Hubungan Kebersihan Lingkungan terhadap Kejadian Filariasis

5.3.2. Hubungan Kebersihan Lingkungan terhadap Kejadian Filariasis

Menurut Hendrik L.Blum 1974, dikutip dari Effendy, 1998 menyatakan bahwa lingkungan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi kesehatan masyarakat, karena di lingkunganlah manusia mengadakan interaksi dan interelasi dalam proses kehidupannya. Sehat atau tidak sehatnya lingkungan sangat tergantung pada prilaku manusia itu sendiri. Lingkungan rumah yang tidak sehat dalam penelitian ini adalah lingkungan rumah yang berdekatan dengan tempat sampah, parit atau rawa-rawa dan rumah yang tidak memiliki ventillasi yang baik, sehingga dapat menyebabkan kelembaban ruangan dan kebiasaan menggantung pakaian kotor ditempat yang gelap. Yang dimaksud lingkungan rumah yang sehat dalam penelitian ini adalah lingkungan rumah yang bersih, tidak lembab dan ventilasi rumah yang baik serta lingkungan terhindar dari bibit penyakit. Dari uraian diatas jelas bahwa kesehatan lingkungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan dalam membentuk prilaku masyarakat agar hidup secara sehat dan bersih. Semakin sehat lingkungan tersebut maka semakin terhindar dari berbagai macam penyakit. Ditinjau dari kebersihan lingkungan, rumah pada kelompok kasus dapat berisiko karena lingkungan sekitar rumah terdapat banyak genangan air dipekarangan rumah, sampah yang berserekan dan sampah yang menumpuk seperti kaleng maupun wadah yang dapat menampung air tempat berkembangbiak vektor sebesar 85,7, sedangkan pada kelompok kontrol juga memiliki risiko sebesar 98,6. Kemudian hasil analisis hubungan kebersihan lingkungan dengan kejadian filariasis menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,002 p 0,25 dengan OR sebesar Universitas Sumatera Utara 0,087 95 CI= 0,011 – 0,699 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kebersihan lingkungan dengan kejadian filariasis. Hasil ini menunjukkan bahwa responden yang lingkungan sekitar rumah terdapat banyak genangan air dipekarangan rumah, sampah yang berserekan dan sampah yang menumpuk seperti kaleng maupun wadah yang dapat menampung air tempat berkembangbiak vektor memiliki risiko 0,087 kali lebih besar untuk terjadinya filariasis dari responden yang lingkungan sekitar rumah dalam kondisi bersih yang tidak bisa dijadikan tempat berkembangbiak vektor. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian di RW 08 dan 09 Kelurahan Grogol Kecamatan Limo Depok menyatakan bahwa hubungan antara lingkungan rumah tidak sehat dengan pencegahan penyakit filariasis memiliki hubungan yang bermakna antara kondisi lingkungan rumah dengan pencegahan penyakit filariasis. Ditinjau dari tingkat kebersihan lingkungan di pemukiman perumahan responden di Kabupaten Pidie, masih terdapat rumah pada kelompok kasus dapat berisiko terjadinya filariasis sebesar 85,7. Hal ini dikarenakan perilaku responden yang kurang memahami dampak dari lingkungan yang tidak bersih dengan kejadian filariasis. Peneliti berasumsi bahwa masih kurangnya pengetahuan responden yang disebabkan tingkat pendidikan responden yang hanya berpendidikan dasar SD dan SMP sebanyak 97,1.

5.3.3. Hubungan Keberadaan Kandang Ternak terhadap Kejadian Filariasis

Dokumen yang terkait

Hubungan Sanitasi Lingkungan Dan Higiene Perorangan Dengan Kejadian penyakit Cacing Pita (Taenia Solium) Pada Siswa SD Negeri 173545 di Desa Tambunan Kecamatan Balige Tahun 2014

5 87 152

Hubungan Sanitasi Lingkungan Perumahan Dan Perilaku Masyarakat Dengan Kejadian Filariasis di Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun 2012

1 56 140

Hubungan Sanitasi Lingkungan Perumahan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Penyakit Filariasis di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005

0 35 181

Hubungan Karakteristik Penderita, Lingkungan Fisik Rumah Dan Wilayah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009

1 37 101

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN RUMAH DAN Hubungan antara Lingkungan Rumah dan Sanitasi akanan dengan Keberadaan Tikus di Kabupaten Boyolali.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN RUMAH DAN Hubungan antara Lingkungan Rumah dan Sanitasi akanan dengan Keberadaan Tikus di Kabupaten Boyolali.

0 2 20

PENDAHULUAN Hubungan antara Lingkungan Rumah dan Sanitasi akanan dengan Keberadaan Tikus di Kabupaten Boyolali.

0 2 4

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI INDONESIA Physical Environtment Faktor Relation with Filariasis in Indonesia

0 0 9

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN TAHUN 2012

0 0 14