juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma-norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga.
37
Menurut Paul Horton dan Chester L. Hunt lembaga sosial adalah sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan
nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Sedangkan menurut Robert Maclver dan C.
H. Page lembaga sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam
suatu kelompok masyarakat.
38
37
http:www.pengertianahli.com201310pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html Diakses pada Tanggal 9 November 2014.
38
http:www.pengertianahli.com201310pengertian-lembaga-sosial-menurut-ahli.html Diakses pada Tanggal 9 November 2014.
40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Perspektif Pendekatan Penelitian
Perspektif adalah pedoman kita dalam menafsirkan peristiwa atau perilaku orang lain. Menurut Becker mendefinisikan perspektif sebagai
seperangkat gagasan yang melukiskan karakter situasi yang memungkinkan pengambilan tindakan. Suatu spesifikasi jenis-jenis tindakan yang secara layak
dan masuk akal dilakukan orang; standar nilai yang memungkinkan orang dapat dinilai. Sedangkan Wimmer Dominick menyebut pendekatan dengan
paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. Perspektif tercipta berdasarkan
komunikasi antaranggota suatu kelompok selama seseorang menjadi bagian kelompok tersebut. Jadi, orang akan mempunyai perspektif tertentu jika hidup
dalam kelompok dan berinteraksi dengan orang lain.
39
Istilah lain dari perspektif adalah pendekatan. Ada dua sifat perspektif atau pendekatan, yaitu bersifat membatasi pandangan kita dan selektif.
Menurut Mulyana jenis perspektif atau pendekatan yang disampaikan oleh teoretisi bergantung pada bagaimana teoretisi itu memandang manusia yang
menjadi objek kajian mereka. Pengetahuan mengenai pendekatan penting bagi seorang periset. Pendekatan akan menentukan jenis metodologi riset.
Pendekatan adalah falsafah yang mendasari suatu metodologi riset. Dari asal kata, metodologi dibentuk dari kata metodos cara, teknik atau prosedur dan
39
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran Jakarta:
Kencana, 2010, cet ke 5, hlm. 48.
logos ilmu. Jadi, metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau teknik-teknik tertentu. Metodologi riset merupakan suatu pengkajian dari
peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode riset. Sedangkan metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai
langkah-langkah yang sistematik.
40
Metodologi kualitatif berasal dari pendekatan interpretatif subjektif. Pendekatan interpretatif ini mempunyai dua varian, yakni konstruktivis dan
kritis. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis yang menjelaskan bahwa paradigma konstruktivis adalah sebuah paradigma
yang memandang ilmu sosial sebagai suatu analisis sistematis terhadap suatu perilaku sosial yang memiliki suatu makna melalui pengamatan langsung dan
rinci terhadap pelaku sosial dalam lingkung keseharian yang alamiah, agar mampu memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial yang
bersangkutan menciptakan dan mengelola dunia sosial mereka. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis untuk memahami dan mendeskripsikan
bagaimana public relations berperan dan menentukan strategi dalam mengelola dunia sosial mereka, dalam hal ini adalah proses pelaksanaan
public relations Mizan Amanah. Dalam penelitian ini, konstruktivis tidak bermaksud untuk
memprediksi, mengontrol, dan mengubah dunia nyata, melainkan untuk merekonstruksi dunia sebagai tempat realitas itu berada, yaitu dalam pikiran
penafsir pesan. Dengan kata lain, peneliti tidak bermaksud memprediksi, mengontrol ataupun mengubah proses strategi public relations Mizan Amanah
40
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran Jakarta:
Kencana, 2010, cet ke 5, hlm. 48-49.