xx Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 diketahui bahwa pekerja
yang bekerja dengan jarak monitor 50 cm sebanyak 21,6 pekerja.
Sedangkan pekerja yang bekerja dengan jarak monitor 50 cm sebanyak
78,4 pekerja. 5. Tingkat Pencahayaan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 diketahui bahwa tingkat pencahayaan pada meja pekerja
300 lux sebanyak 94,1 pekerja. Sedangkan tingkat pencahayaan meja pekerja
yang 300 lux hanya 5,9 pekerja.
5.4 Analisis Bivariat
Analisis bivariat ini dilakukan dengan dilakukan untuk memperoleh gambaran hubungan antara variabel karakteristik pekerja, perangkat kerja, dan
lingkungan kerja dengan kejadian keluhan kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer di Corporate Cutomer Care Center C4 PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk tahun 2009. Untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut dengan keluhan kelelahan mata maka dilakukan uji statistik Chi-Square dengan
menggunakan derajat kemaknaan 5. Berikut ini akan dipaparkan hasil analisis bivariat dari masing-masing variabel.
5.4.1 Hubungan antara Usia dengan Keluhan Kelelahan Mata
Tabel 5.3
xxi
Analisis Hubungan antara Usia dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Pekerja Pengguna Komputer di Corporate Customer Care Center C4
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 2009
Berdasarkan tabel 5.3, dapat diketahui bahwa dari pekerja yang berusia 45
tahun hanya 1 pekerja yang mengalami keluhan kelelahan mata. Sebaliknya pekerja yang berusia 45 tahun sebagian besar 93,8 juga mengalami
keluhan kelelahan mata. Berdasarkan hasil uji statistik chi square pada derajat kemaknaan 5, didapatkan P
value
= 0,023 sehingga dapat diketahui bahwa usia memiliki hubungan yang bermakna dengan keluhan kelelahan mata.
Berdasarkan perhitungan risk estimete diperoleh OR = 0,033 95 CI 0,002- 0,481, artinya pekerja
yang berusia 45 tahun memiliki risiko 0,033 kali
Keluhan Kelelahan Mata Mengeluh
Tidak Mengeluh
Total Usia
n N
n Pvalue
OR 95 CI
45 tahun
1 33,3
2 66,7
3 100
45 tahun
45 93,8
3 6,3
48 100
Jumlah 46
90,2 5
9,8 51
100 0,023
0,033 0,002 – 0,481
xxii untuk mengalami keluhan kelelahan mata dibandingkan dengan pekerja
yang berusia 45 tahun.
5.4.2 Hubungan antara Kelainan Refraksi dengan Keluhan Kelelahan Mata
Tabel 5.4
Analisis Hubungan antara Kelainan Refraksi dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Pekerja Pengguna Komputer di Corporate Customer Care Center C4 PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 2009
Keluhan Kelelahan Mata
Mengeluh Tidak
Mengeluh Total
Kelainan Refraksi n
N n
Pvalue OR
95 CI
Ada Kelainan
24 85,7
4 14,3
28 100
Tidak ada Kelainan
22 95,7
1 4,3
23 100
Jumlah 46
90,2 5
9,8 51
100 0,362
0,273 0,028 – 2,630
Berdasarkan tabel 5.4, dapat diketahui bahwa baik pekerja
yang memiliki kelainan refraksi maupun yang tidak memiliki kelainan refraksi
mengalami keluhan kelelahan mata. Pekerja yang memiliki kelainan refraksi dan mengeluh sebanyak 85,7 sedangkan pekerja yang tidak memiliki kelainan refraksi
dan mengeluh sebanyak 95,5. Berdasarkan hasil uji statistik chi square diketahui kelainan refraksi tidak memiliki hubungan bermakna 0,05 dengan keluhan
kelelahan mata, P
value
= 0,362.
xxiii
5.4.3 Hubungan antara Istirahat Mata dengan Keluhan Kelelahan Mata