas dan dari uraian sebelumnya tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi serta pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja karyawan, maka diajukan model penelitian yang menggambarkan suatu kerangka konseptual sebagai panduan sekaligus alur pikiran seperti yang tersebut dibawah ini :


(65)

Gambar 2.3 : Kerangka Pikir X1.1  X1.2  X1.3  X1.4  X2.1  X2.2  X2.3  X2.4  X3.1  X3.2  X3.5  X3.4  X3.3  X3.6  X4.2  X4.3  X4.4  X4.5  X4.6  X4.1  X5.1  X5.2  X5.3 

Faktor Sosial  (X1)

Konsekuensi  Jangka  Panjang (X4)  Kompleksitas 

(X2)

Kondisi yang  Memfasilitasi 

(X5)

Pemanfaatan  Teknologi  Informasi (Y1)

Kinerja (Y2) 

Y1 Y2 Y3

Y2.7 Y2.6 Y2.5 Y2.4 Y2.3 Y2.8 Y2.9 Y2.2 Y2.1 Kesesuaian  Tugas (X3) 


(66)

2.4 Hipotesis

H1 : Terdapat pengaruh yang positif antara faktor sosial dengan pemanfaatan teknologi informasi

H2 : Terdapat pengaruh yang negatif antara kompleksitas dengan pemanfaatan teknologi informasi.

H3 : Terdapat pengaruh yang positif antara kesesuaian tugas dengan pemanfaatan teknologi informasi

H4 : Terdapat pengaruh yang positif antara konsekuensi jangka panjang dengan pemanfaatan teknologi informasi.

H5 : Terdapat pengaruh yang positif antara kondisi yang memfasilitasi penggunaan teknologi informasi yang online dengan pemanfaatan teknologi informasi.

H6 : Terdapat pengaruh yang positif antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kinerja karyawan PT. Bank Mandiri (Persero, Tbk).


(67)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Nazir, 2005;126).

Untuk mempermudah dalam menyelesaikan permasalahan perlu diketahui definisi operasional yang berhubungan dengan penulisan urutan penelitian yaitu :

1. Faktor Sosial (Social Factor ) (X1) merupakan internalisasi kultur subyektif kelompok dan persetujuan interpersonal tertentu yang dibuat oleh individu dengan individu yang lain, dalam situasi sosial tertentu.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Jin, (2003) yang diadopsi dari dan dimodifikasi sendiri oleh peneliti.

Indikator untuk mengukur variabel faktor sosial (social factor) adalah :

a. Penggunaan teknologi informasi yang terhubung secara online oleh rekan kerja dalam melaksanakan tugas (X1.1)

51   


(68)

b. Atasan membantu memperkenalkan teknologi informasi yang terhubung secara online (X1.2)

c. Atasan memotivasi penerapan teknologi informasi yang terhubung secara online (X1.3)

d. Dorongan perusahaan untuk menerapkan teknologi informasi yang terhubung secara online (X1.4)

2. Kompleksitas (Compexity) (X2) merupakan tingkat inovasi yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Jin, (2003) dan dimodifikasi sendiri oleh peneliti.

Indikator untuk mengukur variabel kompleksitas (complexity) adalah:

a. Penerapan teknologi informasi yang terhubung secara online dalam melakukan pekerjaan (X2.1)

b. Bekerja dengan teknologi informasi yang terhubung secara online sangat rumit (X2.2)

c. Teknologi informasi yang terhubung secara online menyita banyak waktu (X2.3)

d. Pengoperasian teknologi informasi yang terhubung secara online membutuhkan waktu yang lama (X2.4)


(69)

3. Kesesuaian Tugas (Job Fit) (X3) merupakan sejauh mana kesesuaian individual menggunakan teknologi informasi yang terhubung secara online dalam melaksanakan tugasnya.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Jin, (2003) dan dimodifikasi sendiri oleh peneliti.

Indikator untuk mengukur variabel kesesuaian tugas (job fit) adalah : a. Penerapan teknologi informasi yang terhubung secara online

mempengaruhi kinerja karyawan (X3.1)

b. Pekerjaan lebih cepat selesai dengan menerapkan teknologi informasi yang terhubung secara online (X3.2)

c. Penerapan teknologi informasi yang terhubung secara online meningkatkan kualitas hasil pekerjaan karyawan (X3.3)

d. Penerapan teknologi informasi yang terhubung secara online meningkatkan efektivitas tugas karyawan (X3.4)

e. Dengan teknologi informasi yang terhubung secara online karyawan dapat menghasilkan output yang lebih banyak (X3.5)

f. Penerapan teknologi informasi yang terhubung secara online membantu kelancaran tugas karyawan (X3.6)

4. Konsekuensi Jangka Panjang (Long-Term Consequences) (X4) adalah konsekuensi jangka panjang dari pemakaian teknologi informasi yang terhubung secara online.

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Jin, (2003) dan dimodifikasi sendiri oleh peneliti.


(1)

116

mempengaruhi cara menjawab, misalnya : responden sedang banyak pekerjaan.

3. Waktu pengisian kuesioner yang diberikan instansi terbatas, sehingga mengurangi kemampuan responden untuk mengerti pernyataan dalam kuesioner yang dapat mempengaruhi jawaban.


