Sejarah Berdirinya BPR Islam Atau Syariah

25 syariah islam sepanjang pengoperasian bank tersebut memenuhi criteria kesehatan bank tersbut memenuhi criteria keshatan bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Setelah penjelasan lisan pemerintah tersebut pada bulan agustus 1990 para ulama cendikiawan muslim dan praktisi perbankan muslim menyusun suatu program pendirian BPR Islam.

2. Dasar Pemikiran Beroperasinya BPR Islam atau Syariah

Berdirinya BPR islam di Indonesia selain didasari oleh tuntutan bermuamalah secara islam yang merupakan keinginan kuat dari sebagian besar umat islam di Indonesia, juga sebagai langkah aktif dalam rangka rekstruturisasi perekonomian Indonesia yang dituangkan dalam berbagai paket kebijaksanaan keuangan, moneter, perbankan secara umum. Secara khusus adalah mengisi peluang terhadap kebijaksanaan yang membebaskan bank dalam penetapan tingkat suku bunga rate interes, yang kemudian dikenal dengan bank tanpa bunga. 8

D. Kepuasan Nasabah Atau Pelanggan

Pada hakikatnya tujuan bisnis adalah untuk menciptakan dan mempertahankan para pelanggan. Dalam pendekatan tqm, mutu ditentukan oleh pelanggan. Oleh karena itu hanya dengan memahami proses dan pelanggan maka perusahaan dapat menyadari dan menghargai makna mutu. 8 Warkum sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h. 125-129 26 Semua usaha manajemen TQM diarahkan pada satu tujuan utama, yaitu terciptanya kepuasan. Adanya kepuasan pelanggan dapat memeberikan beberapa manfaat diantaranya: 9 1. Hubungan antara perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis 2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang 3. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan. a. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan b. Reputasi perushaan menjadi baik dimata pelanggan c. Laba yang diperoleh dapat meningkat.

1. Pengertian Kepuasan Pelanggan

Beberapa pendapat oleh para ahli mengenai definisi kepuasan pelanggan sebagai berikut: a. Horward dan Smith 1969 mendefinisikan bahwa kepuasan pelanggan adalah situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau ketidaksepadanan antara hasil yang didapatkan dibandingkan pengorbanan yang dilakukan. b. Swan 1980 menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah evolusi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk bersangkutan cocok atau tidak dengan tujuan pemakainnya. 10 9 Fandy Ciptono dan Anastasia Diana, Total Quality Management, Yogyakarta: ANDI 2001 edisi revisi, h.102 10 Fandy Ciptono, Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia, 2007, h.349 27 c. Mowen 1995 menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah sebagai sikap keseluruhan terhadap suatu barang atau jasa setelah perolehan dan pemakainnya. d. Kotler 1994 menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. 11 e. Band 1971 merumuskan kepuasan pelanggan sebagai perbandingan antara kualitas dari barang atau jasa yang dirasakan dengan keinginan, kebutuhan dan harapan pelanggan. f. Oliver 1997 kepuasan pelanggan adalah penilaian pelanggan terhadap penampilan dan kinerja atau jasa itu sendiri, apakah dapat memenuhi tingkat keinginan, hasrat, dan tujuan pelanggan. 12 Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan.

2. Program Kepuasan pelanggan

Pada umumnya program kepuasan pelanggan meliputi kombinasi dari tujuh elemen utama : 13 11 Fandy Ciptono, Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia, 2007,h,102 12 M.N Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, Bogor:Ghalia Indonesia, 2005h.49-50 13 Fandy Ciptono, Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia, 2007, h.354-356 28 a. Barang dan jasa bermutu Perusahaan yang ingin menerapkan program kepuasan pelanggan harus memiliki produk bermutu baik dan layanan prima. Paling tidak standarnya harus menyamai para pesaing utama dalam industri. b. Relationship marketing Kunci pokok dalam setiap program promosi loyalitas adalah upaya menjalin relasi jangka panjang dengan para pelanggan. Asumsinya adalah bahwa relasi yang kokoh dan saling menguntungkan antara penyedia jasa dan pelanggan dapat membangun bisnis ulangan repeat bussines dan menciptakan loyalitas pelanggan. c. Program Promosi Loyalitas Program promosi loyalitas banyak diterapkan untuk menjalin relasi antara perusahaan dan pelanggan. Biasanya program ini memberikan semacam penghargaan rewards khusus seperti bonus, diskon, voucher dan hadiah yang dikaitkan dengan frekuensi pembelian atau pemakaian produk jasa perusahaan kepada pelanggan kelas kakap atau pelanggan rutin heavy users agar tetap loyal pada produk dari perusahaan bersangkutan. d. Fokus pada pelanggan terbaik Sekalipun program promosi loyalitas beraneka ragam bentuknya, namun semuanya memiliki kesamaan pokok dalam hal focus pada pelanggan yang paling berharga. Program-program itu berfokus pada 20 dari pelanggan yang secara rutin mengonsumsi 80 dari penjualan.