3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan responden menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan dan observasi menggunakan chek
list terhadap responden kasus dan responden kontrol.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Seksi P2P program Filariasis Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie, puskesmas dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie,
Badan Pembangunan Daerah Kabupaten Pidie berupa peta wilayah, luas wilayah, data curah hujan dan data lain yang dianggap perlu untuk penelitian ini.
3.5. Variabel dan Defenisi Operasional 3.5.1. Variabel
Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik penderita meliputi umur, pendidikan, kebiasaan keluar rumah, dan sanitasi rumah meliputi
dinding rumah, pemakaian kawat kasa, gantungan baju di dalam rumah, pemakaian kelambu, serta faktor lingkungan meliputi habitattempat berkembang biak,
kebersihan lingkungan dan kandang ternak. Adapun variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kejadian penyakit filariasis:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Independen dan Dependen
No Nama
Variabel Defenisi
Cara Ukur Alat Ukur
Hasil ukur Skala
Ukur 1
2 3
4 5
6 7
Variabel Independen I
Karakteristik Penderita
1 Umur
Usia Responden pada saat
diwawancara dengan melihat
KTP Wawancara dan
observasi Kuisioner
1. Anak-
anak 2.
Remaja 3.
Dewasa 4.
Tua Nominal
2 Pendidikan
Jenis pendidikan formal yang diikuti
oleh responden sampai
mendapatkan STTB ijazah
Wawancara Kuisioner
1. Dasar
2. Menengah
3. Tinggi
Ordinal
3 Kebiasaan
keluar rumah
malam hari Frekwensi
banyaknya aktivitas keluar
rumah pada malam hari yang
dilakukan oleh responden
Wawancara Kuisioner
1. Berisiko
2. Tidak
Berisiko Ordinal
II Sanitasi Rumah
4 Dinding
Rumah Kondisi konstruksi
dinding rumah sebagai tempat
tinggal responden Observasi
Ceklis 1.
Berisiko 2.
Tidak Berisiko
Ordinal
5 Pemakaian
Kawat kasa Penggunaan kawat
nyamuk dan sejenisnya pada
lubang angin ventilasi
Observasi Ceklis
1. Berisiko
2. Tidak
Berisiko Ordinal
6 Gantungan
Baju Adanya baju yang
bergantungan di dalam kamar tidur
maupun ruangan lainnya
Observasi Ceklis
1. Berisiko
2. Tidak
Berisiko Ordinal
7 Pemakaian
Kelambu Kegiatan yang
dilakukan responden pada
saat tidur malam hari maupun siang
hari agar tidak digigit nyamuk
Wawancara Kuisioner
1. Berisiko
2. Tidak
Berisiko Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Lanjutan
1 2
3 4
5 6
7
8 Langit-
langit Pembatasan
ruangan dinding bagian atas rumah
dengan atap rumah
yang terbuat dari bahan
kayu atau bahan lainnya
Observasi Ceklis
1. Berisiko
2. Tidak
berisiko Ordinal
III Lingkungan
8 Habitat
Tempat berkemban
g-biak. Tempat yang
berpotensi untuk berkembang-
biaknya vektor nyamuk seperti di
lagun, sawah, kolam dan saluran
air yang lokasinya berada pada jarak
100 meter Observasi
Ceklis 1.
Berisiko 2.
Tidak berisiko
Ordinal
9 Kebersihan
lingkungan Keadaan kondisi
dilingkungan yang meliputi
keadaan bersih dan rapi, barang
tersusun rapi, SPAL yang tidak
tergenang dan keadaan air
buangan kamar mandi .
Observasi Ceklis
1. Berisiko
2. Tidak
berisiko Ordinal
10 Kandang
Ternak Keberadaan
kandang ternak seperti kandang
lembu, kerbau, kambing
maupung unggas yang lokasinya
berdekatan dengan tempat
tinggal Observasi
Ceklis 1.
Berisiko 2.
Tidak berisiko
Ordinal
Variabel Dependen
1 Penderita
Filariasis Orang yang
positif didiagnosa menderita
filariasis Melihat Data
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium Pemeriksa
an Laboratori
um 1.
Kasus 2.
Kontrol Ordinal
Universitas Sumatera Utara
3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Pengukuran Variabel Karakteristik Penderita