Hubungan antara Jarak Monitor dengan Keluhan Kelelahan Mata

xxxiv adanya hubungan yang bermakna diantara keduanya. Hal tersebut mungkin saja terjadi karena terkait dengan variabel lain seperti pencahayaan yang kurang dan adanya kelainan refraksi pada pekerja yang belum dikoreksi sehingga meskipun sudah melakukan istirahat mata pekerja masih tetap mengalami keluhan kelelahan mata. Faktor lain yang mungkin terjadi dilapangan adalah pekerja belum mengerti bagaimana istirahat mata yang baik dilakukan disela-sela aktivitas kerjanya sehingga istirahat yang dilakukan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keluhan kelelahan mata. Istirahat mata bagi seseorang operator komputer memang sangat diperlukan, karena mengingat mata operator tersebut digunakan untuk melihat dalam jarak yang cukup dekat sehingga mata mereka selalu berakomodasi dan terfokus pada layar monitor. Menurut Josefina 1999 dalam Prasetyo 2006 lama istirahat yang diperlukan bagi pekerja yang menggunakan komputer dianjurkan adalah selama 10 menitjam dengan waktu kerja 8 jam kerjahari atau 40 jam kerjaminggu. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kelelahan mata dapat dilakukan dengan melihat suatu benda atau objek dengan fokus yang berbeda dan disarankan dengan jarak yang jauh dibandingkan dengan jarak monitor ke mata. Caranya yaitu dengan melihat suatu objek dengan jarak minimal 20 kaki 6 meter selama kira-kira 20 detik, kemudian mengedip-ngedipkan mata lalu memejamkan mata, dan membuka mata secara perlahan-lahan. Stephen, 1999.

6.6 Hubungan antara Jarak Monitor dengan Keluhan Kelelahan Mata

Sebagaimana organ tubuh lain, mata juga memiliki keterbatasan adaptasi dan sangat peka terhadap pengaruh lingkungan sekitar. Tubuh biasanya akan menyesuaikan berapapun xxxv jarak yang dibutuhkan agar mata dapat melihat secara nyaman. Namun pada kasus-kasus dimana mata lelah kerap terjadi, posisi monitor komputer merupakan hal patut diperhatikan pertama sekali. Yang menjadi perhatian dalam hal ini adalah jarak antara mata dengan monitor komputer. Tidak ada batasan pasti tentang jarak ini, dan masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya seperti besar monitor, namun menurut OSHA disebutkan bahwa jarak mata terhadap layar monitor saat pekerja bekerja menggunakan komputer sekurang- kurangnya adalah 20-40 inch atau 50-100 cm. Ada pula sebagian ahli yang menyimpulkannya dalam rumus yang didapat dengan mengkalikan lebar diagonal layar dengan bilangan dua. Jarak mata terhadap monitor merupakan hal yang perlu mendapat perhatian karena turut menentukan kenyamanan pandang mata pekerja, terutama untu melihat jarak dekat dalam waktu yang cukup lama sesuai tipikal kerja perkantoran. Hal ini sesuai dengan alasan atau penyebab utama terjadinya kelelahan mata yaitu jarak mata yang terlalu dekat dengan monitor, sehingga mata dipaksa bekerja untuk melihat dari jarak yang cukup dekat dalam jangka waktu yang cukup lama, sedangkan fungsi mata sendiri sebenarnya tidak dikhususkan untuk melihat dari jarak dekat. OSHA 1997. Pada variabel jarak monitor, didapatkan hasil bahwa baik pekerja yang bekerja dengan jarak monitor 50 cm yaitu 21,6 maupun dengan jarak 50 cm yaitu 78,4 sebagian besar mengalami keluhan kelelahan mata. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata para pekerja di C4 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk bekerja dengan jarak monitor 57 cm. Hasil analisis bivariat menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel jarak monitor dengan keluhan kelelaha mata. Hal tersebut mungkin terjadi karena karena adanya faktor lain seperti pencahayaan yang kurang sehingga baik pekerja dengan jarak monitor 50 cm dan xxxvi 50 cm tetap mengalami keluhan kelelahan mata. Besar layar monitor yang mencapai 21 inci juga menjadi faktor lain yang bisa menimbulkan keluhan kelelahan mata, karena semakin besar layar monitor maka silau yang dihasilkan juga lebih besar. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu, oranye juga akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain itu, pantulan cahaya silau pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Upaya yang dapat dilakukan agar bisa mencegah terjadinya keluhan kelelahan mata adalah dengan memperhatikan jarak mata dengan objek yang dilihat karena Ankrum 1996 mengatakan bahwa ketika mata digunakan untuk melihat dari jarak dekat, maka mata dipaksa secara berat untuk melakukan proses akomodasi dan konvergensi. Akomodasi adalah proses ketika mata mengubah atau mengatur fokus untuk melihat sesuatu dari jarak tertentu sehingga benda yang dilihat dapat terfokus, sedangkan konvergensi adalah gerakan yang dilakukan mata untuk menghindari terjadinya penglihatan ganda double vision. Sehingga semakin jauh jarak pandang terhadap objek mata kemungkinan terjadinya iritasi mata akibat proses akomodasi dan konvergensi yang berlebihan akan semakin kecil. Upaya lain terkait dengan monitor itu sendiri adalah dengan meletakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga tidak ada pantulan cahaya dari sumber cahaya lain seperti lampu ruang kerja dan jendela yang dapat menyebabkan kesilauan pada mata. Kemudian buatlah cahaya latar layar komputer dengan warna yang dingin, misalnya putih keabu-abuan dengan warna huruf yang kontras. Perlu dipasang kaca pelindung pada layar monitor komputer untuk mengurangi radiasi maupun kesilauan. Hindari penggunaan font xxxvii huruf yang terlalu kecil kecuali terpaksa. Font huruf yang termasuk norrnal adalah font 12, lebih kecil dari ini mengakibatkan mata akan cepat lelah membacanya. Resolusi layar monitor sudah barang tentu sangat berpengaruh terhadap ketajaman huruf maupun gambar Wardhana, 1997.

6.7 Hubungan antara Tingkat Pencahayaan dengan Keluhan Kelelahan Mata