Hubungan Pendidikan Responden terhadap Kejadian Filariasis

suatu penyakit. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu 2008 di Puskesmas Lasung Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu Propinsi Kalimantan Selatan, dimana hasil penelitiannya menyatakan ada hubungan umur dengan kejadian filariasis. Kondisi umur reponden kasus di Kabupaten Pidie sebanyak 78,6 yang berada pada umur Dewasa 26 – 55 tahun, umur tersebut merupakan usia kerja dimana semua responden telah bekerja. Lokasi kerja hampir semua reponden berada pada area kerja yang berisiko terjadinya filariasis seperti bekerja sebagai petani 34,3 dan nelayan 7,1. Walaupun umur individu yang satu dengan yang lain sama, tetapi bila berbeda kecerdasan, persepsi, emosi, dan motivasi maka akan memberikan perilaku yang berbeda pula.

5.1.2. Hubungan Pendidikan Responden terhadap Kejadian Filariasis

Menurut Soerjono 1981, dikutip dari Ihsan 2003, pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah. Dengan perkataan lain, orang yang berpendidikan rendah akan mengalami hambatan dalam menerima dan mencerna ide-ide atau gagasan yang baru. Tingkat pendidikan berpengaruh pada perubahan sikap dan perilaku hidup sehat, ini bisa membuktikan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang dapat melakukan pencegahan suatu penyakit khususnya penyakit filariasis Sunardi, 2006. Hasil penelitian menurut tingkat pendidikan, pada kelompok kasus lebih banyak responden berpendidikan dasar SD dan SLTP sebanyak 97,1 dan pada Universitas Sumatera Utara kelompok kontrol juga lebih banyak responden berpendidikan dasar sebanyak 91,4. Ditinjau dari hasil analisis hubungan pendidikan responden dengan kejadian filariasis menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,137 p 0,25 dengan OR sebesar 3,188 95 CI= 0,621 – 16,371 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan responden dengan kejadian filariasis. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sunardi 2006 dan Prihatna 2007, yang menyatakan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian filriasis. Siagian 1999 mengemukakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai seseorang maka semakin besar keinginan untuk memanfaatkan pengetahuan dan mengaplikasikannya. Tingkat pendidikan responden kasus di kabupaten Pidie didominasi berpendidikan dasar SD SLTP sebanyak 97,1, hal ini berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan responden dalam hal pemahaman penyebaran penyakit filariasis di daerah tempat tinggalnya. Green 1980 yang dikutip oleh Notoadmodjo 2003 mengemukakan bahwa tingkat pendidikan merupakan faktor predisposisi seseorang berperilaku, sehingga latar belakang pendidikan merupakan faktor mendasar yang memotivasi terhadap perilaku atau yang memberikan referensi dalam pengalaman belajar seseorang. Hal ini juga didukung oleh perubahan perilaku individu dalam kehidupan nyata melalui pengetahuan yang tinggi. Setelah responden mengatahui pentingnya kesehatan terutama pencegahan penyakit filariasis maka dapat terjadi peningkatan status kesehatan. Selain mempunyai pendidikan tinggi dan pencegahan tinggi ada faktor lingkungan fisik yang mempengaruhi tingkat pencegahan penyakit. Universitas Sumatera Utara

5.1.3. Hubungan Kebiasaan Keluar Rumah Responden terhadap Kejadian Filariasis

Dokumen yang terkait

Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Higiene Perorangan Dengan Kejadian penyakit Cacing Pita (Taenia Solium) Pada Siswa SD Negeri 173545 di Desa Tambunan Kecamatan Balige Tahun 2014

5 87 152

Hubungan Sanitasi Lingkungan Perumahan Dan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Filariasis di Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun 2012

1 56 140

Hubungan Sanitasi Lingkungan Perumahan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit Filariasis di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005

0 35 181

Hubungan Karakteristik Penderita, Lingkungan Fisik Rumah Dan Wilayah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009

1 37 101

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN RUMAH DAN Hubungan antara Lingkungan Rumah dan Sanitasi akanan dengan Keberadaan Tikus di Kabupaten Boyolali.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN RUMAH DAN Hubungan antara Lingkungan Rumah dan Sanitasi akanan dengan Keberadaan Tikus di Kabupaten Boyolali.

0 2 20

PENDAHULUAN Hubungan antara Lingkungan Rumah dan Sanitasi akanan dengan Keberadaan Tikus di Kabupaten Boyolali.

0 2 4

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI INDONESIA Physical Environtment Faktor Relation with Filariasis in Indonesia

0 0 9

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN TAHUN 2012

0 0 14