Hubungan Kebiasaan Keluar Rumah Responden terhadap Kejadian Filariasis

5.1.3. Hubungan Kebiasaan Keluar Rumah Responden terhadap Kejadian Filariasis

Menurut Syachrizal, dkk 2004, pola kebiasaan waktu menggigit nyamuk dewasa yang membentuk dua kali puncak pada malam hari yaitu sesaat setelah matahari terbenam dan menjelang matahari terbit dapat dijelaskan bahwa kondisi tersebut dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban udara yang dapat menambah atau mengurangi aktivitas menggigit nyamuk dewasa. Oleh sebab itu, responden yang memiliki kebiasaan untuk keluar pada malam hari lebih berisiko dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki kebiasaan tersebut Berdasarkan kebiasaan keluar rumah, responden pada kelompok kasus sebanyak 74,3 tidak berisiko, sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 97,1 tidak berisiko. Kemudian ditinjau dari analisis hubungan kebiasaan responden dengan kejadian filariasis menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,000 p 0,25 dengan OR sebesar 11,769 95 CI= 2,613 – 53,001 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan responden dengan kejadian filariasis. Hasil ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki kebiasan melakukan aktivitas diluar rumah dengan frekwensi lebih dari 3 kali dalam seminggu memiliki risiko 11,769 kali lebih besar untuk terjadinya filariasis dari responden yang aktivitas diluar rumah dengan frekwensi kurang dari 3 kali dalam seminggu. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Juriastuti, dkk 2010 di Kelurahan Jati Sampurna yang hasil penelitiannya menyatakan bahwa responden yang memiliki kebiasaan keluar rumah pada malam hari memiliki peluang Universitas Sumatera Utara 5,4 kali lebih besar untuk menderita penyakit filariasis dibandingkan dengan responden yang tidak memiliki kebiasaan seperti itu keluar rumah pada malam hari. Sementara hasil penelitian yang dilakukan oleh Tarigan dan Ramli 2008 di Kabupaten Muaro Jambi juga menyatakan ada hubungan yang bermakna antara perilaku kebiasaan keluar malam dengan terjadinya penyakit filariasis. Kebiasaan responden kasus di Kabupaten Pidie banyak melakukan aktivitas diluar rumah pada malam hari, 25,7 responden sering ke warung kopi, 60 responden mengikuti pengajian dan 8,6 bekerja pada malam hari. Intensitas keluar setiap malam yang dilakukan oleh responden sebanyak 32,9 dan 68,6 responden saat keluar malam tidak menggunakan pelindung dari gigitan nyamuk.

5.2. Hubungan Sanitasi Rumah Responden terhadap Kejadian Filariasis

Dokumen yang terkait

Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Higiene Perorangan Dengan Kejadian penyakit Cacing Pita (Taenia Solium) Pada Siswa SD Negeri 173545 di Desa Tambunan Kecamatan Balige Tahun 2014

5 87 152

Hubungan Sanitasi Lingkungan Perumahan Dan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Filariasis di Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun 2012

1 56 140

Hubungan Sanitasi Lingkungan Perumahan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit Filariasis di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005

0 35 181

Hubungan Karakteristik Penderita, Lingkungan Fisik Rumah Dan Wilayah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009

1 37 101

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN RUMAH DAN Hubungan antara Lingkungan Rumah dan Sanitasi akanan dengan Keberadaan Tikus di Kabupaten Boyolali.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN RUMAH DAN Hubungan antara Lingkungan Rumah dan Sanitasi akanan dengan Keberadaan Tikus di Kabupaten Boyolali.

0 2 20

PENDAHULUAN Hubungan antara Lingkungan Rumah dan Sanitasi akanan dengan Keberadaan Tikus di Kabupaten Boyolali.

0 2 4

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI INDONESIA Physical Environtment Faktor Relation with Filariasis in Indonesia

0 0 9

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN TAHUN 2012

0 0 14