(2)

117

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Unit-Unit PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Area Surabaya Niaga” dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Faktor sosial tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi, yang berarti peningkatan faktor sosial tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan pemanfaatan teknologi informasi yang terhubung secara online.

2. Kompleksitas tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi, yang berarti peningkatan kompleksitas tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penurunan pemanfaatan teknologi informasi yang terhubung secara online.

3. Kesesuaian tugas berpengaruh positif terhadap pemanfaatan teknologi informasi, yang berarti kesesuaian tugas memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan pemanfaatan teknologi informasi yang terhubung secara online.

4. Konsekuensi jangka panjang berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi, yang berarti konsekuensi jangka panjang


(3)

118

memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan pemanfaatan teknologi informasi yang terhubung secara online.

5. Kondisi yang memfasilitasi tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi informasi, yang berarti kondisi yang memfasilitasi tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan pemanfaatan teknologi informasi yang terhubung secara online.

6. Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kinerja, yang berarti pemanfaatan teknologi informasi yang terhubung secara online memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

5.2. Saran

Dari hasil pembahasan, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti yang berkaitan dengan penelitian ini, sebagai berikut:

1. Bagi PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk, hendaknya penerapan teknologi yang digunakan bermanfaat bagi semua jenis pekerjaan, diharapkan manajer senior membantu memperkenalkan teknologi informasi yang terhubung secara online sehingga karyawan dapat termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.

2. Bagi penelitian selanjutnya, hendaknya memperluas jangkauan populasi, tidak terbatas pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Area Surabaya Niaga saja.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Azwar, Saifuddin, 2003, Reabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Bandi, 2006, ”Pengaruh Respon Perusahaan Dalam Investasi Teknologi Informasi

Terhadap Kinerja Perusahaan : Strategi Bisnis, Kematangan Teknologi Informasi, dan Ukuran Perusahaan sebagai Vari8abel Anteseden”, Simposium Nasional Akuntansi IX.

Ferdinand, Augusty, 2002, Struktural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen.Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Yogyakarta.

Fried, Louis, 1995, Managing Information Technology In Turbulent Times.

Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gloria, 2008, ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. BRI (Persero, Tbk) Cabang Surabaya Kaliasin”, Skripsi Fakultas Ekonomi UPN ”Veteran” Jawa Timur Surabaya.

Goodhue, Dale L., & Thompson, Ronald L,. 1995, ”Task-Technology Fit and Individual Performance”, Ads by Google.

Hair, J.F, Anderson, R.E, Tatham, R.L, and Black, W.C, 1998, ”Multivariate Data Analysis, 5th”. Upper Saddle River. Prentice-Hall International, inc. New Jersey.

Jin, Tjai Fung, 2003, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Teknologi Informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap KinerjaAkuntan Publik”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 05 No. 01, pp. 1-26.

Jurnali, Teddy, 2001, “Analisis Pengaruh Faktor Kesesuaian Tugas-Teknologi dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Akuntan Publik”, Simposium Nasional Akuntansi IV.


(5)

Laksmana, Arsono, dan Muslichah, 2002, “Pengaruh Teknologi Informasi, Saling Ketergantungan, Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 04 No. 02, pp. 106-125.

Mangkunegara, Prabu Anwar, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Muslichah, 2002, “Pengaruh Teknologi Informasi, Saling Ketergantungan, Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial”, Simposium Nasional Akuntansi 5.

Nasution, Fahmi Natigor, 2004, Penggunaan Teknologi Informasi Berdasarkan AspekPerilaku (Behaviour Aspect). USU digital Library.

Nazir, Moh., 2005, Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Bogor.

Rahardjo, Budi, 2000, Penyiapan SDM Dalam Era Teknologi Informasi, Makalah Pusat Penelitian Antar Universitas Bidang Mikroelektrika (PPAUME), Institut Teknologi Bandung.

Rivai, Veithzal, & Basri, Ahmad Fawzi Mohd., 2005, Performance Appraisal. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Siagian, Sondang P., 2004, Teori Motivasi dan Aplikasinya. Rineka Cipta, Jakarta. Simamora, Henry, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia. Bagian Penerbitan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Sugiarto, Agus, 2003, Arsitektur Perbankan Indonesia : Kebutuhan dan Tantangan Perbankan Kedepan

Sugiyono, 2006, Statitika Untuk Penelitian, ALFABETA, Bandung.

Sumardi, & Hardiningsih, Pancawati, 2001, “Pengaruh Pengalaman Terhadap Profesionalisme Serta Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kinerja Dan Kepuasan Kerja : Studi Kasus Auditor BPKP”

Susanti, Vivi Ani, 2006, Teknologi Tugas yang Fit dan Kinerja Individual. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 8 No.1, pp. 24-34.

Susetyo, Andreas E., Bank Yang Kuat Harus Punya Dukungan TI Yang Kuat. Thompson, Ronald L., Higgins, Christoper A., & Howell, Jane M. “Personal

Computing : Toward a Conceptual Model of Utilization” MIS Quarterly March 1991.


(6)

Umar, Husein, 2007, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesisis Bisnis, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wijanto, Setyo Hari, 2008, Structural Equation Modeling Dengan Lisrel 8.8: KonsepData Tutorial. Graha Ilmu, Yogyakarta.