Sedangkan bagi individual, penilaian kinerja bermanfaat sebagai peluang pengembangan diri Simamora, 2004;343.
Rivai dan Basri 2005;55 berpendapat bahwa manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar mereka mengetahui manfaat yang
mereka harapkan.
2.2.4.4 Hubungan Model Rantai Teknologi Kinerja
Goodhue dan Thompson 1995 dalam Jurnali 2001 menyatakan bahwa kinerja yang dihasilkan oleh factor kesesuaian tugas-teknologi
berimplikasi pada efisiensi, efektivitas dan kualitas yang lebih tinggi terhadap pemanfaatan teknologi serta implikasi kerja yang lebih baik pada
sistem informasi. Menurut Goodhue dan Thompson 1995 dalam Jurnali 2001, ada
tiga model yang menghubungkan antara teknologi dan kinerja yaitu model yang berfokus pada kesesuaian tugas-teknologi dan model teknologi kinerja.
Gambar 2.2 : Model Rantai Teknologi Kinerja
Theories of Fit Task
Characteristi Technology
Characteristi Individual
Characteristi Task Technology
Fit
Theories of Attitude
and Behaviour
Precusor of Utilization
Affect toward using Social Norms, Habit, Facilitation
Condition Utilization
Performance Impact
Expected Consecuences of Utilization Beliefs
Sumber : Goodhue Thompson dalam Jurnali 2001 Model rantai teknologi-kinerja adalah model yang menggambarkan
cara teknologi membimbing pada penekanan pekerjaan pada level individu. Hal ini berarti bahwa teknologi harus digunakan dan disesuaikan dengan
tugas yang didukung untuk menghasilkan penekanan keefektivan pekerjaan, sebagai model teknologi-kinerja memberikan gambaran yang lebih akurat
dan jelas dan cara, teknologi, penggunaan tugas dan pemanfaatan saling berinteraksi menciptakan suatu perubahan baru dalam pekerjaan.
DeLone dan McLean 1992 dalam Jin 2003 menyatakan baik pemanfaatan maupun sikap pelakai mengenai teknologi akan mempengaruhi
kinerja individual dengan menjelaskan faktor kecocokan tugas teknologi task-technology fit yang menguraikan bagaimana teknologi informasi
dengan teknologi informasi dapat mempengaruhi kinerja, disamping itu Goodhue dan Thompson 1995 dalam Jin 2003 juga mengemukakan
bahwa juga agar suatu teknologi informasi dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja individual maka teknologi tersebut harus
dimanfaatkan dengan tepat dan harus mempunyai kecocokan dengan tugas yang didukungnya.
Kinerja terkait dengan kesesuaian tugas teknologi task-tecnology fit dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson 1995 yang dikutip Jurnali
2001, yang berpendapat bahwa pengukuran variable faktor kesesuaian tugas teknologi dapat diukur dengan 1 kualitas data data quality, 2
lokabilitas data locability data, 3 otoritas akses data authorization to access data, 4 kompabilitas data data compability, 5 kemudahan dan
pelatihan dalam pemakaian sistem training an ease to use 6 production timeliness, 7 reliabilitas sistem system reliability, 8 hubungan sistem
informasi dengan pengguna IS relationship with user.
2.2.5 Pengaruh Faktor Sosial, Kompleksitas, Kesesuaian Tugas, Konsekuensi Jangka Panjang dan Kondisi yang Memfasilitasi terhadap
Pemanfaatan Teknologi Informasi 2.2.5.1 Pengaruh Faktor Sosial
Social Factor terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi
Triandis 1980 dalam Jurnali 2003 menjelaskan faktor sosial social factor merupakan internalisasi kultur subyektif kelompok dan
persetujuan interpersonal tertentu yang dibuat individu satu dengan individu yang lain, dalam situasi sosial tertentu.
Pemanfaatan tenologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan
tugasnya, pengukurannya berdasarkan : 1 intensitas pemanfaatan, 2 frekuensi pemanfaatan, dan 3 jumlah aplikasi atau perangkat lunak
yang digunakan Thompson et al, 1991. Pemanfaatan teknologi informasi juga berhubungan dengan perilaku
menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Penelitian Thompson et al, 1991 dengan mengadopsi teori sikap dan perilaku dari
Triandis 1980, mengembangkan model faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Salah satu faktornya
adalah faktor sosial social factor. Penelitian Thompson et al, 1991, Qadri 1997 dalam Jin 2003,
menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dipengaruhi oleh
faktor sosial social factor disekeliling lingkungan kerja. Penelitian Pavri 1988 dalam Thompson et al, 1991 menunjukkan hubungan yang
positif antara norma sosial social norms dengan pengguna personel computer PC oleh manajer. Hal ini sesuai dengan teori Triandis 1980
dan fakta-fakta dari hasil penelitian tersebut mendukung hubungan antara faktor sosial social factor terhadap pemanfaatan teknologi informasi.
Beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh faktor sosial social factor terhadap pemanfaatan teknologi informasi
sangat jelas sekali, yaitu seseorang atau individu akan dapat merasakan pemanfaatan teknologi informasi dengan dukungan dari individu lain
dalam lingkungan kerjanya rekan kerja, atasan, dan organisasi tempat ia bekerja.
Berdasarkan paparan diatas, peneliti kemudian mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H
1
: Terdapat pengaruh yang positif antara faktor sosial dengan pemanfaatan teknologi informasi.
2.2.5.2 Pengaruh Kompleksitas Complexity terhadap Pemanfaatan