Metode Pengukuran 1. Pengukuran Variabel Karakteristik Penderita Umur Pendidikan Pemakaian Kawat Kasa Gantungan Baju dalam Rumah Pemakaian Kelambu Langit-langit Rumah

3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Pengukuran Variabel Karakteristik Penderita

a. Umur

Menurut Timmreck 2005, semakin usia bertambah semakin bertambah juga persentase orang yang mengalami penyakit sehingga umur dapat dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu anak-anak, remaja, dewasa dan tua: 1. Anak-anak, bila responden berusia 12 Tahun 2. Remaja, bila responden berusia antara 12 – 25 Tahun 3. Dewasa, bila responden berusia 26 – 55 Tahun 4. Tua, bila responden berusia 56 Tahun

b. Pendidikan

Menurut Sistem Pendidikan Nasional 2003, tingkatan pendidikan di Indonesia dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu : 1. Dasar, bila responden menamatkan pendidikan SD dan SLTP 2. Menengah, bila responden menamatkan pendidikan SLTA 3. Tinggi, bila responden menamatkan pendidikan Perguruan Tinggi

c. Kebiasaan Keluar Rumah

Pengukuran kebiasaan keluar rumah diukur dengan tingkat frekwensi keseringan responden beraktivitas, sehingga dapat dikategorikan, yaitu : 1. Berisiko, bila responden melakukan aktivitas diluar rumah dengan frekwensi lebih dari 3 kali dalam seminggu Universitas Sumatera Utara 2. Tidak berisiko, bila responden tidak melakukan aktivitas diluar rumah

3.6.2. Pengukuran Variabel Sanitasi Rumah a. Dinding Rumah

Pengukuran Dinding rumah dengan mengobservasi bentuk konstruksi bangunan yang dibuat, sehingga dapat dikategorikan, yaitu : 1. Berisiko, Bila konstruksi dinding rumah terbuat dari material kayu yang tidak rapat, pelepah rumbia maupun dari anyaman bambu. 2. Tidak berisiko, Bila konstruksi dinding rumah terbuat dari material beton maupun dari papan atau triplek yang rapat dan rapi

b. Pemakaian Kawat Kasa

Pengukuran pemakaian kawat kasa dilakukan dengan mengobservasi ada atau tidaknya kawat kasa maupun sejenisnya yang dipasang, sehingga dapat dikategorikan, yaitu : 1. Berisiko, bila ventilasi rumah tidak menggunakan kawat kasa sejenisnya 2. Tidak berisiko, bila ventilasi rumah ada menggunakan kawat kasa sejenisnya

c. Gantungan Baju dalam Rumah

Pengukuran gantungan baju dilakukan dengan mengobservasi ada atau tidaknya baju yang bergantungan, sehingga dapat dikategorikan, yaitu : 1. Berisiko, bila ada baju yang bergantungan di dalam kamar tidur maupun ruangan lainnya Universitas Sumatera Utara 2. Tidak berisiko, bila tidak ada baju yang bergantungan di dalam kamar tidur maupun ruangan lainnya

d. Pemakaian Kelambu

Pengukuran pemakaian kelambu dilakukan dengan mewawancarai responden tentang penggunaan kelambu pada saat tidur, sehingga dapat dikategorikan, yaitu : 1. Berisiko, bila responden tidak menggunakan kelambu pada saat tidur malam hari 2. Tidak berisiko, bila responden menggunakan kelambu pada saat tidur malam hari

e. Langit-langit Rumah

Pengukuran langit-langit rumah dilakukan dengan mengobservasi ada atau tidaknya pemasangan langit-langit, sehingga dapat dikategorikan, yaitu : 1. Berisiko, bila rumah tidak memiliki langit-langit plafon yang dapat masuk nyamuk 2. Tidak berisiko, bila rumah memiliki langit-langit plafon yang tidak dapat masuk nyamuk 3.6.3. Pengukuran Variabel Lingkungan

a. Habitat Tempat Berkembang Biak

Dokumen yang terkait

Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Higiene Perorangan Dengan Kejadian penyakit Cacing Pita (Taenia Solium) Pada Siswa SD Negeri 173545 di Desa Tambunan Kecamatan Balige Tahun 2014

5 87 152

Hubungan Sanitasi Lingkungan Perumahan Dan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Filariasis di Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun 2012

1 56 140

Hubungan Sanitasi Lingkungan Perumahan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit Filariasis di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005

0 35 181

Hubungan Karakteristik Penderita, Lingkungan Fisik Rumah Dan Wilayah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009

1 37 101

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN RUMAH DAN Hubungan antara Lingkungan Rumah dan Sanitasi akanan dengan Keberadaan Tikus di Kabupaten Boyolali.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN RUMAH DAN Hubungan antara Lingkungan Rumah dan Sanitasi akanan dengan Keberadaan Tikus di Kabupaten Boyolali.

0 2 20

PENDAHULUAN Hubungan antara Lingkungan Rumah dan Sanitasi akanan dengan Keberadaan Tikus di Kabupaten Boyolali.

0 2 4

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI INDONESIA Physical Environtment Faktor Relation with Filariasis in Indonesia

0 0 9

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN TAHUN 2012

0 0 14